Senin, 20 Desember 2010

PLay FuLL KiSS, Episode 1- 10

Episode 1
Di sebuah hutan, Ada seorang laki-laki yang mencium bau bunga dan dia melihat ada seorang perempuan yang tertidur di bawah pohon. Laki-laki itu menghampiri si perempuan dan menciumnya. Perempuan itu terbangun dan melihat seekor kuda berwarna putih. Kuda itu mengedipkan matanya dan perempuan itu balas mengedipkan matanya. Kuda itu masuk ke dalam hutan dan perempuan itu terus mengikutinya. Perempuan itu sempat kehilangan jejak kuda namun dia kembali menemukan kuda itua da di sebuah bukit. Perempuan itu pun berjalan menaiki bukit untuk melihat kuda putih itu. Tiba-tiba saja taman bukit itu di tumbuhi bunga dan munculah laki-laki tadi. Laki-laki tadi tersenyum melihat si perempuan dan berjalan mendekatinya. Si perempuan sudah memejamkan mata dan memonyongkan mulutnya siap di cium. Si laki-laki semakin mendekati perempuan itu dan ternyata semua ini adalah MIMPI..... Oh Ha Ni, si perempuan yang ada di dalam mimpi itu terbangun karena mendengar bunyi bel sekolahnya. Dia ketiduran di bangu taman sekolah dan dia langsung panik karna telat. Ha Ni berlari menuju sekolah tapi ternyata dia melupakan buku sketsa-nya sehingga dia kembali mengambil buku sketsa itu dan berlari menuju sekolah. Di kelas 3-7 Seperti biasa Ibu Guru Kang Yi sedang menerangkan pelajaran namun murid-muridnya tidak ada satupun yang memperhatina. Salah satu murid yang tidak memperhatikan adalah Ha Ni. Guru Kang Yi memanggil nama Ha Ni beberapa kali dan Ha Ni pun sadar dari lamunannya. Guru Kang Yi bertanya, "Apa yang dipikirkan oleh Ha Ni kita di pagi-pagi seperti ini?" Pertanyaan itu membuat semua teman-teman kelas Ha Ni tertawa. Bong Joon Gu salah satu teman Ha Ni di kelas terus memperhatikan Ha Ni sehingga Guru Kang Yi pun menegurnya dan membenarkan cara duduk Joon Gu. Guru Kang Yi bertanya, "Anak-anak... Belajar itu sangat susah kan?" Murid-murid menjawab Iya dengan suara yang pelan, Guru Kang Yi kembali menanyakan hal yang sama dan suara murid-murid menjawab Iya pun mulai keras. Guru Kang Yi bilang bahwa dia juga pernah merasakan menjadi Kakek Kelas saat sekolah dulu. Guru Kang Yi berjalan ke arah teman-teman Joon Gu dan menegur mereka karna ada yang tidur dan juga sengaja menggambar mata di matanya sehingga terlihat sedang membuka mata padahal sedang tertidur. Guru Kang Yi mulai bilang bahwa hal yang lebih susah dari anak Kelas 3 SMA itu adalah Guru-guru yang harus mengajarkan mereka. Guru Kang Yi terus membahas tentang besarnya tanggung jawab seorang guru kelas 3 dan kata-kata itu berhasil membuat murid-murid di kelas 3-7 terdiam semua.... Saat istirahat, Bye Bye Sea yang merupakan teman-teman Joon Gu seperti biasa mereka bermain music di kantin dengan memakai Gitar, Ember yang di jadikan drum dan juga pianika, bahkan ada juga salah satu teman mereka yang sengaja menari tap-tap dance. Hal itu membuat suasana di Kantin lebih ceria. Ha Ni seperti biasa makan siang di kanton bersama kedua temannya yaitu Jung Joo Ri dan Go Min Ah. Mereka membahas nilai mereka yang sepertinya sudah pasti jelek. Joo Ri bilang bahwa hal itu bukanlah hal aneh lagi karna mereka ini sudah langganan nilai terburuk, jadi mengapa mereka harus sedih? Min Ah mencoba bertanya tentang rumah Ha Ni yang baru di renovasi dan Ha Ni bilang bahwa dia sama sekali belum membersihkan rumah karena Papah-nya dan juga dia selalu pulang telat ke rumah. Joo Ri mengusulkan agar Joon Gu saja yang membersihkan rumah Ha Ni karna pasti Joon Gu mau di minta bantuan apapun oleh Ha Ni. Min Ah dan Ha Ni langsung tertawa. Joo Ri bilang bahwa Joon Gu itu sepertinya sangatmenyukai Ha Ni karna buktinya Joon Gu sengaja masuk ke ekskul club seni. Min Ah bertanya pada Joo Ri, "Apakah kau tidak pernah bosan memakan itu?" Joo Ri menjawab "Apa? Makan ini? Jika anak pemilik toko kaki babi bosan memakannya lalu siapa yang akan memakannya hah? Ha Ni apakah kau tidak bosan makan Mie? Maksudku kau kan anak pemilik toko mie, apakah kau tidak bosan selalu makan Mie?" Ha Ni menjawab dengan ceria bahwa dia tidak mungkin bosan makan Mie buatan Papahnya. Joo Ri setuju karna Mie buatan Papah Ha Ni memang sangat enak sekali. Min Ah juga setuju. Hong Jang Mi lewat di dekat Ha Ni dan berkata, "Hallo." Ha Ni memabalas sapaan itu. Joo Ri dan Min Ah merasa aneh dan bertanya, "Apakah tadi dia baru saja menyapa kita?" Jang Mi memasukan koin ke mesin minuman namun minuman tidak juga keluar dan uang koin pun tidak juga keluar. Bye Bye Sea langsung memainkan musik dan Ha Ni mempersiapkan diri dengan memperpanjang celana street-nya dan berjalan menuju mesin minuman. Ha Ni tersenyum pada mesin minuman itu lalu menendangnya sehingga kaleng minuman yang diinginkan oleh Jang Mi keluar. Bye Bye Sea langsung berteriak senang dan Ha Ni pun kembali ke tempat duduknya. Jang Mi tidak begitu menyukai Ha Ni tapi akhirnya dia mengatakan Terima Kasih. Jang Mi duduk bersama teman-temannya dan mereka mulai membahas Baek Seung Jo yang kali ini mendapatkan peringkat 1 di sekolah. Jang Mi bilang bahwa hal itu sudah pasti karna Seung Jo berhasil mendapatkan nilai sempurna yaitu 500 dari 5 mata pelajaran ujian. Joo Ri mendengar pembicaraan itu dan bertanya pada Ha Ni, "Apakah Sung Jo berhasil mendapatkan nilai sempurna kembali? Dia itu Manusia atau bukan?" Ha Ni menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Menurutku dia bukan manusia. Dia peri, peri hutan. Jadi aku mengikuti seekor kuda putih yang secara tiba-tiba menghilang dan dia tiba-tiba muncul. Benar-benar... Bagaimana aku menyebutnya ya? Hmm Ini seperti sesuatu yang sangat cantik sampai-sampai aku ingin menggiggitnya. Hmm aku saat itu merasakan apa yang di rasakan oleh Vampire. Mungkin pada awalnya Vampire juga merasakan hal ini. Leher wanita yang dia cintai pastinya putih bersih dan cantik sekali. Dia tidak ada pilihan lain selain menggiggitnya." Joo Ri dan Min Ah menggelengkan kepala karna mendengar cerita dari Ha Ni. Joo Ri bilang dari pada seperti itu maka sebaiknya Ha Ni menggiggit kaki babi saja. Ha Ni tidak mau dan bilang bahwa dia ini tidak mengada-ngada. Tiba-tiba terdengar suara ribut dari para anak perempuan. Mereka ribut-rbut karna ada Seung Jo masuk kedalam kantin. Seung Jo tiba-tiba berhenti dan seperti berjalan menuju ke Ha Ni tapi sebenarnya dia berjalan menuju ke mesin minuman. Jang Mi langsung menghampiri Seung Jo dan bilang bahwa dia baru membeli minuman dan Seung Jo boleh meminumnya. Seung Jo tidak mempedulikan Jang Mi dan memilih minuman kaleng di mesin. Jang Mi tertawa dan bilang bahwa ibunya menitipkan salam untuk ibunya Seung Jo. Jang Mi lalu memperkenalkan diri pada Seung Jo bahwa dia ini adalah Hong Jang Mi dan ibu dia sangat akrab dengan ibunya Seung Jo. Seung Jo tetap tidak mempedulikannya dan terus fokus pada mesin minuman yang tidak juga mengeluarkan minuman yang diinginkan Seung Jo. Jang Mi bilang bahwa mesin itu kembali rusak dan dia langsung memanggil Ha Ni. Jang Mi mengatakan pada Seung Jo bahwa Ha Ni adalah senior yang tadi membantunya mengambil minuman dari mesin yang agak macet. Ha Ni benar-benar malu untuk melakukan ini apalagi di depan Seung Jo. By Bye Sea mulai bermain musik dan Ha Ni pun berdiri siap berjalan menuju ke mesin minuman. Ha Ni mengambil kuda-kuda dan menendang mesin minuman. Seung Jo yang melihat itu langsung kaget, sementara Ha Ni merasa sangat malu sekali sampe-sampe dia tidak berani menatap wajah Seung Jo. Jang Mi mengambilkan minuman Seung Jo dan memberikannya pada Seung Jo. Seung Jo langsung berjalan pergi dan Jang Mi terus mengikutinya sambil terus bertanya-tanya mengenai nilai ujian yang di dapatkan oleh Seung Jo. Joo Ri kesal melihat sikap Seung Jo yang seperti itu dan dia dengan sengaja berteriak menyebutkan nama Ha Ni agar Seung Jo mengetahui nama Ha Ni, "Oh Ha Ni! Ha Ni! OH! HA! NI! OH HA NI!!!" Seung Jo mendengar hal itu dan langsung menghampiri Ha Ni. Ha Ni kaget dan langsung mencoba tersenyum tapi ternyata Seung Jo bukan menghampiri dirinya tapi menghampiri Mesin minuman untuk mengambil koin miliknya. Di ruang seni, Ha Ni benar-benar merasa sangat malu sekali akan kejadian tadi di kantin. Joo Ri terus mendesak Ha Ni agar menyatakan cinta pada Seung Jo karna waktu mereka di sekolah itu hanya sebentar lagi. Ha Ni dengan percaya diri bilang bahwa Seung Jo tidak mengungkapkan perasaannya pada dia karena Ha Ni belum mengungkapkan perasaannya pada Seung Jo. Ha Ni dengan sangat yakin bilang bahwa dia akan mengungkapkan perasaannya dengan cara yang luar biasa. Joo Ri mengusulkan agar Ha Ni memakai sebuah topeng dan mengatakan perasaannya pada Seung Jo. Ha Ni menyukai ide itu namun ternyata Joo Ri hanya bercanda. Lalu Ha Ni menanyakan ide dari Min Ah yang sering membaca buku. Min Ah bilang bahwa binatang biasanya mengungkapkan perasaan dengan cara menari pasangan. Ha Ni pun mulai membayangkan dirinya menari berpasangan dengan Seung Jo. Dalam bayangan Ha Ni, nanti dia akan berdansa Swan Lake. Akan ada banyak para penari laki-laki yang berusaha mengajanya berdansa namun dia menolak dan akhirnya melihat Seung Jo. Seung Jo mengajak Ha Ni berdansa dan Ha Ni so jual mahal dengan menolaknya namun dia kembali berlari ke Seung Jo dan Seung Jo langsung mengangkatnya ke atas. Ha Ni merasa ada yang aneh dan tiba-tiba saja Seung Jo mendorongnya pergi. Ha Ni pun kembali ke alam sadarnya dan merasa kesal. Jang Mi dan teman-temannya masuk ke ruang seni dan bilang bahwa mereka akan satu kelas untuk club seni. Jang Mi bertanya, "Bukankah kalian sudah kelas3? Kenapa tidak belajar?" Joo Ri menghampiri Jang Mi dan bilang bahwa mereka memang kelas 3 dan mereka tidak belajar! Jung Mi kesal atas sikap Joo Ri dan Joo Ri juga kesal pada Jung Mi. Jang Mi terus memandangi daerah dada Ha Ni. Ha Ni melihat dadanya lalu melihat dada Jang Mi yang sangat besar. Ha Ni bertanya, "Apakah Seung Jo menyukai perempuan yang berdada besar?" Jang Mi menjawab, "Tentu saja. Dia itu laki-laki." Ha Ni langsung lemas mendengar hal ini. Jang Mi lalu menanyakan Joon Gu yang seharusnya ada di ruang seni karna Joon Gu akan menjadi model pada hari ini. Joon Gu dan Bye Bye Sea masuk kedalam ruang seni dan mereka membuka satu koper yang ada panci. Joo Ri langsung mengambil panci itu dan bertanya apa isi panc. Joon Gu dengan malu-malu menyebutkan bahwa isi panci itu adalah Sup Ayam. Joo Ri sangat senang dan ingin membuka panci namun Joon Gu langsung merebut panci itu dan menyerahkannya pada Ha Ni. Ha Ni bertanya, "Kenapa kau memberikan ini padaku?" Joon Gu menjawab, "Lihatlah kau ini sangat kurus." Jang Mi kesal melihat hal itu dan meminta Joon Gu cepat menjadi model mereka karna mereka tidak memiliki waktu yang lama. Joon Gu mengerti dan memberikan panci itu kepada Ha Ni. Joo Ri diam-diam mau mengambil panci itu dari tangan Ha Ni namun Joon Gu langsung melarangnya dan meminta Ha Ni memakannya. Jang Mi menjadikan Joon Gu sebagai model untuk di gambar hari ini dan Jang Mi membuat Joon Gu bergaya seperti orang yang berlari kencang. Joon Gu merasa lelah namun dia tetap bertahan karna dia melihat bahwa Ha Ni sedang menggambarnya. Ha Ni memang menggambar Joon Gu tapi sebenarnya dia masih terus memikirkan cara untuk mengungkapkan perasaannya pada Seung Jo. Di ruang guru, Guru Kang Yi sedang menonton dari HPnya dan dia tertawa puas. Guru Kang Yi melihat ada Guru Ji Oh yang sedang menerangkan sesuatu pada guru lain. Guru Kang Yi semakin memperbesar suara ketawanya dan tiba-tiba ada yang mengambil HPnya. Guru Kang Yi sangat marah namun dia tidak jadi marah karena yang mengambil HPnya itu adalah Kepala Sekolah. Kepala sekolah memperlihatka sebuah kertas yang berisi grafik data nilai murid. Kepala Sekolah bertanya, "Apakah kau maish bisa terus tertawa saat melihat nilai ini, Bu Song Kang Yi? Kelasnya Pak Song Jo Oh memiliki stiker putih dan banyak muridnya yang menduduki peringkat atas. Dan di peringkat bawah banyak sekali stiker biru yang artinya itu dari kelasmu. Bukankah ini sangat biru sekali Bu Song Kang Yi?" Guru Kang Yi tersenyum dan bilang bahwa itu terlihat seperti lautan. Kepala sekolah sangat marah dan menyebut nama Marga Guru Kang Yi yaitu marga Song. Guru Ji Oh juga nama marganya Song makanya dia mengir bahwa Kepala sekolah memanggilnya. Kepala Sekolah bilang bahwa yang dia maksudkan adalah Ibu Guru Song, bukan Bapak Guru Song. Kepala sekolah berkata, "Bu Kang Yi, kelasmu membuat rata-rata nilai sekolah ini menurun. Anak-anak ini yang bernama Oh Ha Ni, Min Ah, Joo Ri dan Joon Gu yang menempati rengking terakhir. Lakukanlah sesuatu pada 4 pengacau ini! Mungkin sebaiknya murid ini tidak di ikut sertakan ujian!" Seung Jo masuk ke ruang guru untuk mengumpulkan beberapa buku. Seung Jo lewat di depan Kepala Sekolah dan Kepala sekolah bilang bahwa dia sangat bangga karna ada murid di sekolah ini yang seperti Seung Jo. Dan Seung Jo ini adalah murid dari kelasnya Guru Ji Oh. Jang Mi bilang kalau kelas seni sudah mau selesai dan Joon Gu sudah boleh berhenti bergaya. Bye Bye Sea pun langsung turun tangan untuk membantu Joon Gu. Jang Mi melihat gambar setiap anak dan gambar Min Ah cukup bagus. Jang Mi melihat gambar Ha Ni dan dia langsung berteriak kaget. Joon Gu penasaran dengan apa yang di gambar oleh Ha Ni dan ternyata Ha Ni menggambar pose Joon Gu namun wajahnya itu adalah wajah Seung Jo. Sepulang sekolah Ha Ni selalu mampir ke Restaurant milik Papahnya dan membantu sebagai kasir. Seperti biasa Papahnya selalu menjemur Mie-mie itu di sebuah ruangan dan Ha Ni bilang bahwa dia selalu melihat Papahnya melakukan ini dari sejak dia kecil. Ha Ni kelihatan bingung dan dia pun memberanikan diri bertanya pada Papahnya, "Papah, bagaimana cara kau menyatakan cinta pada Ibu? Ah Papah tau kan temanku yang bernama Joo Ri? Hmm dia sedang menyukai seseorang dan dia sedang berfikir cara untuk menyatakan cintanya." Papah Ha Ni pun mulai bercerita bahwa dahulu dia pernah membawa Ibu Ha Ni jalan-jalan dengan mobil tua untuk keliling kota. Ibu Ha Ni di tengah jalan menjerit ingin diturunkan karna mobil itu benar-benar sangat tua. Tapi Papah Ha Ni tidak mau menurunkannya dan balas bertanya, "Kau ingin menciumku atau berkencan denganku? Apa kau ingin berkencan denganku atau tinggal bersamaku? Atau kau hanya ingin hidup bersamaku dan mati bersamaku?" Ha Ni benar-benar tertarik mendengar cerita itu dan dia bertanya, "Apakah Ibu mengatakan ingin hidup bersamamu?" Papah menjawab, "Bukan. Dia berkata 'Apa kau ingin mati hah? Jangan vercanda padaku' Hahaha dia mengatakan itu padaku." Ha Ni kesal karna akhir ceritanya seperti itu. Papah lalu melanjutkan ceritanya, "Tapi kemudian dia bilang padaku bahwa dia mulai menyukaiku." Ha Ni senang mendengar hal itu. Ha Ni lalu membayangkan bahwa dia dan teman-temannya adalah anak geng motor yang mengejar Seung Jo. Seung Jo berusaha kabur namun dtidak ada celah untuk kabur karna semua gedung telah diisi oleh para geng motor. Seung Jo benar-benar sudah di kepung dan Ha Ni pun langsung bertanya, "Hey Baek Seung Jo... Kau ingin menciumku atau berkencan denganku? Apa kau ingin berkencan denganku atau tinggal bersamaku? Atau kau disana BAM! Apa kamu mau dikubur hidup-hidup?" Seung Jo langsung berjalan ke sebuah peti mati dan tiduran. ternyata Seung Jo lebih memilih untuk di kubur hidup-hidup. Jelas hal ini membuat Ha Ni sangat kaget. Ha Ni bengong dan Papahnya pun mengganggu Ha Ni. Papahnya bilang bahwa surat cinta adalah cara terbaik untuk menyatakan cintanya. Ha Ni akhirnya mendapatkan ide dan pamit pergi. Papahnya lalu bertanya-tanya, "Hmm apakah dia sedang menaksir seseorang?" Seung Jo pagi-pagi membuka lokernya dan menemukan sebuah surat yang sengaja di selipkan disana. Sementara itu Joo Ri, Ha Ni dan Min Ah sedang duduk di kantin. Joo Ri bertanya, "Apakah kau sudah menuliskan namamu? Apakah kau sudah menyantumkan nomor telfonmu?" Ha Ni bilang bahwa dia sudah melakukannya tapi dia tidak yakin bahwa Seung Jo akan menelfonnya. Joo Ri mencoba menghibur Ha Ni dengan mengatakan bahwa mungkin saja Seung Jo nanti akan mengirimkan sms. Min Ah bilang bahwa Seung Jo mungkin belum membaca surat itu. Min Ah melihat Seung Jos edang berjalan ke kantin dan Ha Ni pun langsung panik dengan apa yang harus dia lakukan sekarang. Ternyata Seung Jo tidak berjalan ke arah mereka tapi berjalan menaiki tangga. Min Ah bilang bahwa Seung Jo mungkin tidak melihat Ha Ni sehingga tidak menghampiri mereka. Joo Ri mendapatkan ide dan langsung berteriak-teriak menyebutkan nama Ha Ni agar Seung Jo menghampiri mereka. Ha Ni sangat panik dan ternyata Seung Jo tidak juga menghampiri mereka. Joo Ri kesal karna dan Min Ah pun mulai ikut-ikutan berteriak menyebutkan nama Ha Ni. Murid-murid yang lain langsung kebingungan kenapa ada yang berteriak-teriak. Ha Ni sudah patah semangat dan meminta Joo Ri dan Min Ah agar berhenti meneriakkan namanya. Tiba-tiba ada yang berkata, "Oh Ha Ni?" Semuanya kaget dan langsung melihat ke lantai 2 dan di lantai 2 terlihat ada Seung Jo. Seung Jo bertanya, "Apakah kau yang bernama Oh Ha Ni?" Ha Ni menganggukan kepalanya. Seung Joo lalu menuruni tangga dan menghampiri Ha Ni. Jang Mi datang ke kantin dan langsung menghampiri Seung Jo. Seung Jo memberikan surat kepada Ha Ni. Ha Ni malu-malu menerimanya dan bilang bahwa sebenarnya dia tidak menunggu balasan dari Seung Jo. Seung Jo terus berdiri melihat Ha Ni dan Ha Ni pun bertanya, "Apakah aku harus membukanya disini? Sekarang? Hmm baiklah." Ha Ni tersenyum senang dan langsung membaca surat itu. tapi senyumnya itu langsung hilang. Jang Mi merebut kertas itu dan melihatnya. Joo Ri dan Min Ah berusaha merebut kertas itu kembali tapi Jang Mi sudah membaca surat itu dan dia tertawa, "Hahaha apa ini? Ini kertas ujian. Lihat nilainya bahkan D-!" (Surat cinta yang di kasih Ha Ni ternyata ejaannya di check oleh Seung Jo dan banyak ejaan yang salah sehingga Seung Jo memberikan nilai D-.) Ha Ni benar-benar malu dan langsung menunduk. Jang Mi membacakan surat cinta itu di depan banyak orang. Joon Gu datang dan langsung mengambil surat dari tangan Jang Mi dan juga memarahi Jang Mi. Seung Jo bilang bahwa dia ini tidak menyukai perempuan yang bodoh. Saat Seung Jo mau pergi, Joon Gu langsung berteriak dan meminta Seung Jo untuk meminta maaf pada Ha Ni. Seung Jo malah tertawa kecil dan mau melewati Joon Gu namun Joon Gu langsung menahannya dan kembali meminta Seung ko untuk meminta maaf pada Ha Ni. Seung Jo bertanya, "Untuk Apa aku meminta maaf? Karna aku telah mengoreksi kesalahannya hah?" Joon Gu tertawa dan bilang bahwa Seung Jo seharusnya tidak melihat kesalahnnya tapi melihat perasaan yang di tulis di dalam kertas itu. Joon Gu mengembalikan surat itu pada Min Ah dan dia langsung mengambil ancang-ancang untuk menonjok Seung Jo. Ketika Joon Gu menonjok Seung Jo, Seung Jo langsung menghindar dengan cepat. Joon Gu malah menjadikan ini sebagai olok-olokan karna Seung Jo menghindar seperti tadi itu artinya Seung Jo takut. Kepala Sekolah datang dan menyuruh Joon Gu untuk pergi ke kantor kepala sekolah. Joon Gu menjelaskan bahwa dia ini tidak salah. Kepala sekolah tidak mau mendengar dan tetap menyalahkan Joon Gu. Kepala sekolah berubah menjadi baik pada Seung Jo dan bilang pada Seung Jo agar Seung Jo tidak perlu khawatir akan masalah ini dan Seung Jo bisa kembali ke ruang kelas untuk belajar. Tiba-tiba Seung Jo menunjuk ke sebuah grafik rengking dan berkata, "Lihatlah grafik itu, kalian berada di rafik warna ungu dan itu artinya kalian lah yang paling bodoh di sekolah ini. Ada 50 kursi khusus di ruang belajar dan aku takin bahwa kau sudah tahu bahwa yang akan menempati 50 kursi itu hanya yang rengking teratas. Kau ini bodoh atau tidak tahu malu? Sangat disesali bahwa si gadis itu juga bodoh atau tidak tahu malu. Hal ini hanya membuatku terganggu!" Ha Ni benar-benar merasa malu dan Seung Jo langsung pergi. Ha Ni melepaskan kekesalannya ini dengan berlari mengelilingi taman sekolah. Joo Ri khawatir pada Ha Ni dan meminta Ha Ni berhenti berlari karna Ha Ni sudah berlari 34 keliling. Ha Ni bilang bahwa dia hanya akan melakukan 2 putaran lagi. Joo Ri benar-benar khawatir dan bilang bahwa Ha Ni ini bukan mau ikut marathon. Min Ah mengatakan bahwa berlari memang keahliannya Ha Ni. Joo Ri membenarkan hal itu dan bilang jika saja masuk Universitas itu dengan menggunakan tes lari maka Ha Ni pasti akan ada di peringkat pertama. Ha Ni tersenyum dan bilang bahwa keahlian dia adalah melakukan sesuatu dalam jangka panjang. Ha Ni terus berlari mengelilingi taman sekolah dan dia sudah tidak mampu berlari lagi sehingga dia pun berusaha merangkak. Min Ah menghampiri Ha Ni dan mengulurkan tangannya. Ha Ni menerimanya dan berdiri. Joo Ri juga langsung menggandeng tangan Ha Ni dan bilang bahwa mereka harus bersemangat berlari karna ini putaran yang terakhir. Di sekolah, Ha Ni benar-benar menjadi olok-olokan karna masalah dia mengirimkan surat cinta pada Seung Jo dan Seung Jo menolaknya. Semua orang membicarakannya bahkan di Kantin pun semua orang membicarakannya. Bibi pemberi makanan melihat Ha Ni yang lesu dan sengaja memberi makanan lebih banyak pada Ha Ni. Bibi pemberi makanan itu bilang bahwa Ha Ni membutuhkan banyak energi. Ha Ni pun tersenyum berterima kasih. Bahkan yang membicarakan Ha Ni sampai kepada Bibi pengurus sekolah. Bibi itu sedang mengepel di kamar mandi dan mereka bilang bahwa mereka pasti akan sangat malu sekali jika di tolak seperti itu. Salah satu Bibi juga bilang bahwa Ha Ni itu sudah kelas 3 tapi masih tetap tidka tahu cara pengejaan yang benar. Ha Ni benar-benar kesal mendengar semua pemberitaan tentang dirinya di sekolah. Pada hari libur, Ha Ni dan Papahnya membereskan rumah. Ha Ni terlihat lesu makanya Papah mencoba memberikan semangat padanya namun Ha Ni tetap terlihat sangat lesi. Papah pun bertanya, "Ada apa? Apa ada masalah?" Ha Ni menggelengkan kepalanya. Papah membuka barang-barang mereka dan menemukan cetakan tangan dan kaki saat Ha Ni masih kecil. Ha Ni melihat itu dan dia pun mulai bersemangat kembali. Ada yang nge-bel rumah Ha Ni dan itu ternyata Min Ah, Joo Ri dan juga Joon Gu yang sengaja datang ke rumah Ha Ni yang baru selesai di renovasi itu. Mereka semua senang sama rumah Ha Ni yang benar-benar keren. Joon Gu melihat cetakan kaki Ha Ni saaat masih kecil dan dia bilang bahwa dia sangat menyukai itu. Papah hari ini memasak dan meminta Ha Ni untuk membawa masakan itu ke meja makan. Joon Gu melarang Ha Ni yang mengambil karna dia lah yang akan mengambilkannya. Ha Ni tersenyum melihat itu. Papah benar-benar memasak makanan yang sangat enak. Joon Gu memuji masakah Papah dan Papah pun bilang bahwa Joon Gu sepertinya banyak tau masalah makanan. Ha Ni bilang kalau dulu Joon Gu pernah ikut sebuah festival membuat makanan dan memang makanan buatan Joon Gu sangat enak. Papah benar-benar tidak menyangka hal itu karna rambut Joon Gu itu mirip kaki beruang. Jelas Joon Gu tidak terima di katakan seperti itu. Min Ah bertanya kenapa nama Restaurant Mie milik keluarga Ha Ni di namai Sol Pal Bal? Papah menjawab bahwa Sol Pal Bal adalah nama neneknya Ha Ni. Jadi ternyata restaurant Mie ini adalah usaha keluarga yang sudah turun temurun. Papah bilang bahwa dia sangat berharap Ha Ni akan mewarisi usaha ini juga tapi sayangnya Ha Ni tidak bisa masak sama sekali. Joon Gu lalu berkata, "Tenang saja Papah. Aku dan Ha Ni akan melakukan yang terbaik." Joon Gubilang bahwa restaurant keluarga itu akan sayang sekali jika tidak diturunkan ke keluarga lagi. Papah berfikir dan bilang tidak ada salahnya jika restaurant keluarga itu di sumbangkan. Joo Ri dan Min Ah langsung tertawa senang. Joon Gu benar-benar kecewa karna dia merasa telah di tolak oleh Papahnya Ha Ni. Joon Gu memukulkan kepalanya ke tembok dan mulai terdengar suara-suara aneh. Ha Ni bertanya, "Hey Joon Gu, kenapa kau mencoba menghancurkan rumah orang lain?" Papah meyakinkan semuanya bahwa rumah itu sangatlah kokoh. Tiba-tiba muncul retakan di atap dan ada pasir yang keluar. Min Ah dan Ha ni berfikir bahwa ini ada gempa. Papah menenangkan semuanya dan bilang bahwa rumah mereka ini rumah baru sehingga masih sangat kokoh. Tiba-tiba lampu mulai terjatuh dan benda-benda lainnya pun terjatuh. Semuanya sangat panik dan Ha Ni hampir saja terkena lampu yang terjatuh sehingga Joon Gu melindunginya dan meminta Papah, Joo Ri dan Min Ah agar segera keluar dari rumah. Mereka semua pun langsung pergi keluar rumah. Papah ingat akan sesuatu dan langsung masuk kedalam rumah. Rumah mulai hancur dan rubuh. Ha Ni terus memanggil Papahnya namun Papahnya tidak keluar dari rumah. Berita ini langsung tersebar. Ternyata sore itu memang ada Gempa ringal dengan skala 2,0 yang melanda Seoul. Gempa ini seharusnya hanya menggetarkan jendela saja tapi anehnya Rumah Ha Ni benar-benar hancur. Ha Ni terus menangis karna Papah masih ada di dalam rumah. Tim penyelamat pun mulai mencari Papah di dalam rumah dan berhasil menemukannya. Papah selamat dan juga berhasil menyelamatkan cetakan kaki dan tangan Ha Ni saat masih kecil. Baek So Chang sedang menonton berita sore dan dia pun kaget begitu melihat berita tentang sebuah rumah yang runtuh hanya karna sebuah gempa kecil berkekuatan 2,0. Baek So Chang melihat wajah Papah yang terekam dan dia bertanya, "Ah bukankah itu Oh Ki Dong?" Papah senang karna berhasil selamat dan dia baru sadar bahwa hanya rumah mereka saja yang runtuh, sementara rumah tetangga yang lainnya masih baik-baik saja. Ha Ni pergi ke sekolah bersama dengan Min Ah dan Joo Ri. Banyak sekali anak-anak yang melihat Ha Ni dan langsung tertawa. Joo ri bertanya, "Apakah kau tetap tidur di hotel? Ah itu pasti sangat mahal." Ha Ni lalu cerita bahwa ada seorang teman Papahnya yang melihat berita di TV dan menelfon mereka untuk mengajak tinggal di rumah teman Papahnya itu. Joo Ri senang mendengar kabar itu. Ada seorang wanita yang memotret Ha Ni secara diam-diam namun Joo Ri melihat hal itu. Joo Ri berkomentar bahwa Ha Ni sepertinya sekarang telah menjadi selebritis.Ha Ni benar-benar meminta maaf karna Min Ah dan Joo Ri banyak menderita karnanya. Min Ah langsung merangkul Ha Ni dan mengajak masuk ke dalam gedung sekolah. Kedatangan Ha Ni, Joo Ri dan Min Ah langsung di sambut oleh suara dari pengeras suara yang di pakai oleh Joon Gu. Joon Gu berniat baik untuk membantu Ha Ni dengan meminta dana bantuan dari teman-temannya, tapi niat baik Joon Gu ini malah menjadi membuat Ha Ni semakin malu. Joo Ri juga sama malunya dan mengajak Ha Ni untuk melewati jalan yang lain tapi Joon Gu berhasil melihat Ha Ni dan bilang kepada anak-anak yang lain bahwa Ha Ni benar-benar sangat hebat karna tetap datang ke sekolah muskipun baru mendapat musibah. Anak anak yang melihat hal itu hanya bertepuk tangan pelan. Ha Ni benar-benar malu dan sengaja menyembunyikan dirinya di balik tembok. Ha Ni melihat Seung Jo datang dan dia semakin merasa dipermalukan. Ketika Seung Joo lewat, Joon Gu memanggil namanya dan meminta Seung Joo untuk ikut menyumbang buat Ha Ni. Seung Joo bilang bahwa rumah Ha Ni itu runtuh karna gempa dan gempa itu bukan di sebabkan olehnya. Joon Gu kesal dan bilang bahwa Seung Joo sudah menjadi gempa yang paling besar untuk hati Ha Ni. Seung Jo pun mengeluarkan dompetnya dan berniat memasukan uangnya ke dalam kotak sumbangan tapi Ha Ni langsung menolak uang sumbangan dari Seung Jo. Seung Jo mengambil kembali uangnya dan berniat pergi. Ha Ni sangat kesal dan langsung memanggil nama Seung Jo dan berkata, "Apa yang membuatmu menjadi sebegitu hebatnya hingga kau mengacuhkan orang lain hah? Apakah menurutmu semua murid disini bodoh hah? Orang-orang bodoh yang tidak berekasi karna telah di acuhkan? Apa kamu merasa jauh lebih hebat? Apa IQmu sangat tinggi? Hanya karna kamu hebat dalam pelajaran, kau ganteng dan kau tinggi... Apa kamu seperti itu karna kau lebih hebat hah? Semua orang bisa jadi pandai. AKu ini tidak bodoh!" Seung jo bertanya, "Benarkah? Kalau begitu tunjukan." Ha In pun menerima tantangan itu dan bilang bahwa dia akan membuktikannya saat Ujian nanti. Seung Jo kembali bertanya, "Seberapa jauh kau akan membuktikannya?" Ha Ni ingattentang ruang belajar khusus untuk 50 siswa peringkat atas dan dia pun bilang bahwa dia akan masuk kedalam ruang belajar khusus untuk bulan depan. Seung Joo tertawa karna ini hal yang tidak mungkin. Ha Ni bertanya, "Jika aku berhasil, apa yang akan kau berikan?" Seung Jo menjawab, "Jika kau berhasil maka aku akan menggendongmu keliling sekolah." Ha Ni jelas senang tapi dia menutupi kesenangannya itu dan tetap bersikap ketus pada Seung Jo. Malamnya Ha Ni dan Papah menuju ke rumah temannya Papah. Papah bilang bahwa dia dan temannya ini sangat dekat karna sejak mereka lahir hingga SMP mereka ini selalu bersama tapi sejak mereka pindah ke Seoul mereka terpisah dan tidak ada kabar. Papah bilang bahwa dia mash kesal karna hanya rumah mereka yang hancur. Ha Ni menenangkan Papah dan Papah bilang bahwa bertemu dengan teman lama adalah hal yang menyenangkan. Radio di mobil sedikit rusak dan Ha Ni pun membenarkan radio itu dengan memukulnya. Papah bertanya, "Apakah aku terlihat bodoh?" Ha Ni menggelengkan kepalanya dan papah pun tersenyum senang. Lalu mereka berdua menghabiskan sisa perjalanan dengan bernyanyi. Mereka sampai di rumah nomor 142 . He Ni berkomentar bahwa rumah itu sangat besar dan pasti teman Papan ini sangat kaya, Papah menjawab, "Mungkin" dan Papah pun langsung menekan bel. Di interkom terdengar Istri teman Papah ini sangat ceria dan mempersilahkan mereka masuk. Papah dan So Chang langsung berpelukan karna sudah sangat lama tidak bertemu. Istri So Chang yaitu Geum Hee sangat senang menyambut Ha Ni dan Papah. So Chang berkomentar bahwa Ha Ni ternyata lebih cantik dari di foto. Ha Ni kebingungan dan Geum Hee pun bilang bahwa tadi pagi dia mampir ke sekolah Ha Ni dan memotret Ha Ni. Ha Ni pun baru sadar bahwa perempuan yang memotret dia itu ternyata Geum Hee. So Chang mau membantu mengambil barang-barangan Ha Ni namun Papah bilang bahwa barang-barang mereka ini hanya sedikit. Geum Hee bilang bahwa anak mereka akan membantu Ha Ni untuk membawa barang. Ha Ni pergi keluar rumah untuk membawa barang-barang di mobil. Lalu ada seorang laki-laki yang menawarkan bantuan namun Ha Ni menolaknya. Ha Ni membalikan badan dan kaget begitu melihat bahwa laki-laki itu adalah Seung Jo. Ha Ni yakin bahwa hal ini pasti mimpi tapi ternyata ini bukanlah sebuah mimpi.

Episode 2
Ha Ni benar-benar kaget melihat Seung Jo keluar dari dalam rumah dan dia pun bertanya, "Kamu... Kamu... Kenapa kamu keluar dari rumah ini?" Seung Jo menjawab, "Karna ini rumahku." Ha Ni semakin kaget mendengar hal ini. Lalu terdengar suara Ibu Seung Jo dari interkom yang mengajak Seung Jo dan Ha Ni agar cepat masuk ke dalam rumah. Seung Jo pun berjalan masuk ke dalam rumah dan dia lalu bertanya pada Ha Ni, "Apakah aku harus mengangkat ini?" Ha Ni menggelengkan kepalanya. Seung Jo lalu bilang, "Baiklah aku akan mengingatnya sekarang. Meskipun kamu pindah kemari tapi kau tidak membutuhkan bantuanku." Seung Jo tersenyum kecil lalu masuk ke dalam rumah meninggalkan Ha Ni yang merasa kaget dan kesal. Di ruang keluarga semuanya berkumpul. Ibu Seung Jo adalah yang paling ceria dan bilang bahwa mereka semua kini seperti satu keluarga. Bapa Seung Jo mengatakan bahwa istrinya lah yang paling semangat untuk mengajak keluarga Oh tinggal bersama setelah menyaksikan berita di TV. Papah pun berterima kasih pada Ibu Seung Jo. Ibu Seung Jo bilang bahwa Bapa Seung Jo selalu mengatakan ingin berbalas budi pada Papah sehingga sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk balas budi dan membantu Keluarga Oh. Ibu Seung Jo lalu bertanya pada Ha Ni, "Kalian apa saling kenal? Bukankah kalian teman satu angkatan?" Ha Ni menjawab, "Ah dia sangat terkenal sekali." Ibu Seung Jo memang tau bahwa Seung Jo terkenal karna memiliki prestasi yang baik tapi Ibu Seung Jo menganggap anaknya sendiri itu aneh karna tidak memiliki teman dan terlalu sering belajar dan kehidupannya sangat teratur. Ha In hanya tertawa ketika Ibu Seung Jo bertanya, Apakah Seung Jo memiliki pacar? Baek Eun Jo, adiknya Seung Jo baru ikut bergabung di ruang keluarga. Ibu Seung Jo bertanya, "Kenapa kamu belum tidur?" Eun Jo menjawab bahwa dia sedang belajar. Ibu Seung Jo melarang Eun Jo terlalu sering belajar karna nantinya akan seperti Seung Jo yang aneh. Ibu Seung Jo lalu meminta Eun Jo untuk menyapa keluarga Oh yang baru datang. Eun Jo menyapa Papah dengan baik. Papah memuji Eun Jo dan Seung Jo yang tampan pasti karna keturunan dari Ibu mereka. Ibu Seung Jo juga meminta Eun Jo memberikan salam pada Ha Ni namun Eun Jo menolaknya. Ibu Seung Jo bertanya, "Kenapa kau tidak mau menyapanya?" Eun Jo menjawab, "Karna dia terlihat bodoh!" Ibu Seung Jo langsung memukul kepala Eun Jo dan yang lainnya hanya tertawa. Ibu Seung Jo bilang bahwa Ha Ni ini sangat pandai. Eun Jo kaget dan bertanya tentang karakter huruf China yang ada di buku. Ha Ni melihat buku kelas 6 SD itu dan bilang bahwa dia bisa menjawabnya. Ha Ni meminta bantuan Papah tapi Papah tidak dapat membantu banyak. Ha Ni melihat ada gambar sapi di buku itu dan bilang bahwa arti karakter huruf China itu adalah Ingin Makan Sapi. Eun Jo bertanya pada Seung Jo, "Benarkah itu Hyung? (Hyung itu panggilan dari laki-laki ke laki-laki yang lebih tua.)" Seung Jo menjawab, "Itu adalah Sapi akan berkeringat jika menarin beban dan itu mengartikan tanggung jawab yang harus di pikul." Ha Ni menunduk malu dan Eun Jo bilang bahwa Ha Ni ternyata memang bodoh. Bapa Seung Jo meminta Eun Jo segera meminta maaf pada Ha Ni. Eun Jo menolak meminta maaf pada Ha Ni karna dia sangat benci orang yang bodoh. Eun Jo mengolok-olok Ha Ni dan lansgung pergi. Ha Ni benar-benar kaget dan dia berkata dalam hati, "Aku sudah ditolak mentah-mentah oleh kedua adik kaka ini." Ibu Seung Jo dengan sangat ceria mengajak Ha Ni ke kamar baru Ha Ni. Ternyata Ibu Seung Jo sudah menyiapkan kamar special untuk Ha Ni yang telah di tata olehnya. Ha Ni benar-benar tidak percaya melihat kamar barunya itu karna seperti kamar seorang putri. Ibu Seung Jo sangat senang mendengar itu dan mengajak Ha Ni duduk di tempat tidur. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia ini sangat senang menata kamar Ha Ni karna sebenarnya dia sangat menginginkan seorang anak perempuan tapi yang dia dapat adalah anak laki-laki yang sangat membosankan. Ha Ni tertawa mendengar hal itu. Ibu Seung Jo selama ini selalu membayangkan akan menata kamar bersama anak perempuan dan juga pergi bersama-sama dengan anak perempuan makanya dia langsung mengajak Ha Ni agar suatu saat nanti mereka berdua pergi bersama untuk shopping dan juga menonton film. Ha Ni setuju dan Ibu Seung Jo langsung senang. Ibu Seung Jo lalu memberikan Ha Ni sebuah hadiah yaitu sepatu baru. Ha Ni benar-benar merasa telah merepotkan namun Ibu Seung Jo justru senang karna bisa membeli perlengkapan untuk anak perempuan. Sepatu yang di beli oleh Ibu Seung Jo sangat pas di kaki Ha Ni dan Ha Ni pun sangat berterima kasih. Ibu Seung Jo gembira dan bilang bahwa Ha Ni seharusnya menjadi putrinya. Ha Ni tersenyum senang. Seung Jo masuk ke kamar Ha Ni untuk meletakan koper Ha Ni. Ibu Seung Jo sangat senang lalu mengatakan pada Ha Ni agar beristirahat dan besok mereka akan bertemu kembali. Ibu Seung Jo pergi keluar kamar dan tinggal Ha Ni dan Seung Jo yang ada di kamar. Seung Jo terus menatap Ha Ni dan Ha Ni pun jadi salah tingkah dan memilih untuk membereskan barang-barangnya. Seung Jo bilang bahwa kamar yang di tempati oleh Ha Ni ini adalah kamarnya Eun Jo dan sekarang Meja belajar Eun Jo dan Kausr Eun Jo harus pindah ke kamar Seung Jo yang membuat kamarnya jadi sesak. Ha Ni meminta maaf namun Seung Jo bilang bahwa hal ini tidak akan berubah muskipun meminta maaf. Seung Jo bilang bahwa beberapa hari ini Ha Ni sangatlah menyebalkan dan dia ingin agar berita tentang mereka serumah tidak tersebar di sekolah. Ha Ni bilang agar Seung Jo tidak usah khawatir akan hal itu karna jika berita mereka serumah tersebar maka yang akan menerima dampak terbesar itu adalah Ha Ni. Seung Jo bilang bahwa dia akan memakai kamar mandi terlebih dahulu. Seung Jo pun pergi dan Ha Ni sangat kesal akan hal itu. Ha Ni kembali berhayal. Dia membayangkan dirinya itu adalah tokoh di film matrix yang melemparkan bantal ke Seung Jo dan membuat Seung Jo berdarah. Ha Ni pura-pura minta maaf pada Seung Jo dan Seung Jo sangat ketakutan. Ha Ni memukul-mukuli bantal dan berkata bahwa dia sangat benci pada Seung Jo. Ha Ni terus mengomel dan dia gak sadar bahwa Seung Jo berdiri di dekat pintu. Ha Ni sangat malu dan tidak berani menatap Seung Jo. Seung Jo hanya menggelengkan kepala dan pergi meninggalkan Ha Ni. Ha Ni pergi ke kamar mandi dan duduk di kloset. Ha Ni bilang bahwa kloset itu terasa hangat. Ha Ni langsung tertawa dan bilang bahwa mereka bahkan memakan kamar mandi yang sama. Ha Ni merasa sakit perut dan kentut. Ha Ni panik dan langsung menyalakan air di keran agar suara dia di kamar mandi tidak terdengar oleh Seung Jo yang ada di kamar sebelah. Ha Ni ingin sekali buang air besar namun dia tidak bisa buang air besar karna takut mengeluarkan suara aneh dan membuat Seung Jo mendengarnya. Ha Ni melihat sikat gigi Seung Jo dan Eun Jo. Ha Ni tersenyum dan mengambil sikat gigi Eun Jo lalu menempatkan sikat giginya di samping sikat gigi Seung Jo. Ha Ni tersenyum senang dan menatap cermin. Ha Ni lalu tersadar dan berkata, "Aigoo Oh Ha Ni. Apa kau tidak sadar? Dia mengatakan tidak menyukaimu dan juga meminta agar kamu tidak mengganggunya." Paginya semua anggota keluarga berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama. Ha Ni menatap Seung Jo yang sedang membaca koran dan dia pun bilang dalam hati bahwa dia masih tidak percaya dapat sarapan bersama dengan Seung Jo. Ha Ni melihat sarapan pagi Seung Jo yang ternyata roti dan selai. Ha Ni tidak menyangka bahwa orang sejenius Seung Jo ternyata memakan selai juga. Ha Ni mulai berfikir bahwa semua ini pasti hanya Mimpi atau khayalannya saja namun ini benar-benar real. Ha Ni terus melihat Seung Jo dan Seung Jo pun sadar bahwa sejak tadi terus di lihat oleh Ha Ni. Ha Ni kaget dan langsung tersedak makanan. Papah pun langsung memberikan air mineral dan Ha Ni meminumnya. Eun Jo melihat Ha Ni dan berkomentar, "Sudah kuduga, dia memang bodoh!" Ibu Seung Jo langsung memarahi Eun Jo. Bapa Seung Jo memuji sup buatan Papah dan Ibu Seung Jo juga menanyakan tentang Restaurant Mie yang di miliki oleh Papah. Tiba-tiba Seung Jo bilang bahwa dia sudah selesai makan dan akan segera pergi, Ibu Seung Jo meminta Seung Jo pergi bersama dengan Ha Ni yang belum tahu jalan menuju ke sekolah namun Seung Jo tetap cuek dan pergi keluar. Eun Jo ingin ikut pergi dengan Seung Jo namun Ibu langsung melarangnya dan menyuruh Eun Jo untuk menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Ibu Seung Jo lalu memberikan kode agar Ha Ni segera pergi bersama dengan Seung Jo. Ha Ni pun berpamitan dan pergi keluar. Seung Jo berjalan dengan cepat dan Ha Ni pun berusaha mengejarnya hingga dia menabrak punggung Seung Jo. Seung Jo berhenti berjalan dan bilang bahwa dia hanya akan pergi ke sekolah bersama dengan Ha Ni untuk hari iin saja karna dia tidak mau ada yang melihat mereka berdua pergi bersama-sama. Ha Ni mengerti dan berjalan di depan tapi tiba-tiba Seung Jo bilang bahwa Ha Ni tidak boleh mengatakan apapun juga pada teman Ha Ni tentang mereka tinggal satu rumah. Seung Jo berjalan duluan dan meminta agar mereka berjalan berjauhan. Ha Ni menatap punggung Seung Jo dan dia benar-benar menyesal karna telah menyukai Seung Jo selama 3 tahun. Ha Ni terus berjalan dan dia tidak sengaja menabrak punggung Seung Jo. Seung Jo kesal dan bertanya, "Apa yang kamu lamunkan?" Ha Ni menjawab, "Semuanya. Kau ini aneh tadi menyuruhku berjalan berjauhan tapi kenapa sekarang kau mengguku?" Seung Jo bilang bahwa dia tidak menunggu Ha Ni tapi dia mau menyuruh Ha Ni agar berjalan di depan. Ha Ni kesal karna pikiran Seung Jo terus berubah-rubah. Seung Jo bilang bahwa Ha Ni itu pendek dan pasti susah mengikuti jalannya yang cepat jadi sebaiknya Ha Ni berjalan di depan jika tidak mau terlambat ke sekolah. Ha Ni benar-benar kesal dan langsung berjalan di depan Seung Jo. Seung Jo melihat seorang laki-laki aneh yang ada di dekat semak-semak sedang menatap Ha Ni. Laki-laki aneh itu sadar bahwa Seung Jo melihatnya sehingga dia pun langsung pergi. Joo Ri sedang memotong rambut Min Ah di dalam kelas. Ha Ni datang dan Joo Ri pun bertanya kenapa wajah Ha Ni terlihat muram? Ha Ni tidak menjawab dan langsung menanyakan contekan untuk ulangan. Joo Ri bilang kalau mereka tentunya tidak punya contekan. Min Ah bilang, "Jangan bawa-bawa namaku." Joo Ri bertanya, "Apakah kau tau soal ujian?" MIn Ah menggelengkan kepalanya. Ha Ni bilang bahwa dia akan giat belajar sehingga dia berhasil dan harga dirinya tidak terinjak-injak. Bye Bye Sea masuk kedalam kelas dan tentunya Joon Gu juga ikut masuk kedalam kelas. Rutinitas awal yang mereka selalu lakukan adalah menyisir rambut. Joon Gu melihat Ha Ni dan langsung menyapanya dengan ceria. Joo Ri minta di sapa juga dan Joon Gu hanya melambaikan tangannya tapi wajahnya masih tetap menatap Ha Ni. Joon Gu bertanya, "Ha Ni bagaimana rumah teman Papahmu itu?" Ha Ni menjawab bahwa rumah teman Papahnya itu bagus. Joon Gu bertanya tentang seberapa jauh rumah itu dengan sekolah dan Ha Ni memberi tahu bahwa rumah itu sekitar 3 kali pemberhentian halte bis. Joon Gu pun dengan semangat mengajak Ha Ni untuk pulang bersama. Ha Ni kaget dan bertanya, "Kenapa pulang bersama?" Joon Gu balik bertanya, "Apakah wajar jika seorang laki-laki tidak mengetahui tempat perempuannya tinggal?" Ha Ni memukul Joon Gu dengan buku dan Joo Ri juga ikut memukul Joon Gu. Joon Gu protes karna Joo Ri memukulnya dan Joo Ri pun bertanya, "Kenapa? Kau mau aku tendang?" Guru Kang Yi masuk kedalam kelas dan semua murid pun langsung sibuk duduk di kursi masing-masing. Joo Ri membereskan perlengkapannya dan Guru Kang Yi memarahi Joo Ri, "Hey Joo Ri! Jika kamu mau membuka salon maka sebaiknya buka saja di rumah! Jangan di sekolah!" Joo Ri meminta maaf dan akan membereskan perlengkapannya. Guru Kang Yi melihat alat-alat yang di bawa oleh Joo Ri yang ternyata perlengkapan untuk memotong rambut dan lainnya. Guru bertanya tentang buku Joo Ri dan Joo Ri bilang bahwa dia selama ini selalu menyimpan buku di loker. Guru Kang Yi melihat Min Ah yang rambutnya baru saja di potong oleh Joo Ri an Guru Kang Yi bertanya, "Joo Ri apakah kau baru memotong rambutnya?" Joo Ri menagngguk dan bilang bahwa dia hanya memotong bagian rambut belakang. Guru Kang Yi duduk di kursi dan meminta Joo Ri untuk memotong rambutnya sedikit. Joo Ri senang dan memberikan tips mengenai rambut pada Guru Kang Yi. Kepala sekolah lewat di kelas 3-7 dan langsung marah pada Guru Kang Yi. Malam hari, Ha Ni masih diam di kelasnya sambil belajar. Ha Ni tidak sendiri, Bye Bye Sea masih ada di dalam kelas karna Joon Gu ingin menjaga Ha Ni. Ha Ni membolak-balikan buku tapi akhirnya dia menyerah karna tidak ada satupun yang dia baca dan ia pahami pelajarannya. Ha Ni mengintip ke ruang belajar khusus untuk 50 siswa peringkat atas. Ha Ni iri melihat fasilitas di ruang belajar yang ada AC, Komputer sendiri dan lainnya. Ha Ni lalu melihat Seung Jo sedang membaca buku. Ha Ni bilang bahwa Seung Jo hanya membaca lalu mengapa ada di ruang belajar khusus? Ada seorang perempuan menghampiri Seung Jo dan meminta Seung Jo membantunya mengerjakan sebuah soal. Seung Jo mengambil buku dan langsung mengerjakannya. Ha Ni iri pada perempuan itu karna perempuan itu cantik dan pintar... tidak seperti dirinya. Ha Ni melihat grafik nilai dan dia sedih karna nilainya ada di peringkat bawah sementara Seung Jo ada di peringkat atas. Jarak antara mereka berdua sangat jauh. Seung Jo datang dan melihat Ha Ni, dia bertanya "Apa kau sedang belajar?" Ha Ni menjawab, "Benar. Kenapa? Apa kamu takut? Sebaiknya kau mulai berlatih untuk menggendongku keliling sekolah. Ruang belajar khusus itu sangat bagus. Ada komputer dan segalanya. Dasar tukan pamer." Seung Jo berkata bahwa kata-kata yang di ucapkan oleh Ha Ni itu terdengar seperti kata-kata yang pasrah dan siap menyerah. Seung Jo lalu bertanya, "Apakah kamu tidak pulang?" Ha Ni langsung ceria karna menyangka Seung Jo mau mengajaknya pulang bersama. Tiba-tiba muncul Joon Gu yang sudah membawa tas Ha Ni. Seung Jo langsung meninggalkan Ha Ni dan Ha Ni memberi isyarat agar Seung Jo menunggunya di bawah. Joon Gu melihat Seung Jo dan bertanya pada Ha Ni apakah Seung Jo mengganggu Ha Ni? Ha Ni menggeleng dan ingin mengambil tasnya namun Joon Gu tetap ingin membawakan tas Ha Ni. Ha Ni dan Joon Gu naik kereta dan duduk bersebelahan. Joon Gu berfikir setelah turun dari kereta maka mereka akan makan bersama. Ha Ni mengambil tasnya yang di pegang oleh Joon Gu dan dia langsung keluar dari pintu kereta. Joon Gu sangat kaget dan ingin mengikuti Ha Ni tapi pintu kereta sudah tertutup dan tidak bisa di buka lagi. Ha Ni benar-benar meminta maaf dan langsung pergi. Ha Ni naik taxi dan ternyata dia kembali ke sekolah karna menyangka bahwa Seung Jo masih menunggunya. Tapi ternyata Seung Jo sudah ada di rumah. Ibu Seung Jo bertanya, "Kenapa kalian tidak pulang bersama? Dia pasti masih asing dengan daerah ini. Apalagi ada orang asing yang tinggal di lingkungan ini." Eun Jo bilang bahwa satu-satunya orang asing yang ada di lingkungan mereka itu adalah Ha Ni. Ibu Seung Jo kesal dan langsung mengejar Eun Jo yang berlari. Seung Jo ingat akan seorang laki-laki aneh yang tadi pagi diam-diam terus menatap Ha Ni. Seung Jo duduk di taman dan akhirnya berdiri pergi. Ibu Seung Jo yang melihat itu hanya tersenyum. Ha Ni akhirnya pulang dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, Ha Ni terus mengomel karna Seung Jo ternyata tidak menunggunya padahal dia sudah naik taxi dari stasiun kereta menuju ke sekolah. Tiba-tiba ada seorang laki-laki aneh yang muncul di depan Ha Ni. Ha Ni kaget dan berusaha menghindar tapi laki-laki itu terus menghalangi jalan Ha Ni. Laki-laki itu berusaha melepaskan mantelnya dan Ha Ni langsung berteriak ketakutan. Ha Ni mencoba menendang laki-laki aneh itu tapi justru hal itu malah membuat sepatunya lepas. Laki-laki aneh itu langsung mengambil sepatu Ha Ni dan berlari. Ha Ni kaget dan mengejar laki-laki itu karna sepatu itu hadiah dari Ibu Seung Jo. Laki-laki itu akan mengembalikan sepatu jika Ha Ni mau melihat dirinya telanjang. Ha Ni jelas tidak mau tapi karna tidak ada jalan lagi maka Ha Ni setuju. Laki-laki aneh itu jelas senang dan bilang bahwa dia akan menepati janjinya dengan mengembalikansepatu Ha Ni jika Ha Ni mau melihat dirinya telanjang. Lai-laki aneh itu siap membuka mantelnya namun Ha Ni bilang bahwa dia ingin menyiapkan diri terlebih dahulu. Ha Ni sudah siap dan laki-laki itu langsung membuka mantelnya. Belum saja Ha Ni melihat laki-laki itu telanjang, tiba-tiba saja ada yang menutup mata Ha Ni dan membalikan badan Ha Ni sehingga Ha Ni tidak melihat laki-laki yang telanjang itu. Dan orang yang menutup mata Ha Ni itu adalah Seung Jo. Laki-laki aneh itu kaget melihat Seung Jo dan langsung kabur. Seung Jo mengejar laki-laki itu dan berhasil menangkapnya karna laki-laki itu terjatuh menabrak sebuah papan. laki-laki itu meminta maaf dan berjanji tidak akan melakukannya lagi jika Seung Jo tidak melaporkannya kepada polisi. Seung Jo pun membiarkan laki-laki aneh itu pergi karna dia merasa kasihan pada keluarga laki-laki itu. Laki-laki itu langsung berjalan pergi tapi Seung Jo kembali menarik bajunya dan mengambil sepatu Ha Ni yang ada di saku mantel laki-laki aneh itu. Laki-laki itu meminta maaf dan langsung berlari pergi. Ha Ni menunggu Seung Jo dan dia langsung senang saat melihat Seung Jo datang. Seung Jo melemparkan sepatu Ha Ni dan Ha Ni memakainya. Ha Ni bertanya,"Apa kau mencariku? Kau khawatir?" Seung Jo bilang bahwa dia tadi pergi ke supermarket dan bukan karna mencari Ha Ni. Ha Ni kesal dan bilang bahwa waktunya sangat tepat sekali. Seung Jo mengaku bahwa dia sedang sial. Seung Jo bilang bahwa Ha Ni seharusnya tadi merelakan sepatunya di ambil oleh laki-laki aneh itu dari pada melihat laki-laki aneh itu telanjang. Ha Ni menjelaskan bahwa sepatu itu dari Ibu Seung Jo jadi dia tidak mungkin membiarkan sepatu itu di ambil sembarangan orang. Seung Jo berjalan pergi dan Ha Ni pun lngsung berjalan di samping Seung Jo. Ha Ni melihat Seung Jo membei ice cream dan dia pun memintanya karna tenggorokannya kering setelah berlari. Seung Jo menatap Ha Ni kesal dan memberikan ice cream pada Ha Ni. Ha Ni senang lalu menunjuk langit dan bilang bahwa dilangit sedang banyak bintang. Ha Ni terus mengajak ngobrol Seung Jo namun Seung Jo tetap diam tidak berkomentar apapun. Ha Ni berusaha belajar tapi yang dia ingat adalah kejadian saat tadi Seung Jo menutup matanya. Ha Ni tersenyum senang memikirkan hal itu. Tiba-tiba Ha Ni ingat kata-kata Seung Jo yang bilang tidak suka perempuan bodoh. Ha Ni kesal dan bilang bahwa dia akan belajar agar harga dirinya tidak di injak-injak. Ha Ni berusa abelajar matematika tapi dia tidak mengerti sehingga dia beralih ke bahasa inggris namun tidak mengerti juga. Ha Ni mencoba belajar Bahasa Nasional Korea dan lagi-lagi Ha Ni sama sekali tidak mengerti. Ha Ni benar-benar kesal dan akhirnya tidak belajar. Ibu Seung Jo datang ke kamar dan membawakan makanan. Ibu Seung Jo melihat meja belajar Ha Ni dan bilang bahwa Ha Ni pasti belajar dengan sangat keras. Ha Ni tertawa dan bilang bahwa hal yang dia lakukan hanyalah duduk. Ibu Seung Jo menyarankan agar Ha Ni beristirahat. Tiba-tiba Ibu Seung Jo tertawa senang dan mengatakan bahwa dia dari dulu selalu ingin sekali membuat kudapan dan melihat anaknya belajar dan sekarang ini dia merasa seperti menjadi seorang ibu. Ha Ni bertanya, "Apakah Seung Jo tidak pernah makan kudapan malam?" Ibu Seung Jo menjawab bahwa Seung Jo tidak pernah belajar dan sekarang sudah tidur. Ha Ni benar-benar tidak menyangka karna selama ini Seung Jo selalu mendapatkan nilai sempurna. Ibu Seung Jo membuka komputer dan melihat blognya. Blog Ibunya Seung Jo ini cukup populer bahkan banyak yang memberikan komentar. Ha Ni melihat foto Eun Jo dan berkomentar bahwa Eun Jo sangat lucu. Ibu Seung Jo meminta maaf jika selama ini Eun Jo tidak sopan, Eun Jo seperti itu karna terlalu menyukai Seung Jo sehingga selalu menirunya. Ha Ni tersenyum dan bilang bahwa Eun Jo itu sangat mirip dengan Seung Jo. Ibu Seung Jo lalu bilang bahwa dia ingin melihat foto masa kecilnya Ha Ni. Ha Ni memperlihatkan album fotonya dan Ibu Seung Jo berkomentar bahwa Ha Ni sangat cantik. di album itu ada foto Ibu Ha Ni dan Ha Ni bilang bahwa ibunya itu sudah meninggal ketika dia berusia 4 tahun. Mereka terus melihat-lihat album foto dan Ibu Seung Jo sangat menyukai Ha Ni karna lucu. Ha Ni bilang bahwa Seung Jo pasti sangat lucu saat kecil. Ibu Seung Jo lalu menawarkan untuk memperlihatkan foto masa kecil Seung Jo. Ha Ni melihat-lihat album masa kecil Seung Jo dan dia bertanya, "Ah foto siapa ini? Anak perempuan ini mirip sekali dengan Seung Jo." Ibu Seung Jo tertawa dan bilang bahwa itu adalah Seung Jo, Ha Ni yang mendengar hal itu langsung kaget. Ibu Seung Jo cerita bahwa saat dia hamil, Seung Jo sangat tenang di dalam kandungan dan buah yang dimakan hanya melon, anggur dan strawberry sehingga Ibu Seung Jo menyangka bahwa yang akan lahir adalah anak perempuan. Ibu Seung Jo membeli segala perlengkapan untuk bayi perempuan tapi ternyata yang lahir adalah bayi laki-laki. Ibu Seung Jo sayang untuk membuat perlengkapan bayi perempuan sehingga dia pun mendandani Seung Jo seperti perempuan untuk beberapa waktu. Bahkan Ibu Seung Jo pernah sengaja memakaikan baju renang perempuan pada Seung Jo dan ketahuan oleh orang-orang. Mungkin hal itu lah yang membuat Seung Jo jadi sangat dingin dan cuek. Ibu Seung Jo bilang bahwa selama ini Seung Jo menyangka bahwa foto masa kecilnya sudah habis dibakar tapi ternyata Ibu Seung Jo memiliki negatif film sehingga masih bisa di cetak. Ha Ni menatap foto Seung Jo dan tertawa dalam hati. Besoknya di sekolah Ha Ni terus tertawa memikirkan foto Seung Jo yang di dandani seperti perempuan. Joo Ri dan Min Ah benar-benar penasaran kenapa Ha Ni sampai tertawa seperti itu. Tiba-tiba saja kelas 3-7 dikejutkan akan kedatangan Seung Jo. Seung Jo memanggil Ha Ni dan meminta Ha Ni membawa baju olahraganya. Semuanya jelas langsung penasaran kenapa Seung Jo tiba-tiba saja bisa memanggil Ha Ni. Ha Ni mengambil baju olah raganya dan dia sadar bahwa baju olahraga dia dan Seung Jo tertukar. Seung Jo mengajak Ha Ni pergi ke taman sekolah untuk bertukar baju olahraga. Semua teman HA Ni penasaran dan mengintip dari jendela kelas. Ha Ni bertanya pada Seung Jo, "Kenapa kau tidak memakai bajuku saja? Bukankah kau sudah biasa memakai baju perempuan?" Ha Ni menunjukan foto Seung Jo yang memakai baju perempuan dan Seung Jo pun langsung kaget dan berusaha merebut foto itu dari Ha Ni. Adegan kejar-kejaran pun terjadi dan teman-teman Ha Ni melihat itu semua. Jang Mi melihat hal itu dan ingin menghentikannya namun Min Ah langsung menahan Jang Mi. Joon Gu melihat hal itu dan ingin menghentikannya juga namun Joo Ri langsung menahan Joon Gu. Ha Ni bilang pada Seung Jo bahwa dia akan mengembalikan foto itu jika Seung Jo mau membantunya belajar untuk Ujian agar Ha Ni mendapatkan nilai tinggi dan dia bisa masuk ke ruang belajar khusus. Seung Jo bilang bahwa hal itu tidak mungkin karna waktu ujian tinggal seminggu. Ha Ni mengetahui hal itu namun dia tetap meminta Seung Jo membantunya belajar. Seung Jo bilang bahwa hal itu mustahil dan dia bukanlah tuhan. Ha Ni mengerti lalu tertawa sambil memperlihatkan foto Seung Jo keci. Seung Jo panik dan langsung mendorong Ha Ni ke dekat pohon. Seung Joo bilang bahwa Ha Ni ternyata lebih licik dari yang dia bayangkan. Seung Joo berkata, "Kukatakan padamu bahwa aku akan menggendongmu jika kau berhasil masuk ruang belajar khusus. Dan sekarang kau ingin aku membantumu belajar dan nanti aku akan menggendongmu?" Ha Ni bilang kalau misalnya Seung Jo membantunya belajar maka Seung Jo tidak perlu menggendongnya. Seung Jo menatap curiga dan Ha Ni bilang bahwa dia sudah tidak memiliki perasaan lagi pada Seung Jo. Seung Jo tidak percaya hal itu dan langsung mendekati Ha Ni seperti mau mencium. Teman-teman di kelas Ha Ni pun langsung berteriak ribut saat melihat adegan itu. (Hmm adegan ini agak gantung karna gak diliatin apakah Seung Jo itu beneran nyium Ha Ni atau enggak :(() Di rumah, saat makan malam semua anggota keluarga Baek memuji masakan Papah yang sangat enak. Lalu Ibu Seung Jo bertanya pada Ha Ni, "Ha Ni, kau mau kudapan apa untuk malam ini?" Papah kaget mendengarnya karna itu artinya Ha Ni belajar malam. Tiba-tiba Seung Jo meminta agar Ibunya itu membuat 2 buah kudapan. Ibu Seung Jo kaget dan bertanya, "Hah? Tidak Mungkin! Kau juga mau belajar?" Seung Jo hanya menjawab, "Jangan makanan yang terlalu manis karna tidak baik untuk daya ingat. Roti gandum dan sedikit minyak zaitun pun sudah cukup. Dan kuning telur juga." Ibu Seung Jo langsung mengangguk mengerti, Seung Jo bilang bahwa dia sudah selesi makan dan akan pegi ke kamar duluan. Eun Jo ingin mengejar Seung Jo untuk minta diajari namun Ibunya langsung menghentikan dan bilang bahwa Eun Jo akan belajar bersamanya saja. Ha Ni melihat Seung Jo pergi dan langsung ikut selesai makan. Ha Ni tersenyum senang sementara anggota keluarga lainnya kebingungan. Ha Ni mencoba mengerjakan satu soal namun dia tidak bisa dan mulailah kata-kata kejam keluar dari mulut Seung Jo, "Kau tidak bisa mengerjakan ini? Kenapa kau tidak berhenti sekolah saja hah?" Ha Ni kesal dan langsung memasang pose seperti foto Seung Jo yang memakai baju perempuan. Seung Jo tidak berkomentar dan langsung mengajari Ha Ni mulai dari dasar lagi. Seung Jo bertanya, "Mana X-nya? Apakah kau tau X itu apa?" Ha Ni menjawab, "Ah Alphabert! Baiklah aku tidak tau yang mana X-nya." Seung Jo benar-benar harus mengajari Ha In dari awal sekali dan dia menggunakan metode belajar yang mudah di mengerti oleh Ha Ni. Seung Jo terus menjelaskan dan Ha Ni sama sekali tidak fokus pada pelajaran karna yang dari tadi dia lihat itu adalah Seung Jo. Seung Jo kesal karna Ha Ni sama sekali tidak mengerti dan hanya bisa mengancam Seung Jo dengan foto masa kecil Seung Jo, Seung o benar-benar marah dan langsung berteriak. Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo dan Papah diam-diam ada di luar pintu kamar Ha Ni dan kaget mendengar teriakan itu. Eun Jo kesal pada Ha Ni dan ingin memarahi Ha Ni karna telah merebut Kakaknya namun Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo langsung menggendong Eun Jo pergi. Seung Jo menjelaskan tentang Angka Biner dan Ha Ni sama sekali tidak mengerti. Akhirnya Seung Jo menjelaskan angka biner itu adalah angka yang hanya ada 1 dan 0 untuk berhubungan dengan orang luar angkasa. Ha Ni mengerti dan bertanya, "Lalu apakah kita menerima pesan dari alien?" Seung Jo benar-benar kesal dan menjawab, "Untuk saat ini belum!" Seung Jo meminta Ha Ni agar menyerah saja untuk belajar karna banyak sekali hal yang tidak di ketahui oleh Ha Ni. Ha Ni bilang bahwa hal ini sangat menyenangkan dan dia menyukainya. Ha Ni mengambil foto Super Junior dan bertanya, "Apa kau tau mereka ini siapa?" Ha Ni mulai menyebutkan siapa saja anggota Super Junior dan dia bilang bahwa perbedaan dia dan Seung Jo hanyalah perbedaan hal yang di sukai saja. Belajar sudah selesai dan Seung Jo memberikan tips belajar pada Ha Ni. yaitu menatap Titik hitam yang di simpan di langit-langit kamar. Ha Ni harus fokus pada titik hitam itu dan Ha Ni malah membayangkan wajah Seung Jo yang sedang tersenyum. Ha Ni menggelengkan kepalanya dan kembali berusaha hanya fokus pada titik hitam itu. Malam lainnya, Seung Jo tetap mengajarkan Ha Ni belajar muskipun Ha Ni sudah sangat mengantuk. Seung Jo bilangbahwa Ha Ni harus menggerakan tubuhnya saat menghapal. Ha Ni pun langsung menggerakan tubuhnya dan terus mencoba menghapal. Ha Ni sangat berusaha keras untuk menghapal sampai-samapi Ha Ni menulis semua catatan kecil di dalam kamar mandi agar dia bisa menghapal. Di sekolah Ha Ni mengantuk dan tertidur, Joo Ri mengagetkannya dan Ha Ni pun langsung kaget. Joon Gu melihat mata Ha Ni yang berkantung dan meminta Ha Ni menjawab pertanyaannya, "Ha Ni... seperti apa tempat tinggalmu yang baru?" Ha Ni hanya menjawab bahwa semuanya baik-baik saja. Joon Gu cerita pada Bye Bye Sea bahwa ini pasti ada hal yang tidak beres karna Ha Ni tiba-tiba saja meninggalkannya di stasiun kereta saat Joon Gu mau mengantarkannya. Joon Gu ingin mengajak Ha Ni pulang bersama tapi ternyata Ha Ni sudah pulang duluan untuk belajar. Joon Gu mulai curiga dan bilang bahwa keluarga tempat Ha Ni tinggal sekarang pasti memaksa Ha Ni untuk belaja terus. Joon Gu pun berkata bahwa dia akan mulai menyelidiki hal ini. Di rumah, seperti biasa Ha Ni mulai belajar bersama dengan Seung Jo. Eun Jo masuk dan meminta Seung Jo untuk menjelaskan sesuatu yang dia tidak mengerti. Seung Jo bilang bahwa dia sedang mengerjalan sesuatu dan sebaiknya Eun Jo bertanya pada Ibu saja. Eun Jo kesal dan berteriak pada Ha Ni, "Oh Ha Ni, kamu itu bodoh dan idiot! Karena kamu aku tidak bisa belajar dan Kakaku kurang tidur! Kamu itu siapa? Sebaiknya kau pergi saja!" Seung Jo melihat ke arah Ha Ni yang terlalu fokus pada pelajaran dan sepertinya tidak mendengar kata-kata Eun Jo. Seung Jo tersenyum kecil dan Ha Ni baru sadar akan kehadiran Eun Jo di kamarnya itu. Seung Jo memberikan Ha Ni rangkuman soal-soal yang mungkin akan keluar di ujian. Ha Ni sangat senang dan bilang bahwa dia terharu karna Seung Jo telah membuatkan itu untuknya. Seung Jo marah dan bilang bahwa Ha Ni harus mempelajari soal-soal itu karna besok adalah hari ujian. Ha Ni melihat soal-soal itu dan bilang bahwa akan sangat bagus sekali jika semua soal ujian keluar dari soal yang telah diberikan Seung Jo. Ha Ni melihat ke arah Seung Jo dan baru sadar bahwa Seung Jo tertidur. Ha Ni menatap Seung Jo senang dan bilang bahwa jarang sekali dia bisa melihat Super Baek Seung Jo akan tertidur seperti itu. Tapi Ha Ni juga merasa bersalah karna dia lah yang telah membuat Seung Jo kurang tidur seperti ini. Ibu Seung Jo datang ke kamar Ha Ni untuk memberikan kudapan dan dia sangat kaget begitu melihat Ha Ni dan Seung Jo tertidur di meja belajar. Ibu Seung Jo langsung senang dan berlari menuju kamarnya untuk mengambil kameranya. Saat di sekolah, Seung Jo berjalan menuju kelasnya dan bilang, "Semoga berhasil." Ha Ni kaget mendengar itu tapi dia senang dan bilang bahwa Seung Jo itu pura-pura cuek. Ujian di mulai dan Joon Gu tidak bisa mengerjakannya sama sekali, sementara Ha Ni karna sudah belajar maka dia bisa mengerjakan ujiannya dengan lancar. Hari pengumuman nilai sudah keluar dan Ha Ni dengan semangat melihat nilai itu. Ha Ni ternyata bukan melihat nilainya, melainkan dia melihat nilai Seung Jo yang lagi-lagi mendapatkan nilai sempurna. Ha Ni merasa lega karna ternyata Seung Jo tetap berhasil walaupun akhir-akhir ini Seung Jo selalu kurang tidur karna mengajarkan dirinya. Seung Jo juga melihat nilai ujian yang keluar dan dia bukan melihat nilainya melainkan melihat daftar siapa saja yang berhasil masuk ke kelas khusus belajar. Setelah melihat itu dia langsung berjalan menjauh dari papan nilai ujian. Ha Ni melihat Seung Jo dan langsung tersenyum. Ha Ni menghampiri Seung Jo dan mengucapkan selamat karna Seung Jo lagi-lagi mendapatkan nilai yang sempurna. Seung Jo berkomentar, "Tentu saja. Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku belajar, jadi bagaimana mungkin aku tidak mendapatkan nilai sempurna?" Ha Ni kesal karna Seung Jo sangat sombong. Lalu Seung Jo mengucapkan selamat pada Ha Ni. Ha Ni tidak mengerti kenapa dia diberi selamat dan dia pun langsung berlari menuju papan nilai untuk melihat nilainya. Ha Ni ternyata berhasil masuk ke ruang belajar khusus dan dia ada di peringkat 50. Guru Kang Yi senang dan memanggil Ha Ni tapi Ha Ni tidak mendengarnya dan malah berlari ke Seung Jo. Ha Ni bilang bahwa dia berhasil. Seung Jo mengulurkan tangannya dan Ha Ni langsung menggenggamnya dan mengucapkan terima kasih banyak. Seung Jo melepaskan tangannya dengan paksa dan bilang bahwa dia ingin meminta foto masa kecil Seung Jo yang berdandan perempuan. Ha Ni memberikannya pada Seung Jo dan Seung Jo langsung berjalan menjauh. Ha Ni berteriak, "Seung Jo! Terima kasih! Benar-benar terima kasih!" Semua murid pun mendengar teriakan itu dan sadar bahwa tadi Seung Jo bersama dengan Ha Ni. Guru Kang Yi tiba-tiba memanggil Seung Jo dan menagih janji Seung Jo untuk menggendong Ha Ni jika Ha Ni berhasil masuk kedalam ruang belajar khusus. Ha Ni kaget mendengar hal itu dan bilang bahwa dia sudah membatalkan perjanjian itu. Guru Kang Yi bilang bahwa kejadian Ha Ni masuk ruang belajar khusus itu sangat tidak mungkin terjadi tapi ternyata Ha Ni berhasil dan Seung Jo harus memenuhi janjinya. Guru Kang Yi sangat bangga pada Ha Ni karna telah berhasil membawa nama kelas 3-7 dan juga berhasil menaikan harga diri Guru Kang Yi lagi. Guru Kang Yi ingat pada Seung Jo dan meminta Seung Jo tidak berbohong dan memenuhi janjinya. Ha Ni berusaha menjelaskan pada Guru Kang Yi tapi Guru Kang Yi tidak mau tau dan meminta Seung Jo menggendong Ha Ni. Seung Jo bersikap cuek dan berjalan pergi. Tiba-tiba saja murid yang lain langsung berteriak, "Gendong dia! Gendong dia! Cepat Gendong dia!" Seung Jo pun langsung menatap Ha Ni kesal sementara Ha Ni benar-benar meminta maaf.

Episode 3
Semua murid-murid mulai berteriak meminta Seung Jo untuk menggendong Ha Ni. Ha Ni meminta semuanya berhenti dan semuanya pun berhenti beteriak. Ha Ni berjalan mendekati Seung Jo dan dia berbisik bahwa bukan dia lah yang menginginkan hal ini terjadi. Seung Jo sangat kesal dan bilang bahwa dia sudah menduga hal ini akan terjadi karna Ha Ni selalu saja menyusahkannya. Ha Ni jelas kesal dan mengancam akan memberi tahu pada teman-temannya bahwa mereka berdua tinggal bersama. Seung Jo jelas tidak setuju dan menyebut bahwa Ha Ni gila jika sampai memberi tahu hal itu pada teman sekolah. Min Ah dan Joo Ri melihat keramaian dan mereka bingung dengan apa yang sedang terjadi. Jang Mi juga kaget ketika melihat Seung Jo sedang berbicara dengan Ha Ni. Seung Jo bilang bahwa Ha Ni pasti berpura-pura bodoh dan pada akhirnya mendapatkan apa yang dia inginkan yaitu di gendong oleh Seung Jo. Seung Jo juga bilang bahwa dia sangat membenci sifat Ha Ni. Tiba-tiba saja Seung Jo menarik tangan Ha Ni dan meminta Ha Ni untuk naik ke punggungnya. Ha Ni sangat kesal dan bilang bahwa Seung Jo tidak perlu menggendongnya. Seung Jo terus memaksa dan Ha Ni berusaha melepaskan tangannya. Joon Gu datang dan langsung meminta Seung Jo untuk melepaskan Ha Ni. Joon Gu marah-marah pada Seung Jo tapi Joon Gu langsung tersenyum ceria ketika berbicara dengan Ha Ni. Joon Gu mengucapkan selamat pada Ha Ni karna Ha Ni telah berhasil masuk ke ruang belajar khusus dan Joon Gu juga bilang bahwa dia sempat tidak percaya ketika mendengar bahwa Ha Ni ingin serius belajar. Joon Gu tersenyum senang lalu berkata bahwa dia tidak keberatan jika Ha Ni ingin di gendong keliling sekolah berapa kali pun juga. Joon Gu menarik tangan Ha Ni untuk naik ke punggungnya dan tiba-tiba Seung Jo juga menarik tangan Ha Ni dan meminta Ha Ni naik ke punggungnya. Joon Gu kesal dan langsung mendorong Seung Jo lalu menarik Ha Ni agar naik ke punggung Joon Gu. Joon Gu berhasil menggendong Ha Ni dan langsung membawa pergi Ha Ni. Seung Jo melihat itu dan merasa kesal. Ha Ni di gendong oleh Joon Gu keliling taman sekolah. Joo Ri dan Min Ah mengejar Joon Gu karna mereka merasa khawatir pada Ha Ni. Joo Ri berteriak bahwa dia tidak bisa hidup tenang karna ada Joon Gu. Ha Ni meminta di turunkan dan akhirnya Joon Gu pun menurunkan Ha Ni. Joo Ri memarahi Joon Gu karna telah memaksa Ha Ni untuk di gendong. Joon Gu merasa bahwa dia tidak bersalah namun Joo Ri langsung berkata, "Hey, kau pikir untuk apa Ha Ni belajar jika bukan untuk di gendong oleh Seung Jo!" Joon Gu pun bertanya, "Ha Ni, kau masih menyukai Baek Seung Jo itu? Walaupun dia telah mempermalukanmu tapi kau tetap menyukainya? Hmm mungkin kau menyukai tipe orang seperti itu." Ha Ni kesal dan menjawab, "Tidak! Aku tidak suka dia! Untuk apa menyukai laki-laki seperti dia?" Joon Gu tertawa senang dan Ha Ni terus mengomel kalau Seung Jo itu adalah laki-laki yang licik dan egois. Joo Ri bertanya, "Ha Ni, jadi kau membencinya sekarang?" Ha Ni dengan yakin menjawa, "Ya! Aku membencinya!" Min Ah mengubah pembicaraan dengan membahas Ha Ni yang berhasil masuk ruang belajar khusus. Ha Ni langsung tersenyum ceria kembali karna dia pada akhirnya bisa masuk ruangan belajar khusus. Min Ah, Joo Ri dan Joon Gu benar-benar tidak percaya bahwa Ha Ni bisa belajar dan berhasil. Di sekolah mulai banyak yang membicarakan tentang Ha Ni, ada yang memuji Ha Ni karna berhasil masuk ruang belajar khusus, ada yang menjelekan Ha Ni karna telah di permalukan Seung Jo, mengejek Ha Ni karna rumahnya runtuh, dan ada juga yang memuji Ha Ni yang terlihat lumayan canti. Ha Ni berusaha menepis semua anggapan miring tentang dirinya dan dia berjalan menuju ke ruang belajar khusus. Ha Ni masuk ke ruang belajar khusus dan kaget karna suasana kelas benar-benar sunyi dan semua siswa menatap aneh padanya. Ha Ni melihat Seung Jo yang sedang membaca buku. Ha Ni menyapa teman sebangkunya tapi justru teman sebangkunya itu malah menjauh darinya. Di kelas, ada seorang perempuan yang meminta bantuan Seung Jo dan Ha Ni pun langsung mengomel. Perempuan itu memberikan Seung Jo minuman namun Seung Jo menolaknya. Ha Ni senang melihat itu dan langsung tertawa kencang. Kepala sekolah menegurnya dan Ha Ni pun langsung meminta maaf. Seung Jo melihat ke Ha Ni dan Ha Ni langsung menutup wajahnya dengan buku. Seung Jo terlihat tersenyum sinis dan melanjutkan belajar. Teman-teman Ha Ni penasaran akan ruang belajar khusus sehingga mereka mengintip ruang belajar khusus melalui pintu belakang. Kepala sekolah melihatnya dan langsung marah karna mendengar kegaduhan. Teman-teman Ha Ni meminta ijin untuk melihat sesuatu dan mereka langsung melambaikan tangan pada Ha Ni. Ha Ni senang dan tersenyum. Kepala sekolah kembali marah dan Ha Ni pun langsung terdiam dan belajar. Saat rapat para guru, Kepala sekolah bertanya pada Guru Kang Yi, "Apakah menurutmu Oh Ha Ni itu aneh?" Guru Kang Yi menjawab bahwa Ha Ni memang sedikit aneh. Kepala Sekolah bilang bahwa yang dia maksud aneh itu adalah Ha Ni yang selama ini di peringkat terbawah tiba-tiba saja berhasil masuk ke dalam rengking 50 teratas. Guru Kang Yi membela Ha Ni dengan bilang bahwa seseorang bisa berubah jika mau belajar dan bekerja keras. Guru lainnya mulai curiga dan bilang bahwa hal ini memang aneh. Guru Kang Yi mati-matian membela Ha Ni. Kepala sekolah bertanya, "Hmm mungkinkah dia menyontek?" Guru Kang Yi kaget dan berkata, "Siapa yang berani menyontek di kelasku?" Guru-guru yang lain hanya tertawa. Kepala sekolah bilang bahwa Anak kelas 2 akan mengadakan piknik, anak kelas 1 akan mengadakan MT, lalu anak kelas 3 akan mengadakan kegiatan apa? Kepala sekolah meminta saran dari para guru untuk kegiatan satu hari yang dapat dilakukan oleh anak kelas 3. Guru Kang Yi langsung menyarankan agar diadakan kegiatan olahraga. Guru yang lain sedikit protes karna anak kelas 3 akan mengadakan ujian, namun Guru Kang Yi bilang bahwa olahraga akan membuat para murid lebih kuat fisik untuk menghadapi ujian. Guru yang lain menyarankan agar kelas 3 mengadakan kegiatan piknik saja. Guru Kang Yi kesal dan bilang bahwa kelas dia dan kelas Guru Ji Oh akan mengadakan kegiatan olah raga saja. Guru Ji Oh kaget dan bertanya, "Kenapa harus kelas aku?" Guru Kang Yi menjawab, "Kau selau bilang bahwa kelas 3-1 selalu yang terbaik dan aku ingin membuktikan bahwa kelas 3-7 juga dapat melakukannya dengan baik. Dan jika kelasku menang maka aku akan memanggilmu Oppa." Guru Ji Oh ingin protes namun Kepala Sekolah sudah setuju. Guru Ji Oh menyampaikan berita mengenai kegiatan olah raga pada kelas 3-1 dan mereka langsung mengeluh. Sementara Guru Kang Yi menyampaikan berita mengenai kegiatan olah raga pada kelas 3-7 dengan penuh semangat dan bilang bahwa mereka harus membuktikan kalau mereka ini lebih baik dari kelas 3-1. Tapi kelas 3-7 tetap diam dan tidak ada reaksi. Tiba-tiba Joon Gu bertanya, "Jika kita memanangkan kegiatan olah raga ini maka apa yang akan Ibu berikan pada kita?" Guru Kang Yi lalu menjawab, "Jika kalian memenangkan 3 perlombaan maka aku akan meneraktir kalian pizza." Semua murid kelas 3-7 yang awalnya diam pun langsung berteriak senang. Dan Joon Gu adalah yang paling semangat ingin mengalahkan kelas 3-1. Kelas 3-7 mulai latihan untuk kegiatan olah raga. Joon Gu mengajarkan teknik memegang tongkat yang benar untuk lari maraton dan dia mencontohkan cara memegang tongkat pada Ha Ni (Ambil kesempatan megang tangan Ha Ni nih kayaknya hehe.) Tiba-tiba ada Seung Jo yang mengomentari latihan anak kelas 3-7. Joon Gu kesal dan bilang bahwa kelas mereka akan memenangkan pertandingan. Seung Jo bilang bahwa kelas 3-7 tentu saja akan memenangkan pertandingan karna kelas 3-1 tidak tertarik untuk ikut kegiatan olah raga ini. Joon Gu merasa terhina dan ingin menghajar Seung Jo tapi teman-teman yang lain langsung menahannya. Seung Jo berkomentar bahwa kelas 3-7 itu terlihat menyedihkan. Ha Ni kesal dan membela Joon Gu yang pandai dalam pelajaran olah raga. Ha Ni bilang bahwa Seung Jo itu pengecut dan kelas 3-7 tidak boleh kalah dari Seung Jo yang bajingan! Jelas Seung Jo kaget mendengar ejekan dari Ha Ni itu. Di rumah, Ibu Seung Jo mendengar kabar tentang kegiatan olah raga antara kelas Seung Jo dan kelasnya Ha Ni dan tentu saja Ibu Seung Jo sangat tertarik dengan kegiatan ini dan ingin datang ke sekolah bahkan Ibu Seung Jo mulai berfikir untuk mendukung antara Ha Ni dan Seung Jo. Seung Jo melarang ibunya datang karna ini bukanlah kegiatan anak SD. Eun Jo yang sedang bermain langsung berkomentar bahwa kegiatan olah raga itu tidak asik sama sekali. Ibu Seung Jo ingat tentang Tes Lompat tali di sekolah Eun Jo dan menyarankan Eun Jo agar berlatih. Ha Ni menawarkan diri untuk mengajari Eun Jo cara bermain lompat tali karna dia termasuk jago dalam bermain lompat tali. Eun Jo tidak mau diajari oleh orang bodoh seperti Ha Ni. Ibu Seung Jo sempat marah namun dia diam saja. Ha Ni bilang jika mereka berusaha maka akan berhasil, seperti baja yang terus di tajamkan maka akan menjadi jarum. Ibu Seung Jo memuji Ha Ni karna peribahasa mengenai baja itu. Ha Ni tersenyum senang tapi senyumnya langsung hilang saat melihat Seung Jo. Hari kegiatan olah raga telah tiba. Akan di adakan cosplay dan Joo Ri memakai pakaian seperti seorang sailor (Entah apa namanya hehe) Sementara Ha Ni memakai pakaian badut karna Jang Mi lah yang menyuruhnya. Joo Ri benar-benar kesal pada Jang Mi yang seenaknya begitu. Min Ah melihat Joo Ri dan bilang bahwa Joo Ri mirip babi. Joo Ri tertawa lalu bertanya, "Kau ingin aku pukul?" Min Ah ketakutan dan langsung berlari. Ha Ni memakai kostum badut dan berjalan keluar. Dia melihat Seung Jo dan berfikir bahwa Seung Jo tidak sadar bahwa dirinya memakai kostum badut makanya dia langsung mendorong pantat Seung Jo. Seung Jo kesal dan ingin mengejar badut itu. Tiba-tiba Ha Ni terjatuh dan dia tidak bisa berdiri. Seung Jo membantu membangunkan Ha Ni. Seung Jo berusaha melepaskan topeng kepala badut dan kaget begitu melihat bahwa badut itu adalah Ha Ni. Ha Ni merasa malu dan Seung Jo mencubit pipinya karna kesal. Seung Jo memasang kembali topeng badut pada kepala Ha Ni dan dia pergi. Kelas 3-7 benar-benar bersemangat menyambut acara ini. Berbeda sekali dengan kelas 3-1 yang benar-benar tidak berniat untuk mengikuti kegiatan olah raga. Ha In mengeluh karna panasnya kostum badut dan Seung Jo yang mendengar itu hanya menatap kesal. Perlombaan pertama di mulai dengan berjalan dengan kaki yang saling diikat dan kelas 3-7 pun berhasil menang. Lomba ke 2 adalah tarik tambang dan yang berhasil menang akhirnya kelas 3-7. Semuanya senang dan saling berpelukan. Ha Ni memeluk Joon Gu dan Seung Jo yang melihat itu terlihat menertawakan dengan nada meremehkan. Ternyata diam-diam Ibu Seung Jo datang ke kegiatan olah raga ini dan memotret banyak sekali foto. Ibu Seung Jo mengambil tempat duduk yang jauh dari lapangan agar tidak terlihat. Terdengar suara-suara ribut yang meneriakan nama Seung Jo dan Ibu Seung Jo meminta agar semuanya tenang. Jang Mi yang melihat Ibu Seung Jo pun langsung so cari muka dengan duduk di samping Ibu Seung Jo dan memperkenalkan dirinya. Ibu Seung Jo tidak mengenal Jang Mi sehingga Jang Mi pun bilang bahwa dulu dia dan ibunya pernah datang ke rumah Ibu Seung Jo. Ibu Seung Jo mengingat dan bilang bahwa mereka sudah lama tidak bertemu. Ibu Seung Jo melihat papan dukungan yang di bawa oleh Jang Mi dan terlihat bahwa Jang Mi sangat mendukung Seung Jo. Ibu Seung Jo senang dan bilang bahwa Jang Mi bagus jika mendukung Seung Jo karna dirinya sudah menentukan mau mendukung siapa (Maksudnya sih Ibunya Seung Jo ini mau dukung Ha Ni). Jang Mi tidak mengerti apa-apa dan hanya diam. Saatnya lomba lari maraton pun di mulai dan para peserta di harapkan bersiap-siap. Seung Jo sudah mulai siap-siap dan Joon Gu bilang pada Seung Jo bahwa sekarang Seung Jo akan merasakan kekalahan. Seung Jo diam saja dan itu membuat Joon Gu kesal. Joon Gu melihat Seung Jo melakukan pemanasan dan dia bertanya, "Apakah kau tau caranya berlari? Aku pikir kau ini hanya duduk di kursi seharian dan membaca buku saja." Seung Jo tidak mempedulikan Joon Gu dan langsung pergi. Joon Gu berteriak bahwa Seung Jo tidak boleh menganggap enteng dirinya. Guru Kang Yi menghampiri Guru Ji Oh dan memanggilnya, "Oppa." Guru Kang Yi tertawa dan bilang bahwa umur mereka berdua itu sama dan dia sebenarnya tidak ada niatan untuk memanggil Guru Ji Oh dengan sebutan 'Oppa.' Guru Ji Oh bilang dalam perjanjian jika kelas 3-7 menang 3 pertandingan maka Guru Kang Yi memanggilnya Oppa, jika pertandingan lari ini di menangkan oleh kelas 3-1 maka perjanjian memanggil Oppa pun dibatalkan. Peserta lari sudah bersiap-siap. Min Ah adalah pelari pertama dan dia berlari dengan sangat cepat sehingga dari kelas 3-1 pun tertinggal jauh. Min Ah memberikan tongkat pada Guru Kang Yi dan guru Kang Yi pun berlari. Guru Ji Oh menerima tongkat dan langsung berlari sangat cepat hingga meninggalkan Guru Kang Yi di belakang. Guru Kang Yi menarik celana guru Ji Oh dan itu membuat Guru Kang Yi terjatuh. Semua murid kelas 3-7 menyemangati guru Kang Yi sehingga guru Kang Yi melemparkan tongkat pada Ha Ni dan Ha Ni menangkapnya langsung berlari cepat. Ha Ni melewati pelari dari kelas 3-1 dan dia tinggal menyerahkan pada Joon Gu. Ha Ni terus berlari dan dia tiba-tiba saja bingung untuk memberikan tongkat itu pada siapa. Yang terbayang di mata Ha Ni adalah Seung Jo yang tersenyum dan memakai kostum kelas 3-7. Ha Ni pun berlari dan menyerahkan tongkat pada Seung Jo. Semua anak yang lain jelas keheranan melihat hal itu. Ibu Seung Jo yang melihat itu langsung tertawa. Joon Gu berteriak pada Ha Ni dan meminta tongkat untuk di serahkan padanya. Pelari dari kelas 3-1 memberikan tongkat pada Seung Jo dan Seung Jo berbisik pada Ha Ni, "Bodoh!" Ha Ni kebingungan dan akhirnya memberikan tongkat pada Joon Gu. Joon Gu berlari dengan cepat berusaha mengalahkan Seung Jo tapi ternyata Seung Jo berlari dengan cepat dan berhasil sampai di garis finish terlebih dahulu. Semua anak kelas 3-1 bersorak riang sementara anak kelas 3-7 sedih. Ha Ni benar-benar merasa malu sehingga dia menutup wajahnya dengan topeng badut dan bersembunyi di belakang teman-temannya. Teman-temannya Ha Ni lmelihat Ha Ni yang bersembunyi dan langsung menyerangnya karna tidak berhasil menang dan itu artinya Guru Kang Yi tidak membelikan mereka pizza. Joon Gu benar-benar kecewa karna kekalahan ini. Seung Jo menghampirinya dan menawarkan bantuan tapi Joon Gu tidak mempedulikan Seung Jo. Joon Gu masih kesal pada Seung Jo dan bilang bahwa mereka kalah karna Guru Kang Yi tadi jatuh. Seung Jo mengejek Joon Gu yang sangat berisik karna kekalahan. Joon Gu ingin protes namun Seung Jo langsung pergi dengan senyuman. Ibu Seung Jo melihat Seung Jo tersenyum dan langsung memotonya. Anak-anak kelas 3-7 beristirahat di dalam gedung olah raga. Guru Kang Yi bilang bahwa dia berjanji akan memberikan pizza jika menang 3 pertandingan dan karna mereka hanya memenangkan 2 pertandingan maka tidak akan ada pizza. Semua murid mengeluh dan menyalahkan Guru Kang Yi yang terjatuh. Guru Kang Yi tidak mau di salahkan dan bilang bahwa dia telah memberikan tongkat pada Ha Ni. Semua murid pun langsung mencari Ha Ni yang sengaja bersembunyi. Semua murid meminta Ha Ni untuk membelikan mereka semua pizza. Joon Gu memarahi semuanya dan meminta maaf kepada Ha Ni karna dia tidak mengulurkan tangannya lebih jauh untuk menerima tongkat dari Ha Ni. Murid yang lain pun lalu meminta Joon Gu yang memberikan pizza untuk mereka. Joon Gu setuju dan menanyakan harga Pizza. Min Ah bilang bahwa harga pizza sekitar $150. Joon Gu kaget dan bilang bahwa dia tidak memiliki uang sebesar itu. Tiba-tiba ada yang berkata, "Aku yang akan membelikan kalian Pizza. Penampilan kalian sangat luar biasa dan menghibur. Aku terhibur dan akan meneraktir kalian semua pizza." dan yang berkata seperti itu adalah Ibu Seung Jo. Guru Kang Yi merasa aneh dan bertanya, "Hmm siapa anda?" Kepala Sekolah ingin menjawab tapi Ibu Seung Jo langsung menjawab, "Aku fans-nya Ha Ni. Saya datang hari ini untuk memberikan semangat padanya." Ibu Seung Jo tersenyum pada Ha Ni dan Ha Ni pun ikut tersenyum senang. Semua akhirnya kebagian makan pizza dan Joo Ri bertanya, "Siapa anda?" Ibu Seung Jo hanya tersenyum dan tidak memberi jawaban. Akhirnya siang hari itu ditutup dengan foto bersama. Malamnya, Ha Ni merasa sakit badan dan dia pun mau pergi keluar kamar untuk mencari koyo. Ha Ni mencoba melihat kamar Seung Jo dan ternyata Seung Jo ada di luar kamar sedang mendengarkan music dari iphone-nya. Ha Ni melihat pandangan dari luar balkon dan memujinya. Seung Jo berkata, "Apakah tubuhmu sakit? Kau telah mengorbankan hidupmu, kamu pasti terluka. Kamu benar-benar berusaha dengan baik." Ha Ni hanya berkata bahwa dia ingin melakukan yang terbaik. Lalu Ha Ni bilang bahwa Seung Jo sangat beruntung karna pintar dalam pelajaran dan juga bisa berlari dengan cepat. Seung Jo bilang bahwa dia juga pintar bermain basket dan berenang. Ha Ni kesal mendengarnya dan bilang bahwa Seung Jo ini tukang pamer. Seung Jo lalu bilang bahwa Ha Ni akhir-akhir ini terlihat sedih dan aneh sekali Ha Ni bisa memberikan tongkat itu padanya, padahal seharusnya pada Joon Gu. Ha Ni kesal dan bilang bahwa karna hal itu dia di olok-olok oleh teman-temannya. Seung Jo hanya bilang bahwa Ha Ni pasti sedikit menderita. Ibu Seung Jo mau memberikan obat pada Ha Ni tapi dia langsung bersembunyi saat melihat Ha Ni sedang mengobrol dengan Seung Jo. Ha Ni bilang bahwa di terselamatkan oleh Ibu Seung Jo yang datangdan membelikan pizza buat teman-temannya. Seung Jo terlihat sedikit kaget dan bilang bahwa Ibunya itu memang tidak mudah di cegah dan ibunya lah yang selalu menjadi pengacau di keluarga. Ha Ni bilang bahwa dia sangat menyukai Ibu Seung Jo karna pada saat itu Ibu Seung Jo datang membelikan pizza dan berfoto bersama dengan teman kelas Ha Ni. Seung Jo bertanya, "Kau menyukai dia?" Ha Ni mengangguk dan bilang bahwa sejak kecil dia tidak pernah merasakan mempunyai ibu yang datang ke sekolahnya, setiap ada acara sekolah hanya Papah dan Neneknya yang datang dan tentu saja itu rasanya berbeda, dan hari ini dia merasa seperti Ibunya sendiri yang datang Ibu Seung Jo tersenyum mendengar itu. Seung Jo menyuruh Ha Ni meminta koyo pada ibunya. Ha Ni bilang bahwa dia akan turun untuk menyiapkan makan malam. Seung Jo berkata, "Kamu sebaiknya istira... Ya kamu sebaiknya membantu pekerjaan di rumah ini." Seung Jo berjalan pergi dan lalu berbalik untuk menanyakan kostum badut yang di pakai oleh Ha Ni. Ha Ni bilang bahwa kostum yang dia pakai adalah kostum badut yang cukup terkenal. Seung Jo berkomentar, "Itu imut!" Ha Ni marah-marah karna merasa di permalukan tapi dia lalu berfikir, "Tadi apa yang dia katakan? telinga? (kata Imut terdengar seperti kata telinga oleh Ha Ni) Apa aku tidak punya telinga?" Ibu Seung Jo sedang melihat foto-foto yang dia dapatkan hari ini. Bapa Seung Jo melihat foto itu dan bilang bahwa Ha Ni sangat menyenangkan. Ibu Seung Jo sependapat dan bilang bahwa rumah mereka ini terasa seperti "rumah" setelah Ha Ni datang. Ibu Seung Jo memperlihatkan foto Seung Jo yang tersenyum dan dia bilang bahwa dia sudah sangat lama sekali tidak melihat ekspresi Seung Jo yang seperti itu, mungkin Seung Jo terakhir tersenyum adalah saat kecil. Bapa Seung Jo setuju akan hal itu. Ibu Seung Jo lalu mengusulkan agar mereka semua pergi berkemah sebelum musim panas selesai. Bapa Seung Jo bilang bahwa anak-anak kelas 3 SMA sedang sibuk belajar untuk ujian. Ibu Seung Jo bilang justru lebih baik berlibur sekarang dari pada nanti saat sudah kuliah. Akhirnya Bapa Seung Jo pun setuju. Malam berikutnya, mereka semua merayakan keberhasilan Ha Ni yang akhirnya masuk ruang belajar khusus. Mereka makan-makan di restaurant milih Papah dan semuanya memuji masakan Papah. Papah sangat bangga pada Ha Ni dan Ibu Seung Jo juga bilang bahwa Ha Ni sangat mengagumkan. Papah berterima kasih pada Seung Jo yang sudah mengajari Ha Ni dan Ibu Seung Jo justru bilang bahwa dia berterima kasih pada Ha Ni karna mau menjadi murid Seung Jo. Papah dan Ibu Seung Jo saling menunduk dan Eun Jo bekata, "Ibu hentikan. Rambutmu bisa kena makanan." Semuanya pun langsung tertawa. Ha Ni mengelus rambut Eun Jo dan Eun Jo langsung menepis tangannya. Bapa Seung Jo bilang bahwa mereka harus merayakannya dengan bersulang dan Ha Ni juga harus ikut minum. Papah agak khawatir karna Ha Ni belum cukup dewasa tapi dia memperbolehkan Ha Ni minum tapi hanya 1 gelas saja. Mereka pun bersulang. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia benar-benar kagum pada Ha Ni yang rajin belajar. Papah lalu membahas masa kecil Ha Ni dan Ha Ni bilang bahwa dia memang pandai melakukan sesuatu dalam jangka waktu panjang, Seung Jo yang mendengar itu langsung melihat ke Ha Ni seolah tak percaya. Papah bilang bahwa minuman yang dia buat itu adalah pure alkohol yang tidak di capur oleh air jadi sebaiknya Ha Ni sedikit minumnya karna itu efeknya akan terasa setelah lama meminumnya. Papah dan Bapanya Seung Jo mengingat masa lalu mereka dan mereka semua tertawa senang. Lalu Papah bilang bahwa mereka dulu mempunyai grup band. Ibu Seung Jo dan Ha Ni jelas tidak percaya dan tertawa. Akhirnya Papah dan Bapa Seung Jo bermain gitar dan bernyanyi bersama. Ha Ni menatap Seung Jo yang sedang asik dengan i-phone-nya dan tidak mempedulikan yang lain. Ha Ni lalu mulai mengingat bahwa dia sejak dulu selalu menyukai Seung Jo dan selalu melihat Seung Jo namun Seung Jo tidak pernah melihatnya. Ha Ni benar-benar sedih dan akhirnya minum minuman. Papah dan Bapak Seung Jo selesai menyanyikan lagunya dan Ibu Seung Jo juga Ha Ni langsung bersorak senang. Ibu Seung Jo lalu meminta Seung Jo untuk bernyanyi namun Seung Jo tidak mau. Tiba-tiba Ha Ni berkata, "Birakan. Kita lihat apakah dia benar-benar hebat dan berani bernyanyi disini." Papah bilang bahwa Ha Ni pasti mabuk namun Ha Ni bilang bahwa dia tidak mabuk sama sekali. Ha Ni bercerita bahwa Seung Jo selama ini selalu menganggapnya sangat menyebalkan. Semuanya langsung kaget dan Seung Jo bilang bahwa dia tidak pernah mengatakan hal itu. Eun Jo bilang bahwa Ha Ni memang menyebalkan dan Ibu Seung Jo langsung memarahinya. Ha Ni benar-benar mabuk dan bilang kalau memang Seung Jo itu sangat hebat maka seharusnya Seung Jo tidak boleh mengabaikannya, bahkan Ha Ni sudah berusaha menutupi pada teman-temannya bahwa mereka ini tinggal bersama tapi itu adalah hal yang sangat sulit. Ha Ni bahkan menyebut Seung Jo itu brengsek. Seung Jo meminta agar mereka semua cepat pulang tapi Ha Ni tidak mau dan kembali bilang bahwa Seung Jo itu selalu dingin, tidak mendengarkan pendapat orang lain dan selalu mengatakan hal-hal yang membuat seseorang merasa malu. Ha Ni marah-marah dan bilang bahwa dia sangat tidak menyukai Seung Jo. Ibu Seung Jo bertanya, "Ha Ni, apakah kau benar-benar tidak menyukainya? Aku pikir dalam acara olah raga itu kalian berdua sangat serasi sekali. Aku tidak tahu bahwa kau begitu membencinya." Ha Ni menjawab, "Ya. Aku sangat membencinya! Bapa Seung Jo, Ibu Seung Jo, Papah, Eun Jo aku sangat menyukai kalian. Tapi baek Seung Jo, aku tidak menyukaimu!" Seung Jo tertawa dan bilang bahwa dulu Ha Ni pernah mengirimkannya surat cinta dan menyebut Seung Jo sebagai peri hutan. Seung Jo terus membacakan isi surat Ha Ni dan Ha Ni berteriak kesal. Ibu Seung Jo tersenyum senang dan bertanya, "Ha Ni, apakah kamu pernah mengirim surat cinta pada Seung Jo?" Papah ingat tentang Ha Ni yang terlihat seperti jatuh cinta dan dia pun bertanya, "Surat itu untuk dia?" Ha Ni marah dan bertanya pada Seung Jo, "Apakah kau sengaja menghapal surat itu untuk mempermalukan aku?" Seung Jo menjawab, "Apa boleh buat, aku dapat menghapanya hanya dalam sekali baca." Ha Ni benar-benar kesal dan bilang bahwa dia sudah menghapus semua perasaannya pada Seung Jo. Ha Ni terjatuh dan semua pun langsung panik. Ibu Seung Jo meminta agar Seung Jo membantunya tetapi Seung Jo terlihat tidak mau sehingga Papah langsung ingin menggendong Ha Ni namun dia tidak kuat sehingga Seung Jo akhirnya yang menggendong Ha Ni. Mereka berjalan menuju rumah dan Bapa Seung Jo bertanya pada Papah, "Mungkinkah kita menjadi besan?" Eun Jo berkomentar, "Itu tidak mungkin! Jika itu terjadi maka aku akan keluar dari rumah!" Ibu Seung Jo langsung memukul Eun Jo dan menasehati Eun Jo. Tiba-tiba Ibu Seung Jo berhenti berjalan dan dia sangat senang melihat Ha Ni yang di gendong Seung Jo. Ha Ni masih mabuk dan terus menyebut Seung Jo itu Brengsek. Seung Jo bilang bahwa Ha Ni ini benar-benar pintar karna pada akhirnya dia harus menggendong Ha Ni. Ha Ni sadar bahwa dia di gendong oleh Seung Jo makanya dia meminta Seung Jo menurunkannya. Seung Jo tetap menggendong Ha Ni dan dia bertanya, "Kau bilang kau tidak memiliki perasaan apapun lagi padaku, tapi mengapa jantungmu berdetak cepat?" Ha Ni hanya terdiam. Lalu Seung Jo bertanya, "Ini lebih serius dari yang aku pikirkan, jika kau seperti ini apakah mungkin kau memiliki bayi dan membesarkannya?" Ha Ni melihat dadanya dan berfikir bahwa Seung Jo mengomentari dadanya makanya Ha Ni berteriak dan meminta Seung Jo menurunkannya. Seung Jo kehilangan keseimbangan dan.... (Entah jatuh entah tidak. Gak di perlihatkan --") Pagi-pagi, Ibu Seung Jo mengeprint foto Seung Jo dan Ha Ni lalu menyelipkannya pada buku pelajaran Ha Ni. Ha Ni masih tertidur sehingga dia tidak menyadari hal itu. Ibu Seung Jo melihat pakaian dalam Ha Ni yang di jemur di kamar dan dia benar-benar gembira karna pakaian dalam Ha Ni sangat lucu dengan berbagai motif. Ha Ni terbangun dan kaget melihat Ibunya Seung Joo. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia sudah memasakan sup dan sebaiknya Ha Ni turun untuk makan bersama. Ha Ni menatap cermin dan dia ingat tentang kejadian semalam ketika Seung Jo mengejek dadanya. Ha Ni pun mendapatkan ide dengan menyumpal dadanya itu menggunakan kaus kaki. Ha Ni menatap cermin dan tersenyum senang. Ha Ni keluar kamar dan kaget saat melihat Seung Jo juga baru keluar dari kamar. Ha Ni mau meminta maaf tapi Seung Jo menatapnya tajam dan langsung turun ke bawah. Ha Ni berfikir bahwa Seung Jo menatapnya mungkin karna dadanya sudah membesar dan itu membuat Ha Ni tertawa senang. Sarapan pagi ini di adakan di luar teras karna cuaca sedang sangat bagus. Eun Jo sedang berlatih lompat tali dan saat melihat Ha Ni dia langsung menyebut Ha Ni, "Dasar pemabuk!" Ibu Seung Jo lalu memberikan sup pada Ha Ni dan bilang bahwa sup itu khusus di buat untuk Ha Ni. Ha Ni meminta maaf atas kejadian semalam dan dia yakin kalau dia telah membuat banyak kesalahan. Ibu Seung Jo tidak marah dan bilang bahwa Ha Ni justru suasana sangat menyenangkan. Seung Jo memberikan tips lompat tali dan Eun Jo mencobanya. Ha Ni bilang bahwa Eun Jo harus menggerakan pergelangan tangannya dan sikutnya di buka sedikit lebar. Eun Jo kesal dan meminta Ha Ni membuktikan bahwa Ha Ni bisa lompat tali. Ha Ni pun membuktikannya dan Ibu Seung Jo sangat kagum padanya. Ha Ni mencoba Eun Jo menobanya dan Eun Jo berhasil melakukannya dengan baik. Ha Ni bertanya, "Apa musik yang akan kau pakai saat melompat tali?" Eun Jo menjawab, "Sunset glow (Big Bang's song kyay :))" Ha Ni menyarankan agar lagu Jump Jump Jump saja yang di pakai. Ibu Seung Jo bilang pada Seung Jo bahwa Ha ini sangat pintar ternyata. Seung Jo hanya melihat sebentar lalu dia berkata, "Apa itu? Apakah itu kaos kaki?" Ha Ni kaget saat mendengar itu. Ha Ni menatap dadanya lalu melompat untuk mengambil kaos kaki yang terjatuh. Joo Ri sedang menata rambut Ha Ni dan Ha Ni pun bercerita tentang ruang belajar khusus yang menyalakan ac sangat kencang dan juga koneksi internetnya sangat cepat. Joon Gu datang dan seperti biasa mulai menarik perhatian Ha Ni namun Na Hi tetap cuek. Ha Ni meminta Joon Gu mengambilkan bukunya dan Ha Ni pun membuka bukunya. Tanpa sadar ada sesuatu yang terjatuh dan Joon Gu mengambilkan benda yang terjatuh itu. Joon Gu melihat benda yang terjatuh itu dengan sangat kaget. Bye bye sea melihat juga dan ikut kaget. Joo Ri dan Min Ah penasaran dan saat melihatnya mereka pun ikut kaget. Ha Ni merasa bingung dan melihat apa yang terjatuh dan dia kaget juga karna yang terjatuh adalah foto dia dan Seung Jo yang tertidur karna belajar. Ha Ni mencoba memakan foto itu namun Joo Ri langsung mengambilnya dan bertanya, "Oh Ha Ni, bagaimana bisa kau tidur bersama dengan Baek Seung Jo?" Ha Ni kelabakan dan bilang bahwa mereka tidak tidur bersama. Semua teman kelas Ha Ni kaget mendengar itu dan Joon Gu menangis sedih. Berita mengenai foto itu tersebar dengan begitu cepat dan Jang Mi langsung marah besar saat melihat foto itu di blog milik ibunya Seung Jo. Ha Ni sangat malu dan langsung berlari bersama Joo Ri dan Min Ah saat Jang Mi menghampirinya. Semua mulai membicarakan Ha Ni dan Seung Jo. Joon Gu yang mendengar berita itu benar-benar merasa sedih. Ha Ni menjelaskan semuanya pada Joo Ri dan Min Ah. Joo Ri dan Min Ah sangat kaget saat mendengar bahwa Ha Ni tinggal satu rumah dengan Seung Jo. Joo Ri bertanya, "Aku dengar Seung Jo sangat kaya, bagaimana rumahnya? Bagaimana kamarmu?" Ha Ni menjawab, "Aku suka kamarkuu." Joo Ri dan Min Ah tersenyum senang lalu Ha Ni tiba-tiba berteriak karna tau maksud Joo Ri dan Min Ah adalah ingin datang ke rumah Seung Jo. Ha Ni benar-benar tidak mau mengajak mereka karna takut terkena masalah. Berita ini tersebar juga ke ruang belajar khusus. Seung Jo masuk kedalam kelas dan semuanya langsung terdiam. Seung Jo melihat perempuan yang selama ini mendekatinya tiba-tiba terdiam dan itu sangat aneh sekali. Seung Jo melihat komputernya dan sangat kaget karna ada foto dia dan Ha Ni. Seung Jo melihat komputer lainnya dan hampir semua komputer layarnya adalah foto dia dan Ha Ni.

Episode 4
Akhirnya Ha Ni membawa Joo Ri dan Min Ah ke rumah untuk memperlihatkan rumah Seung Jo dari jauh. Joo Ri dan Min Ah benar-benar kagum pada rumah Seung Jo yang sangat besar. Ha Ni mengajak Joo Ri dan Min Ah pergi karna tadi mereka hanya berjanji akan melihat rumah Seung Jo dari luar saja, Tapi Joo Ri dan Min Ah masih penasaran sehingga dia mendekat ke pagar rumah Seung Jo dan membicarakan kamar Seung Jo dan kamar Ha Ni yang bersebelahan. Ha Ni terus meminta agar teman-temannya itu pergi sebelum Seung Jo benar-benar datang namun Joo Ri dan Min Ah tidak mau pergi. Tiba-tiba Ibu Seung Jo keluar rumah dan melihat Ha Ni bersama teman-temannya. Ibu Seung Jo masih ingat dengan Joo Ri dan Min Ah makanya dia mengajak mereka masuk, namun Ha Ni langsung bilang kalau Joo Ri dan Min Ah akan segera pulang. Ibu Seung Jo terus memaksa dan akan memperbolehkan Joo Ri dan Min Ah pulang jika sudah memakan es krim di rumah. Joo Ri dan Min Ah tidak bisa menolak makanya dia pun masuk ke dalam rumah. Ha Ni benar-benar kebingungan namun dia tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Dari jauh ternyata Joon Gu mengikuti mereka dan dia terlihat sedih saat tau bahwa Ha Ni ternyata benar-benar satu rumah dengan Seung Jo. Mereka semua makan es krim bersama di ruang makan dan tertawa. Tiba-tiba ada yang berkata, "Apa kamu sangat menikmatinya? Apakah menyebarkan gossip di sekolah belum cukup sehingga kau membawa mereka ke rumah?" Eun Jo turun dari kamarnya dan bilang bahwa dia tadi sudah memarahi Ha Ni. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia lah yang mengundang teman-teman Ha Ni dan rumah sekarang lebih terasa hidup karna ramai. Lalu Ibu Seung Jo bercerita bahwa teman-temannya Ha Ni tidak percaya bahwa dia ini ibunya Seung Jo karna masih muda dan lebih pantas disebut Kakak. Seung Jo tidak mempedulikan omongan ibunya dan bertanya pada Ha Ni, "Oh Ha Ni, apakah kau menguji kesabaranku? Aku sudah memintamu untuk berhenti mengurusi hidupku! Aku memintamu untuk berhenti!" Ibu Seung Jo marah dan bilang bahwa dia lah yang telah memoto dan menyimpan foto itu di buku Ha Ni tanpa sepengetahuan Ha Ni. Seung Jo marah kepada Ibunya dan meminta blog ibunya di hapus. Ibu Seung Jo tidak mau menghapus blognya karna itu adalah kegemarannya. Seung Jo lalu bertanya dengan dinginnya, "Lalu apakah mengusik kehidupan anakmu adalah kegemaranmu?" Ibu Seung Jo menarik nafas lalu menjawab, "Aku sudah dengar masalah di sekolahmu, hal ini sudah terjadi lalu mengapa harus di ributkan?" Seung Jo benar-benar kesal dan langsung pergi ke kamarnya. Joo Ri dan Min Ah benar-benar merasa bersalah sehingga mereka memutuskan untuk pulang terlebih dahulu. Ibu Seung Jo melarang dan meminta agar mereka berdua ikut makan malam bersama. Joo Ri dan Min Ah kebingungan dan ingin cepat pulang. Akhirnya Ibu Seung Jo membiarkan mereka pulang tapi mereka harus ikut berlibur ke pantai bersama. Ha Ni bilang bahwa mereka ada sekolah, tapi Ibu Seung Jo bilang bahwa sekolah bisa izin satu hari saja. Joo Ri dan Min Ah pun langsung tersenyum senang. Joon Gu menflon ayahnya meminta uang pada ayahnya 3000. Ayahnya setuju dan akan membeirkan Joon Gu 3000 Won. Joon Gu kaget dan bilang bahwa yang dia butuhkan adalah 30.000.000 won bukan 3000 won. Ayahnya marah-marah dan menutup telfon. Joon Gu ternyata meminta uang banyak pada ayahnya itu untuk menyewa tempat tinggal untuk Ha Ni agar Ha Ni tidak tinggal bersama dengan Baek Seung Jo lagi. Ada seorang pemulung (Mirip sama laki-laki aneh yang dulu ngear Ha Ni) yang merasa terganggu karna suara Joon Gu yang besar dan dia bilang bahwa Joon Gu harus tetap berjuang dan tidak pantang menyerah. Joon Gu pun memutuskan akan segera mengatakan cintanya pada Ha Ni. Ha Ni keluar kamar mau menuju kamar mandi dan dia berpapasan dengan Seung Jo yang baru dari kamar mandi, Seung Jo benar-benar marah akan kejadian hari ini dan dia bilang bahwa Ha Ni adalah orang yang benar-benar bodoh. Seung Jo mengatakan kata-kata yang membuat Ha Ni sakit hati hingga dia menangis di dalam kamar mandi. Seung Jo sedang di kamarnya melihat blog Ibunya dan dia benar-benar kesal. terdengar ada suara Ha Ni yang sedang menelfon temannya dan bilang bahwa Seung Jo memang pantas marah padanya karna dia lah yang salah. Dan ternyata Seung Jo mendengar semua itu karena kamar mereka bersebelahan dan jendela kamar mereka terbuka. Ha Ni duduk di depan jendela dan Seung Jo juga melakukan hal yang sama. Ha Ni mengingat kejadian-kejadian dari awal Seung Jo bilang tidak menyukai perempuan bodoh, saat Seung Joo menyelamatkannya dari laki-laki aneh yang ingin telanjang di depannya, Saat Seung Jo menggendongnya pulang, saat Seung Jo mengajarinya. Dan banyak kejadian yang sudah dia lewati bersama dengan Seung Jo. Paginya, rumah sudah di ributkan dengan persiapan berlibur menuju pantai. Joo Ri dan Min Ah juga sudah ada di rumah dan mengobrol bersama dengan Ibu Seung Jo. Seung Jo baru mau pergi sekolah dan dia kaget melihat keramaian di rumah. Ibu Seung Jo mengajak Seung Jo pergi ke pantai bersama dan dia telah menelfon sekolah bahwa Seung Jo, Ha Ni, Joo Ri dan Min Ah izin tidak sekolah. Seung Jo benar-benar kesal apalagi ketika Ibunya bilang bahwa dia sudah menyipakan celana renang Seung Jo. HP Seung Jo berbunyi dan itu telfon dari Eun Jo yang bilang bahwa dia telah di sandra oleh Bapanya pagi-pagi dan Seung Jo harus menyelamakannya dengan ikut ke pantai juga. Lalu ada yang ngebel dan Ha Ni melihatnya lewat interkom. Itu adalah Papah yang bilang bahwa ada seseorang yang datang dan meminta ikut pergi ke pantai. Semuanya bingung dan ternyata yang datang itu adalah Jang Mi. Joon Gu heran saat melihat bangku Ha Ni, Joo Ri dn Min Ah kosong. Semua teman-teman pun tidak ada yang tau kemana mereka bertiga pergi. Joon Gu bertanya tentang Ha Ni kepada Guru Kang Yi dan Guru Kang Yi bilang bahwa Ha Ni dan teman-temannya sedang pergi ke pantai untuk bersenang-senang. Joon Gu kaget dan bilang bahwa hal itu sangat berbahaya membiarkan 3 orang perempuan pergi sendiri. Guru Kang Yi bilang bahwa Ha Ni dan teman-temannya itu pergi ke pantai bersama keluarga Seung Jo. Joon Gu kaget dan Bye Bye Sea pun langsung menenangkannya. Joon Gu kabur dari kelas dan ingin menyusul Ha Ni namun dia tidak mempunyai uang sepeser pun. Joon Gu melihat kepala sekolah membawa motor dan dia pun mendapatkan sebuah ide. Kepalas Sekolah memarahi Joon Gu yang keluar dari kelas saat pelajaran sedang berlangsung. Joon Gu bilang bahwa orang tuanya kecelakaan sehingga dia harus cepat pulang. Kepala sekolah pun memperbolehkan Joon Gu pulang tapi Joon Gu bilang bahwa dia tidak punya uang sama sekali sehingga dia ingin meminjam motor kepala sekolah. Akhirnya Joon Gu berhasil meminjam motor kepala sekolah dan memulai perjalanan menyusul Ha Ni. Di tengah perjalanan ada seorang seles yang memberikan korek api sampel pada Joon Gu. Joon Gu menerimanya dan menyimpannya. Joon Gu pun langsung melanjutkan kembali perjalanannya untuk menyusul Ha Ni. Mereka pergi ke pantai dan di perjalanan Jang Mi mengeluarkan semangka dan menawarkannya pada Seung Jo. Ibu Seung Jo kesal dan bilang bahwa dia juga membawa banyak semangka. Jang Mi tidak mau kalah dan bilang bahwa rasa semangkanya ini sangat manis seperti rasa madu. Ibu Seung Jo bilang bahwa semangka ya seharusnya rasa semangka, bukan rasa madu. Seung Jo menatap ke ibunya dan terdiam. Suasana di mobil pun jadi agak canggung karna kehadiran Jang Mi. Joo Ri bertanya, "Dari mana kau tau bahwa kita akan pergi berlibur?" Jang Mi menjawab, "Orang tentu saja memiliki caranay masing-masing." Jang Mi lalu ingat pada saat itu di ruang club seni Joo Ri, Min Ah dan Ha Ni sedang membahas tentang perlengkapan yang harus di bawa ke pantai dan dari situlah Jang Mi tau bahwa mereka akan pergi berlibur ke pantai bersama keluarga Seung Jo. Jang Mi melihat ada alat karaoke di mobil dan mengajak Seung Jo bernyanyi. Ibu Seung Jo langsung berkata, "Kau pikir kita ini sedang di bus wisata? Kenapa kamu harus bernyanyi?" Jang mi terdiam. Ha Ni mencoba suasana kembali akrab dengan mengajak bermain sambung 4 kata. Jang Mi menertawakan Ha Ni karna itu adalah permainan anak kecil, tapi Ibu Seung Jo beranggapan bahwa ide Ha i itu sangat brilliant dan mereka pun akhirnya bermain sambung 4 kata.

Ibu Seung Jo : "Sekarang giliranmu Jang Mi."
Jang Mi : "Myeong? Myeong Myeong Baek Baek."
Ha Ni : "Baek? Hmm Hmm tunggu sebentar. Kata apa yang di mulai dengan Baek ya? Ah Baek Seung Jo Jjang! (Baek Seung Jo yang terbaik!)"
Seung Jo : "Kau ingin sekali mengatakan hal itu kan makanya kau memilih permainan sambung kata ini."
Ha Ni : "Tidak! Apakah kau gila? Hanya tidak ada kata-kata lain saja"

Akhirnya mereka semua pun sampai di pantai. Para orang tua mempersiapkan tenda dan makanan sementara anak perempuan berganti baju renang. Papah melihat pakaian renang Ha Ni dan bilang bahwa dia seharusnya membelikan Ha Ni bikini. Ibu Seung Jo bilang walaupun Ha Ni memakai pakaian renang yang biasa tapi tetap terlihat polos dan cantik. Ibu Seung Jo lalu menyindir Jang Mi yang memakai pakaian renang terlalu dewasa dan dia berkata, "Ah anak SMA memang seharusnya seperti Ha Ni, polos dan cantik." Eun Jo dan Seung Jo datang dan Eun Jo mengejek Ha Ni yang memakai pelampung, "Ya Oh Ha Ni, Kau memakai pelampuang? Aku saja tidak memakai pelampung." Ha Ni bilang bahwa dia memang tidak pandai berenang. Ibu Seung Jo lalu bertanya, "Seung Jo, bukankah Ha Ni terlihat cantik? Dia nampak seperti anak SMA kan?" Seung Jo melihat penampilan Ha Ni dan menjawab, "Dia seperti anak SD!" Ibu Seung Jo mencoba menghibur Ha Ni dengan bilang bahwa Ha Ni yang paling cantik. Bapa Seung Jo dan Papah pun memuji Ha Ni. Seung Jo menghampiri Ha Ni dan memberikan Ha Ni kaus kaki. Joo Ri dan Min Ah kebingungan lalu bertanya, "Ha Ni, kenapa dia memberikanmu kaos kaki?" Ha Ni ingat kejadian ketika kaos kaki terjatuh dari dadanya dan dia sangat kesal pada Seung Jo. Ha Ni berkata pelan "Tuhan, aku akan membunuh orang itu dan mengirimkannya ke neraka!" Ha Ni berteriak dan berniat memukul Seung Jo namun dia tersandung dan terjatuh di depan Seung Jo. Semua pun kaget melihatnya. Seung Jo bertanya, "Apa kau baik-baik saja?" Ha Ni kesal dan langsung berlari mengejar Seung Jo namun Ha Ni kembali terjatuh dan Seung Jo bertanya lagi, "Kau tidak apa-apa? Apa semuanya baik-baik saja?" Ha Ni sangat kesal dan langsung berlari kembali mengejar Seung jo, Seung Jo berusaha menghindar dari Ha Ni. Joon Gu dalam perjalanan menuju pantai dan tiba-tiba motornya berhenti. Joon Gu mencoba melihat tangki bensin namun dia tidak bisa melihatnya karna terlalu gelap. Joon Gu ingat korek api yang tadi di berikan dan dia berusaha melihat isi tangki bensin menggunakan korek api agar terlihat bercahaya. Karna keteledoran Joon Gu, korek api itu masuk ke dalam tangki bensin dan terjadi sebuah ledakan. Seorang bapa dan anak yang sedang memancing pun bertanya heran, "Suara berisik apa itu?" Ha Ni, Joo Ri dan Min Ah bermain dan berfoto bersama di pinggir pantai. Jang Mi berjalan ek pinggir pantai untuk mengambil bola dan melemparkannya pada Eun Jo. Eun Jo melemparkannya pada Seung Jo dan mereka bermain bersama. Jang Mi memuji Eun Jo dan menggandeng tangan Seung Jo. Hal itu membuat Joo Ri kesal dan bilang bahwa Jang Mi itu sungguh keterlaluan dan kecentilan. Papah dan Bapa Seung Jo di kubur pasir dan Ibu Seung Jo menyiapkan semangka. Ibu Seung Jo memanggil agar semuanya berkumpul untuk makan semangka. Eun Jo mengejek Ha Ni dan itu benar-benar membuat Ha Ni marah sehingga Ha Ni langsung mengejar Eun Jo. Eun Jo melarikan diri ke dalam air laut dan Ha Ni tidak berani mengejarnya karna dia tidak bisa berenang. Tiba-tiba saja Eun Jo mengangkat tangannya dan meminta bantuan Ha Ni. Ha Ni menyangka kalau Eun Jo itu berpura-pura tapi dia sadar bahwa Eun Jo beneran tenggelam. Ha Ni mencoba memanggil bantuan tapi tidak ada yang mendengarnya sehingga dia pun mencoba menyelamatkan Eun Jo. Ibu Seung Jo bilang bahwa Ha Ni pasti sedang bermain dengan Eun Jo dan akan kembali untuk makan semangka bersama. Jang Mi mengejek Ha Ni dengan bilang bahwa Ha Ni mirip seperti Eun Jo. Ibu Seung Jo membela Ha Ni dengan bilang bahwa mereka itu lugu. Papah dan Bapa Seung Jo masih dikubur pasir sehingga mereka makan semangka dengan di suapi oleh Joo Ri dan Min Ah. Seung Jo menatap ke arah pantai dan melihat ad yang tidak beres. Seung Jo pun berlari dan Ibu Seung Jo langsung panik berteriak, "Apakah mereka tenggelam?" Papah dan Bapa Seung Jo ingin membantu tapi mereka terkubur pasir sehingga sulit bergerak. Seung Jo dan Min Ah pun akhirnya berhasil menyelamatkan Eun Jo dan Ha Ni. Ibu Seung Jo sangat khawatir dan langsung memeluk Eun Jo. Ha Ni jatuh ke pasir dan Seung Jo yang membantunya pun ikut terjatuh ke pasir. Ha Ni sangat ketakutan dan memeluk Seung Jo. Seung Jo hanya diam. Malamnya, Seung Jo sedang memanggang makanan sementara Ibu Seung Jo menyuapi Eun Jo makan. Jang Mi duduk di samping Seung Jo dan itu membuat Ibu Seung Jo kesal. Ibu Seung Jo lalu meminta Seung Jo memberikan air hangat pada Ha Ni, Jang Mi menawarkan diri untuk memberikan minuman pada Ha Ni namun Ibu Seung Jo ingin Seung Jo yang memberikan minum pada Ha Ni. Papah sangat khawatir pada Ha Ni dan meminta maaf karna tadi dia tidak bisa menolong Ha Ni yang tenggelam karna tadi dia di kubur pasir. Ha Ni mengerti dan bilang bahwa dirinya baik-baik saja. Seung Jo datang dan memberikan minuman hangat pada Ha Ni. Papah berterima kasih sekali pada Seung Jo yang tadi telah menyelamatkan Ha Ni. Seung Jo bilang bahwa hal itu bukanlah masalah besar. Papah lalu menuju ke yang lainnya yang sedang memanggang makanan. Seung Jo pun tinggal berdua bersama Ha Ni. Seung Jo bertanya, "Kau itu tidak bisa berenang dan kau sama sekali tidak takut menyelamatkannya?" Ha Ni menjawab, "Bagaimana lagi, habis aku mencoba meminta tolong tapi tidak ada yang mendengar." Seung Jo bilang bahwa Ha Ni ini pembuat masalah karna sejak kedatangan Ha Ni maka kehidupannya tidak pernah tenang. Ha Ni kesal karna tiba-tiba saja Seung Jo jadi marah-marah padahal dirinya ini masih dalam keadaan sakit. Tiba-tiba terdengar suara teriakan Joo Ri saat melihat Joon Gu yang dalam keadaan gosong datang ke tempat kemah mereka. Dan yang pertama di tanyakan oleh Joon Gu adalah Ha Ni. Hari sudah semakin malam dan para perempuan tidur di dalam mobil sedangkan yang laki-laki tidur di tenda luar. Karna Eun Jo sedang sakit maka Eun Jo tidur di dalam mobil juga. Eun Jo terus melihat ke arah Ha Ni karna tadi Ha Ni telah menyelamatkannya namun Eun Jo tetap gengsi untuk berterima kasih pada Ha Ni. Bapa Seung Jo dan Papah sedang mengobrol di dalam tenda, sementara Seung Jo bermain gitar di luar tenda. Joon Gu sudah berganti baju menggunakan pakaian Seung Jo dan dia bilang bahwa dia sudah mendengar kabar Seung Jo menyelamatkan Ha Ni dan seharusnya dia datang lebih cepat untuk menyelamatkan Ha Ni. Seung Jo yang sejak tadi diam saja lalu bertanya, "Apakah kamu datang kemari karna Oh Ha Ni?" Joon Gu menjawab, "Tentu saja. Aku mengkhawatirkannya! Kau ini remaja 18 tahun dan aku takut kau berubah menjadi buas padanya. Makanya aku datang untuk menjaganya siang dan malam." Seung Jo tertawa dan bilang bahwa Joon Gu sebaiknya tinggal di rumah dia saja agar bisa menjaga Ha Ni. Joon Gu menyangka tawaran itu serius makanya dia bertanya, "Apakah masih ada kamar kosong?" Seung Jo diam saja dan lebih fokus pada gitarnya. Joon Gu memperingatkan Seung Jo agar tidak berbuat macam-macam pada Ha Ni dan jangan sampai merayu Ha Ni karna Joon Gu akan selalu mengawasi Seung Jo. Seung Jo bertanya ,"Apakah kau begitu menyukai Oh Ha Ni?" Joon Gu menjawab "Bukankah itu keterlaluan karna kau bertanya secara langsung? Bagaimanapun juga aku harus mencari pekerjaan karna impianku adalah membuat Ha Ni bahagia," Seung Jo tersenyum dan bilang bahwa Ha Ni dan Joon Gu sangat serasi. Joon Gu jelas senang dan bilang bahwa Seung Jo ini ternyata berbeda dari yang selama ini di pikirkan Joon Gu. Seung Jo terdiam sesaat dan bergumam, "Berbeda..." Joon Gu bilang bahwa Ha Ni itu tidak cocok sama Seung Jo dan ternyata Seung Jo ini memiliki selera yang bagus. Dan ternyata Ha Ni mendengar semua percakapan Seung Jo dan Joon Gu. Sekolah sudah di mulai kembali dan Ha Ni, Joo Ri dan Min Ah benar-benar di pusingkan dengan tes masuk ke perguruan tinggi. Ha Ni memberikan semangat dan bilang bahwa mereka memiliki waktu 2 bulan untuk berjuang. Joo Ri melihat Ha Ni dan bilang bahwa Ha Ni sepertinya sudah mulai sombong karna masuk kedalam daftar 50 siswa peingkat atas. Ha Ni tentu saja bilang bahwa hal itu tidak benar. Tiba-tiba Min Ah berseru dan bilang bahwa dia memiliki sebuah ide. Ide Min Ah ternyata belajar bersama-sama di rumah Ha Ni. Mereka belajar di kamar Ha Ni dan Ibu Seung Jo bilang bahwa anak kelas 3 SMA sangat menyedihkan karna harus berjuang untuk belajar. Ibu Seung Jo menyiapkan cemilan dan bilang jika ada kesulitan maka sebaiknya mereka memanfaatkan orang pintar seperti Seung Jo saja. Semuanya pun tertawa. Ibu Seung Jo memberikan semngat lalu pamit pergi dari kamar Ha Ni. Min Ah bilang bahwa kamar Ha Ni benar-benar seperti putri dan Ha Ni pun bilang bahwa yang menata kamarnya itu adalah Ibu Seung Jo. Joo Ri dan Min Ah pun langsung menggoda Ha Ni. Min Ah membuka buku Ha Ni yang ternyata di setiap lembarnya da gambar wajah Seung Jo dan ada kata-kata romantis untuk Seung Jo. Ha Ni panik dan langsung berusaha merebut bukunya itu. Joo Ri dan Min Ah tertawa senang. Joo Ri bilang bahwa awalnya dia berfikir kalau Seung Jo itu terlalu kurus tapi ternyata Seung Jo itu sangat gentle ketika pergi berlibur pada waktu itu. Joo Ri setuju dan bilang bahwa tubuh Seung Jo sangat bagus apalagi ada ototnya. Ha Ni terseyum malu dan Joo Ri bilang bahwa Ha Ni terlihat malu-malu hanya dengan menyebutkan nama Seung Jo saja. Ha Ni bilang bahwa mereka harus fokus kembali pada pelajaran. Mereka mencoba mengerjakan soal nomor 1 namun tidak bisa makanya mereka lewat dan mencoba mengerjakan nomor 2 namun sama soal tidak bisa di kerjakan. Joo Ri dan Min Ah pun memberikan kode pada Ha Ni agar bertanya pada Seung Jo. Ha Ni tidak mau tapi mereka berdua ini terus memaksa. Ha Ni masuk ke kamar Seung Jo dan meminta bantuan Seung Jo namun Seung Jo langsung menolaknya. Ha Ni hanya meminta waktu 30 detik saja namun Seung Jo tidak mau karna 30 detik itu sama dengan buang-buang waktu. Ha Ni bilang bahwa 30 detik baginya itu sangat penting. Akhirnya Seung Jo setuju dan mengerjakan soal dalam waktu 30 detik. Ha Ni sangat berterima kasih lalau pergi keluar kamar. Joo Ri dan Min Ah bilang bahwa Seung Jo mengerjakan soal dengan mudah dan mereka berdua bisa mengerti. Ha Ni pun dengan semangat mencoba mengerjakan soal selanjutnya dan.... Mereka tidak bisa mengerjakannya kembali. Ha Ni kembali datang ke kamar Seung Jo dan meminta Seung Jo mengerjakan satu soal. Saat Seung Jo mau tidur pun Ha Ni kembali datang dan meminta Seung Jo mengerjakan soal. Seung Jo sangat kesal dan meminta Ha Ni kembali setelah 15 menit karna dia akan mengerjakan semua soalnya. Min Ah bilang bahwa waktu 15 menit telah berlalu dan sebaiknya Ha Ni pergi ke kamar Seung Jo untuk mengambil soal. Ha Ni tidak berani karna tadi Seung Jo membentaknya. Seung Jo keluar kamar dan Ha Ni bersama teman-temannya pun langsung bersembunyi. Seung Jo melihat mereka dan melemparkan buku soal yang telah dia kerjakan. Seung Jo meminta agar Ha Ni tidak mendekati kamarnya lagi. Ha Ni dan teman-temannya pun hanya bisa terdiam. Di sekolah murid lain sibuk dengan bermain sementara Ha Ni, Joo Ri dan Min Ah sibuk belajar. Joo Ri bilang dia sudah bisa mengerjakan soal dan ini membuatnya ada harapan untuk masuk ke universitas yang bagus. Min Ah bilang bahwa mereka akan lebih pintar jika di ajarkan mata pelajaran yang lain. Joo Ri setuju dan bilang bahwa mereka punya waktu libur minggu ini. Ha Ni kaget dan tentu saja langsung menolak karna takut pada Seung Jo. salah satu teman Ha Ni mengambil buku Ha Ni dan kaget melihat buku Ha Ni yag sudah terisi jawaban dan dia yakin bahwa yang mengerjakan itu adalah Seung Jo. Ha Ni menggelengkan kepalanya dan bilang bahw aitu bukan hasil kerja Seung Jo. Joo Ri merebut buku yang ada di tangan temannya dan bilang bahwa itu memang di kerjakan oleh Seung Jo. Semua teman Ha Ni pun meminta agar Seung Jo ikut mengajari mereka belajar. Ha Ni jelas sangat kaget mendengar itu.
Joon Gu melihat keributan dan melarang semua teman-temannya untuk mengganggu Ha Ni, bahkan Joon Gu menyebut teman-temannya itu tidak mempunyai harga diri jika meminta Seung Jo mengajarinya. Salah satu anak di kelas bertanya pada Joon Gu, "Joon Gu apakah harga dirimu bisa membantu masuk ke universitas?" Joon Gu kesal dan mulai mengamuk tapi Bye Bye Sea langsung mencegahnya. Tiba-tiba saja satu demi satu anggota Bye Bye Sea mulai berjalan ke kubu yang ingin di ajari oleh Seung Jo. Eun Jo dan Seung Jo baru datang ke rumah dan kaget karna melihat begitu banyak sepatu yang berserakan di luar ruamh. Seung Jo masuk ke ruang keluarga dan kaget saat banyak anak kelas 3-7 yang menyambutnya dengan ucapan, "Hallo Pak Guru...." Ha Ni yang melihat Seung Jo pun langsung bersembunyi. Eun Jo mau protes namun Ibu langsung menutup mulutnya. Ibu Seung Jo bilang bahwa teman-teman Ha Ni datang untuk mengunjungi Seung Jo. Salah satu anak kelas 3-7 ada yang bercelutuk meminta di ajari oleh Seung Jo dan semuanya pun memohon agar Seung Jo mau mengajari mereka. Seung Jo dengan dinginnya bilang bahwa dia tidak mau mengajar karna kelelahan. Ibu Seung Jo langsung membujuk Seung Jo dan bilang bahwa dia sangat senang jika Seung Jo mau berbagi ilmu pada yang lainnya. Seung Jo benar-benar kesal dan meminta Ha Ni keluar dari persembunyiannya. Joo Ri dan Min Ah pun mendorong Ha Ni keluar dan Ha Ni langsung memohon agar Seung Jo mau membantu kelasnya untuk sekali ini. Semua anak kelas 3-7 pun langsung memohon pada Seung Jo. Joon Gu tidak ikut teman-temannya untuk belajar bersama dengan Seung Jo namun diam-diam dia datang ke rumah Seung Jo dan menunggu di luar rumah. Seung Jo mengajarkan tentang hukum newton dan semua anak kelas 3-7 memperhatikannya dengan baik. Ha Ni yang melihat Seung Jo mengajar langsung tersenyum senang. Ibu Seung Jo datang untuk memberikan cemilan dan dia pun ikut tersenyum senang karna Seung Jo dapat mengajarkan teman-teman yang lainnya. Semua teman Ha Ni sudah pulang dan Ha Ni membantu Ibu Seung Jo mencuci piring. Ibu Seung Jo bilang bahwa tadi dia ingin mengajak semuanya makan malam bersama namun Ha Ni bilang kalau Ibu Seung Joo sudah terlalu baik pada teman-temannya. Eun Jo mengomel pada Ha Ni dan Ibunya pun langsung memberikan peringatan pada Eun Jo. Eun Jo pun langsung terdiam. Ibu Seung Jo menanyakan menu untuk makam malam dan Eun Jo ingin sekali makan Babi asam manis. Ha Ni melarang karna Seung Jo tidak menyukai makanan yang manis. Eun Jo bersikeras bahwa dia menyukai makanan itu. Ibu Seung Jo memuji Ha Ni yang ternyata tau bahwa Seung Jo tidak menyukai babi asam manis. Eun Jo terus merengek dan bilang bahwa dia menyukai babi asam manis. Seung Jo turun dari kamar dan Ha Ni pun mencoba memberikan minum pada Seung Jo namun Seung Jo menolaknya karna dia sudah mengambil air minum sendiri. Eun Jo mengejek Ha Ni dan Ha Ni pun jadi lemas. Ibu Seung Jo mendapatkan telfon dan dia langsung mendapatkan ide. Ibu Seung Jo menjawab nelfon dengan sangat panik dan langsung mengajak Eun Jo untuk pergi. Ibu Seung Jo bilang bahwa Ha Ni dan Seung Jo harus tetap di rumah saja. Seung Jo mau berjalan keluar rumah untuk membeli makan malam, Ha Ni bilang bahwa dia akan memasak makan malam. Seung Jo tidak percaya dan Ha Ni bilang bahwa dia ini adalah Putri dari seorang koki jadi pasti dia bisa masak. Ha Ni membuka buku resep dan mulai mencari menu yang mudah. Ha Ni tertawa senang dan bilang bahwa dia akan membuat Seung Jo terkagum-kagum padanya. Ha Ni pun menyiapkan segala bahan dan mulai beraksi membuat makan malam. Ternyata tidak ada hal yang penting yang harus di datangi oleh Ibu Seung Jo. Ibu Seung Jo, Eun Jo dan Bapa Seung Jo malah duduk santai makan di Restaurant Mie milik Papah. Ibu Seung Jo tadi memang berakting agar bisa meninggalkan Seung Jo dan Ha Ni di rumah berdua. Bapa Seung Jo juga bilang bahwa dia tadi khawatir ada sesuatu yang terjadi karna tadi Istrinya itu langsung meminta dirinya datang ke Restaurant Mie. Ibu Seung Jo bilang kalau hari ini memang ada sesuatu yang terjadi yaitu teman-teman sekelas Ha Ni datang ke rumah dan belajar bersama dengan Seung Jo. Bapa Seung Jo senang dan bilang bahwa Ha Ni ini memang istimewa dan Ibu Seung Jo bilang bahwa Ha Ni memang memiliki banyak kelebihan. Eun Jo berkomentar bahwa kelebihan yang Ha Ni punya adalah mendapatkan nilai yang jelek. Papah marah dan berkata, "Kau! Sampai kapan kau akan berkata jujur seperti itu?" Semuanya pun langsung tertawa. Ibu Seung Jo melihat foto keluarga Oh dan Papah bilang bahwa foto itu di ambil saat Restaurant selesai di renovasi dan Istrinya masih hidup. Istrinya meninggal saat Ha Ni masih berusia 4 tahun dan tentunya itu membuat Ha Ni sedih. Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kau tidak berniat untuk menikah lagi?" Papah menjawab, "Aku akan menikah jika menemukan seseorang yang baik sepertimu." Semuanya kembali tertawa. Bapa Seung Jo bilang jika suatu saat nanti Ha Ni menikah maka Papah pasti akan sangat kesepian. Papah baru memikirkan hal itu dan bilang bahwa hal itu tidak mungkin. Ibu Seung Jo bilang bahwa mereka semua bisa tetap tinggal bersama nantinya. Papah tersenyum dan bilang bahwa dia tidak membayangkan bagaimana jadinya jika meninggalkan Ha Ni dan Seung Jo di rumah berdua saja. Ibu Seung Jo mengatakan bahwa dia meninggalkan Ha Ni dan Seung Jo di rumah tentu saja dengan suatu tujuan. Akhir-akhir ini hubungan Ha Ni dan Seung Jo sedang memburuk sehingga dia berharap hubungan mereka akan membaik jika di tinggal berdua. Papah dan Bapa Seung Jo langsung salah tingkah dan menutup telinga Eun Jo agar tidak mendengarkan pembicaraan. Seung Jo sudah lapar dan langsung datang ke dapur dan yang dia lihat adalah Ha Ni yang sedang memasak dengan penuh kekacauan. Ha Ni bilang bahwa masakannya sedikit gosong. Seung Jo bertanya, "Makanan ini akan menjadi apa jika tidak gosong?" Ha Ni menjawab, "Hawaian Loco Moco." Seung Jo melihat makanannya dengan sangat aneh dan bilang bahwa makanan buatan Ha Ni itu seperti bubur. Seung Jo marah karna Ha Ni memasak makanan yang tidak layak makan. Akhirnya Seung Jo lah yang memasak makanan dan Ha Ni sangat kagum pada Seung Jo karna bisa memasak dengan cepat dan enak. Seung Jo bilang bahwa memasak juga memerlukan kepintaran. Ha Ni tersenyum dan bilang bahwa Papahnya pasti sangat pintar karna jago masak. Ha Ni teringat akan Joon Gu dan bilang bahwa Joon Gu juga pintar memasak karna pernah memasak makanan untuk di jual dalam festifal. Seung Jo terlihat tidak begitu suka dan langsung mengambil makanan mereka dan menyimpannya di tempat cuci piring. Ha Ni protes dan bilang bahwa dia baru saja makan satu suap, Seung Jo tidak mempedulikannya dan langsung meminta Ha Ni untuk mencuci piring. Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo, Papah dan Eun Jo selesai makan di Restaurant Mie. Ibu Seung Jo menyarankan agar pergi ke Karaoke dulu. Eun Jo sudah merasa capek dan ingin pulang namun Ibu Seung Jo terus mendesak agar pergi ke tempat Karaoke dulu. Akhirnya semua pun setuju dan mereka pergi ke tempat karaoke dulu. Ibu Seung Jo menelfon Ha Ni dan bilang bahwa dia akan pulang telat karna mau pergi ke tempat karaoke. Ha Ni bilang bahwa dia tidak bisa ikut karna besok ada ujian bahasa inggris dan dia akan belajar. Ha Ni menutup telfonnya dan mulai melihat tumpukan bukunya yang sangat tebal. Ha Ni mencari buku Bhs Inggris-nya namun dia tidak menemukannya. Ha Ni ingat kalau di buku Bhs.Inggrisnya itu banyak tulisan tentang Seung Jo dan dia takut Seung Jo melihat bukunya itu. Akhirnya Ha Ni masuk kedalam kamar Seung Jo dan mencari buku bahasa inggrisnya. Untungnya Seung Josudah tertidur sehingga Ha Ni bisa mencari bukunya dengan leluasa. Ha Ni menemukan bukunya dan dia melihat-lihat barang-barang Seung Jo. Tiba-tiba ada yang menarik tangan Ha Ni dan itu adalah Seung Jo.

Seung Jo : "Apa yang kau lakukan disini seperti pencuri?"
Ha Ni : "Aku hanya mencari sesuatu."
Seung Jo : "Kau pikir aku akan percaya? Sekarang ini hanya ada kita berdua di rumah dan kamu mau mencari sesuatu di sini?"
Ha Ni : "Apa? Aku... Aku hanya..."

Tiba-tiba Seung Jo menarik tangan Ha Ni sehingga Ha Ni jatuh ke tempat tidur Seung Jo dan Seung Jo ada di atas tubuh Ha Ni. Seung Jo berkata, "Joon Gu bilang bahwa masa puber melanda pada usia 18 tahun." Ha Ni sangat panik dan bertanya, "Kenapa kamu melakukan ini?" Seung Jo menjawab, "Kenapa? Bukankah karna hal itu maka kau datang kemari? Lalu untuk apa kamu datang kemari? Hanya kita berdua sekarang ini." Ha Ni benar-benar panik, "Seung J apa yang kau lakukan hah? Seung Jo sshi!" Seung Jo tidak mendengarkan Ha Ni dan terus mendekatkan wajahnya ke wajah Ha Ni.

Episode 5
Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo, Eun Jo dan Papah pulang ke rumah dan menekan bel namun pintu tidak juga di buka. Ibu Seung Jo bilang bahwa Seung Jo dan Ha Ni sepertinya sudah tidur makanya tidak membukakan pintu. Akhirnya mereka pun masuk kedalam rumah dan Eun Jo langsung berlari masuk ke rumah menuju ke kamar Seung Jo. Sebenarnya Seung Jo dan Ha Ni belum tidur. Mereka ada di kamar Seung Jo. Seung Jo terus mendekatkan wajahnya ke Ha Ni dan Ha Ni sangat panik. Ha Ni menahan Seung Jo dan berkata, "Pertama... Sebaiknya kita kencan dengan serius terlebih dahulu." Seung Jo tersenyum dan bertanya, "Serius? Sejak kapan kata itu pernah dipakai hah? Serius? Hahaha...." Seung Jo tertawa dan pindah duduk ke sofa. Ha Ni benar-benar merasa malu dan di permainkan makanya langsung pergi keluar kamar Seung Jo dan lupa membawa buku Bahasa Inggrisnya. Eun Jo melihat Ha Ni baru keluar dari kamar Seung Jo dan dia merasa heran. Seung Jo melihat buku Bahasa Inggris Ha Ni dan melihatnya. Eun Jo masuk ke kamar dan bertanya, "Ada apa dengan Oh Ha Ni? Mukanya sangat merah." Seung Jo menjawab, "Benarkah? Hmm apa yang membuat pipinya memerah ya?" Seung Jo membaca buku Bahasa Inggris Ha Ni dan dia tertawa karna melihat coretan Ha Ni di buku itu mengenai Seung Jo. Ha Ni menangis di kamarnya dan bilang bahwa Seung Jo ini laki-laki yang jahat karna selalu mempermainkannya. Ha Ni mengambil surat cinta yang dulu pernah dikirim kepada Seung Jo dan dia berkata, "Apa aku ini sangat bodoh? Setelah aku mengirim surat ini... Apakah harus seperti ini? Hatiku... Tidak melakukan apa yang sebenarnya aku mau." Di sekolah, banyak murid yang meributkan nama Oh Ha Ni yang ternyata tidak masuk kedalam siswa 50 peringkat teratas. Ha Ni bilang bahwa belajar di kelas khusus itu sangat tidak menyenangkan dan murisnya sangat aneh sekali. Joo Ri sangat lemas dan bertanya, "Selain universitas itu apakah tidak ada universitas lain yang bisa kita tuju?" Ha Ni dan Mi Ah pun ikut lemas memikirkan masalah Universitas. Ha Ni dan Guru Kang Yi mencoba mencari Universitas yang bisa menerima Ha Ni namun Guru Kang Yi tidak menemukan Universitas yang sepertinya bisa menerima Ha Ni. Guru Kang Yi lalu mengusulkan Ha Ni masuk Universitas dengan menggunakan Jalur Khusus namun Jalur Khusus ini memerlukan surat rekomendasi dan juga piala penghargaan dan Ha Ni harus memiliki satu bidang yang menonjol di antara yang lainnya. Guru Kang Yi memperlihatkan brosur Universitas dan berkata, "Ya Universitas ini tidak hanya menerima murid yang pintar namun mereka juga menerima murid yang sangat berpotensi di masa depannya." Guru Kang Yi mencoba mencari Universitas dan bertanya pada Ha Ni, "Ha Ni apakah Kakekmu itu seorang pejuang?" Ha Ni mengingat Kakeknya yang seorang tukang penutup toko. Guru Kang Yi kembali bertanya, "Ha Ni apakah Ayahmu seorang agen rahasia?" Ha Ni mengingat ayahnya yang memiliki resep rahasia mie namun bukan seorang agen rahasia. Guru Kang Yi kembali bertanya, "Ha Ni apakah kau berasal dari keluarga beda budaya?" Ha Ni mengingat-ingat dan yang dia tau Ibunya hanya bisa bahasa Thailand Yom Yam yang artinya makanan Thailand. Guru Kang Yi benar-benar putus asa mencari Universitas untuk Ha Ni. Guru Kang Yi melihat pulpen Ha Ni yang berasal dari tempat Donor Darah dan dia pun bertanya, "Ha Ni apakah kau suka mendonorkan darahmu?" Ha Ni menjawab, "Ya sekitar 2 bulan sekali. Aku lebih senang mendonorkan darahku dari pada memberi mereka uang." Guru Kang Yi tersenyum dan berkata, "Kenapa kau tidak bilang dari tadi? Disini ada Universitas yang akan memberikan 10 jam servis." Ha Ni menghitung berapa kali dia pernah donor darah dan bertanya, "Jadi kalau 10 kali maka 100 jam?" Guru Kang Yi mengangguk dan mencoba mencari Universitas itu lalu tersenyum senang dan bilang pada Ha Ni bahwa Ha Ni bisa masuk di Jurusan Ilmu pengetahuan Sosial. Ha Ni, Joo Ri dan Min Ah pergi makan bersama. Ha Ni bilang bahwa dia akan masuk Universitas Parang, Min Ah juga bilang bahwa dia akan masuk Universitas Parang jurusan animasi karna Guru Kang Yi yang merekomendasikannya. Joo Ri belum menemukan Universitas makanya dia terlihat sedih. Ha Ni bilang walaupun dia bisa masuk ke Universitas Parang dengan jalur Khusus tapi wawancaranya itu sangat susah. Min Ah bilang bahwa dia memiliki kemampuan analisis yang cukup baik. Joo Ri kesal karna Guru Kang Yi tidak membahas tentang Universitas Parang padanya. Saat Joo Ri mau makan hot dog, Joon Gu mengambil Hot dog Joo Ri dan bilang bahwa tubuh Joo Ri sudah sangat besar. Joo Ri memukul Joon Gu dan langsung memakan hot dognya. Min Ah bertanya pada Joon Gu, "Aku jarang melihatmu padahal Ha Ni selalu ada disini." Joo Ri ikut bertanya, "Apakah kau ini menempelkan pelacak pada Ha Ni sehingga kau bisa tiba-tiba muncul seperti hantu hah?" Joon Gu menjawab, "Apakah kalian tidak tahu? Ha Ni ini adalah petunjuk hidupku . Dia mengatakan kemana aku harus pergi, tempat mana, petunjuk mana...." Joo Ri kesal dan berkata, "Petunjuk itu adalah pantatmu!" Joo Ri bertanya, "Kenapa kau sendiri? Kemana teman-temanmu yang lainnya?" Joon Gu menjawab, "Mereka pergi audisi." Joo Ri berkomentar, "Benarkah? Aku kira mereka hanya akan menajdi pendaftar saja karna kerjaan mereka hanya mendaftar selalu." Min Ah tiba-tiba berkata, "Ah bukankah itu Baek Seung Jo?" Semunya pun langsung kaget dan melihat dimana Seung Jo. Seung Jo ternyata sedang di tawarkan Universitas oleh seorang laki-laki. Laki-laki itu berkata, "Sya pikir kamu harus kuliah di Universitas yang penuh dengan sejarah dan tradisi, Universitas yang memiliki lulusan yang hebat. Atau mungkin di Universitas American Ivy League?" Diam-diam Ha Ni, Joon Gu, Joo Ri dan Min Ah melihat hal itu dan penasaran dengan yang di bicarakan oleh laki-laki itu dan Seung Jo. Di ruang khusus belajar, Semua murid sibuk belajar karna waktu ujian sudah dekat. Seung Jo sama sekali tidak belajar dan dia terlihat kebingungan. Seung Jo keluar dari ruang belajar khusus dan pergi keluar sekolah dan dia duduk memikirkan Universitas yang akan dia pilih. Guru Kang Yi ada di ruang guru dan sedang sibuk mengisi formulir Universitas Ha Ni. Ada pertanyaan dalam formuli itu, "Apakah memiliki keahlian khusus?" Guru Kang Yi memikirkan keahlian khusus Ha Ni dan langsung mencatatnya. Guru Ji Oh melihat Guru Kang Yi dan berkomentar bahwa Guru Kang Yi sepertinya bekerja keras. Guru Kang Yi berkata, "Tentu saja. Apa kamu pikir bahwa saya ini guru yang senang bermain-main seperti seseorang?" Guru Ji Oh kaget dan bertanya, "Saya? Sejak kapan saya bermain-main hah?" Kepala sekolah datang dan Guru Kang Yi meminta surat rekomendasi untuk Ha Ni dari pihak sekolah. Kepala Sekolah bilang bahwa dia tidak bisa memberikan surat rekomendasi pada murid yang sellau rengking 3 terbawah. Guru Kang Yi bilang bahwa Ha Ni berhasil masuk rengking 50 teratas hanya dalam waktu 1 minggu dan itu sebuah potensi yang sangat besar. Kepala sekolah bilang bahwa 70% siswa yang di terima di Universitas melalui jalur khusus adalah siswa yang memang pintar dan rengking 1 atau 2 dan jika saja Ha Ni berhasil diterima di Universitas Parang maka Kepala Sekolah akan mengakui Guru Kang Yi. Kepala sekolah langsung pergi. Guru Kang Yi kesal namun dia tetap menulis formulir Universitas untuk Ha Ni dan menulis salah satu kelebihan dari Ha Ni adalah sellau semangat. Guru Ji Oh memberikan Guru Kang Yi vitamin C dan berkata, "Permisi... Ini adalah Vitamin c dan kau bisa melarutkannya dalam air. Ini pertama kalinya kau terlihat seperti manusia." Guru Ji Oh langsung pergi dan Guru Kang Yi berkata, "Ah sepertinya dia mulai menyukaiku..." Ha Ni mengetik formulir pendaftaran dan siap mengirimkannya melalui Pendaftaran online namun tiba-tiba saja komputer erorr dan kemungkinan data-data akan hilang. Ha Ni menangis dan akhirnya Seung Jo membantunya memperbaiki komputer. Ibu Seung Jo mencoba menenangkan Ha Ni tapi Ha Ni bilang bahwa pendaftaran online akan segera ditutup jadi dia harus cepat. Seung Jo meminta Ha Ni berhenti menangis karna itu mengganggu konsentrasinya. Ha Ni pun langsung diam dan berhenti menangis. Akhirnya komputer selesai di perbaiki dan data formulir yang dibuat oleh Ha Ni tidak menghilang. Ha Ni sangat senang dan berterima kasih. Seung Jo meminta Ha Ni segera mengirimkan formulir itu melalui pendaftaran online. Ibu Seung Jo bilang agar setelah selesai mengirim formulir maka sebaiknya Ha Ni dan Seung Jo turun untuk makan malam bersama. Ibu Seung Jo mengajak Eun Jo turun makan namun dia terus menatap curiga ke Ha Ni dan Seung Jo. Ibu Seung Jo pun memaksa Eun Jo untuk segera meninggalkan kamar Ha Ni. Ha Ni mengucapkan terima kasih pada Seung Jo yang duduk di kursi dalam kamarnya. Seung Jo bertanya, "Kau akan mendaftar ke Universitas Parang?"Ha Ni menjawab, "Sebenarnya aku tidak bisa masuk kesana karna nilaiku jelek. Tapi aku harus tetap mencobanya." Seung Jo bertanya kembali, "Kenapa kamu mau masuk ke Universitas?" Ha Ni menjawab, "Kenapa kamu bertanya itu? Hmm untuk belajar..." Seung Jo berkomentar, "Kamu ini tidak memiliki keahlian dan tidak memiliki bidang yang dikuasai. Lalu kenapa kamu tetap mau melakukannya hah?" Ha Ni bilang bahwa jika dia tidak belajar maka dia tidak akan menemukan tujuan hidupnya atau appaun yang di suka dan bagus untuknya. Seung Jo kembali bertanya, "Bagaimana caranya mengetahui apa yang kau suka?" Ha Ni melihat Seung Jo dan menjawab, "Jantungmu akan berdetak cepat jika kau menyukai sesuatu. Ayahku jantungnya selalu berdetak cepat saat mencium mie yang sudah kering." Seung Jo memegang dadanya dan bilang, "Huh aku juga ingin merasakan seperti itu..." Seung Jo sadar bahwa dari tadi Ha Ni terus menatapnya makanya dia jadi salah tingkah dan langsung keluar dari kamar Ha Ni dan menyuruh Ha Ni segera menyelesaikan formulir Universitas. Ha Ni berfikir, "Hmm kenapa aku ingin masuk ke Universitas? Awalnya aku tidak pernah memikirkan hal ini. Ah setidaknya orang jenius memiliki kekhawatiran tersendiri. Ah apakah dia menunjukan sedikit perasaannya padaku?" Ha Ni ingat akan formulir Universitasnya dan langsung mengirimnya dengan cepat. Guru Kang Yi menunjukan surat kepada Kepala Sekolah dan surat itu dari Universitas Parang yang menerima Ha Ni dan Min Ah sebagai murid yang akan di wawancara. Guru Kang Yi sangat senang sementara Kepala Sekolah shock melihat hal itu. Guru Ji Oh menenangkan Kepala sekolah dan bilang bahwa itu memang misteri. Kepala Sekolah berkata, "Tapi kenapa harus dari kelas 3-7?" Joo Ri bertanya pada Ha Ni dan Min Ah, "Jadi kalian akan diterima jika lulus wawancara?" Min Ah dan Ha Ni langsung mengangguk. Jang Mi yang ada di ruang klub seni bilang bahwa kompetisi di Universitas Parang ini sangat susah karna banyak sekali pendaftarnya. Ha Ni pun jadi khawatir mengenai wawancara ini karna dia tidak pandai berbicara. Min Ah juga bilang bahwa dia nanti akan ada tes kemampuan menggambar karna dia akan mengambil jurusan animasi. Joon Gu bilang bahwa Ha Ni pasti di terima dan walaupun tidak di terima setidaknya Ha Ni sudah mencoba. Jang Mi bertanya pada Ha Ni, "Ha Ni, apakah kau memiliki backing?" Ha Ni tersenyum dan bilang, "Ya, Tuhan pasti akan menolongku." Pada saat hari wawancara, terjadi badai di Korea. Papah sangat khawatir dan bilang pada Ha Ni agar membatalkan wawancara saja. Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo pun sangat khawatir karna sedang terjadi badai besar di luar rumah. Ha Ni tidak mau dan bertanya, "Kenapa? Apakah Papah tidak mempercayai kemampuanku?" Papah bilang bahwa dia percaya pada Ha Ni namun badai besar sedang terjadi. Ha Ni meyakinkan Papah bahwa dia akan baik-baik saja dan ini kesempatan yang sangat langka. Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo bilang bahwa sepertinya keadaan tidak berjalan dengan lancar. Papah ingin mengantar Ha Ni namun Ha Ni menolaknya dan bilang bahwa dia akan pergi sendiri saja dan lagi dia akan naik kereta jadi semuanya pasti baik-baik saja. Ha Ni pun pamit pergi untk melakukan wawancara di Universitas Parang. Ha Ni naik kereta dan tiba-tiba saja ada pemberitahuan bahwa aktifitas kereta akan dihentikan karna jalur kereta tertutup oleh banjir sehingga para penumpang sebaiknya turun di stasiun berikutnya. Ha Ni jelas sangat panik karna itu artinya dia tidak akan bisa pergi ke Universitas Parang dengan menggunakan kereta. Ha Ni berusaha berjalan kaki dan menembus badai dengan menggunakan payung. Di TV menyiarkan berita yang bilang bahwa badai besar melanda Seoul dan ini membuat banyak sekolah yang libur. Ha Ni terus berusaha melewati badai besar itu dan akhirnya sampai di Universitas Parang untuk melakukan wawancara. Para juri sedang mewawancara salah satu murid dan mereka bertanya, "Apakah kau tidak kesulitan menuju kemari?" Murid itu menjawab, "Tidak. Rumahku cukup dekat." Wawancara murid itu selesai dan murid di persilahkan pergi. Wawancara hari ini ternyata tidak berjalan lancar karna tidak banyak murid yang datang dikarnakan badai yang menimpa. Seorang juri meminta wawancara ditunda namun juri perempuan bertanya, "Berapa banyak badai yang akan menimpa seseorang hah? Ketika hal tersebut terjadi haruskan kita menundanya dan mengakhirinya seperti ini? Panggil saja murid selanjutnya!" Murid selanjutnya yang masuk adalah Ha Ni. Ha Ni masuk dan duduk di kursi peserta. Tiba-tiba saja Ha Ni bersin dan para juri melihatnya. Ha Ni tersenyum malu dan terdiam. Ibu Seung Jo memanggil Eun Jo untuk sarapan dan Eun Jo bilang bahwa dia tidak akan sekolah karna diluar terjadi badai. Seung Jo seperti biasa membaca koran di pagi hari. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia sangat khawatir pada Ha Ni karna Ha Ni pergi wawancara dalam keadaan cuaca buruk dan dia harap hasil wawancara Ha Ni akan sangat baik dan berjalan lancar. Seung Jo diam saja dan menatap cuaca diluar rumah. Juri melihat foto-foto Ha Ni dan bilang bahwa Ha Ni sangat menarik. Juri bertanya, "Oh Ha Ni apa yang kamu sukai?" Ha Ni menjawab dengan ceria, "Baek Seung Jo... Ah maksudku itu adalah manusia." Juri bertanya, "Jadi yang kau sukai adalah hal kemasyarakatan? " Ha Ni tersenyum, "Ya aku menyukai hal kemasyarakatan." Ha Ni lalu mengeluarkan pendapatnya tentang ha kemasyarakatan pada para Juri namun susungguhnya yang Ha Ni keluarkan pendapatnya itu tentang Seung Jo. Juri perempuan yang terlihat paling tegas bertanya, "Berikan alasan mengapa kamu harus menerimamu? Surat rekomendasi dari gurumu ini hanya setingkat amatir. Walaupun begitu... dalam waktu 1 minggu kamu berhasil naik keperingkat 50 besar namun dalam ujian selanjutnya kamu tidak berhasil kembali. Hmm sejak tahun lalu, setiap 2 bulan sekali kau mendonorkan darahmu... Dengan ini bagaimana bisa kamu lulus ujian yang pertama?" Ha Ni menunduk tidak tau mau menjawab apa. Salah satu juri berbisik pada juri perempuan, "Dia lulus ujian pertama karna kepribadiannya yang sangat percaya diri dan menyumbang banyak untuk masyarakat." Juri perempuan marah dan bilang bahwa mereka tidak boleh memilih sembarang orang. Juri perempuan itu meminta Ha Ni menyebutkan alasan mengapa mereka harus menerima Ha Ni. Ha Ni diam saja dan akhirnya juri perempuan itu bilang, "Waktumu sisa 1 menit. Ah baiklah jika kau tidak bisa menjawab maka sebaiknya murid selanjutnya panggil!" Ha Ni dengan lemas berdiri namun dia tiba-tiba berkata, "Maaf, Anda memang benar, anda bisa menilai diri saya yang sebenarnya. Saya tidak memiliki kemampuan yang baik, lulus penerimaan ujian pertama saya merasa itu keajaiban untukku namun aku sangat bersyukur. Tapi hanya ini yang bisa aku katakan, jika ada murid yang pemalas dan tidak bekerja keras saat hujan badai datang dan anda pikir bahwa dia tidak cocok untuk Universitas ini maka pilihlah aku . Aku memang lambat namun aku tidak pernah menyerah. Aku bahkan selalu mengerjakan sesuatu hingga selesai. Karna hal itu aku dijuluki 'Siput' Cobalah anda memelihara siput." Waktu habis dan Ha Ni pun langsung pergi. Saat makan malam, Ha Ni bilang bahwa dia sepertinya akan gagal. Eun Jo berkata, "Aku tau itu." Ibu Seung Jo langsung menutup mulut Eun Jo dan bilang bahwa hasil belum diumumkan jadi sebaiknya jangan menyerah. Bapa Seung Jo ikut menghibur Ha Ni dan bilang bahwa Ha Ni bisa tetap belajar bersama Seung Jo. Tiba-tiba Seung Jo bilang bahwa dia tidak akan ikut ujian Universitas. Semuanya kaget dan bertanya, "Kenapa?" Seung Jo menjawab, "Karna tidak ada yang ingin aku lakukan. Dan aku juga tidak mau pergi kemana pun." Bapa Seung Jo heran dan bertanya, "Lalu apa yang akan kau lakukan setelah lulus sekolah?" Seung Jo dengan santai menjawab, "Mungkin kerja paruh waktu." Bapa Seung Jo sangat marah dan bilang bahwa hidup ini bukan sebuah lelucon. Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kamu mau berbisnis dengan ibumu? Bagaimana dengan membuat shopping online?" Seung Jo menatap ibunya dan bilang, "Lalu apa yang akan terjadi pada kehidupanku? Aku tidak mau kuliah karna aku tidak tahu bagaimana cara melanjutkan kehidupanku. Karna saya tidak ingin seperti orang lain yang tidak memiliki tujuan hidup lalu bagaimana aku harus hidup?" Papah bilang bahwa Seung Jo bisa membantu urusan bisnis Bapa Seung Jo. Seung Jo bilang bahwa dia ini orang yang egois dan tidak tertarik pada ilmu bisnis. Bapa dan Ibu Seung Jo heran dan ingin marah, Seung Jo menyelesaikan makan malamnya dan pergi ke kamar. Ibu Seung Jo bilang bahwa Seung Jo ini sangat mudah mendapatkan yang ingin dia dapat dan mungkin karna itu Seung Jo kehilangan motivasi. Ibu Seung Jo pun ingin membantu Seung Jo untuk menemukan sesuatu yang disukai oleh Seung Jo. Ha Ni ingat kata-kata Seung jo di kamar, "Aku ingin merasakan perasaan itu juga...." dan Ha Ni pun terdiam. Teman-teman Ha Ni datang ke Restaurant Papah dan semua pun makan dengan lahap. Papah bilang bahwa makanan yang di buatnya itu artinya tidak akan gagal jika memakannya. Joo Ri langsung bilang bahwa dia harus banyak makan itu. Joon Gu menghentikan Joo Ri dan Joo Ri cemberut. Papah melihat Ha Ni yang terdiam dan dia bertanya, "Ha Ni ada apa? Kenapa kau tidak memakannya?" Ha Ni kembali ceria dan bilang bahwa dia akan memakannya. Joon Gu memuji bubur buatan Papah dan Papah bilang bahwa semuanya harus makan yang lahap agar bisa mengerjakan ujian masuk Universitas. Ha Ni tiba-tiba berkata, "Papah, bisa kau tolong bungkuskan satu bubur lagi?" Ternyata Ha Ni meminta satu bubur lagi untuk Seung Jo. Ha Ni mengetuk kamar Seung Jo dan bilang, "Baek Seung Jo... Semua mengkhawatirkanmu terutama Bapamu. Dia tidak banyak tertawa lagi sekarang. Kau ikutlah ujian lalu kau bisa menentukan akan masuk Universitas atau tidak. Jika kamu tidak mengikuti ujian dan tiba-tiba kamu menemukan sesuatu yang kamu inginkan lalu bagaimana? Bukalah pintumu. Kau bisa melakukan segalanya jadi kau harus menggunakan otakmu untuk kebaikan orang lain. Aku percaya bahwa orang-orang memiliki kebutuhan untuk saling berbagi. Muskipun aku ingin membaginya namun aku tidak memiliki apapun sehingga aku tidak bisa melakukannya. Aku akan menyimpannya di depan pintu, makanlah sebelum dingin dan... sampai jumpa besok." Seung Jo ada di dalam kamarnya dan membuka pintu saat Ha Ni sudah pergi. Seung Jo mengambil bubur dan dia melihat ada sebuah kotak berwarna pink. Kotak itu di buka dan ternyata ada garpu dan juga sebuah kartu. Di kartu iu tertulis, Semoga berhasil dalam ujian, Baek Seung Jo yang terbaik! Seung Jo tersenyum membaca pesan di kartu itu. Pagi-pagi semuanya menunggu Seung Jo di bawah dan berharap Seung Jo akan ikut Ujian. Dan ternyata Seung Jo turun dan itu membuat semuanya senang. Seung Jo kelihatan pucat dan Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kau sedang flu?" Ha Ni mengeluarkan obat dari tasnya dan memberikan pada Seung Jo. Eun Jo membawakan minum dan Seung Jo mengucapkan terima kasih. Seung jo meminum obat lalu bertanya, "Obat ini tidak akan menyebabkan kantuk kan?" Ha Ni kaget dan membaca tulisan di bungkus obat, "Jangan meminum obat ini saat sedang menyetir ataupun melakukan hal yang membutuhkan konsentrasi. OH Ini menyebabkan kantuk!" Ha Ni panik dan meminta Seung Jo mengeluarkan obat itu kembali namun Seung Jo langsung mendorong Ha Ni dan bilang semua yang dilakukan oleh Ha Ni pasti saja selalu berakhir kacau. Ibu Seung Jo memberikan semangat dan bilang bahwa obat itu pasti baik-baik saja karna Seung Jo kuat. Papah datang dan memberikan bekal makanan untuk Ha Ni dan Seung jo. Semuanya berterima kasih pada Papah. Papah mengucapkan selamat berjuang pada Seung Jo dan Seung Jo hanya tersenyum. Di jalan, Ha Ni bilang bahwa Seung Jo telah membuat keputusan yang benar karna membuat semuanya senang. Seung Jo lalu bertanya, "Garpu itu? Apakah kau berniat menusukku dengan garpu?" Ha Ni menjawab, "Kau ini berfikir keterlaluan!" Ha Ni terus berjalan di belakang Seung Jo dan Seung Jo bertaya, "Sampai kapan kau akan terus mengikutiku? Lewat jalan yang lain saja kamu." Ha Ni baru ingat bahwa tempat ujian mereka berbeda dan Ha Ni pun berteriak, "Baek Seung Jo lakukan yang terbaik! Fighting!" Seung Jo hanya melambaikan tangan dan terus berjalan. Ha Ni tersenyum senang melihat itu. Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo dan Papah sedang bekumpul di meja makan. Mereka senang karna akhirnya Seung Jo mau mengikuti ujian. Ibu Seung Jo bilang bahwa sampai kemarin itu Seung Jo masih bersikeras tidak akan ikut ujian tapi tiba-tiba saja keputusannya berubah pagi ini. Eun Jo sedang bermain namun dia tidak terlihat khawatir dan dia bilang, "Hmmm aku merasa khawatir sekali. Sepertinya ada sesuatu yang membuatku merasa tidak nyaman..." Seung Jo mengerjakan soal ujiannya namun soal-soal itu di matanya terlihat buram dan dia merasa mengantuk. Ada seorang pengawas yang menegur Seung Jo dan Seung Jo meminta maaf karna dia merasa ngantuk gara-gara meminum obat flu pagi ini. Pengawas bilang bahwa sisa waktu yang tersisa adalah 15 menit lagi. Seung Jo kaget dan langsung mengerjakan soal. Perempuan yang selama ini selalu mencoba mendekati Seung Jo melihat Seung Jo karna tidak biasanya Seung Jo seperti ini. Ha Ni bercerita pengalamannya wawancara dan bilang bahwa juri perempuan itu sangat menyeramkan dan seperti nenek sihir. Ha Ni bertanya, "Min Ah apakah kau mengerjakan ujianmu dengan baik?" Min Ah menjawab, "Entahlah aku hanya mengsal ikut ujian saja." Ha Ni bilang bahwa dia sepertinya telah melakukan banyak kesalahan dalam ujian, Lalu bagaimana masa depannya? Joo Ri menenagkan Ha Ni dan bilang bahwa Ujian sudah selesai jadi tidak perlu dibahas lagi. Ha Ni bingung dengan apa yang di lakukan oleh Joo Ri dan dia bertanya, "Joo Ri apa yang sedang kau lakukan?" Joo Ri berbalik dan ternyata tadi itu Joo Ri sedang berdandan. Juri menanyakan pendapat teman-temannya, "Bagaimana penampilanku? Aku mirip dengan Ga In Brown Eyed Girls kan?" Ha Ni tertawa dan ikut menari Abracadabra bersama Joo Ri. Ha Ni melihat alat kosmetik Joo Ri yang lengkap, Joo Ri menawarkan memakaikan bulu mata palsu pada mata Ha Ni. Joo Ri memuji mata Ha Ni yang semakin indah dan terlihat lebih besar 10 kali limat. Min Ah bilang kalau mata Ha Ni lebih besar 10 kali lipat maka akan seperti mata monster. Jang Mi datang ke ruang club seni dan bertanya, "Jadi kau sekarang mencoba berdandan hah setelah menghancurkan hidup seseorang?" Ha Ni tidak mengerti sama sekali. Jang Mi bilang, "Aku mendengar bahwa kau memberikan obat tidur pada Seung Jo saat sebelum Ujian. Setelah minum itu dia tertidur dan harus mengisi jawaban dengan terburu-buru karna waktu tersisa sedikit lagi. Apa yang kamu lakukan hah? Bagaimana kamu akan bertanggung jawab atas perbuatanmu itu hah?" Ha Ni terdiam tidak bisa menjawab. Joo Ri marah pada Jang Mi namun Jang Mi terus melanjutkan omongannya, "Karena hal itu mungkin dia tidak akan bisa masuk Universitas! Tapi kamu sepertinya hanya peduli pada dirimu sendiri. Apakah kamu masih berani untuk mengatakan bahwa kau menyukainya? Hey jawab! Aku sedang bertanya padamu!" Ha Ni terdiam dan dia melepaskan bulu mata palsu yang di pakainya. Ha Ni pulang ke rumah dan dia menatap kamar Seung Jo dan berkata dalam hati, "Apakah tidak apa-apa? Kau mengerjakan semuanya dengan baik-baik saja kan? Kau adalah Bae Seung Jo jadi tidak mungkin hanya karna obat itu ya tidak mungkin..." Ha Ni berjalan menuju kamarnya dan dia kaget saat melihat ada Seung Jo di kamar mandi, Ha Ni pun berusaha bersembunyi di balik pintu dan berkata dalam hati, "Kumohon katakanlah ini semua tidak mungkin." Guru Kang Yi membagikan hasil ujian dan para murid langsung sedih karna nilainya jelek-jelek dan Guru Kang Yi memberikan semangat pada mereka. Saat ulangan Joon Gu dibagikan, yang sedih justru Guru Kang Yi dan Joon Gu yang menenagkan Guru Kang Yi dengan bilang bahwa dia sudah memiliki rencana untuk masa depannya. Guru Kang Yi senang mendengar itu. Joon Gu melihat Ha Ni dan bilang walaupun nilai Ha Ni jelek maka dia akan selalu menjaga Ha Ni. Semua teman-teman menyorakinya dan Ha Ni hanya diam saja. Joo Ri bilang, "Hey Joon Gu jangan menganggu Ha Ni lagi! Dia ini sudah punya Baek Seung Jo!" Joon Gu berkata, "Apa kau bilang? Huh laki-laki pengecut itu tak bisa membuat perempuan bahagia!" Joo Ri bertanya, "Lalu apa yang kau bisa lakukan untuk Ha Ni hah?" Guru Kang Yi menenangkan semuanya dan meminta semuanya untuk tidak ribut. Min Ah dan Joo Ri memberikan semangat pada Ha Ni. Di kelas 3-1 hasil ujian di bagikan oleh Guru Ji Oh dan Seung Jo kaget melihat nilainya. Guru Ji Oh bertanya, "Ada apa?" Seung Jo menjawab, "Setelah melihat ini... Aku berfikir, apakah aku ini benar-benar jenius?" Guru Ji Oh merasa aneh dan bilang, "Ada apa kau ini? Kau membuatku takut saja. Kamu masih ada tes wawancara jadi cukup lakukan itu dengan baik. Ah haruskah kami membantumu untuk masuk Universitas Tae Sang? Tapi sejujurnya dengan kemampuanmu ini masuk Universitas Tae Sang sepertinya hanya buang-buang waktu saja. Kamu seharusnya masuk ke Universitas seperti Harvard. Bagaimana pun juga kamu telah melakukan yang terbaik Baek Seung Jo." Guru Ji Oh memeluk Seung Jo dan semua teman-teman kelas 3-1 bertepuk tangan. Ha Ni mendengar kabar ujian Seung Jo yang bagus dan dia berteriak, "BANZZAI!!!" Joo Ri bertanya, "Oh Ha Ni dengan nilaimu yang begitu, apakah kau masih bisa berteriak Banzai?" Ha Ni ingat akan nilainya dan dia pun kembali lemas. Joo Ri dan Min Ah melihat Ha Ni tapi tiba-tiba Ha Ni tersenyum senang dan berkata, "Bagaimana mungkin aku bisa berhenti ceria? Baek Seung Jo Hore! Korea Hore!!" Di rumah, Ha Ni duduk di ruang keluarga bersama Ibu Seung Jo dan dia sangat menunggu telfon dari Universitas Parang. Ada telfon yang masuk ke HPnya dan Ha Ni langsung mengangkatnya. Tapi ternyata itu telfon salah sambung yang menanyakan rumah makan bebek panggang. Lalu ada yang menelfon dan Ha Ni senang karna dia diterima di Universitas Parang. Ibu Seung Jo juga ikut senang. Tiba-tiba yang meneflon bertanya, "Kau jurusan apa?" Ha Ni menjawab, "Aku jurusan ilmu pengetahuan sosial." Yang menelfon bertanya kembali, "Bukan jurusan apel?" Ha Ni kebingungan dan saat melihat keluar jendela ternyata ada Eun Jo yang memegang HP dan juga Apel. Ha Ni dan Ibu Seung Jo pun kesal setengah mati sementara Eun Jo berteriak, "Oh Ha Ni Bodoh!" Ha Ni menunggu hingga malam dan berkata, "Jika Seung Jo masuk Universitas Tae Sang maka aku akan masuk Universitas mana? Aigooo..." HP Ha Ni berbunyi dan itu telfon dari Min Ah yang bilang bahwa dia baru saja di telfon oleh Universitas Parang yang bilang bahwa Min Ah di teerima. Ha Ni pun ikut senang mendengar hal itu. Min Ah bertanya, "Bagaimana denganmu?" Ha Ni dengan lesu menjawab, "Belum ditelfon." Min Ah memberikan semangat dan bilang bahwa nanti pasti Ha Ni akan ditelfon. Ha Ni sekali lagi mengucapkan selamat pada Min Ah dan bilang bahwa Min Ah telah melakukannya dengan sangat baik. Ha Ni pun menutup telfonnya. Hingga malam Ha Ni belum mendapatkan telfon dan Seung Jo melihat Ha Ni yang sedih. Keesokannya, Ibu Seung Jo memberikan Ha Ni buah namun Ha Ni bilang bahwa dia tidak berhak untuk makan. Ibu Seung Jo membujuk Ha Ni untuk memakan buah namun Ha Ni tidak mau. Ha Ni bilang bahwa hari ini adalah pengumuman terakhir dan jam 10 sudah lewat itu artinya dia tidak di terima. Ha Ni bilang bahwa dia sudah bisa menebak hal ni karna juri perempuan yang menyeramkan itu tidak memiliki alasan apapun untuk menerima Ha Ni. Ibu Seung Jo berkata bahwa Ha Ni masih bisa masuk Universitas lainnya lewat jalur lain. Ha Ni sedih dan bilang bahwa nilai dia itu tidak bagus. HP Ha Ni berbunyi dan bilang bahwa Ha Ni di teima di Universitas Parang. Ha Ni kesal dan bilang, "Ah ini pasti kau Baek Eun Jo!!!" Eun Jo datang dan bertanya, "Ada apa menyebut namaku?" Ha Ni kaget dan berkata, "Ah maaf aku pikir ini telfon palsu. Ada apa?" Penelfon bilang, "Ada seorang siswa yang mengundurkan diri sehingga anda Oh Ha Ni di terima di Universitas Parang." Ha Ni kaget dan langsung berkata, "Ya ya ya ya ya ya tentu saja aku akan menerimanya!" Ibu Seung Jo senang dan langsung memeluk Eun Jo. Ha Ni pun ikut memeluk Ibu Seung Jo dan Eun Jo. Diam-diam Seung Jo melihat itu dan tersenyum senang. Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo, dan Papah melakukan pesta kecil di Restaurant Mie untuk Ha Ni. Ha Ni bilang bahwa dia ini sangat beruntung karna waktu itu terjadi badai sehingga tidak banyak murid yang datang. Papah bilang bahwa semua ini karna keberuntungan Papah. Semuanya tertawa senang. Bapa Seung Jo memberikan hadiah pada Ha Ni yang berupa matel berwarna merah. Ibu Seung Jo juga memberikan sebuah amplop yang isinya tiket menonton Drama Musical Goong. Ibu Seung Jo bilang bahwa mereka akan menonton bersama dan Ha Ni harus datang hari sabtu ke drama musical itu. Ha Ni sudah datang ke tempat Drama Musical dengan menggunakan mantel merah pemberian dari Bapa Seung Jo dan dia sedang menunggu Ibu Seung Jo yang belum datang juga. Ibu Seung Jo menelfon dan bilang bahwa di jalan sangat macet. Eun Jo berteriak, "Tidak ada kemacetan!" Namun Ibu Seung Jo langsung menutup mulut Eun Jo. Ibu Seung Jo meminta Ha Ni masuk kedalam Teater duluan saja dan meninggalkan 1 tiket di counter penjual tiket. Ha Ni mengerti dan menutup telfonnya. Ha Ni berjalan menuju counter tiket dan menitipkan satu buah tiket. Ha Ni masuk kedalam gedung dan duduk sendirian. Ha Ni tertawa sendiri dan Ibu Seung Jo belum juga datang. Tiba-tiba ada yang duduk di kursi Ibu Seung Jo dan itu adalah Seung Jo!!!!! Ha Ni kaget dan terus menatap Seung Jo, Seung Jo menunjuk panggung Drama agar Ha Ni melihat ke depan namun Ha Ni maish terus menatapnya sehingga dia pun memegang kepala Ha Ni dan membuat Ha Ni melihat ke depan. Selesai pertunjukan, Seung Jo dan Ha Ni berjalan pulang. Ha Ni mencubit pipinya dan berteriak kesakitan. Seung Jo bertanya, "Kenapa? Apakah kau mau aku yang mencubitmu?" Ha Ni tidak mempedulikan pertanyaan Seung Jo dan dia bertanya, "Tapi... Bagaimana bisa kamu datang kemari?" Seung Jo balik bertanya, "Menurutmu bagaimana?"
Ibu Seung Jo dan Eun Jo selesai belanja dan Ibu Seung Jo bertanya, "Eun Jo, bagaimana menurutmu mengenai akting ibumu ini hah? Tadi kamu mendengarkan ketika ibu berakting di telfon 'Seung Jo... Bagaimana ini Ibu ada di depan panggung perrtunjukan sendiri? Tidak ada yang mau menemaniku menonton' Lalu dia bilang bahwa dia akan datang. Apakah Ibumu ini harus menjadi artis hah?" Eun Jo melihat Ibunya dan bertanya, "Apakah benar dia datang hanya karna akting Ibu?" Ibu Seung Jo tidak mengerti pertanyaan Eun Jo. Eun Jo diam saja dan terlihat berfikir. (Mungkin maksud Eun Jo ini, "Apakah Seung Jo benar-benar datang karna kasihan pada Ibunya yang nonton sendiri atau memang sudah tau bahwa Ha Ni yang menonton Drama Musical ini?")
Ha Ni bertanya pada Seung Jo, "Bukankah kau akan menghadiri wawancara Universitas Tae Sang?" Seung Jo terus berjalan dan menjawab, "Mengapa kau juga menanyakan hal ini? Kenapa semua orang selalu membicarakan Universitas?" Ha Ni bilang, "Karna kau ini pintar maka kau memiliki sesuatu yang bisa di tawarkan. Dan... Nikmatilah hidupmu ini. Bersenang-senang. Nenekku selalu mengatakan ini padaku, 'Ha Ni ah, nikmatilah hidupmu dan bersenang-seneng lah. Bersenang-senang dan buat orang lain bahagia!' Nenekku selalu bilang bahwa hidupku akan baik-baik saa jika aku melakukannya dengan penuh kegembiraan. " Seung Jo masih merasa aneh dan bilang, "Hmm bersenang-senang?" Ha Ni lalu bilang, "Jika kamu masuk Universitas Parang maka aku akan membuat masa kuliahmu lebih menyenangkan." Seung jo hanya menatap Ha Ni. Mereka memainkan mesin boneka dan Seung Jo berhasil mendapatkan boneka. dan melemparkannya pada Ha Ni. Ha Ni bertanya, "Apa kau tidak akan menggunakannya?" Seung Jo balik bertanya, "Apa kau pikir aku membutuhkannya?" Ha Ni sangat senang dan langsung memeluk boneka itu. Kesenangan Ha Ni langsung hilang saat ada yang memanggil namanya dan ternyata yang memanggilnya adalah Joon Gu dan Bye Bye Sea. Akhirnya Joon Gu, Ha Ni dan Seung Jo minum bersama. Joon Gu sangat stress saat tau kalau Ha Ni dan Seung Jo baru saja menonton Drama Musikal bersama. Joon Gu bertanya, "Ha Ni, dia tidak berbuat macam-macam padamu kan? Maksudku bersentuhan tangan saat memakan pop corn atau yang lainnya?" Ha Ni dan Seung Jo hanya tertawa. Joon Gu melihat boneka di tangan Ha Ni dan dia bertanya, "Ha Ni apakah kau membeli boneka ini? Ah boneka ini bahkan bisa berbicara." Ha Ni menjawab, "Tidak. Seung Jo mendapatkannya dari mesin boneka ini. Dia memberikan padaku sebagai ucapan selamat masuk Universitas." Joon Gu kesal dan berkata, "Boneka ini terlihat sangat murahan. Hei Baek Seung Jo apakah kau mempermainkan Ha Ni?" Ha Ni membela Seung Jo, "Apa yang salah dengan boneka ini? Dia mendapatkannya dengan usaha dia sendiri. Kamu kan tahu seberapa susah mengambil boneka dari mesin boneka." Joon Gu kesal dan bilang bahwa itu sangatlah mudah. Seung Jo menghabiskan minumannya lalu melemparkannya ke tempat sampah dan MASUK!! Ha Ni sangat kagum dan tentu saja Joon Gu tidak mau kalah, dia melemparkan bekas minuman ke tempat sampah dan berhasil masuk juga. Bye Bye Sea dan Ha Ni pun langsung berteriak heboh dan senang. Seung Joo tidak menyukai ekspresi Ha Ni tadi makanya dia beridri dari duduknya mengambil botol bekas melemparnya lalu menendangnya dan berhasil masuk tong sampah. Tentu saja Ha Ni sangat kagum. Seung Jo tersenyum puas dan berniat pergi namun Joon Gu menghentikannya dan ingin ikut menunjukan kemampuannya. Joon Gu mengambil bekas minum dan menendangnya namun dia terjatuh. Bye-Bye Sea langsung menolongnya sementara Ha Ni dan Seung Jo tertawa. Joon Gu benar-benar kesal dan merasa malu karna terjatuh di depan perempuan yang di cintainya dan juga di depan saingannya. Ha Ni lalu berfikir, "Hmm sepertinya ini sering terjadi." Ha Ni menghayal bahwa dia adalah seorang putri dan Joon Gu memaksa Ha Ni untuk mencintainya namun dia tidak bisa mencintai 2 orang sekaligus. Tiba-tiba muncul pangeran yaitu Seung Jo yang menyelamatkan Ha Ni. Joon Gu mengeluarkan pedangnya dan Seung Jo juga siap bertarung. Ha Ni meminta agar Seung Jo tidak melakukan ini namun Seung Jo berkata, "Jika aku mati... aku mati karna cintaku." Pertarungan di mulai dan mereka sama-sama akan slaing membunuh, Tiba-tiba Ha Ni berteriak "Tidak!" Kembali ke alam sebenarnya. Semuanya kaget saat melihat Ha Ni yang berteriak dan mengulurkan tangannya. Ha Ni malu dan langsung melakukan gerakan senam. Joon Gu heran namun dia mengikuti Ha Ni melakukan gerakan senam. Seung Jo hanya tertawa kecil. Hari wawancara Universitas Seung Jo sudah tiba dan Seung Jo bersiap-siap pergi. Ibu Seung Jo memberikan semangat dan bilang bahwa Seung Jo pasti bisa memberikan yang terbaik. Bapa Seung Jo, Papah dan Eun Jo pun ikut memberikan semangat. Hanya Ha Ni yang diam saja dan melihat kepergian Seung Jo. Papah bilang akhirnya setelah sempat bingung apakah akan kuliah atau tidak ternyata sekarang Seung Jo sudah menentukan pilihan. Ibu Seung Jo bilang bahwa masa kuliah ini sepertinya akan membuat rusak masa-masa indah Seung Jo dan Ha Ni bersama. Papah bilang bahwa pada saat kuliah itu justru Ibu Seung Jo menikah dengannya. Ibu Seung Jo langsung malu-malu. Ha Ni ingat akan pembicaraan waktu berjalan selesai menonton Drama Musical dan dia pun langsung menggunakan jaketnya dan bersiap pergi. Papah bingung, "Kau mau kemana?" Ha Ni menjawab, "Tidak aku hanya sedikit khawatir jadi akau akan mengikutinya hingga ke ruang ujiannya. Aku pergi!" Eun Jo melihat itu dan lagi-lagi berkata, "Aneh. Aku sangat mengkhawatirkan ini. Benar-benar mengkhawatirkan." Ha Ni diam-diam terus mengikuti Seung Jo dari belakang. Di saat menyebrangi jalan, Ha Ni menabrak seseorang dan membuat boneka yang di kasih oleh Seung Jo terjatuh. Seung Jo terus berjalan dan tersenyu (Hmm kayanya dia sadar ada Ha Ni yang mengikutinya.) Ha Ni sadar bahwa bonekanya itu terjatuh dan dia bingung antara mengikuti Seung Jo atau mengambil bonekanya. Ha Ni memilih boneka dan langsung berlari ke tengah jalan lalu ada suara hantaman keras. Seung Jo berhenti berjalan dan mendengar anak sekolah berteriak, "Lihat itu ada seorang perempuan tertabrak mobil. Lihat itu!" Anak sekolah itu berlari panik dan Seung Jo melihat ke belakangnya. Ha Ni masuk rumah sakit dan kakinya di gips. Saat Ha Ni bangun, Papah, Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo langsung mengkhawatirkannya. Ibu Seung Jo bilang bahwa tadi Ha Ni di tabrak mobil. Ha Ni mengingat itu lalu bertanya, "Bagaimana dengan Seung Jo?" Ibu Seung Jo menjawab, "Dia pergi untuk wawancara tentu saja." Ha Ni merasa lega mendengar itu. Pintu kamar Ha Ni terbuka dan Seung Jo masuk. Semuanya kaget melihat Seung Jo karna seharusnya Seung Jo itu ikut wawancara Universitas.

Episode 6
Ha Ni duduk di pinggir tempat tidur dan berkata, "Maaf. Aku benar-benar minta maaf. Aku tau akan sangat sulit sekali mengatur ulang jadwal wawancara di Universitas. Semua orang sangat berharap padamu tapi karena keisenganku mengikutimu maka kau tidak pergi wawancara. Kau seharusnya membiarkan aku saja dan kau pergi melakukan wawancara." Seung Jo yang berdiri di delakang Ha Ni hanya berkata, "Haruskah aku begitu?" Ha Ni benar-benar merasa bersalah dan bilang, "Ya kau benar. Aku ini hanya penghalang di kehidupanmu. Tidak. Kata itu tidak cukup untuk menjelaskan semuanya, aku adalah pembawa bencana." Min Ah dan Joon Gu mendapatkan kabar bahwa Ha Ni masuk rumah sakit sehingga mereka pun datang masuk ke ruangan Ha Ni di rawat. Joon Gu kaget melihat Seung Jo dan langsung marah-marah ke Seung Jo namun Ha Ni menghentikannya. Joon Gu marah-marah, "hey kau Baek Seung Jo! Setiap Ha Ni ada di dekatmu pasti saja dia mendapatkan sial!" Ha Ni membentak Joon Gu dan meminta agar teman-temannya itu pergi karna dia ingin sendiri. Ha Ni langsung rebahan di tempat tidur sementara Min Ah langsung menarik Joon Gu untuk keluar dari kamar rawat Ha Ni. Seung Jo mencoba bercanda dan bertanya, "Apakah aku harus pergi juga?" Ha Ni menjawab, "Ya pergilah dan istirahat." Seung Jo kaget mendengar jawaban Ha Ni. Ha Ni menangis dan Seung Jo hanya bisa diam. Papah meminta maaf kepada Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo. Bapa Seung Jo bilang bahwa ini bukan salah Ha Ni karna tadi sebenarnya Seung Jo masih memiliki waktu untuk ikut wawancara namun Seung Jo yang menolak untuk pergi. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia yakin kalau Seung Jo ada rencana lain dan Seung Jo itu masih remaja jadi wajar kalau membangkang seperti itu. Papah tersenyum tapi sebenarnya dia merasa tidak enak hati pada keluarga Baek. Ha Ni sudah boleh pulang dari rumah sakit dan kakinya yang di gips di gambari oleh para pelayan di Restaurant milik Papah. Papah tertawa lalu bilang bahwa keluarga mereka ini memang memiliki kemampuan sembuh dengan cepat bahkan Dokter pun tidak percaya bahwa Ha Ni sudah boleh pulang dari rumah sakit secepat ini. Ha Ni bertanya pada Papah, "Pah, bukankah sebaiknya kita meninggalkan rumah keluarga Baek?" Papah kebingungan dan bertanya, "Kenapa? Apakah kau merasa tidak nyaman? Tenang saja semuanya lebih mengkhawatirkanmu dari pada mengkhawatirkan Seung Jo." Ha Ni kesal dan bilang, "Ah itu lah yang membebani aku. Kenapa semua itu terjadi?" Saat makan malam, Bapa Seung Jo melihat kursi Ha Ni dan bertanya, "Apakah Ha Ni masih merajuk?" Ibu Seung Jo menjawab, "Dia tidak keluar dari kamarnya dan juga tidak mau makan apapun." Eun Jo bilang bahwa Ha Ni pernah keluar dari kamar malam hari dan itu sangat mengagetkannya karna dia menyangka itu hantu. Ibu Seung Jo lalu berkata, "Hey Baek Seung Jo... Kamu harus memperlakukannya dengan baik. Hanya kata-kata manis darimu lah yang bisa memecahkan masalah. Tapi kenapa kau malah membuatnya lebih sedih hah?" Seung Jo menjawab, "Aku sudah mengatakan padanya." Ibu Seung Jo terseunyum senang, "Benarkah? Apa yang kamu katakan padanya?" Seung Jo berkata, "Hmm terima kasih karna sudah membuatku tidak mengikuti wawancara itu." Senyum Ibu Seung Jo hilang dan dia marah, "Apa itu kata-kata untuk menghibur seseorang yang sedih? Itu seperti menampar anak kecil yang menangis!" Ibu Seung Jo menggambil mangkuk nasi Seung Jo dan berkata, "Kamu tidak usah makan hingga Ha Ni mau makan!" Seung Jo hanya terdiam. Ha Ni duduk di dalam kamarnya dan dia memikirkan banyak hal yang sudah dia lakukan sehingga membuat Seung Jo mendapatkan masalah. Ha Ni benar-benar sedih dan akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah Seung Jo. Ha Ni hanya menulis surat perpisahan dan menyimpannya di atas meja kamar. Ha Ni diam-diam keluar dari rumah sambil membawa kopernya. Tiba-tiba Seung Jo muncul dan berkata, "Sudah lama tidak melihatmu. Apakah kau mau pergi? Apakah ini karena aku tidak masuk Universitas Tae Sung?" Ha Ni menjawab, "Ya karna masalah ini dan juga obat flu. Aku berusaha berbuat baik tapi... Semakin lama aku berfikir, sepertinya aku tak seharusnya ada di sisimu. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi karna perbuatanku, jadi sebaiknya kau tidak menghalangi aku." Seung Jo berkata, "Aku tidak berfikir seperti itu." Ha Ni kebingungan dan Seung Jo melanjutkan omongannya, "Apa aku harus membantu? Kopermu terlihat berat." Ha Ni kecewa dan bilang bahwa Seung Jo tidak perlu membantunya. Seung Jo mengerti dan melepaskan kepergian Ha Ni tapi sebelumnya dia memberikan Ha Ni sebuah amplop surat. Ha Ni kebingungan dan membuka amplop surat dari Universitas Parang. Ha Ni membaca biaya pendaftaran yang ternyata 0 won dan Ha Ni bilang bahwa amplop surat itu pasti bukan untuknya karna tidak ditulis mengenai jurusan yang dia ambil. Ha Ni melihat ada tulisan Baek Seung Jo di amplop itu dan dia berkata, "Hmm ini ditujukan untuk Baek Seung Jo. Baek Seung Jo? Hah Baek Seung Jo? Omo..." Ha Ni bertanya, "Benarkah kau akan masuk Universitas Parang? Kenapa?" Seung Jo menjawab, "Siapa yang tahu jika mereka akan memohon padaku? Ya mereka akan membiayai semua biayaku bahkan jika aku kuliah di luar negeri pun mereka akan memberikan apapun." Ha Ni benar-benar tidak menyangka hal itu dan bilang, "Huh kalau padaku mereka terlihat kesal dan bertanya padaku 'Mengapa kamu harus memilihmu?' Tapi... Mengapa kau memilih Universitas Parang?" Seung Jo menjawab, "Selama menjalani hidupku hingga sekarang. Rasanya aku paling pemarah itu tahun lalu. Aku kesal dan panik memikirkan apa yang akan terjadi. Benar-benar kacau sekali tapi... Menyenangkan." Ha Ni kaget mendengar hal itu. Seung Jo melanjutkan pembicaraannya, "Tertidur saat ujian itu menyenangkan. Memikirkan mengenai hasil ujianku, itu adalah hal yang baru untukku. Terima kasih untukmu karna berkatmu aku merasakan banyak hal. Hmm rasanya lebih menyenangkan dan bersemangat. Jadi..." Ha Ni memotong pembicaraan Seung Jo, "Jadi kamu melakukan ini karena aku? Mendaftar ke Universitas Parang?" Seung Jo langsung menjawab, "Tidak! Aku melakukannya karna diriku sendiri! Seung Jo membantu Ha Ni membawakan kopernya kembali ke kamar dan Ha Ni berkata, "Terima kasih. Tunggu... Jadi selama ini kau pura-pura cuek padahal kau sudah mengetahui mengenai Universitas Parang ini? Bahkan tetap cuek walaupun aku hampir mati karena merasa bersalah? Kenapa hah?" Seung Jo menjawab, "Karena ini menyenangkan. Kenapa? Kau tidak suka? Kalau kau tidak suka maka aku akan membatalkannya sekarang juga." Ha Ni kaget dan langsung mencegah Seung Jo, "Tidak... Tidak perlu. Aku menyukainya dan aku bahagia." Seung Jo berkata, "Aku sudah tau mengenai itu." Seung Jo langsung pergi ke kamarnya dan Ha Ni tersenyum senang sambil mencium boneka yang dikasih Seung Jo. Seung Jo berkata, "Jika aku mengetahui apa yang ingin aku lakukan maka aku akan menjalani hidup ini dengan semangat. Bukankah nenekmu yang bilang agar hidup dengan bahagia? Kalau begitu sampai jumpa lagi." Seung Jo langsung berdiri dan masuk ke dalam rumah namun Ha Ni menahannya dan bertanya, "Kalau begitu... Apa ini artinya aku boleh tinggal disini lebih lama lagi? Aku berjanji tidak akan menjadi pengacau lagi." Seung Jo melihat Ha Ni dan bertanya, "Tidak akan? Yakin?" Ha Ni kebingungan dan menjawab, "Mungkin tidak... tapi aku akan berusaha Aku janji hidupmu akan lebih menyenangkan dan bersemangat." Seung Jo tersenyum sekilas dan langsung masuk kedalam rumah. Ha Ni berfikir bahwa ini artinya 'boleh' dari Seung Jo sehingga dia pun ikut tersenyum senang. Pagi-pagi Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo dan Papah sedang berkumpul di ruang keluarga. Papah melihat surat penerimaan Seung Jo di Universitas Parang dan Ibu Seung Jo langsung berkata, "Sudah kuduga bahwa dia memiliki rencana lain." Papah merasa sedikit lega tapi dia tetap merasa bersalah karna Seung Jo tidak bisa masuk Universitas Tae San. Ibu Seung Jo langsung bertanya, "Huh apa bagusnya Universitas Tae San? Isinya hanya sekumpulan anak seperti Seung Jo saja. Ah senangnya Ha Ni dan Seung Jo masuk Universitas yang sama. Bukankah ini terlihat seperti mereka ini jodoh yang sudah ditakdirkan?" Bapa Seung Jo dan Papah hanya tertawa. Papah sedang membersihkan Restaurant dan Joon Gu langsung masuk. Joon Gu memberikan Papah sekantung biji bunga matahari karena itu dapat membantu menyembuhkan patah tulang untuk Ha Ni. Papah menerima itu dan mengucapkan terima kasih. Tiba-tiba Joon Gu berlutut dan berkata, "Tolonglah terima aku menjadi muridmu. Tradisi 60 tahun Restaurant Mie ini tidak boleh terhenti sehingga aku akan menlanjutkannya. Tolonglah." Papah terlihat kesal dan berkata, "Sudah ku bilang, melakukanlah apapun yang kamu inginkan bukan melakukan apapun demi Ha Ni." Joon Gu bilang bahwa ini lah yang dia inginkan. Joon Gu berusaha membuat Papah menerimanya sehingga dia berkata, "Saat pertama kali memakan mie buatan Papah, hatiku sungguh tergugah." Papah terus berusaha melepaskan kakinya dari pelukan Joon Gu namun Joon Gu tidak mau juga melepaskannya. Restaurant sedang sepi dan ada seorang Ibu yang datang dan bertanya, "Permisi... Apakah ini tempat memohon agar masuk Universitas bagus? Aku dengar jika makan mie disini maka anak bodoh pun akan masuk Universitas Parang." Papah menjawab, "Ah apakah Mie Keberuntungan? Ah silahkan masuk dan duduklah." Banyak Ibu-ibu yang masuk dan langsung duduk di kursi. Papah melihat Joon Gu yang masih berlutut dan meminta Joon Gu segera pergi namun Joon Gu tidak mau dan bilang, "Tidak. Aku akan tetap disini hingga kau menerimaku." Papah berkata, "Kelakuanmu ini hanya akan mengganggu bisnisku saja tau!" Joon Gu merasa bersalah dan langsung meminta maaf. Ibu-ibu itu meminta di bawakan minuman dan Papah pun sibuk mengambilkan minuman. Ibu-ibu itu juga meminta menu dan Joon Gu langsung memberikan menu itu pada Ibu-ibu. Ibu-ibu memuji Joon Gu yang terlihat bekerja keras dan mengira bahwa Joon Gu ini adalah pelayan di Restaurant. Joon Gu membantu mempromosikan menu di Restaurant dan itu membuat Papah mulai berfikir. Ibu-ibu memuji Joon Gu yang masih muda namun sudah pintar berbisnis. Joon Gu senang di puji seperti itu dan menunjukan pada Papah bahwa dia bisa bekerja dengan baik. Ha Ni pergi ke toko elektronik dan bertanya, "Permisi... dimana bagian Mp3 dan Kamera ya?" Pelayan pun segera menunjukan tempat penjualan dan Ha Ni berkeliling melihat-lihat. Lalu Ha Ni pergi ke toko pakaian dan dia melihat baju-baju laki-laki, "Huh banyak sekali yang ingin aku beli untuknya..." Ha Ni berada di antara 2 patung pakaian dan dia membayangkan Seung Jo memakai pakaian itu, "Hmm yang di kanan ini terlihat bagus, yang di kiri ini juga terlihat lebih cocok untuk Seung Jo." Ha Ni melihat harga baju yang kiri dan dia langsung kaget karna sangat mahal sekali. Akhirnya Ha Ni memilih untuk kerja part time di sebuah toko swalayan agar bisa membeli baju untuk Seung Jo. Ha Ni benar-benar bekerja keras, mulai dari mengepel, menyimpan barang, menjadi kasir bahkan membuang sampah. Ha Ni bilang bahwa ini hal yang menyenangkan tapi melelahkan. Ha Ni pulang ke rumah dan langsung di sambut oleh Ibu Seung Jo. Ha Ni berjalan lesu menuju kamarnya dan Ibu Seung Jo bergumam, "Hmm akhir-akhir ini dia selalu pulang terlambat." Eun Jo yang mendengar omongan ibunya pun langsung berkomentar, "Mungkin dia bermalas-malasan karna sudah di terima di Universitas." Ibu Seung Jo yang mendengar itu langsung memarahi Eun Jo. Seung Jo habis dari kamar mandi dan dia melihat Ha Ni yang rebahan di kamar dan terlihat lelah. Seung Jo pun berkata, "Oh Ha Ni. Kau akhir-akhir ini selalu pulang malam." Ha Ni bertanya,"Kenapa? Apakah kau khawatir?" Seung Jo menjawab, "Khawatir? Kau tahu tidak bahwa ibuku selalu telat tidur karena menunggu untuk membukakan pintu untukmu." Ha Ni berkomentar, "Ya aku tau tapi mau bagaimana lagi." Seung Jo bertanya, "Hah? Bagaimana lagi?" Ha Ni terlalu lelah sehingga dia pun langsung tertidur dan membiarkan Seung Jo bengong. Ha Ni kembali bekerja di toko swalayan itu dan sedang mengitung jumlah gajihnya. Pintu masuk terbuka dan Ha Ni berkata, "Selamat dat...." Kata-kata Ha Ni langsung terpotong kerna yang datang adalah Seung Jo. Ha Ni kebingungan karena di toko itu hanya ada 1 karyawan dan itu artinya dia harus menghadapi Seung Jo. Seung Jo berjalan ke meja kasir dan dia langsung kaget melihat karyawan toko memakai jaket yang ditutup hingga kepala dan ada topeng wajah ayam. Ya Ha Ni berusaha menyembunyikan wajahnya dengan memakai jaket itu. Seung Jo membayar belanjaannya dan Ha Ni tidak bisa melihat uang itu sehingga dia bertanya, "Pembeli berapa uang anda ini?" Seung Jo keheranan dan menjawab, "10000 won." Ha Ni membuka mesin pembayaran dan kebingungan untuk mengambil uang kembalian karna tidak terlihat, jadi dia berkata, "Pembeli... silahkan ambil kembaliannya 8800 won." Seung Jo tambah kebingungan namun dia langsung mengambil kembalian dan pergi. Ha Ni merasa lega dan langsung membuka jaketnya itu tapi dia langsung kaget karna melihat ada Manager Toko di hadapannya. Manager toko marah, "Kau menyuruh pembeli mengambil kembaliannya sendiri?" Akhirnya hari itu juga Ha Ni langsung di pecat! Karena sedang hujan maka Ha Ni memilih berteduh di pinggir toko makanan. Ha Ni mengomel, "Dari sekian banyak toko, Kenapa dia harus datang kesana? Ah ini pasti karna takdir hehehe. Ngomong-ngomong, dimana lagi aku bisa mendapatkan uang? Lagipula ini belum terlalu larut malam." Ha Ni melihat kedalam toko makanan tempat dia berteduh yang ternyata sedang mencari karyawan. Ha Ni pun langsung semangat masuk ke toko itu dan melamar pekerjaan. Pekerjaan Ha Ni itu adalah mengantarkan pesanan makanan. Walaupun hujan, Ha Ni tetap bekerja dan pemilik toko meminta Ha Ni untuk mengantarkan makanan ke sebuah rumah. Ha Ni tersenyum dan mengantarkannya. Ha Ni sampai di rumah itu dan dia kaget saat menyadari itu rumah Keluarga Baek. Ha Ni kebingungan dan mencoba berfikir. Pemilik toko menelfon dan marah-marah ke Ha Ni karena pesanan makanan belum sampai juga. Ha Ni bialng bahwa dia sudah di depan rumah pembeli. Ha Ni menutup telfon dan benar-benar merasa kebingungan. Ha Ni berbicara melalui interkom dengan Seung Jo dan dia sengaja merubah suaranya, "Ah ini aku dari pengantar ayam. Aku sangat sibuk sehingga aku akan meninggalkannya di luar dan anda bisa mengambilnya." Seung Jo bertanya, "Lalu bagaimana dengan uangnya?" Ha Ni baru ingat mengenai itu dan menjawab, "Tentu saja kau harus memberikan aku uangnya." Seung Jo pun keluar rumah untuk mengambil pesanan ayam dan lagi-lagi dia kaget saat melihat pengantar ayam memakan jaket yang di tutupi hingga wajah dan ada gambar topeng ayam. Seung Jo langsung memberikan uangnya dan masuk kembali kedalam rumah. Ha Ni benar-benar tegang dan langsung bersandar lemah. Selesai mengantar makanan, Ha Ni kembali ke restaurant dan mengomel, "Dari sekian banyak restaurant ayam, kenapa dia harus memesannya disini? Ah ya ini pasti karena kita berjodoh hehehe..." HP Ha Ni berbunyi dan itu telfon dari Min Ah. Min Ah berkata, "Aku khawatir pada Joo Ri. Keluarganya bilang bahwa Joo Ri pergi pagi-pagi sekali dan sampai sekarang belum pulang juga. Bahkan HPnya pun tidak aktif. Hmm sebenarnya sejak dia tau kalau kita di terima Universitas Parang, dia sulit dihubungi. Jadi itu sebabnya kenapa aku hanya datang bersama Joon Gu saat kamu di rawat di rumah sakit." Ha Ni sangat panik dan mencari ke berbagai tempat yang biasa mereka datangi. Dan tempat yang terakhir di datangi adalah Salon tapi tetap saja Ha Ni tidak berhasil menemukan Joo Ri. Ha Ni sedih dan berkata, "Joo Ri... Kau ada dimana?" Ha Ni janjian ketemuan dengan Min Ah dan berusaha mencari bersama namun tetap tidak menemukan Joo Ri. Ha Ni bertanya, "Tempat mana yang belum kita datangi? Ah ya sekolah!" Mereka berdua pun pergi ke sekolah untuk mencari Joo Ri. Mereka mencari Joo Ri ke ruang club seni namun tidak ada dan ternyata akhirnya menerka menemukan Joo Ri di ruang kelas. Min Ah dan Ha Ni langsung menghampiri Joo Ri dan bertanya, "Ya Joo Ri! Kenapa HP mu tidak aktif?" Joo Ri kaget dan balik bertanya, "Kenapa kalian disini? Bukankah kalian sibuk karena sudah menjadi mahasiswa?" Min Ah menjawab, "Ya kita bahkan belum lulus." Ha Ni meminta maaf karna dia terlalu sibuk dengan urusannya sendiri sehingga melupakan Joo Ri. Joo Ri bilang bahwa dia seharusnya pergi mencari Universitas namun dia kebingungan sehingga tempat yang didatangi itu sekolah ini. Min Ah bertanya, "Apa kau tidak akan ikut tes?" Joo Ri menjawab, "Orang tua ku meminta ku untuk melakukannya ya walaupun untuk program kuliah yang hanya 2 tahun saja. Tapi apa yang aku lakukan jika nanti aku kuliah? Hanya akan membuang-buang uang saja. Kenapa orangtua ku ini tidak mengerti aku?" Ha Ni berkata, "Ya sudah kamu jelaskan saja pada orang tuamu bahwa kau ingin melakukan sesuatu yang kamu inginkan." Joo Ri berkata, "Aku tidak tahu apa yang ingin aku lakukan." Ha Ni dan Min Ah kompak berkata, "Aku tau." Ha Ni dan Min Ah menggerakan tangannya seperti gunting dan Joo Ri tersenyum. Min Ah bilang bahwa Joo Ri lah yang telah membuat model rambutnya itu. Ha Ni juga bilang bahwa selama ini Joo Ri yang selalu membantu mengikat rambutnya. Joo Ri senang mendengar hal itu dan langsung bilang, "Baiklah aku tidak akan mengambil tes kuliah itu. Ini sangat menggangguku." Joo Ri mengambil buku-bukunya yang tebal dan berteriak di jendela, "Universitas hanya mementingkan nama, kejam sekali dunia ini!" Joo Ri langsung melemparkan buku-bukunya itu keluar jendela. Ha Ni ikut berteriak, "Kejamnya dunia ini karena Universitas yang mementingkan nama hanya mau menerima gadis-gadis populer!" Ha Ni ikut melemparkan buku keluar jendela. Min Ah ikut berteriak, "Joo Ri cantik!" Ha Ni ikut berteriak, "Min Ah juga cantik!" Joo Ri tersenyum lega dan berkata, "Ngomong-ngomong selamat ya karna kalian sudah diterima di Universitas." Mereka semua tertawa dan langsung bernyanyi bersama dan ada Bye-Bye Sea yang mengiringi nyanyian mereka. Hari kelulusan sudah tiba dan Ibu Seung Jo sibuk menyuruh Ha Ni dan Seung Jo agar segera bersiap-siap. Seung Jo sudah selesai bersiap-siap dan saat dia keluar kamar, dia kaget saat melihat Ha Ni memegang kotak besar. Ha Ni memberikan kotak besar itu pada Seung Jo dan Seung Jo bertanya, "Apa ini?" Ha Ni menjawab, "Ini karena aku merasa bersalah dan merasa berterima kasih padamu jadi kamu bisa menyebutnya ini sebagai hadiah kelulusan." Seung Jo bertanya, "Kau mau memberikan hadiah minta maaf, berterima kasih dan hadiah kelulusan sekaligus hanya dalam satu hadiah?" Ha Ni hanya tertawa dan membukakan hadiah untuk Seung Jo. Seung Jo melihat hadiahnya dan bertaya, "Hah apa ini?" Ha Ni menjawab, "Itu alat pemijat kepala. Sepertinya kau sering berkata bahwa kau sakit kepala." Seung Jo terlihat meremehkan hadiah Ha Ni dan Ha Ni pun kecewa dan betanya, "Apa kau ingin hadiah lain?" Ibu Seung Jo datang ke lantai 2 karena Ha Ni dan Seung Jo tidak juga turun ke bawah. Ibu Seung Jo melihat hadiah Ha Ni dan dia bertanya, "Omo... Apa ini? Apakah ini helm?" Ha Ni menjelaskan, "Ini adalah alat pemijat kepala karena kepala Seung Jo sering digunakan. Ini juga sangat baik memijat leher." Ibu Seung Jo berkomentar ,"Apakah ini hadiah untuk Seung Jo? Ah kau ini sangat perhatian sekali Ha Ni." Ibu Seung Jo mengambil alat pemijat kepala itu dan berniat memakaikannya ke kepala Seung Jo namun Seung Jo menolaknya dan langsung pergi. Ha Ni melihat Seung Jo dan dia merasa sangat kecewa. Ibu Seung Jo berkata, "Huh dia itu selalu bersikap kasar. Tapi ini terlihat mahal, dimana kamu mndapatkan uang?" Ha Ni bilang bahwa dia bekerja paruh waktu. Ibu Seung Jo bertanya, "Jadi ini alasan mengapa kau selalu pulang larut malam?" Ha Ni menganggukan kepalanya. Seung Jo ternyata masih ada di tangga sehingga dia bisa mendengar omongan Ibunya dan Ha Ni. Dia hanya tersenyum sekilas saat tau kalau Ha Ni bekerja paruh waktu demi membelikan hadiah untuknya. Ha Ni dan teman-temannya sudah masuk kedalam gedung sekolah untuk acara kelulusannya. Ha Ni terlihat sangat gugup, Joo Ri dan Min Ah justru terlihat santai dan mengganggu Ha Ni. Ternyata Ha Ni sangat gugup karena nanti dia akan mewakili kelas 3-7 untuk naik ke atas panggung untuk menerima surat kelulusannya. Min Ah bilang bahwa Guru Kang Yi sudah sangat berusaha membuat Ha Ni agar bisa maju ke atas panggung sehingga Ha Ni tidak boleh tampil mengecewakan. Joo Ri juga bilang bahwa yang anak naik ke atas panggung itu hanya 2 orang. dari kelas 3-1 adalah Baek Seung Jo dan dari kelas 3-7 adalah Oh Ha Ni. Kata-kata itu justru membuat Ha Ni semakin tegang. Joon Gu melihat Seung Jo dan bertanya, "Hey Baek Seung Jo! Aku dengar kau masuk Universitas Parang. Katakan apa maksudmu hah? Ada beratus-ratus Universitas bahkan kau mungkin bisa masuk Universitas Tae San dengan mengerjakan soal sambil menutup mata. Lalu kenapa kau mengambil Universitas Parang hah?" Seung Jo dengan dinginnya menjawab, "Agar aku bisa melihat reaksimu yang seperti ini." Joon Gu kesal dan ingin mengahajar Seung Jo namun niatnya itu tertahan karena acara kelulusan sudah akan dimulai. Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo, Eun Jo dan Papah datang ke acara kelulusan itu dan membawa rangkaian bunga. Kepala Sekolah membuka acara dan berkata "Untuk angkatan ini ada 2 misteri yang terjadi, yaitu Oh Ha Ni dari kelas 3-7 bisa masuk Universitas Parang dan Baek Seung Jo yang selama ini rengking 1 sekolah juga masuk Universitas Parang. Apakah ini masuk akal?" Joon Gu nyeletuk, "Tentu saja tidak!" Semua murid langsung tertawa sementara Ha Ni merasa malu. dan Jang Mi tentu saja merasa kesal karena Ha Ni akan satu kampus dengan Seung Jo. Lalu acara seanjutnya setelah sambutan dari Kepala Sekolah adalah sambutan dari Baek Seung Jo. Seung Jo naik ke atas panggung dan mengucapkan kata-kata mutiara. Ibu Seung Jo langsung sibuk mengambil foto sementara Ha Ni tersenyum senang melihat Seung Jo. Di akhir kalimat sambutannya, Seung Jo berkata, "Aku berterima kasih kepada Nenek seseorang yang tidak pernah aku lihat tapi dia mengatakan bahwa aku harus melewati hidupku dengan bersenang-senang dan bahagia. Dia bilang itu lah bagaimana seharusnya melanjutkan hidup." Ha Ni sangat kaget mendengar kata-kata itu karena itu adalah kata-kata Neneknya. Ha Ni melamunkan kejadian pada saat selesai menonton Drama Musical bersama Seung Jo dan dia berkata bahwa Neneknya pernah meminta padanya agar menikmati hidup dengan bersenang-senang dan berbahagia dan juga memastikan prang di sekitar kita juga bahagia. Karena keasikan melamun, Ha Ni tidak sadar bahwa namanya di panggil untuk menerima sertifikat di depan panggung. Joo Ri dan Min Ah pun berbisik kepada Ha Ni sehingga membuyarkan lamunan Ha Ni. Ha Ni pun buru-buru naik ke atas panggung dan berdiri di samping Seung Jo. Ha Ni kembali menghayalkan bahwa dia naik ke atas altar bersama Seung Jo. Seung Jo tersenyum manis ke Ha Ni dan itu membuat Ha Ni senang. Pendeta yang mirip sekali dengan Kepala Sekolah bertanya, "Baek Seung Jo apakah kau akan menerima Oh Ha Ni sebagai istrimu?" Seung Jo menatap Ha Ni dan menjawab, "Ya Aku bersedia." Lalu pendeta bertanya pada Ha Ni, "Oh Ha Ni apakah kau bersedia menerima Baek Seung Jo sebagai suamimu?" Ha Ni langaung menjawab, "Ya tentu saja saya bersedia." Tiba-tiba terdengar tertawaan dan Ha Ni kaget. Ya Lamunannya langsung berakhir dan suara tawa itu adalah suara tawa teman-teman Ha Ni semuanya. Tiba-tiba Joon Gu berdiri dan berteriak, "Ha Ni, aku berjanji Kau satu-satunya untukku! Aku akan memperhatikanmu hingga akhir hidupku." Ibu Seung Jo tidak suka mendengar itu dan langsung berdiri, "Siapa bilang? Aku menolaknya! Aku sangat menolaknya! Hey Seung Jo, katakan sesuatu bahwa kau menolaknya!" Semuanya langsung tertawa dan saling berbisik. Seung Jo merasa dipermalukan dan dia berbisik pada Ha Ni, "Apa yang sedang kau lakukan hah? Cepat turun dari panggung ini." Ha Ni mengambil surat kelulusannya dan turun menuruni panggung. Karena sepatu Ha Ni licin maka dia terpeleset dan jatuh di atas punggung Seung Jo. Semua kaget dan langsung melihat ke mereka berdua. Selesai acara itu. Ha Ni, Joo Ri, Min Ah dan Ibu Seung Jo berjalan bersama-sama. Joo Ri dan Min Ah terus menertawakan Ha Ni karena masalah terpeleset di panggung dan menimpa Seung Jo. Ibu Seung Jo lalu meminta maaf karena tadi membuat Ha Ni malu. Ha Ni bertanya, "Apakah Eun Jo datang juga?" Ibu Seung Jo menunduk malu dan menjawab, "Dia bilang bahwa aku sangat memalukan." Joo Ri dan Min Ah mencoba menghibur dan berkata, "Jika tidak ada sesuatu yang terjadi maka itu bukan Oh Ha Ni." Ibu Seung Jo lalu bertanya, "Dimana Seng Jo? Aku sudah memberitahu kepadanya bahwa aku ingin mengambil fotonya." Mereka bertiga menunggu diluar gedung sekolah dan berbincang-bincang. Ibu Seung Jo sangat bersemangat dan bilang bahwa dia ingin sekali merasakan kembali ke masa sekolahnya dulu. Joo Ri bertanya, "Benarkah? Jutsru kami sudah merasa lelah memakai seragam seperti ini." Ha Ni tiba-tiba tersentak kaget dan Joo Ri, Min Ah juga ikut kaget saat melihat ada murid yang berciuman. Tapi Ibu Seung Jo jutsru berkomentar, "Keren sekali... Itu lah yang aku katakan, ini adalah kelulusan sekolah. Oh Dimana Seung Jo? Aca cepat cari dia!" Joo Ri tiba-tiba berkata, "Oh dia disana!" Ya Seung Jo sedang dikerumuni murid perempuan yang meminta foto bersama dengan Seung Jo namun Seung Jo langsung meninggalkan mereka semua. Ibu Seung Jo yang melihat itu pun berkata, "Kasian sekali mereka..." Jang Mi datang dan langsung menggandeng Seung Jo lalu meminta temannya memotret mereka berdua. Saat hitungan ke 3, Seung Jo melepaskan tangannya dan pergi sehingga foto itu pun gagal dan tidak ada Seung Jo. Ha Ni, Joo Ri, Min Ah dan Ibu Seung Jo yang melihat itu langsung tertawa. Ibu Seung Jo lalu berkata pada Ha Ni, "Ha Ni cepat pergi kesampinya dan aku akan memotretnya." Ha Ni jelas tidak mau karena dia takut di tolak juga. Ibu Seung Jo terus memaksa namun Ha Ni tidak mau. Ibu Seung Jo berteriak, "Hey Baek Seung Jo!" Ibu Seung Jo mendorong Ha Ni sehingga Ha Ni berdiri di samping Seung Jo. Seung Jo bertanya, "Apa yang ingin kau lakukan? Kau ingin foto bersamaku?" Ha Ni menjawab, "Ya." Seung Jo kembali bertanya, "Apa kamu mengatakan bahwa kamu ingin berfoto bersamaku sekarang?" Ha Ni ketakutan dan menjawab, "Tidak. Maksudku bukan begitu. Maafkan aku." Ha Ni berjalan pergi dan Jang Mi langsung tersenyum senang karena Ha Ni juga di tolak. Namun tiba-tiba Seung Jo menarik Ha Ni dan merangkul Ha Ni lalu berkata pada Ibunya, "Apakah begini sudah cukup?" Semuanya kaget bahkan Jang Mi pun langsung merasa pusing. Ibu Seung Jo senang dan siap memoto mereka berdua. Seung Jo berbisik pelan, "Hey pelanggan, berapa uang yang kau berikan ini? Tolong ambil kembalian 8800 won." Ha Ni kaget mendengar kata-kata itu karena itu artinya Seung Jo tau bahwa dia yang memakai jaket ayam di supermarket. Ibu Seung Jo langsung memotret dan hasilnya Ha Ni menjauh dari Seung Jo karena kaget dan pada saat itu Seung Jo tersenyum. Malamnya ada acara yang dibuat oleh murid-murid kelas 3-1 dan Ha Ni terlihat sangat lesu. Joon Gu memperhatikan Ha Ni dan dia berkata dalam hati, "Baiklah aku akan memberikan semangat apda Ha Ni agar Ha Ni tidak melupakan hari ini." Tiba-tiba ada suara berisik dan itu datang dari suara anak-anak kelas 3-1 yang datang ke tempat itu juga. Guru Kang Yi langsung protes pada Paman pelayn namun paman itu bilang bahwa mereka ini dari sekolah yang sama sehingga harus merayakan bersama. Perhatian kelas 3-7 teralihkan karena Joon Gu dan Bye-Bye Sea siap perform dan memakan baju yang sedikit nora. Joon Gu berkata, "Ha Ni dengarkan ini, ini adalah perasaanku padamu." Seung Jo yang mendengar hal itu langsung tersenyum meremehkan. Joon Gu sangat kaget melihat Seung Jo dan kelas 3-1, "Ya Baek Seung Jo! Mengapa kau ada disini?" Seung Jo tidak menjawab dan berkata pada anak-anak kelas 3-1, "Sepertinya mereka menyiapkan banyak hal jadi kita tinggal menikamtinya." Anak kelas 3-1 setuju dan duduk di meja dekat meja kelas 3-7. Joon Gu dan Bye-bye sea mulai perform dan semuanya tertawa. Ha Ni benar-benar merasa malu dan hanya bisa tertunduk malu. Seung Jo yang melihat penampilan Joon Gu dan Bye-Bye Sea hanya tertawa meremehkan. Joon Gu mengahmpiri Ha Ni dan memegang tangan Ha Ni, pada saat itu senyum Seung Jo hilang dan wajahnya terlihat kesal (Cemburu kah? Hehehehe :)) Ha Ni benar-benar kebingungan dan hanya bisa tertunduk dan tidak berani melihat Seung Jo. Di Restaurant Papah, banyak sekali pengunjung yang datang untuk makan-makan bersama keluarga merayakan hari kelulusan. Papah sangat kesulitan sehingga dia akhirnya menelfon Joon Gu dan meminta Joon Gu datang ke Restaurant untuk membantu. Joon Gu awalnya tidak mau pergi karena dia tidak mau membiarkan Ha Ni sendiri namun dia bilang bahwa hidupnya masa berjalan sehingga dia harus menggapai yang ada di depan matanya yaitu bekerja di Restaurant Papah. Joon Gu pun langsung mengajak Bye Bye Sea agar segera pergi. Guru Ji Oh bilang pada kelas 3-1 bahwa dia sangat bangga karena kelas 3-1 sudah bersungguh-sungguh. Guru Kang Yi tidak mau kalah sehingga dia juga bilang pada kelas 3-7 bahwa dia juga sangat bangga. Akhirnya kelas 3-1 dan kelas 3-7 adu omongan mengenai Ha Ni yang rengking terendah bisa masuk Universitas Parang dan Seung Jo yang rengking teratas masuk Universitas Parang juga. Seung Jo tiba-tiba berkata, "Aku merasa terhina jika di samakan dengan gadis bodoh itu. Gadis bodoh yang merepotkan!" Ha Ni sangat kaget mendengar itu dan dia berkata, "Benar, aku sedikit merepotkanmu. Baiklah banyak merepotkanmu! Aku sempat berfikir untuk tidak mempedulikan apa yang kamu tidak punya tapi walaupun kau pintar, kau tidak boleh merendahkan orang lain!" Seung Jo membalas, "Aku tidak merendahkannya, orang itu lah yang membuat dirinya rendah!" Semua menertawakan Ha Ni. Ha Ni berkata, "Dasar orang brengsek! Kau bahkan tidak pernah memikirkan sedikit perasaan manusia. Kau kasar! Dingin! Keberuntungan yang jelek!" Seung Jo bertanya, "Tapi mengapa kau menyukai si Kasar, si dingin dan si keberuntungan jelek ini hah? Bukankah kau bilang kau menyukaiku? Bahkan buku catatanmu penuh namaku. Karena itu apakah kau pernah belajar?" Ha Ni sangat kesal di perlakukan seperti itu sehingga dia berkata, "Benar... Disini juga aku ada sesuatu yang ingin aku ungkapkan. Apakah kamu sudah siap melihat hal ini? Tada! Lihatlah ini adalah foto Baek Seung Jo kecil!!!" Ha Ni mengeluarkan foto Seung Jo yang di dandani perempuan dan memperlihatkannya pada semua orang. Joo Ri mengambil foto itu dan langsung melihatnya bersama anak kelas. Ha Ni melihat Seung Jo dan berkata, "Kau pikir aku hanya memiliki 1 foto saja? Apakah kau ini pantas disebut Jenius?" Ha Ni tertawa sementara wajah Seung Jo sangat kesal. Seung Jo mengambil kembali foto masa kecilnya dan langsung menarik Ha Ni pergi. Ha Ni meminat di lepaskan namun Seung Jo terus menariknya pergi. Seung Jo membawa Ha Ni ke lorong yang sepi dan langsung sengaja mendekatkan wajahnya ke wajah Ha Ni. Ha Ni ketakutan dan bertanya, "Hey apa yang kau ingin lakukan hah?" Seung Jo balas bertanya, "Kau pikir apa yang akan aku lakukan?" Ha Ni berusaha melawan dan berkata, "Muskipun kau berniat menakutiku tapi aku tidak akan takut! Perasaan sukaku padamu... kau membuatnya sebagai lelucon di hadapan teman-temanmu. Aku hanya mencoba balas dendam! Aku sekarang akan berhenti menyukaimu!" Seung Jo bertanya, "Apakah kau bisa?" Ha Ni menjawab, "Tentu saja bisa! Baek Seung Jo sifatmu itu... dengan sifatmu selama ini aku merasa lelah. Setelah kelulusan ini maka aku merasa perasaan ini sudah selesai. Aku akan berhenti menyukaimu!" Seung Jo semakin mendekatkan wajahnya dan bertanya, "Apakah kau akan melupakannya?" Ha Ni menjawab, "Ya! Aku akan melupakan orang sepertimu dan nanti di Universitas aku akan menemukan seseorang..." Kata-kata Ha Ni terpotong oleh Seung Jo, "Kalau begitu apakah kau bisa melupakan aku?" Seung Jo benar-benar mendekatkan wajahnya dan mencium Ha Ni. Ha Ni sangat kaget dan hanya bisa diam. Seung Jo melepaskan ciumannya dan bilang, "Sepertinya kau tidak bisa melupakanku." Seung Jo tersenyum sinis dan pergi. Ha Ni kaget dan berkata dalam hati, "Cium? Apakah aku dan Baek Seung Jo.... Baek Seung Jo mencium ku." Paginya, Ha Ni meletakan foto dia bersama Seung Jo saat kelulusan di samping tempat tidurnya dan dia bagun dalam keadaan senang. Setiap mengingat kejadian ciuman itu, Ha Ni selalu merasa malu-malu dan senang. Ibu Seung Jo berteriak dari bawah, "Ha Ni bukankah kau harus pergi ke kampus?" Ha Ni baru ingat dan langsung bangun. Ha Ni berjalan pelan-pelan keluar dari kamarnya dan berfikir, "Apa yang harus aku lakukan jika aku bertemu dengannya? Pasti rasanya sangat canggung sekali. Apa yang harus aku lakukan?" Ha Ni berjalan menuju kamar mandi dan kaget saat melihat Seung Jo baru keluar dari kamar mandi. Ha Ni berusaha bersikap akrab tapi justru Seung Jo yang bersikap dingin padanya dan melewati Ha Ni begitu saja. Ha Ni kebingungan dan terus melihat Seung Jo sehingga dia terpeleset di kamar mandi dan Seung Jo berkomentar, "Bodoh!" Ha Ni terdiam dan befikir, "Bodoh? Apakah itu kata yang boleh diucapkan pada seseorang yang telah berciuman? Apa artinya ini? Hanya aku yang tidak tahu apa yang mesti di lakukan. Aku benar-benar seperti orang bodoh." Mereka pun sekeluarga sarapan bersama. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia sangat rindu melihat Ha Ni dan Seung Jo yang memakai seragam. Ibu Seung Jo lalu bertanya, "Ha Ni, apa pendapatmu mengenai rambut baru Seung Jo? Setelah dia bilang tidak mau pergi, akhirnya aku memaksanya agar di kriting. Bagaimana pendapatmu? Bukankah ini hasilnya bagus?" Ha Ni tersenyum dan menjawab, "Ya hasilnya bagus." Seung Jo tiba-tiba menyelesaikan sarapannya dan pergi ke kampus. Ibu Seung Jo mencoba mengehntikan dan meminta agar Seung Jo pergi bersama Ha Ni. Di kampus, Ha Ni duduk sendiri dan bilang bahwa tadi Seung Jo bilang pada Ibunya bahwa dia akan pergi bersama Ha Ni namun di tengah jalan Ha Ni justu ditinggal. Joo Ri datang dengan penampilan barunya dan Ha Ni senang melihat temannya ini. Joo Ri bertanya, "Bagaimana pendapatmu?" Ha Ni menjawab, "Hmm kau terlihat seperti memakai helm." Joo Ri kesal dan berkata, "Kau benar maka bukalah helm ini, buka!" Ha Ni tertawa dan berkata, "Tidak aku hanya bercanda, kau cantik." Joo Ri bertanya, "Mana Min Ah? Bukankah kita janjian untuk pergi makan siang bersama?" Tiba-tiba ada suara, "Aku disini!" Joo Ri dan Ha Ni kebingungan saat melihat seorang mahasiswa yang ada di dekat mereka. Ha Ni benar-benar tidak mengenali Min Ah yang berubah sekali. Joo Ri juga bilang bahwa Min Ah seperti tokoh komik. Mereka berjalan mengelilingi kampus dan meliat ada yang sedang berciuman. Joo Ri dan Min Ah hanya bisa bengong sementara Ha Ni tersenyum malu-malu. Joo Ri dan Min Ah penasaran dan langsung bertanya, "Ada apa Oh Ha Ni? Apakah sesuatu telah terjadi? Apa itu? Cepat beritahu kami!" Ha Ni terus menutupi bibirnya dan itu membuat Min Ah bertanya, "Ha Ni, kenapa kau terus menutupi bibirmu?" Ha Ni berbisik pada mereka berdua, "Aku dicium." Joo Ri dan Min Ah kaget, "APA DICIUM?" Ha Ni panik dan meminta mereka berdua agar tenang. Joo Ri bertanya, "Kapan? Dimana? Bagaimana?" Min Ah juga bilang, "Kalau kalian sudah berciuman maka itu artinya kalian pasangan." Ha Ni kebingungan dan bilang, "Tapi sepertinya dia bercanda saja." Joo Ri dan Min Ah meyakinkah Ha Ni bahwa itu pasti ciuman beneran. Ha Ni langsung tersipu malu. Mereka berjalan-jalan dan terus bertanya tentang ciuman itu pada Ha Ni. Ha Ni berusaha menghindar dan justru itu membuatnya hampir tertabrak sebuah mobil sport berwarna merah. Turun seorang wanita dari dalam mobil itu dan bertanya, "Kau tidak terluka?" Ha Ni menjawab, "Tidak. Maafkan aku," Wanita itu bertanya, "Apakah kau mahasiswa baru? Welcome..." Wanita itu masuk kembali ke dalam mobilnya dan pergi. Ha Ni, Joo Ri, Min Ah berjalan keliling kampus dan Min Ah berkata, "Bukankah ini mobil yang tadi?" Ha Ni berkata, "Wanita tadi sangat cantik. Au melihatnya dari dekat dan ya dia memiliki rambut yang indah dan tebal. Mungkin dia senior kita. hmm tahun ke3 sepertinya." Joo Ri berkata, "Berhentilah membicarakan wanita itu lagi. Bukankah kita ke gedung itu untuk menemui suamimu Ha Ni?" Ha Ni langsung tersipu malu. Mereka bertiga mengintip ruang kelas Seung Jo dan terlihat Seung Jo sedang mengobrol bersama teman-teman yang lainnya. Seperti biasa Joo Ri berteriak, "OH HA NI!" Seung Jo mendengar itu dan langsung berjalan keluar kelas. Ha Ni berdiri di depan pintu dan melambaikan tangan pada Seung Jo, Joo Ri dan Min Ah juga ikut melambaikan tangan pada Seung Jo. Seung Jo bertanya, "Ada apa?" Ha Ni menjawab, "Tidak... Aku hanya ingin melihat suasana kelasmu saja. Aku hanya penasaran." Min Ah yang melihat pembicaraan antara Seung Jo dan Ha Ni tetap dingin pun mulai bertanya pada Joo Ri, "Apakah benar bahwa mereka telah berciuman?" Joo Ri menjawab, "Enathlah. Ha Ni terlihat terlalu payah!" Wanita yang tadi keluar dari mobil itu bernama He Ra dan dia berjalan menghampiri Seung Jo dan kaget melihat Ha Ni. He Ra bertanya pada Seung Jo, "Apakah ini pacarmu?" Ha Ni sudah tersenyum namun Seung Jo menjawab, "Tidak. Tidak mungkin!" Ha Ni benar-benar sakit hati mendengar jawaban Seung Jo. He Ra justru senang mendengar jawaban itu dan mengajak Seung Jo pergi ke cafe namun Seung Jo menolaknya dan langsung pergi. Senyuman He Ra langsung menghilang saat melihat Ha Ni dan ya terlihat jelas bahwa dia tidak menyukai Ha Ni karena Ha Ni ini teman Seung Jo juga.

Episode 7
He Ra menatap Ha Ni dengan tatapan merendahkan, sama seperti tatapan yang selalu ditunjukan oleh Seung Jo pada Ha Ni. Ha Ni tidak enak hati sehingga dia hanya bisa menundukan kepalanya. He Ra pun langsung pergi meninggalkan Ha Ni. Ha Ni pulang ke rumah dengan lesu. Ha Ni menaiki tangga dan bertemu dengan Seung Jo yang baru keluar kamar. Ha Ni pun bertanya, "Hey! Perempuan yang tadi itu yang bertemu di depan kelasmu..." Seung Jo memotong omongan Ha Ni dan bertanya, "Apakah maksudmu Yoon He Ra?" Ha Ni baru tau kalo nama perempuan tadi adalah He Ra, "Apakah namanya He Ra? Dia seniormu?" Seung Jo keheranan, "Senior? Apakah dia terlihat lebih tua dari kita? Dan lagi dia disebut Dewi di kampus." Ha Ni bertanya, "Dewi? Dia satu angkatan dengan kita?" Seung Jo menjawab, "Ya. Dia masuk Universitas Parang karena mendapatkan beasiswa juga." Ha Ni berkomentar bahwa He Ra sangat hebat. Seung Jo to the point bertanya, "Kenapa? Apakah kau cemburu?" Ha Ni langsung mengelak, "Cemburu? Tidak mungkin. Kenapa aku harus cemburu?" Seung Jo berkomentar bahwa Ha Ni pasti cemburu karena dia dan Ha Ni kan sudah pernah berciuman. Ha Ni kaget mendengar hal itu. Seung Jo mendekat ke Ha Ni dan Ha Ni sudah siap menutup matanya dan dalam hati dia bertanya-tanya, "Apakah ini akan menjadi ciuman yang ke2?" Seung Jo tersenyum lalu pergi meninggalkan Ha Ni tanpa mencium Ha Ni sama sekali. Ha Ni masuk ke dalam kamarnya dan berkata, "Dia mempermainkan aku lagi. Bagi dia mungkin ciuman tempo hari bukan hal yang istimewa. Itu ternyata hanya lelucon." Ha Ni benar-benar merasa sedih karena Seung Jo hanya menjadikan dia sebagai lelucon saja. Di kampus, Ha Ni, Joo Ri, dan Min Ah seperti biasa berjalan-jalan di kampus bersama-sama. Teman-teman Ha Ni bertanya, "Jadi kau tidak benar-benar pacaran dengannya?" Ha Ni terduduk lemas. Joo Ri menyarankan agar Ha Ni lebih agresif pada Seung Jo. Namun Min Ah justru menyarankan agar Ha Ni jangan agresif karena itu akan membuat Seung Jo lebih membenci Ha Ni. Joo Ri melihat jam lalu berkata, "Ah aku harus pergi. Maaf aku tidak bisa ikut makan siang bersama karena aku sudah mendapatkan pekerjaan di Salon Kecantikan Parang, salon di depan kampus." Ha Ni dan Min Ah pun langsung memuji Joo Ri yang sangat hebat sudah mendapatkan pekerjaan. Joo Ri bilang bahwa dia mungkin akan sangat sibuk jadi sulit untuk makan siang bersama dengan Ha Ni dan Min Ah. Joo Ri pun langsung pamit pergi. Min Ah lalu meminta maaf pada Ha Ni karena dia juga tidak bisa makan siang bersama. Ha Ni bertanya, "Kenapa?" Min Ah menjawab, "Sebenarnya hari ini para seniorku mengajak kami anak baru untuk makan siang bersama." Min Ah benar-benar meminta maaf karena dia tidak bisa makan siang bersama Ha Ni. Ha Ni mengerti dan memperbolehkan Min Ah pergi. Min Ah pun langsung pergi dan Ha Ni berkata, "Huh aku benci makan sendirian..." Ha Ni teringat Seung Jo makanya dia mengeluarkan HPnya dan langsung sms Seung Jo, "Seung Jo, apakah kau tidak ada teman makan siang bersama?" Ha Ni pergi ke kantin kampus dan menyebutkan nama menunya satu-satu. Tiba-tiba dari belakang Ha Ni ada yang berbisik, "Apakah kau tidak bisa berfikir jika tidak menyebutkannya dengan keras?" Ya itu adalah Seung Jo! Ha Ni kaget dan bilang pada Seung Jo bahwa dia tidak mengira Seung Jo akan datang. Seung Jo meminta menu Hamburger steak dan Ha Ni juga mengikuti memesan menu Hamburger steak. Seung Jo meminta sayuran yang banyak dan Ha Ni juga ikut meminta sayuran yang banyak. Seung Jo kesal karena Ha Ni terus mengikutinya tapi Ha Ni hanya tersenyum senang. Koki memberikan pesanan mereka berdua dan Seung Jo kaget karena porsi makanannya sangat sedikit sedangkan porsi Ha Ni sangat banyak. Seung Jo pun protes, "Permisi apakah ini tidak salah?" Si koki itu ternyata adalah Joon Gu yang bekerja di bagian kantin Universitas Parang. Joon Gu berkata, "Hey tuan sempurna, apakah kau berani melawanku dalam pembagian makanan?" Seung Jo dan Ha Ni sama-sama kaget saat mengetahui bahwa koki itu adalah Joon Gu. Ha Ni bertanya, "Boon Joon Gu? Kenapa kau disini? Bukankah kau kerja di Restaurant Papahku?" Joon Gu menjawab, "Ya kau benar tapi aku bekerja di restaurant Papahmu pada malam hari dan bekerja disini pada siang hari. Aku sedang mencari banyak uang sehingga jika kamu mau menikah dengaku maka aku siap kapanpun juga. Aku sudah mempersiapkan segalanya. Saat tau kalau kamu pergi ke Universitas yang sama dengan bajingan ini, kamu pikir aku tidak bisa berbuat apa-apa hah? " Joon Gu bertanya, "Hey Baek Sung Jo, kau terkejut kan?" Seung Jo menjawab, "Ya aku sangat terkejut! Bagaimana bisa kamu mengejar-ngejar perempuan seperti ini?" Joon Gu bilang bahwa ini adalah yang namanya cinta. Ha Ni meminta Joon Gu agar tidak banyak bicara. Seung Jo meminta koki lain untuk mengganti porsi makannya, Koki kepala melihat itu dan memarahi Joon Gu. Joon Gu tidak terima di marahi begitu saja makanya dia bilang bahwa orang seperti Seung Jo itu pantas mendapatkan porsi makanan yang sedikit. Seung Jo menerima menu makananya dan pergi meninggalkan Joon Gu. Ha Ni melihat kursi kosong dan menawarkan Seung Jo untuk duduk bersama. Namun ada teman-teman Seung Jo yang memanggil Seung Jo dan mengajak Seung Jo makan satu meja. Akhirnya Seung Jo pergi ke teman-temannya itu dan Ha Ni makan sendirian. Joon Gu yang melihat itu terus memberikan semangat pada Ha Ni. Ha Ni dan teman-teman barunya sedang berjalan menuju gedung kampus namun Ha Ni meminta teman-temannya untuk pergi duluan karena ada sesuatu yang mau dia lakukan. Ternyata Ha Ni melihat Seung Jo di taman dan langsung duduk di kursi belakang Seung Jo. Saat Ha Ni mau mengajak Seung Jo mengobrol, Ada Kyung Soo -Senior Seung Jo- yang duduk di samping Seung Jo dan mengajak Seung Jo mengobrol lebih dulu. Seung Jo langsung berkata, "Ah senior... Sudah lama tidak bertemu." Kyung Soo berkata, "Kau ini juniorku jadi seharusnya kau yang mencariku. Menyedihkan sekali ini." Kyung Soo lalu to the point mengajak Seung Jo untuk bergabung di Klubnya karena jika Seung Jo ikut maka mereka pasti bisa maju ke tingkat Nasional. Seung Jo menolaknya karena dia sudah lama tidak berlatih. Kyung Soo terus membujuk Seung Jo sehingga Seung Jo pun setuju. Kyung Soo senang dan bilang bahwa dia akan menunggu Seung Jo di ruang Klub. Ha Ni mendengarkan pembicaraan itu dan kebingungan, "Hmm Klub sekolah?" Seung Jo menyadari kehadiran Ha Ni dan Ha Ni melambaikan tangannya pada Seung Jo. Seung Jo bertanya, "Apakah kau tidak ada jadwal kelas? Kau ini benar-benar mengikutiku terus." Ha Ni bertanya, "Ngomong-ngomong... Klub apa yang ingin kau ikuti?" Seung Jo menjawab, "Aku tidak akan memberitahumu karena jika kau tau maka kau akan mengikutiku." Seung Jo langsung berjalan pergi dan Ha Ni bergumam, "Mengikutimu? Siapa bilang aku akan mengikutimu hah?" Ternyata benar saja dugaan Seung Jo. Ha Ni terus mengikuti Seung Jo. Ha Ni melihat Seung Jo masuk ke sebuah ruangan dan Ha Ni pun ikut masuk ke ruangan itu. Ha Ni sangat kaget saat masuk ke ruangan itu karena itu adalah Ruang Club Kekuatan. Para anggota klub itu juga kaget saat melihat Ha Ni masuk ke ruangan itu. Ha Ni buru-buru pergi dari ruangan itu. Kyung Soo masuk ke ruang klub dan banyak anggota yang sudah berkumpul. Tiba-tiba Kyung Soo berkata, "Hey kamu silahkan masuk!" Ya yang masuk adalah Ha Ni. Ha Ni menatap ruang Klub tersebut yang ternyata ruang klub tennis. HaNi melihat ada Seung Jo dan Seung Jo kaget saat melihat Ha Ni. Ha Ni duduk di kursi dan He Ra datang duduk di kursi samping Ha Ni. He Ra melihat Ha Ni dan bertanya, "Kita bertemu kembali. Apakah kau pandai bermain tennis?" Ha Ni menjawab, "Tidak. Aku tidak bisa bermain tennis karena aku tidak pernah mencobanya sebelumnya." He Ra berkomentar, "Seharusnya kau tidak datang ke klub ini karena kau terlalu menganggap ringan klub ini." Ha Ni kesal dan berkata, "Apa maksudmu? Kyung Soo mangatakan padaku bahwa aku boleh bergabung walaupun aku tidak bisa bermain dengan baik. Dia bilang bahwa yang aku butuhkan adalah niat bermain dengan ketulusan." Seung Jo berkomentar, "Diamkan saja dia, dia memang tidak pernah memikirkan sesuatu menggunakan otaknya." He Ra tersenyum dan berkata, "Ya aku tau." Ha Ni benar-benar kesal mendengar hal itu. Kyung Soo lalu membuka pertemuan para anggota dan memperkenalkan dirinya sebagai wakil ketua dan juga mahasiswa tingkat 2 berusia 21 tahun. Ha Ni sangat kaget mendengarnya. Dan semua anggota yang lainnya ikut tertawa. Kyung Soo bilang bahwa tahun ini klub mereka sangat di berkati karena kedatangan anggota Tennis yang sangat berbakat yaitu Seung Jo yang memenangkan pertandingan tennis tingkat SMA dan juga He Ra yang memenangkan pertandingan tingkat SMA untuk divisi perempuan. Seung Jo dan He Ra pun langsung memperkenalkan diri mereka. Kyung Soo bilang bahwa sejak tahun lalu sangat jarang sekali anggota perempuan yang mau bergabung pada Klub Tennis tapi tahun ini ada sebuah kejutan yaitu adanya Oh Ha Ni yang akan ikut bergabung. Ha Ni dengan samangat langsung memperkenalkan dirinya. He Ra tiba-tiba bertanya dengan suara kencang, "Oh Ha Ni, sudah berapa lama kau bermain Tennis?" Ha Ni merasa malu dan menjawab, "Aku bahkan belum pernah memagang raket Tennis tapi aku sering bermain badminton." Semua anggota yang lain tertawa dan He Ra juga tertawa puas karena telah mempermalukan Ha Ni. Latihan Tennis pun di mulai. Ha Ni tidak berhasil memukul bola namun akhirnya dia berhasil memukul bola yang justru bola itu mengenai kepala Kyung Soo. Kyung Soo menghampiri Ha Ni dan bilang bahwa pukulan bola Ha Ni sangat kuat dan Ha Ni pasti bisa jika di latih lebih lama lagi. Ha Ni benar-benar meminta maaf karena kejadian tadi. Kyung Soo memuji Ha Ni yang terlihat sangat cantik memakai pakaian Tennis. He Ra dan Seung Jo datang menghampiri Ha Ni. Kyung Soo pun permisi mau mempersiapkan yang lainnya. He Ra tertawa dan bilang bahwa Ha Ni katanya belum pernah main tennis tapi berpenampilan ala pemain tennis. Seung Jo ikut mengejek Ha Ni dengan bilang bahwa orang yang tidak bisa belajar pun selalu mempersiapkan pensil padahal belum tentu bisa menulis. Ha Ni benar-benar merasa di permalukan dan hanya bisa diam saja. He Ra bertanya, "Hmm sepertinya kau cukup dekat dengan Kyung Soo ya?" Ha Ni menjawab, "Kyung Soo sangat baik. bahkan dia mengetahui banyak hal dan juga membantuku. Dan lagi kata-kata yang diucapkannya sangat baik, berbeda sekali dengan kata-kata kejam dari seseorang." Seung Jo menatap sinis ke Ha Ni. He Ra berkata, "Benarkah? Sepertinya kau belum tau Kyung Soo sebenarnya. Seung Jo ayo pergi..." Latihan pertama yang di lakukan adalah pengelompokan kemampuan. Kyung Soo akan melempar 5 buah bola dan harus di pukul oleh para anggota tapi sebaiknya para anggota tidak perlu memaksakan diri karena itu bisa membuat cedera. Semuanya mengerti lalu bubar untuk bersiap-siap. Kyung Soo mengambil raketnya dan sikap baiknya pun berubah. Ya dia terlihat sangat menyeramkan saat latihan ini. Semua anggota baru sangat kaget, sementara He Ra dan Seung Jo hanya tertawa karena sudah mengetahui sikap Kyung Soo yang sebenarnya. Kyung Soo terus marah-marah saat ada anggota yang tidak bisa memukul bola dengan baik. Tiba giliran He Ra yang memukul bola. Sepertinya Kyung Soo ini menyukai He Ra sehingga Kyung Soo sengaja memukul bola dengan pelan jadinya He Ra bisa memukul semua bola dengan baik dan itu membuat semuanya jadi kagum. Saatnya Seung Jo yang memukul bola. Kyung Soo bilang bahwa dia sudah sangat lama menantikan 1 lawan 1 seperti ini. Seung Jo tersenyum percaya diri dan meminta Kyung Soo segera melemparkann bola. Kyung Soo melempar bola dan Seung Jo dapat memukulnya dengan baik. Kyung Soo berkata, "Aku tadi hanya bermain ringan karena tau kalau kau sudah lama tidak bermain Tennis." Seung Jo membalas, "Bermainlah dengan serius. Aku akan memukulnya dengan baik." Kyung Soo kesal dan bilang, "Dasar orang sombong yang bodoh!" Kyung Soo melemparkan bola dengan kekutannya dan Seung Jo berhasil memukul bola itu dan membuat Kyung Soo kewalahan mengejar bola hingga terjatuh. Seung Jo menghampiri Kyung Soo dan berkomentar, "Yang tadi itu bagus." Kyung Soo menatap tidak suka kepada Seung Jo. Para anggota bilang bahwa Kyung Soo sangat marah dan pasti orang yang memukul bola terakhir akan mati. Ha Ni sadar bahwa dia adalah yang selanjutnya akan memukul bola. Ha Ni bersembunyi di balik temannya namun Kyung Soo mengetahui hal itu dan langsung meminta Ha Ni untuk memukul bolanya. Seung Jo berbisik pada Ha Ni, "Keluarlah, dia memanggilmu." Ha Ni kesal dan berkata, "Ini semua karenamu Seung Jo!" Ha Ni memberanikan diri menghadapi Kyung Soo. Ha Ni meminta Kyung Soo jangan melempar terlalu kuat karena ini pertama kalinya dia bermain Tennis. Kyung Soo tiak mempedulikan itu dan terus melemparka bola dengan penuh kekuatan. Bola pertama yang di lempar mengarah ke Ha Ni dan Ha Ni langsung menghindar. Bola yang ke dua juga di hindari Ha Ni dan itu membuat Kyung Soo sangat marah dan meminta Ha Ni tidak menghindar lagi. bola ke tiga yang di lempar pun mengarah ke Ha Ni dan Ha Ni tidak berani menghindar sehingga bola itu kena ke wajahnya dan Ha Ni terjatuh pingsan. Semua anggota sangat panik sementara He Ra dan Seung Jo hanya diam. Kyung Soo berkata, "Ya inilah yang aku maksud! Tetap fokus walaupun harus terluka! Kau hebat Oh Ha Ni!" Malamnya di adakan pesta penyambutan klub tennis. Ketua Tennis bilang pada Ha Ni bahwa Kyung Soo ini sangat sopan dan baik namun jika sudah menyentuh raket Tennis maka Kyung Soo akan sangat berubah. Ha Ni mengerti dan melihat Kyung Soo yang menyendiri karena merasa bersalah. Anggot klub tennis lainnya memuji kemampuan Seung Jo dan He Ra yang sangat hebat. Ketua Tennis bilang bahwa Seung Jo dan He Ra ini memang terkenal saat SMA. Ketua Tennis bertanya, "Aku dengar He Ra memiliki pacar?" He Ra menjawab, "Tidak. Aku tidak begitu tertarik untuk berpacaran. Orang lain dan aku memiliki hubungan dan aku tidak ingin terlalu di paksakan. Aku hanya ingin bebas. Tapi jika aku bertemu seseorang yang cocok mungkin aku akan mencoba berpacaran." Ha Ni, Kyung Soo, Seung Jo dan anggota yang lain pun mendengarkan kata-kata He Ra. Seung Jo tiba-tiba berkata, "Hmm pada akhirnya cinta itu hanya mengambil hak kebebasan orang lain saja dan mungkin itu di sebut kebencian." Ketua Tennis tidak mengerti kata-kata yang diucapkan oleh Seung Jo dan He Ra karena itu merupakan kata-kata mutiara yang ada dalam buku sastra. Seung Jo dan He Ra ternyata memiliki minat yang sama pada dunia sastra dan itu membuat mereka berdua terlihat semakin cocok. Seung Jo dan He Ra bersulang dan saling tersenyum sementara Ha Ni dan Kyung Soo menatap kesal. Ha Ni berkunjung ke salon tempat Joo Ri bekerja dan Min Ah sedang di tata rambutnya oleh Joo Ri. Ha Ni menceritakan semua tentang He Ra dan Joo Ri berkomentar, "Wah dia ini terlihat seperti Baek Seung Jo dalam versi perempuan." Min Ah mendukung Ha Ni agar lebih semangat lagi. Joo Ri bilang bahwa Ha Ni ini benar-benar malang karena sudah sengaja masuk Klub Tennis demi Seung Jo tapi malah mendapatkan luka. Min Ah juga bilang bahwa Ha Ni sangat menyedihkan karena tidak memiliki kesempatan lagi. Ha Ni berkata, "Tidak. Aku masih memiliki kesempatan. Ya walaupun sangat tidak mungkin jika ada di Klub Tennis karena ada He Ra namun aku masih memiliki sedikit kesempatan." Ternyata kesempatan yang di maksud oleh Ha Ni adalah kesempatan bersama dengan Seung Jo. Ya dia memiliki kesempatan dengan Seung Jo karena mereka ada di kelas yang sama untuk mata kuliah Bhs Inggris. Seung Jo tentu tidak suka akan kehadiran Ha Ni apalagi ada seorang tambahan lagi yang membuat Seung Jo kesal. Ha Ni melihat ke belakangnya dan kaget saat melihat ada Joon Gu di dalam kelas itu. Joon Gu dan Seung Jo sempat adu omongan namun akhirnya mereka kembali tenang. He Ra datang dan duduk di kursi samping Ha Ni. Pelajaran di mulai dan Joon Gu sangat tidak mengerti apa-apa. Ha Ni meminta Seung Jo untuk tenang. Dosen menghampiri Ha Ni dan bertanya dalam bahasa inggris mengenai luka di hidung Ha Ni. Ha Ni meminta bantuan Seung Jo namun Seung Jo diam saja tidak membantu sama sekali. Ha Ni pun menjawab pertanyaan dosen dengan Bahasa Inggris yang belepotan dan membuat semuanya tertawa. Joon Gu kesal dan membela Ha Ni. Dosen bertaya, "Kau... apakah murid di kelas ini? Kenapa tidak membawa buku?" Joon Gu kebingungan menjawabnya karena tidak mengerti bahasa inggris sama sekali. Joon Gu menjawab pertanyaan dosen dengan kalimat yang lebih parah dan semua kembali tertawa. Seung Jo juga ikut tertawa dan mempermalukan Joon Gu. He Ra lalu berkata dalam bahasa Inggris bahwa Joon Gu bukan murid di kampus ini dan bekerja di kantin kampus dan Joon Gu ada di kelas ini mungkin karena menyukai Ha Ni. Dosen mengerti hal itu dan tersenyum. Joon Gu tidak mengerti yang di katakan oleh He Ra dan menyebut He Ra sebagai perempuan jahanam. He Ra melihat Joon Gu dan bilang bahwa semua orang di kampus itu membayar dengan mahal jadi sebaiknya Joon Gu pergi saja dan tidak mengganggu lagi. He Ra juga bilang bahwa dia tidak menyukai orang bodoh. (OMG Kata-kata yang sama yang dulu pernah dikatakan Seung Jo pada Ha Ni.) Di rumah, Ha Ni membantu Ibu Seung Jo membereskan pring-piring. Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kau tidak ada kelas hari ini?" Ha Ni menjawab dengan lemas, "Aku rasa setelah masuk Universitas, semua ini bukan lelucon lagi." Ibu Seung Jo bertanya, "Ada apa? Ada sesuatu yang terjadi?" Ha Ni menjawab, "Bukan begitu... Aku berfikir bahwa banyak sekali anak yang pintar dan cantik mungkin Seung Jo juga menyukai wanita yang cantik, pintar dan langsing. Bukankah Seung Jo akan menyukai wanita seperti itu?" Ibu Seung Jo kaget dan bertanya, "Apakah muncul wanita yang seperti itu? Ya Ha Ni! Aku mungkin terlihat muda tapi sesungguhnya aku ini sudah dewasa. Aku cuma ingin bilang bahwa kalian ini sangat sempurna jika bersama. Kau seperti panci dan tutupnya, sangat cocok. Aku tidak tau seberapa canti wanita itu tapi aku yakin bahwa dia bukan jodoh Seung Jo. Lihat ini panci yang kecil tidak akan cocok dengan tutup panci yang besar. Jadi kamu tidak perlu khawatir. Mengerti?" Ha Ni tersenyum senang, "Ya." Lalu ada telfon dari Eun Jo yang meminta bantuan Ibunya untuk mengirimkan barang-barangnya yang tertinggal. Ha Ni mengantar barang-barang Eun Jo ke sekolah Eun Jo. Eun Jo tidak suka karna Ha Ni yang datang ke sekolahnya. Ha Ni bertanya, "Apa yang sedang kau lamunkan?" Ada seorang anak perempuan yang mengambil bola lalu melanjutkan bermai. Ha Ni pun berkata, "Ah aku tau. Pasti gadis itu. Benarkah? Oooh dia cantik." Eun Jo berkomentar, "Dia memang lebih cantik dari pada kamu Oh Ha Ni." Ha Ni kesal dan cemberut. Anak perempuan itu berjalan ke arah mereka untuk mengambil bola yang terjatuh. Ha Ni mengambil bola itu dan memberikannya pada anak perempuan itu. anak perempuan itu melihat Eun Jo sekilas lalu melanjutkan bermain. Ha Ni menghampiri anak perempuan itu dan membisikan sesuatu. Anak perempuan itu melihat Eun Jo lalu tersenyum pada Ha Ni. Ha Ni tersenyum ke Eun Jo dan berkata bahwa semuanya beres. Ternyata Ha Ni mengajak anak perempuan itu ke rumah. Ibu Seung Jo dan Ha Ni mengintip dari pintu kamar. Anak perempuan itu sangat bosan bermain dengan Eun Jo. Eun Jo menawarkan makanan namun anak itu menolaknya karena dia takut gendut. Eun Jo menawarkan permainan lain namun anak perempuan itu tidak mau. Ibu Seung Jo dan Ha Ni terus mengintip dan bilang bahwa Eun Jo jadi terlihat payah di depan anak perempuan itu. Anak perempuan itu ingin pulang namun Eun Jo mencegahnya dan bilang bahwa Ibunya sedang memasak makan malam. Seung Jo baru pulang dan merasa heran saat melihat ibunya dan Ha Ni sedang mengintip ke kamarnya. Ibu Seung Jo dan Ha Ni langsung menyingkir dan mempersilahkan Seung Jo masuk ke kamarnya. Seung Jo masuk ke kamar dan baru sadar ada Eun Jo bersama temannya. Anak perempuan itu melihat Seung Jo dan tersenyum. Seung Jo membuat sebuah robot kecil dan anak perempuan itu langsung terpesona dan bertanya, "Bolehkah aku ikut makan malam disini?" Seung Jo menggangguk dan tersenyum. Nama anak perempuan itu ternyata Sarah. Sarah selesai makan malam dan mengelap mulutnya dengan saputangan yang di bawanya dan Eun Jo terus menatap Sarah. Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kamu mau tambah?" Sarah menjawab, "Tidak perlu saya sudah makan dengan lahap." Ibu Seung Jo senang karena Sarah anak yang sangat baik. Eun Jo juga tersenyum pada Sarah. Sarah bertanya pada Seung Jo. "Seung Jo oppa, apakah kau percaya pada cinta pandangan pertama?" Seung Jo menjawab, "Entahlah aku belum memikirkannya." Sarah lalu berkata, "Aku awalnya tidak mempercayainya . Aku pikir orang dewasa hanya omong kosong saja namun sekarang aku pikir ini nyata." Ha Ni langsung tersenyum karena berfikir bahwa kata-kata yang di ucapkan oleh Sarah itu untuk Eun Jo. Sarah melanjutkan pembicaraannya, "Sebelum Oppa masuk kedalam tadi, aku tidak melihat apapun tapi setelah Oppa datang yang ada dimataku hanya Oppa saja. Oppa tunggu aku 7 tahun lagi ya." Semuanya sangat kaget mendengar hal itu dan Ha Ni merasa tidak enak hati pada Eun Jo. Ibu Seung Jo mencoba menghibur Eun Jo yang dari tadi hanya duduk di luar rumah saja. Eun Jo terus marah dan Ibu Seung Jo bilang bahwa Eun Jo ini tidak kalah keren dengan Seung Jo. Ha Ni diam-diam melihat hal itu dan merasa kasihan pada Eun Jo. Seung Jo turun ke dapur dan bertanya, "Mana Eun Jo?" Ha Ni menjawab, "Apa kamu tidak khawatir padanya?" Seung Jo keheranan dan bertanya, "Ada apa? Kenapa kau seperti ini padaku?" Ha Ni berkata, "Kau ini penipu! Kau berakting seolah-olah kau tidak melakukannya padahal kau menguasai semuanya. Aku melihat itu dengan jelas! Setiap waktu aku mencoba membuang perasaanku ini karena aku berfikir ini tidak boleh. Selama ini kau terus menertawakanku. Aku bingung apakah ini nyata atau hanya lelucon saja. Kamu membuat seseorang terlihat kebingungan dan bodoh." Seung Jo benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sedang dibicarakan, "Sebenarnya apa yang sedang kau bicarakan hah?" Ha Ni menjawab, "Huh kamu benar-benar melakukan hal ini dengan sangat baik. Maksudku ya kalian berdua sangat cocok." Seung Jo bertanya, "Apakah kau sedang membicarakan He Ra? Bukan mengenai Eun Jo?" Ha Ni menjawab, "Ini adalah hal yang sama." Ibu Seung Jo masuk kedalam rumah dan Ha Ni bertanya, "Bagaimana hasilnya?" Ibu Seung Jo menggelengkap kepalanya. Ha Ni pergi keluar rumah dan menghampiri Eun Jo namun Eun Jo mengusirnya, "Aku tidak mau melihatmu Oh Ha Ni! Ini semua kesalahanmu! Kau seharusnya tidak mengundangnya kemari jika berakhir seperti ini. Siapa yang meminta bantuanmu hah?" Ha Ni merasa bersalah dan berkata, "Maafkan aku. Kamu benar, aku bersalah dan sangat keterlaluan, tapi seperti itulah aku. Maafkan aku. Aku tau bahwa aku mungkin tidak bisa membantumu merasa lebih baik." Eun Jo marah dan berkata, "Apa yang kamu ketahui hah?" Ha Ni menjawab, "Aku tau... Di dunia ini aku mungkin tau hal yang terbaik. Orang yang aku sukai tidak menyukaiku dan tertawa dengan orang lain. Aku sungguh mengerti perasaan itu. Tapi ya aku juga tidak bisa cemburu padanya." Eun Jo bertanya, "Apakah kau membicarakan Kakakku?" Ha Ni mengangguk dan berkata, "Eun Jo. AKu pikr jika dua orang saling menyukai satu sama lain itu adalah sebuah keajaiban. Suatu hari... Apakah keajaiban itu akan datang padaku?" Eun Jo menjawab bahwa dia tidak tau hal itu.Ha Ni tertawa dan mengacak-acak rambut Eun Jo. Eun Jo tidak mau diperlakukan seperti anak kecil makanya dia marah tapi justru hal itu membuat Ha Ni semakin senang mengganggu Eun Jo. Diam-diam Papah melihat keakraban Eun Jo dan Ha Ni. Papah mendengar kata-kata Ha Ni tadi dan ya dia merasa kasihan pada Ha Ni yang selama ini selalu menyukai Seung Jo namun Seung Jo tetap cuek dan dingin. Papah sedang bekerja di Restaurant dan dia berfikir, "Apakah aku harus mencari rumah baru?" Tiba-tiba Joon Gu menghampirinya dan memperlihatkan adonan yang dia buat. Papah bilang bahwa adonan itu terlalu lembek tapi rasanya cukup enak. Joon Gu senang di puji dan bilang bahwa dia akan membuatnya lebih baik untuk Ha Ni. Papah lalu bertanya, "Joon Gu apa yang kau sukai dari Ha Ni?" Joon Gu kaget mendengar pertanyaan itu, "Aku merasa malu karena kau bertanya seperti ini. Tapi ya jika tidak ada Ha Ni... Mungkin aku tidak akan lulus SMA. Aku selalu memiliki masalah di sekolah dan anak-anak yang lain selalu menghindari bergaul denganku. Tapi Ha Ni mau berteman denganku sehingga aku bersemangat sekolah dan dapat lulus SMA." Ha Ni sedang beres-beres di dapur dan dia mendengar ada bel datang sehingga dia pergi ke depan pintu untuk menyambut Seung Jo. Tapi ternyata yang datang bukan hanya Seung Jo, ya ada He Ra juga yang datang. He Ra sempat kaget melihat Ha Ni namun dia langsung berkata, "Ternyata benar kalau kalian ini tinggal bersama." Seung Jo tidak mempedulikan Ha Ni dan langsung pergi menaiki tangga menuju ke kamarnya. Eun Jo turun dari tangga dan berpapasan dengan Seung Jo dan He Ra. Seung Jo berkata pada Eun Jo, "Aku ada tugas jadi bisakah kau belajar di ruang belajar biasa saja?" Eun Jo bertanya, "Tugas apa?" He Ra menjawab, "Tugas Ilmu pengetahuan barat dan kami harus mengerjakannya secara berkelompok. Apakah ini adikmu Seung Jo?" Seung Jo berkata, "Ya dia adikku. Eun Jo." He Ra tersenyum pada Eun Jo dan mengajak berkenalan. Eun Jo tersipu-sipu malu. Seung Jo mengajak He Ra segera ke kamarnya dan Eun Jo berkata, "Dia cantik." Seung Jo mengajak He Ra menuju ke kamarnya untuk mengambil beberapa buku untuk tugasnya. He Ra bertanya, "Apa tidak ada orang tuamu?" Seung Jo menjawab, "Bapaku sepertinya akan pulang terlambat dan Ibu juga sepertinya sedang pergi." He Ra dan Seung Jo lalu membahas beberapa hal tentang tugasnya dan Seung Jo terlihat menikmati saat-saat bersama He Ra. Ha Ni sangat panik dan khawatir dengan apa yang di lakukan Seung Jo dan He Ra di dalam kamar sehingga dia munggu di balkon dekat kamar Seung Jo. Tiba-tiba pintu kamar Seung Jo terbuka dan Seung Jo juga He Ra keluar dari kamar untuk belajar di ruang duduk dekat balkon. Ha Ni sangat kaget melihatnya dan langsung bersembunyi di balkon itu. He Ra berkata, "Aku dengar di Barat jika seorang gadis datang ke rumah seorang pria maka itu artinya gadis itu setuju untuk menghabiskan malam bersama pria itu." Ha Ni kaget mendengarnya. Seung Jo tetap cuek dan berkata, "Ah sebaiknya kita cepat mengerjakan tugas ini." Sampai malam mereka mengerjakan tugas itu dan Ha Ni tetap diam di balkon. Seung Jo dan He Ra memikirkan konsep tugas mereka lalu He Ra mendapatkan ide untuk membuat semacam animasi dan foto untuk tugas mereka ini. Seung Jo setuju. Seung Jo pergi ke ruangan Ibunya untuk mengambil kamera. Ibunya bertanya, "Mau dikemanakan kamera itu?" Seung Jo menjawab, "Aku mau mengerjakan tugasku." Eun Jo bilang bahwa Seung Jo ada tugas kelompok dan teman satu kelompok Seung Jo adalah seorang wanita yang cantik. Ibu Seung Jo jelas sangat kaget mendengarnya. Seung Jo bilang bahwa dosen yang memilihkan teman satu kelompok sehingga Ibu tidak boleh salah paham. Seung Jo meminjam kamera dan pergi ke atas. Ibu Seung Jo benar-benar masih tidak percaya hal itu. Papah dan para karyawan pulang dari Restaurant tetapi Joon Gu masih diam di Restaurant dan mencoba berlatih membuat mie. Joon Gu berkata, "Semua orang bisa masuk Universitas. Mereka mengikuti kegiatan klub dan juga belajar di kelas. Boon Joon Gu kau sangat menyedihkan. Aku harus segera menguasai teknik membuat Mie sehingga bisa menjadi koki terkenal dan membuat Ha Ni bangga. Ha Ni... Apa yang sedang kau lakukan sekarang? Ah apakah aku harus menelfonnya sekarang? Aku tidak pernah menelfonnya selarut ini. Ah aku sangat gugup saat mau menelfonnya." Joon Gu mencoba menelfon Ha Ni namun Ha Ni tidak mengangkat telfonnya karena HPnya di tinggal di dalam kamar dan Ha Ni masih bersembunyi di Balkon. Seung Jo datang ke ruang atas dan membawa kameranya. Mereka membuat semacam patung bunga dari tanah liat dan memotretnya. Ibu Seung Jo datang ke ruang atas dan He Ra langsung memberikan salam dan juga meminta maaf karena tadi tidak meminta ijin terlebih dahulu. Ibu Seung Jo mengerti dan bertanya, "Seung Jo, dimana Ha Ni?" Seung Jo menjawab, "Mungkin di kamanya." Ibu Seung Jo pun langsung pergi ke kamarnya Ha Ni.
Ibu Seung Jo datang ke kamar Ha Ni namun dia tidak menemukan Ha Ni. Ibu Seung Jo mau menelfon namun ternyata HP Ha Ni ada di kamar. Ibu Seung Jo pun keluar kamar dan berkata pada Seung Jo, "Ha Ni tidak ada di dalam kamarnya." Seung Jo sangat cuek dan hanya bertanya, "Benarkah? Dia pasti keluar ke suatu tempat." Ibu Seung Jo pun pergi dengan kesal. Dia terus mencari Ha Ni dan Ha Ni jadi tidak enak hati karna dia tetap bersembunyi. Saat mau memotret patung bunga dari tanah liat, ada seekor semut di kelopak bunganya. He Ra bilang bahwa ini terlihat sangat bagus karena ada makhluk hidup di karya mereka ini. Seung Jo tersenyum senang melihat hal itu dan bilang bahwa hal ini sangat menarik. Ha Ni melihat itu dan dia merasa sedih karena Seung Jo terlihat begitu gembira saat berada bersama He Ra. He Ra meminta Seung Jo membawakan air minum sehingga Seung Jo pun pergi ke dapur untuk mengambilkan air minum. He Ra berjalan menuju balkon dan Ha Ni benar-benar sangat ketakututan jika He Ra menemukannya di luar balkon sejak tadi. Untung saja ada seseorang yang menelfon He Ra sehingga He Ra masuk kembali ke dalam rumah. Ha Ni benar-benar merasa lega. Ha Ni mengambil bola-bola tennis yang di pakai untuk latihan. He Ra berkata, "Kau sebaiknya berlatih tennis. Bukannya mengambil bola hingga kau lulus. Tapi ya aku menghargai usahamu karena rajin datang walaupun Seung Jo tidak akan datang." Ha Ni kebingungan, "Kenapa dia tidak akan datang?" He Ra berkata, "Dia itu anggota khusus di Klub ini sehingga dia bebas mau datang kapan pun saja. Kenapa kau tidak tau? Bukankah kalian tinggal bersama? Tunggu dulu... Jadi hubungan kalian hanya sebatas itu saja? Hahaha baguslah kalau begitu." He Ra langsung pergi meninggalkan Ha Ni. Ha Ni mengomel, "Dia sangat dewasa. Walaupun usia kita sama tapi aku terlihat seperti anak kecil. Tunggu... Baek Seung Jo bisa datang kapan pun dia mau? Huh lalu kenapa aku harus bergabung dalam klub ini? Untuk apa aku mengumpulkan bola-bola ini?" HP Ha Ni berbunyi dan itu telfon dari Papah. Ya ternyata Papah meminta Ha Ni datang ke Restaurant. Papah bertanya, "Bagaimana Tennis?" Ha Ni menjawab, "Sangat sulit. Ah ada apa Papah memintaku datang kemari?" Papah berkata, "Sebaiknya kita pindah rumah saja. Kita tidak bisa tinggal bersama mereka terus menerus. Meskipun aku selalu bekerja disini tapi aku tau bahwa kau mengalami kesulitan dan itu membuatku tidak tenang. Ayo pindah rumah saja. Aku akan berusaha mencari rumah untuk kita tinggal sementara waktu." Ha Ni memakan mienya dan merasa ingin menangis. Papah bertanya, "Ada apa?" Ha Ni menjawab, "Tidak... Aku sepertinya terlalu banyak menaruh wasabi dalam mie ini sehingga sangat pedas dan membuatku ingin menangis." Papah bilang pada Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo bahwa dia dan Ha Ni akan pindah rumah. Ibu Seung Jo tentu saja tidak setuju jika Ha Ni pergi. Bapa Seung Jo juga bilang pada Papah bahwa dia ingin agar Papah dan Ha Ni tetap tinggal bersama mereka. Papah bilang bahwa mereka sudah terlalu lama tinggal di rumah Keluarga Baek dan membuat masalah pada Seung Jo dan Eun Jo. Papah berkata, "Dan lagi... Ha Ni akan segera melupakan Seung Jo." Ibu Seung Jo berkomentar, "Masalah itu... Apa yang harus aku lakukan? Bagaimanapun juga masalah ini harus di selesaikan oleh mereka." Papah bilang, "Seung Jo tidak menyukai Ha Ni dan..." Ibu Seung Jo terus menangis dan bertanya, "Jika Ha Ni menjadi anggota keluarga ini maka ini tidak akan menjadi masalah lagi kan? Oh aku sangat menyukai kepribadian dia dan menyukai sifatnya yang lucu. Aku yakin bahwa Seung Jo pasti bisa menyukai Ha Ni." Papah jadi tidak enak hati mengenai hal itu. Diam-diam ternyata Eun Jo mendengarkan hal itu. Eun Jo pergi ke kamarnya dan berkata pada Seung Jo, "Hyung... Aku dengar bahwa Oh Ha Ni dan Papahnya akan pergi dari rumah kita. Bukankah itu bagus? Sejak dia datang kemari, dia selalu membuat kekacauan." Seung Jo kaget mendengar hal itu. Seung Jo keluar dari kamar dan bertemu dengan Ha Ni. Dia bertanya, "Apakah kau akan pindah?" Ha Ni menganggukan kepalanya dan bertanya, "Kenapa? Apakah kau kecewa?" Seung Jo menjawab, "Tidak. Aku merasa ini hal yang bagus dan melegakan karena hidupku akan kembali seperti dulu." Ha Ni mengerti dan bilang bahwa dia akan segera mengemasi barang-barangnya. Ha Ni melihat fotonya bersama Seung Jo saat kelulusan dan dia jadi teringat banyak hal yang telah di lalui berama dengan Seung Jo. Mulai dari memberikan surat cinta, kaget saat tau bahwa mereka berdua tinggal satu rumah, saat mereka berlari di taman untuk memperebutkan foto, saat Ha Ni di selamatkan oleh Seung Jo ketika Ha Ni tenggelam dan banyak lagi kejadian yang diingat oleh Ha Ni. Di saat yang sama, Seung Jo diam-diam terus menatap pintu kamar Ha Ni. Pagi-pagi, Papah datang ke kamar Ha Ni dan bilang bahwa mereka harus segera turun ke bawah karena yang lain sudah menunggu. Ha Ni memeluk Papahnya dan menangis. Papah juga sebenarnya merasa berat meninggalkan keluarga Baek ini. Mereka turun ke bawah dan berpamitan. Papah mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga Baek karena telah membantu mereka selama ini. Papah juga mengajak Seung Jo dan Eun Jo untuk sesekali datang ke rumah mereka itu. Ha Ni berterima kasih karena telah di jaga selama ini. Ibu Seung Jo benar-benar merasa sedih dan Ha Ni pun bilang bahwa dia sangat berterima kasih karena Ibu Seung Jo selalu memasakan makanan yang enak untuknya dan Papah.Ha Ni juga berterima kasih pada Ibu Seung Jo karena telah membelikan Pizza untuk teman kelasnya dan mengajak Joo Ri dan Min Ah ke pantai untuk berlibur bersama. Ibu Seung Jo benar-benar sedih melihat Ha Ni yang akan pergi. Ha Ni lalu meminta maaf kepada Seung Jo karena telah sering membuat kekacauan pada Seung Jo. Seung Jo hanya diam saja tidak berkomentar apapun. Di luar rumah. Ha Ni memanggil Ibu Seung Jo dengan sebutan 'Ibu' dan itu semakin membuat Ibu Seung Jo sedih dan bilang bahwa dia ingin sekali terus tinggal bersama Ha Ni. Bapa Seung Jo berusaha menenangkan istrinya dan bilang agar tidak menangis seperti ini karena akan membuat Ha Ni sedih. Tapi Bapa Seung Jo juga sedih karna harus melepaskan teman baiknya yaitu Papah Ha Ni. Seung Jo mengucapkan selamat tinggal dan Ha Ni dengan papah pun pergi. Eun Jo langsung berkata, "Akhirnya aku mendapatkan kembali kamarku." Bapa Seung Jo jelas langsung marah pada Eun Jo. Seung Jo bertanya pada Ibunya, "Ibu... Apa kau tidak akan memasak makanan untuk hari ini?" Ibu Seung Jo sangat kesal dan bilang, "Kau ini! Ini semua karena kesalahanmu tau!" Seung Jo masuk ke kamar Ha Ni dan menemukan boneka yang dulu dia berikan pada Ha Ni. Tenyata Ha Ni meninggalkan boneka itu di dalam kamarnya.

Episode 8
Ha Ni dan Papah ternyata pindah ke lantai atas di Restaurant Mie milik keluarga mereka. Ha Ni pagi-pagi sudah bangun dan menatap keluar jendela. Papah masuk ke kamar Ha Ni dan bertanya, "Apa yang kau lihat? " Ha Ni menjawab, "Aku melihat jalan di bawah sana. Orang-orang yang berjalan, gang-gang itu... Aku menyukainya. Ini menyenangkan dan benar-benar menyegarkan." Papah berkata, "Kita akan tinggal disini sementara aku akan mencari tempat tinggal yang baru. Walaupun ini tidak nyaman tapi bersabarlah sebentar." Ha Ni berkomentar, "Tidak apa-apa. Aku menyukai lingkungan ini." Papah bilang bahwa lingkungan ini masih agak Kuno sehingga terasa lebih emosional. Ha Ni tertawa ceria dan bilang bahwa dia sangat menyukai lingkungan ini. Papah senang dan mengajak Ha Ni turun untuk makan bersama. Ha Ni turun ke Restaurant dan bertemu dengan Joon Gu. Joon Gu tentu saja senang Ha Ni pergi dari rumah Seung Jo. Joon Gu menyiapkan makanan untuk Ha Ni dan dia berkata, "Aku tau bahwa kau akan kembali. Bagaimanapun juga aku tidak percaya bahwa kita bisa kembali bersama secepat ini." Papah datang dan memarahi Joon Gu, "Hey apa maksudmu dengan 'kembali bersama'?" Joon Gu menjawab, "Papah... Kita tinggal dan bernafas di tempat yang sama, bukankah itu namanya hidup bersama?" Papah mencoba bercanda dengan mengusir Joon Gu pergi jika mengganggu Ha Ni terus. Joon Gu jelas tidak mau diusir begitu saja. Papah memberikan kode pada Joon Gu agar tidak banyak bicara karena Ha Ni terlihat masih sedih dan hanya diam sejak tadi. Papah membukakan makanan untuk Ha Ni dan meminta Ha Ni untuk makan yang lahap. Di rumah Seung Jo. Ibu Seung Jo benar-benar sedih dan mengurung diri di kamar. Seung Jo masuk ke kamar ibunya dan berkata, "Jangan diam saja dirumah. Pergilah kesuatu tempat untuk mengambil foto dan bertemu dengan teman-temanmu." Ibu Seung Jo berkata, "Aku bahkan tidak memiliki semangat untuk melakukan apapun juga. Apakah kamu baik-baik saja? Apa kamu tidak merasa ada yang salah padamu?" Seung Jo menjawab, "Aku baik-baik saja dan merasa nyaman." Ibu Seung Jo menatap Seung Jo dan berkata, "Kenyamanan? Apa yang kamu maksudkan dengan kenyamanan hah? Tidak ada satupun yang tidak bisa kamu lakukan? Melakukannya segalanya sendirian? Bukankah itu sebabnya kenapa kamu begitu pendiam dan terjebak dalam kehidupanmu sendiri? Kamu tidak pergi ke Universitas Tae San dan lebih memilih pergi ke Universitas Parang, Bukankah tujuanmu agar kau mandiri?" Seung Jo diam saja tidak mengatakan apapun. Malamnya di Restaurant. Joon Gu memberikan makanan pada Papah dan meminta Papah untuk mencoba menyicipi makannnya. Joon Gu berkata, "Ha Ni... Sekarang ini dia tidak seperti yang dulu. Aku mulai mengkhawatirkannya. Apakah menurutmu aku perlu menelfonnya untuk menghibur dia?" Papah tentu tidak setuju jika Joon Gu menelfon Ha Ni selarut ini. Joon Gu berkata lagi, "Ha Ni terlihat paling cantik jika tersenyum. Aku melakukan ini hanya karena akhir-akhir ini dia selalu terlihat sedih. Aku akan mengembalikan senyumnya dalam sekejap." Tidak bisakah anda mengijinkanku mengajak Ha Ni berkencan pada malam ini? Papah bertanya, "Kau akan mengembalikan senyumannya? Kalau begitu baiklah..." Joon Gu langsung bersemangat dan menelfon Ha Ni untuk mengajak Ha Ni kencan pada malam ini. HP Ha Ni terus berbunyi dan Ha Ni tau bahwa ada seseorang yang menelfonnya namun dia sedang tidak ingin mengangkat telfon dari siapapun sehingga dia terus mendiami telfon itu dan menatap keluar jendela. Joon Gu kecewa karena Ha Ni tidak juga mengangkat telfonnya. Papah bertanya, "Ada apa?" Joon Gu menjawab dengan sedih, "Dia tidak mengangkat telfonnya." Papah kembali bertanya, "Benarkah?" Joon Gu menganggukan kepala dan benar-benar merasa kecewa. Eun Jo bilang pada Seung Jo bahwa Papah membagi beberapa pekerjaan rumah karena Ibunya itu masih tidak mau keluar kamar dan mengerjakan pekerjaan rumah. Tugas Seung Jo cukup banyak karena tidak mungkin Eun Jo yang mencuci piring dan juga memasak. Seung Jo pergi ke lemarinya untuk mengganti baju. Di lemarinya, Seung Jo menemukan kotak hadiah dari Ha Ni dulu dan dia membuka kotak itu dan menemukan garpu kecil yang di beri Ha Ni. Seung Jo ingat bahwa dulu Ha Ni lah yang telah mendorongnya agar ikut Ujian masuk Universitas. Seperti biasa Ha Ni bertemu dengan Joo Ri dan Min Ah di taman. Ha Ni bercerita bahwa dia sudah tidak tinggal di rumah Seung Jo lagi. Min Ah berkomentar, "Benarkah? Aku pikir kau akan selalu tinggal disana." Sedangkan Joo Ri berkomentar, "Kamu akan kehilangan keuntunganmu tinggal disana sedikit demi sedikit." Ha Ni bilang pada teman-temannya itu bahwa dia juga akan segera menyerah mengejar Seung Jo. Jelas saja Joo Ri dan Min Ah kaget dan bilang bahwa Ha Ni yang keas kepala tidak mungkin menyerah begitu saja. Ha Ni berkata bahwa dia sdah berubah dan tidak akan mengejar Seung Jo karena dia merasa tidak ada kesempatan lagi. Ha Ni berkata, "Aku sudah membicarakan hal ini dengan Papah dan ya aku akan mencari pacar yang lebih keren dari dia. Selamat tinggal Baek Seung Jo!" Joo Ri mengajak Ha Ni makan siang karena dia tidak izin keluar dari salon jadi ya dia harus makan dengan cepat. Min Ah juga mengajak makan karena dia masih ada kelas kuliah. Ha Ni bilang bahwa dia tidak lapar jadi sebaiknya Joo Ri dan Min Ah pergi terlebih dahulu saja dan nanti dia akan menyusul. Joo Ri berkata, "Ya jika kau seperti ini maka kau tidak terlihat seperti Oh Ha Ni yang aku kenal." Min Ah bertanya, "Apakah kau takut akan bertemu dengan Baek Seung Jo di kantin?" Ha Ni menjawab, "Mungkin jika aku bertemu Seung Jo maka perasaanku akan berubah kembali." Min Ah dan Joo Ri sama sama geleng kepala dan bilang bahwa Ha Ni sepertinya tidak akan bia mencintai laki-laki lain selain Seung Jo. Min Ah menyarankan agar Ha Ni lebih sering bertemu Seung Jo agar terbiasa dan mulai melupakan Seung Jo. Joo Ri setuju dengan saran Min Ah karena tidak mungkin Ha Ni terus menghindari Seung Jo yang satu kampus dengan dia. Ha Ni hanya isa terdiam. Joo Ri bilang bahwa dia sangat lapar jadi dia memaksa Ha Ni untuk segera pergi ke kantin kampus. Saat Ha Ni, Joo Ri dan Min Ah berjalan masuk ke kampus, banyak sekali orang-orang yang melihat ke arah mereka dan saling berbisik-bisik. Ternyata Ha Ni di lihat begitu karena ada poster besar di kantin kampus yang berbunyi, "Oh Ha Ni sudah menyerah akan Baek Seung Jo dan mereka sudah putus!" Dan tentu saja yang membuat poster itu adaah Joon Gu. Ha Ni, Min Ah dan Joo Ri langsung masuk ke kantin dan marah-marah ke Joon Gu. Ha Ni sangat kesal dan bertanya, "Hey Boon Joon Gu, apa yang kau lakukan hah?" Joon Gu justru balik bertanya, "Ha Ni kau mau makan apa? hari ini ada nasi daging special." Ha Ni jelas sangat marah dan bilang bahwa dia ini sedang tidak bercanda. Joo Ri berkata, "Boon Joon Gu kau cari mati!" Min Ah juga berkata, "Kau bagaimana jika Seung Jo melihat ini hah?" Joon Gu menjawab, "Seung Jo? Dia sudah mengetahuinya. Itu dia." Ha Ni, Joo Ri, Min Ah membalikan badan dan melihat sudah ada Seung Jo dan He Ra di belakang mereka dan sedang melihat poster itu. He Ra terlihat tersenyum dan berkata, "Wow ini sungguh membosankan. Sabarlah Baek Seung Jo. Apakah ini caramu Ha Ni untuk menarin perhatian Seung Jo?" Joon Gu tidak suka He Ra memperlaukan Ha Ni seperti itu makanya dia memarahi He Ra. Tiba-tiba Ha Ni berkata, "Tidak. Aku sudah melupakan Seung Jo. Baek Seung Jo sudah tidak ada hubungan apapun denganku. Dan kami tidak tinggal bersama lagi. Kami hanya... dua orang yang tidak saling kenal." Seung Jo tidak berkata apa-apa dan dengan dinginnya dia berjalan melewati Ha Ni untuk memesan makanan. Ha Ni sangat sedih makanya dia langsung berlari keluar kantin dan Joo Ri, Min Ah langsung mengejarnya. Joon Gu terus memanggil nama Ha Ni namun Ha Ni tidak kembali. Ha Ni pergi ke luar gedung dan Joo Ri, Min Ah memilih untuk tidak mengikuti Ha Ni agar Ha Ni bisa menenangkan diri. Ha Ni mengumpulkan bola bola tennis dengan lesu dan Kyung Soo langsung memarahi Ha Ni dan meminta Ha Ni bekerja dengan cepat. Ha Ni meminta waktu sebentar karena dia sangat lelah. Kyung Soo tidak mempedulikannya dan terus memarahi Ha Ni. Akhirnya Ha Ni tidak ada pilihan lain dan langsung mengumpulkan bola dengan cepat. Ha Ni benar-benar lelah dan dia berjalan memasuki ruang klub tennis. Ha Ni masuk ke dalam ruang klub dan sangat kaget saat melihat ada Seung Jo. Seung Jo berkata, "Aku dengar kau hanya mengumpulkan bola saja." Ha Ni tidak mempedulikan kata kata Seung Jo dan bertanya, "Kenapa kamu ada disini?" Seung Jo menjawab, "Kenapa aku disini? tentu saja karena aku ini anggota klub." Ha Ni berkata dalam hati, "Aku berusaha menghindarinya bahkan aku tidak masuk kedalam kelas Bahasa Inggris tapi kenapa harus bertemu disini?" Kyung Soo masuk ke ruang klub dan bilang bahwa klub mereka ini akan ada pertaningan dan ada pelatihan selama 3 hari 2 malam dan tentu saja Seung Jo harus ikut juga. Seung Jo bilang bahwa dia tidak mau ikut. Kyung Soo bertanya, "Kenapa?" Seung Jo menjawab, "Menurut perjanjian aku boleh datang kapanpun yang aku mau." Kyung Soo lalu berkata, "Karena kita ini pemain maka ayo bertaruh engan bertanding. Jika kamu menang maka kamu tidak perlu pergi dan jika aku yang menang maka kau harus ikut pergi. Ah ya bagaimana jika pertandingan ganda? Akan lebih menyenangkan. Kamu berpasangan dengan Ha Ni. Dan aku mungkin bisa berpasangan dengan He Ra." Ha Ni dan Seung Jo sama-sama kaget dan berkata, "APA?" Ibu Seung Jo pulang ke rumah dan bertanya pada Eun Jo, "Apakah Kakakmu ada diatas? Hari ini dia tidak ada kelas di kampus jadi seharusnya dia diam di kamarnya dan membaca." Eun Jo menjawab, "Tidak... dia pergi keluar setelah mengambil tas tennis." Ibu Seung Jo ingat bahwa Seung Jo itu ikut klub tennis. Ibu Seung Jo mendapatkan ide dan menelfon pihak kampus, "Aku Ibu Seung Jo. Bisakah aku mengetahui klub apa yang diikuti oleh Oh Ha Ni? Omo? Benarkah?" Ibu Seung Jo pergi ke kampus dan dia sudah tau bahwa Ha Ni ternyata satu klub dengan Seung Jo yaitu klub tennis. Ibu Seung Jo bertanya pada mahasiswa, "Kau apa tau Oh Ha Ni? Ah mungkin kau tidak tau. Hmm kalau begitu apa kalian tau tempt klub tennis?" Mahasiswa itu saling berbisik dan bilang bahwa mereka tau mengenai Oh Ha Ni. Ibu Seung Jo kaget, "Kalian mengetahui Oh Ha Ni?" Mahasiswa itu menjawab, "Ya di kantin kampus tadi ada poster mengenai hubungan Oh Ha Ni dan Baek Seung Jo sudah putus." Ibu Seung Jo langsung bilang, "Putus? Tidak tidak! Itu tidak akan mungki terjadi. Bilang pada mahasiswa lain bahwa mereka berdua tidak putus!" Mahasiswa itu kebingungan dan bertanya, "Siapa anda ini?" Ibu Seung Jo menutup wajahnya dan langsung pergi. Ibu Seung Jo terus menanyakan Klub Tennis pada mahasiswa lain namun tidak ada yang tau. Akhirnya Ibu Seung Jo bertemu dengan Min Ah dan Joo Ri dan mereka pun mengobrol akrab. Joo Ri bertanya, "Kenapa anda berpakaian seperti ini?" Ibu Seung Jo menjawab, "Aku sedang menyamar. Apakah ini ketauan?" Joo Ri dan Min Ah langsung mengangguk. Min Ah bertanya, "Apakah anda datang untuk melihat Ha Ni bermain tennis?" Ibu Seung Jo menjawab, "Tentu saja. Apakah aku hanya bisa diam di rumah sementara Ha Ni bermain tennis?" Min Ah bilang bahwa Ibu Seung Jo telat datang karena latihan hari ini sudah berakhir dan nanti malam akan ada pertandingan dimana Ha Ni dan Seung Jo akan jadi satu grup tim. Jelas saja Ibu Seung Jo senang mendengarnya. Tapi Min Ah bilang bahwa Ha Ni berusaha melupakan Seung Jo. Ibu Seung Jo kaget dan bertanya, "Melupakan? Kenapa?" Min Ah bilang bahwa dia awalnya berfikir Ha Ni dan Seung Jo itu hubungannya baik-baik saja. Joo Ri juga setuju dan bilang bahwa dia berfikir Ha Ni dan Seung Jo baik-baik saja apalagi pada malam kelulusan mereka sudah berciuman dan yang memulai mencium adalah Seung Jo. Ibu Seung Jo jelas sangat kaget mendengar hal ini tapi dia justru sangat senang. Ibu Seung Jo pun bertekad akan membawa Ha Ni kembali ke rumah mereka walaupun Seung Jo menentangnya. Malamnya pertandingan antara SeungJo Ha Ni dan Kyung Soo He Ra pun di mulai. Ha Ni ketakutan dan meminta Seung Jo menyerah saja karena mereka pasti kalah. Seung Jo tentu tidak mau menyerah dan bilang bahwa Ha Ni tidak perlu memukul bola dan menghalanginya. Ha Ni memanggil He Ra dan berkata, "Anggap saja tidak ada aku di lapangan ini jadi jangan mengarahkan bola padaku. Mengerti?" He Ra berkomentar, "Aku ingin pergi ke pelatihan bersama Seung Jo jadi tentu saja aku tidak akan menyerah. Berusahalah mengambil bola itu." He Ra langsung pergi meninggalkan Ha Ni dengan senyuman merendahkan dan tentu saja Ha Ni jadi panik. Pertandingan di mulai dan Ha Ni beberapa kali menjadi penghalang bagi Seung Jo sehingga mereka kehilangan beberapa point tapi Seung Jo berhasil membuat kedudukan sama. Seung Jo bilang pada Ha Ni agar tidak menghalangi dia karena ini adalah pukulan yang terakhir. Ha Ni mengerti dan berusaha tidak menghalangi Sung Jo tapi ternyata bola pukulan dari Kyung Soo mengarah ke Ha Ni dan Ha Ni ketakutan sehingga dia tidak memukul bola itu dan si bola mengenai lengannya. Ya mereka kalah dan itu artinya Seung Jo harus mau ikut ke pelatihan. Seung Jo berkata pada Ha Ni, "Terima kasih Oh Ha Ni, berkatmu semenjak aku di lahirkan ini adalah pertama kalinya aku kalah! Rasanya menyenangkan." Ha Ni meminta maaf dan bilang bahwa dia dari awal sudah mau menyerah.
Kyung Soo dan He Ra datang menghampiri dan mengejek Seung Jo si tuan sempurna yang akhirnya mendapatkan kegagalan. Seung Jo bilang bahwa suatu hari nanti akan membalasnya. Kyung Soo setuju lalu menyarankan agar ada pertandingan saat diadakan pelatihan. Ha Ni kaget karena itu artinya pertandingan akan di adakan minggu depan. Kyung Soo bertanya, "Kenapa? Kau tidak sanggup? Tapi memag seberapa jenius dirimu tapi rasanya 1 minggu tidak mungkin, benar?" Seung Jo jelas tidak mau kalah makanya dia menjawab, "Baiklah. Aku setuju minggu depan kita akan bertanding." He Ra dan Ha Ni sama-sama kaget mendengar itu dan tentunya yan paling kaget adalah Ha Ni. Ha Ni membawa peralatan tennisnya dan bertemu dengan Seung Jo. Seung Jo bilang bahwa waktu mereka hanya 1 minggu untuk berlatih dan mereka pasti menang. Ha Ni bertanya, "Apakah menurutmu ini masuk akal?" Seung Jo menjawab, "Dulu kau memintaku meningkatkan rengkingmu dari rengking terbawah masuk ke 50 besar hanya dalam 1 minggu. Kau pikir ini masuk akal? Kemana hilangnya percaya dirimu itu?" Malam hari mereka mulai latihan dan tentu saja Ha Ni merasa sangat kelelahan karena Seung Jo terus melatihnya. Saat Seung Jo mengajari Ha Ni memegang raket yang benar, itu membuat Ha Ni merasa deg degan karena tangan Seung Jo menggenggam tangannya. He Ra membawakan kopi untuk Seung Jo dan dia bilang bahwa Ha Ni sepertinya benar-benar berusaha melakukan yang terbaik tapi tetap saja 1 minggu rasanya kurang mungkin akan memenangkan pertandingan itu. seung Jo tersenyum dan berkata, "Ini menyenangkan. Oh Ha Ni memiliki keinginan yang besar. Dia luar biasa. Jika dia serius dalam melakukan sesuatu dan berusaha keras, dia pasti mendapatkannya." He Ra berkomentar, "Tentu saja kau tidak mengerti arti bekerja keras yang sesungguhnya karena kau tiak pernah merasakannya." Seung Jo berkata, "Bukankah kau juga begitu?" Ha Ni tidak hanya latihan di kampus, dia juga berlatih di rumah agar tidak mengecewakan Seung Jo. Tapi muskipun sudah berlatih sesering mungkin, kemampuan Ha Ni tetap payah karena dia tidak bisa bahkan tidak berani menangkap bola yang di lemparkan oleh Seung Jo. Seung Jo terus memarahi Ha Ni dan meminta Ha Ni untuk memukul bolanya namun Ha Ni terus menerus gagal. Joon Gu meminta izin pada Papah untuk ikut Ha Ni ke peltihan Tennis yang di selenggarakan 3 hari 2 malam karena dia takut akan terjadi sesuatu antara Ha Ni dan Seung Jo. Papah menolak dan berkata, "Sampai kapan kau akan terus mengejar-ngejar dia? Tidak bisakah kau membuat dia yang datang padamu? Kamu harus memiliki rasa hormat. Karena kau selalu mengikutinya maka kau jadi tergila-gila padanya dan dia tidak akan mengakuimu kalau begini. Dan ubahlah model rambutmu itu. Rambut supermen itu bukan tipe kesukaan Ha Ni." Joon Gu pun mulai berfikir. Ha Ni diam di kamarnya dan berkata, "Aku sudah memutuskan tekadku dengan bulat untuk melupakannya tai jika aku memikirkan akan menghabiskan wkatu bersama Seung Jo beberapa hari... hatiku terus berdebar-debar. Apa yang harus aku lakukan?" Pagi-pagi Ha Ni pergi dari rumah untuk mengikuti pelatihan Tennis. Joon Gu mengejarnya dan memberikan bekal makan untuk Ha Ni. Joon Gu bersikap cuek dan dingin di depan Ha Ni dan itu membuat Ha Ni merasa kebingungan. Joon Gu masuk ke dalam rumah dan sifat aslinya langsung keluar, "Huh itu tadi bukan gayaku yang sebenarnya. ternayata sangat sulit untuk bersikap seperti itu di depan orang yang kita cintai." Pelatihan di mulai dan Kyung Soo marah-marah pada anggota klub karena berpakaian seperti akan jalan-jalan padahal mereka ini akan berlatih. Kyung Soo memberikan wkatu 5 menit untuk para anggotanya mengganti pakaian. seorang anggota bilang bahwa dia mau berganti baju jika semua anggota tim sudah lengkap. Kyung Soo bertanya, "Siapa saja yang belum datang?" Anggota tim pun bilang bahwa yang belum datang adalah Seung Jo, He Ra dan Ha Ni. Kyung Soo bilang bahwa Seung Jo dan He Ra adalah anggota khusus sehingga boleh datang kapan saja tapi Ha Ni adalah anggota biasa jadi seharusnya datang tepat waktu. Ibu Seung Jo datang ke Restaurant Papah dengan menaiki sepedah. Ternyata sepedah yang di pakai oleh Ibu Seung Jo itu akan di berikan kepada Ha Ni. Papah ingin menolak namun dia tidak bisa menolak karena Ibu Seung Jo terus memaksanya. Ibu Seng Jo bertanya, "Apa kau menyukai tinggal disini? Kau tau aku ini terkenal penyakit depresi yang cukup serius." Papah hanya tersenyum dan bilang bahwa dia tau kalau Ibu Seung Jo sempat depresi di tinggal Ha Ni. Ibu Seung Jo bilang bahwa dulu di rumah itu hanya dia yang menjadi pengacau sebelum Ha Ni datang dan Seung Jo juga Eun Jo adalah orang yang cuek dan suaminya sangat sibuk sehingga dia sering merasa kesepian sekali. Tapi setelah Ha Ni datang, suasana di rumah sangat ramai dan dia merasa benar-benar hidup. Ibu Seung Jo berkata, "Bisakah jika kalian kembali ke rumah kami? Aku tau kalau aku ini egois dan selalu berusaha menjodohkan dia dengan Seung Jo tapi aku yakin bahwa Ha Ni pasti juga merasa kesepian disini." Papah bilang bahwa dia sebenarnya ingin pindah juga namun dia memikirkan perasaan Ha Ni jika Seung Jo nantinya memiliki pacar. Ibu Seung Jo jelas langsung sedih mendengar hal itu. Semua anggota klub sedang rapat dan di bagikan jadwal latihan hari ini. Kyung Soo tiba-tiba memanggil Ha Ni dan bilang bahwa Ha Ni tidak usah ikut latihan sore karena Ha Ni harus memasak makan malam. Ha Ni tidak mau tapi Kyung Soo bilang bahwa itu adalah hukuman untuk Ha Ni karena datang terlambat. Seung Jo mendengar pembicaraan itu dan bilang bahwa Ha Ni seharusnya berlatih untuk pertandingan nanti dan bukannya di suruh untuk membuat makanan oleh Kyung Soo. Kyung Soo bilang bahwa latihan adalah masalah Seung Jo dan Ha Ni. Seung Jo bertanya, "Kenapa? Kamu tidak membiarkannya latihan karena takut kalah kan?" He Ra juga mendengar hal itu dan bertanya pada Kyung Soo, "Senior... Apakah kepecayaan dirimu serendah itu?" Kyung Soo kebingungan dan langsung pergi. Seung Jo meminta Ha Ni segera masak makan maam agar latihan mereka bisa berjalan lebih cepat dan mereka harus menang pada pertandingan mendatang. Seung Jo langsung pergi meninggalkan Ha Ni. He Ra melihat Ha Ni dan berkata, "Seertinya akan sulit memasak sendiri. Aku tidak tertarik membantumu tapi aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Ya seperti yang kau lihat, aku tertarik pada Seung Jo dan akan mengungkapkannya. Itu tidak apa-apa kan? Aku merasa seperti merebut permen dari bayi jadi aku mengatakannya padamu." Ha Ni kesal namun dia berkata, "Aku tidak apa-apa jadi silahkan saja." Ha Ni mulai memasak namun dia sama sekali tidak bisa memasak. Seung Jo datang dan meminta Ha Ni ceat memasaknya karena harus latihan. Ha Ni meminta bantuan Seung Jo memasak dan akhirnya Seung Jo membantu Ha Ni. Ha Ni jelas senang melihat Seung Jo memasak. Semua anggota tim benar-benar kaget melihat masakan yanga da di meja makan karena sangat banyak dan rasanya enak. Semua menyangka bahwa itu adalah masakan Ha Ni sehingga mereka memuji Ha Ni. Seung Jo diam-diam ikut tersenyum senang. Seorang anggota tim berkata, "Hey Baek Seung Jo, kau seharusnya memuji masakan Oh Ha Ni ini!" Seung Jo diam saja dan Kyung Soo berkata, "Dia itu pelit pujian!" Seung Jo hanya makan sedikit lalu mengajak Ha Ni untuk latihan. Di rumah Seung Jo. Ibu Seung Jo bilang bahwa dia penasaran dengan apa yang kini sedang di lakukan oleh Ha Ni dan Seung Jo di tempat latihan. Bapa Seung Jo bilang bahwa dia mulai merasakan bahwa rumah terasa sangat sepi karena Ha Ni sudah pergi. Ibu Seung Jo pun membujuk suaminya itu agar mengajak Papah dan Ha Ni tinggal kembali di rumah mereka. Baa Seung Jo setuju dan itu membuat Ibu Seung Jo senang. Eun Jo bilang bahwa dia pokonya tidak mau menyerahkan kamarnya begitu saja pada Ha Ni. Ha Ni dan Seung Jo mulai berlatih kembali. Seung Jo terus memaksa Ha Ni berusaha dengan keras walaupun Ha Ni benar-benar merasa kelelahan. Ha Ni mulai mendapatkan semangatnya lagi dan dia semakin bersemangat saat dia berhasil memukul bola. Seung Jo diam-diam melihat Ha Ni dan ikut tersenyum. Joon Gu berlatih membuat mie di Resturant dan dia penasaran dengan keadaan Ha Ni sehingga dia ingin menelfon Ha Ni. Namun Joon Gu langsung mematikan HPnya karena dia tidak mau mengganggu Ha Ni. Akhirnya Joon Gu hanya bisa melihat foto Ha Ni di HPnya. Ketua Tennis memanggil Seung Jo dan bilang bahwa kemarin Seung Jo melewatkan latihan sore. Seung Jo tidak mempedulikan hal itu dan pergi begitu saja. Ha Ni mendapatkan tugas memasak kembali dan Seung Jo tidak membantunya sehingga hasil masakan Ha Ni pun sangat buruk. Semua anggota tim merasa heran saat melihat masakan Ha Ni karena masakan Ha Ni terlihat gosong. Ha Ni bilang walaupun penampilan masakannya jelek tapi rasanya enak. Kyung Soo meminta seorang anggota tim untuk mencicipinya dan dia langsung terbatuk-batuk karena rasanya tidak enak. Kyung Soo bertanya, "Dimana makanan enak yang kemarin?" Ha Ni menjawab, "Hmm sebenarnya kemarin bukan aku yang memasak." Kyung Soo keheranan, "Lalu siapa? Bukankah hanya kau yang tidak ikut latihan sore?" Ketua Tennis berkata, "Ah Baek Seung Jo." Semua menatap Seung Jo dan Seung Jo langsung terbatuk-batuk. Akhirnya malam itu mereka tidak memakan masakan Ha Ni tetapi memesan makanan lain dan berpesta bersama. He Ra membisikan sesuatu kepada Seung Jo dan menunggu di luar gedung. Ha Ni melihat itu dan langsung panik karena He Ra sepertinya akan menyatakan perasaannya pada Seung Jo. Seung Jo menghampiri He Ra yang ada di luar dan pergi mencari bangku di taman. Ha Ni diam-diam mengikuti mereka. Ha Ni bilang bahwa dia bukan mengikuti mereka tai berjalan-jalan keluar untuk mencari udara segar. Tapi tetap saja Ha Ni terus diam-diam mengikuti Seung Jo dan He Ra. Seung Jo bertanya, "Apa yang mau kau katakan?" He Ra malu-malu dan menjaab, "Hmm aku sedikit kebingungan karena ini benar-benar bukan gayaku tapi ya aku menyukaimu. Bagaimana denganmu? Seperti apa perasaanmu padaku?" Ha Ni kaget mendengar itu dan diam-diam ternyata Kyung Soo juga mengikuti Seung Jo dan He Ra. Ha Ni kaget melihat Kyung Soo dan berfikir, "Jangan-jangan kau menyukai He Ra?" Terdengar suara ribut dan Seung Jo pun mendatangi sumber suara yang ternyata sumber suara itu berasal dari Ha Ni dan Kyung Soo. Seung Jo berkata, "Sepertinya kalian menikmati waktu menyenangkan tapi aku minta maaf karena aku harus membawa Ha Ni untuk latihan." Seung Jo menarik tangan Ha Ni dan mengajaknya pergi. He Ra jelas kecewa karena tadi Seung Jo belum menjawab pertanyaannya. Joon Gu seperti biasa sedang bantu-bantu di Restaurant dan dia berfikir, "Apakah aku harus mengganti gaya rambutku ini? Padahal ini adalah gaya rambut paling keren di lingkungan tempat tinggalku..." Ha Ni berlatih memukul bola dan Seung Jo terus memperhatikannya. He Ra datang dan bilang pada Seung Jo bahwa Ha Ni sepertinya berjuang dengan gigih. Ha Ni berhasil memukul bola dan itu membuat Seung Jo tersenyum. Ha Ni melompat kegirangan dan terjatuh. Ketua Tennis menghampiri Ha Ni dan bertanya, "Kau tidak apa-apa?" Ha Ni mengangguk. Seung Jo menghampiri Ha Ni dan memuji perkembangan Ha Ni yang membaik. Seung Jo tersenyum dan Ha Ni tepesona pada Seung Jo yang kini sedang menatapnya dan tersenyum padanya. Ha Ni mencoba berdiri namun dia tidak bisa. Seung Jo khawatir dan memegang pergelangan kaki Ha Ni yang ternyata terluka. Seung Jo berkomentar, "Sudah aku duga, kau bukan Oh Ha Ni jika tidak menyebabkan kekacauan."
Kyung Soo datang dan bertanya, "Ada apa?" Seung Jo menjawab, "Kita batalkan saja pertandingan nanti malam karena kakinya terluka." Ha Ni bilang bahwa ini tidak boleh di batalkan karena dia sudah berlatih keras dan mereka harus menang. Seung Jo bilang bahwa Ha Ni tidak mungkin bertanding dengan keadaan kaki yang bahkan tidak bisa di pakai berjalan dengan baik. Ha Ni meminta maaf dan Seung Jo bilang bahwa dia tidak yakin menang walaupun Ha Ni baik-baik saja kakinya. Seung Jo memaksa Ha Ni naik ke punggungnya dan langsung di gendong oleh Seung Jo. Semua orang pun langsung melihat hal itu dan tentu saja He Ra yang paling cemburu melihat itu. Kyung Soo tiba-tiba berkata, "Hey Baek Seung Jo! Kita harus tetap melakukan pertandingan ini sesuai dengan kesepakatan. Bagaimana bisa kau pergi begitu saja hah?" Seung Jo menjawab, "Apa kita harus melakukannya sekarang? Nanti saja kita lakukannya dan kau bisa melihat sendiri bahwa dia terluka." Seung Jo menggendong Ha Ni kearah intu keluar. Ha Ni merasa senang karena di gendong oleh Seung Jo dan dia hanya bisa tersenyum. Joon Gu merubah penampilannya dan karyawan Restaurant langsung memuji penampilan barunya. Bahkan Papah juga memuji rambut baru Seung Jo yang lebih bagus. (Well, Zola akui bahwa Joon Gu angat berubah dan penampilannya sekarang ini JAUUUUH lebih bagus dari yang dulu hehe :)) Ada taxi yang berhenti di depan Restaurant dan turunlah Seung Jo dan Ha Ni. Papah dan seluruh karyawan Restaurat sangat kaget melihat Ha Ni yang kesakitan. Seung Jo bilang bahwa Ha Ni terluka saat latihan dan mungkin ini juga karena luka Ha Ni yang dulu daat kecelakaan. Papah berterima kasih pada Seung Jo yang sudah mengantar Ha Ni pulang. Seung Jo melihat Joon Gu dan berkomentar bahwa Joon Gu sepertinya berubah. Joon Gu kaget mendengar itu dan bilang bahwa Seung Jo telah bersalah karena membuat kaki Ha Ni terluka. Ha Ni meminta Joon Gu tidak marah-marah pada Seung Jo karena ini adalah salahnya. Joon Gu kecewa mendengar hal itu dan langsung pergi. Malamnya, Joon Gu bertemu Joo Ri dan Min Ah. Joo Ri bertanya, "Apakah Ha Ni tidak berkomentar apapun tentang perubahanmu ini?" Joon Gu menganggukan kepala. Min Ah bilang bahwa Ha Ni tidak berkomentar karena ada Seung Jo pada saat itu. Joo Ri mencoba menghibur Joon Gu dengan mangatakan bahwa rambut Joon Gu sangat bagus. Min Ah juga memuji penampilan Joon Gu yang benar-benar berbeda. Joo Ri berkata bahwa Ha Ni patsi menyukai penampilan Joon Gu. Min Ah menyikut Joo Ri dan bilang bahwa Ha Ni tidak memperhatikan gaya Joon Gu sekarang. Joon Gu benar-benar kecewa karena hal ini dan dia kembali mengingat semua yang sudah dia lewati bersama Ha Ni. Ha Ni datang ke ruang kelas Seung Jo hanya untuk melihat wajah Seung Jo saja. Tapi ternyata kelas sudah berakhir dan Seung Jo berjalan keluar kelas. Ha Ni takut ketahuan mau melihat Seung Jo sehingga dia buru-buru bersembunyi. Terdengar He Ra mengajak Seung Jo menonton film dan ternyata Seung Jo setuju. Ha Ni bener-bener kaget mendengar hal itu dan memutuskan untuk mengikuti He Ra dan Seung Jo. Ha Ni mencoba menyamar dengan menggunakan tutup kepala dan kacamata. Dia melihat Seung Jo dan He Ra sedang membeli makanan dan itu membuat Ha Ni berfikir, "Aku selalu memikirkan kencan bersamanya sejak awal tahun di SMA. Bahkan aku selalu memikirkan baju apa yang pantas aku pakai. Aku membayangkan akan menonton film bersama lalu pergi jalan-jalan bersama dan meminum kopi bersama sambil saling menatap. Tapi ternyata hal ini akan dilakukan oleh Seung Jo dan He Ra. Huh." Seung Jo dan He Ra mulai masuk ke gedung bioskop dan Ha Ni mencoba bersembunyi agar tidak ketauan. Tapi ternyata saat Ha Ni bersembunyi, dia menabrak Kyung Soo yang juga diam-diam sedang mengikuti He Ra dan Seung Jo. Mereka berdua pun sama-sama kaget. Kyung Soo mengakui bahwa dia memang suka He Ra dan dia tau kalau Ha Ni menyukai Seung Jo. Kyung Soo bilang bahwa He Ra dan Seung Jo tidak boleh bersama jadi sebaiknya mereka berdua berkolaborasi untuk mengikuti He Ra dan Seung Jo. Ha Ni awalnya tidak setuju namun setelah Kyung Soo membujuknya maka Ha Ni pun setuju. Ha Ni dan Kyung Soo duduk di bangku belakang Seung Jo dan He Ra. Film yang mereka tonton adalah film romantis dan tentu saja He Ra memanfaatkan suasana ini untuk bersandar di bahu Seung Jo. Ha Ni dan Kyung Soo langsung panik makanya menghalangi kepala He Ra dengan majalah sehingga He Ra malu dan tidak berani bersandar di bahu Seung Jo. Ha Ni dan Kyung Soo takut ketahuan sehingga mereka menutup wajah mereka menggunakan majalah. Film sudah selesai dan Seung Jo serta Ha Ni pergi keluar gedung bioskop. He Ra hamir tertabrak gerobak dan Seung Jo menyelamatkannya. Kyung Soo kesal melihat itu dan ha Ni berkata dalam hati, "Apa yang aku lakukan disini? Membuntuti mereka dan mengacaukan rencananya? Untuk apa ini di lakukan jika pada akhirnya mereka akan bersama?" Ha Ni benar-benar lemas dan bilang pada Kyung Soo bahwa dia tidak akan mengikuti Seung Jo dan He Ra lagi. Kyung Soo terus mengajak Ha Ni pergi mengikuti Seung Jo dan He Ra. Ha Ni tetap menolak dan berkata, "Apa salahnya jika mereka berdua memang saling menyukai? Sudahlah tidak ada yang bisa kita lakukan lagi." Kyung Soo bertanya, "Jadi.... Kamu akan menerimanya begitu saja?" Ha Ni berfikir sesaat dan menjawab, "Aku hanya tidak ingin membuat kebodohan lagi." Ha Ni berjalan pergi dan dia menabrak seorang laki-laki yang sedang membawa es krim untuk pacarnya dan karena Ha Ni maka es krim itu kena ke jasnya. Ha Ni benar-benar meminta maaf dan Kyung Soo bilang bahwa akan memberikan uang untuk biaya cuci. Laki-laki itu ternyata meminta uang 1.000.000 won. jelas saja Kyung Soo tidak mampu membayar sebesar itu. Laki-laki itu mengancam akan menghajar Kyung Soo jika Kyung Soo tidak membayar juga. Ha Ni mencoba melerainya namun laki-laki itu justru mendorong Ha Ni hingga terjatuh. Seung Jo datang dan membantu Ha Ni untuk berdiri. He Ra datang dari belakang dan kebingungan melihat suasananya yang ramai. Ternyata laki-laki itu memiliki sebuah geng dan para anak buahnya keluar dan siap menghajar. Kyung Soo meminta bantuan Seung Jo karena Seung Jo anak orang kaya. Seung Jo kebingungan dan berkata, "Ah aku baiklah..." Si laki-laki itu melepaskan Kyung Soo dan meminta uang dari Seung Jo. Seung Joo memberikan kode pada Kyung Soo. Dan pada hitungan ke 3. Mereka pun kabur.
Seung Jo berlari menarik Ha Ni ke arah kanan, sementara Kyung Soo berlari menarik He Ra ke arah kiri. Seung Jo tersenyum senang saat berlari bersama Ha Ni.

Episode 9
Seung Jo menggenggam tangan Ha Ni dan mengajak Ha Ni berlari. Mereka terus berlari dan para preman itu pun terus mengejar Seung Jo dan Ha Ni. Ha Ni sangat seang dan berkat dalam hati, "Baek Seung Jo berlari bersamaku. Oh ini seperti tidak nyata. Sungguh tidak seperti kenyataan..." Para preman itu terus mengejar namun mereka kehilangan jejak karena Ha Ni dan Seung Jo bersembunyi di sebuah Mini Market. Setelah aman, Seung Jo dan Ha Ni pun keluar dari mini market itu. Seung Jo berkata, "Karena dirimu aku mengalami situasi yang tidak pernah aku bayangkan. Ternyata ada gunanya juga berolahraga." Ha Ni sangat menyesal dan meminta maaf. Ha Ni lalu bertanya, "Apakah kau tau bahwa kami mengikutimu?" Seung Jo menjawab, "Jika aku tidak tau maka itu aneh." Ha Ni meminta maaf dan bilang bahwa dia mengikuti Seung Jo tanpa sadar karena tadi mendengar kalau Seung Jo dan He Ra akan menonton bersama. Ha Ni berkata, "Jika kau menyukai He Ra.... Aku tidak bisa berbuat apa pun." Seung Jo bertanya, "Apakah ada tempat yang ingin kamu datangi? Aku tanya apa kau mau pergi ke suatu tempat?" Ha Ni kebingungan namun dia tersenyum senang. Seung Jo mengajak Ha Ni ke sebuah danau dan mereka naik perahu bersama. Ha Ni berkata dalam hati, "Seperti sebuah mimpi. Aku bersama Seung Jo. Rasanya aku akan mendapatkan seluruh kebahagiaanku pada hari ini." Ha Ni melihat sekitarnya dan berkata, "Yang datang ke sini hanya keluarga, sepertinya kita satu-satunya pasangan yang ada disini." Seung Jo berkomentar, "Tentu saja. Karena ada kabar yang beredar bahwa pasangan yang datang ke sini akan berpisah dalam waktu 6 bulan. Apa kau tidak tau? Kabar itu sangat terkenal. Lagi pula tidak usah khawatir, kita ini bukan pasangan." Ha Ni panik mendengar cerita Seung Jo dan meminta Seung Jo agar segera pulang saja. Ha Ni berdiri di perahu dan itu membuat perahu oleng sehingga mereka berdua pun terjatuh ke danau. Orang-orang yang ada di sekitar pun melihat ke arah mereka berdua. Ha Ni mengeringkan rambutnya di sebuah taman. Seung Jo datang dan memberikan Ha Ni sebuah baju. Seung Jo berkata, "Lebih baik pakai ini dari pada memakai bajumu yang basah itu. Aku membelinya di pinggir jalan. Apa kau tidak suka?" Ha Ni melihat baju itu dan berkata, "Ini sama? Apakah ini couple shirt?" Ha Ni langsung mencium baju itu karena senang. Seung Jo hanya geleng-geleng kepala dan memberikan Ha Ni makanan yaitu Hamburger. Sambil mengeringkan pakaian mereka yang basah, mereka berdua duduk di pinggir taman. Ha Ni memakan hamburger itu dan berkata dalam hati, "Benar-benar enak bahkan lebih enak dari makanan Prancis dan Italia. Aku tidak akan bisa makan hamburger seenak ini lagi. Aku berharap waktu berhenti saat ini juga." Seung Jo melihat Ha Ni yang diam saja dan dia berkata, "Makanlah, jangan hanya di lihat saja." Ha Ni penasaran akan satu hal dan dia pun bertanya, "Tadi... Mengapa kau menarik tangaku dan berlari? Kamu kan sedang bersama dengan He Ra." Seung Jo cukup kebingungan menjawab tapi dia akhirnya berkata, "Itu karena... Kau yang paling dekat denganku." Ha Ni sedikit kecewa tapi dia tersenyum senang dan mengucapkan terima kasih. Ha Ni bilang bahwa selama ini dia selalu memberikan kesulitan pada Seung Jo. Seung Jo berkomentar, "Aku belum pernah mengalami sesuatu yang sulit untukku. Tapi setelah kau muncul... Aku merasa dunia ini sangat berbeda. Semuanya terjadi secara tiba-tiba. Bisa dikatakan bahwa ini seperti menyelesaikan pertanyaan yang tidak ada jawabannya.Ini mungkin titik dimana aku mulai menyadari semuanya. Sesuatu yang tak bisa kuhindari dan sesuatu yang harus ku selesaikan." Ha Ni bertanya, "Menyadari sesuatu? Apa itu aku?" Seung Jo menjawab, "Pada mulanya aku bertanya-tanya bagaimana menyelesaikan semua ini dan hanya ingin menghindar saja. Tapi sekarang aku tak akan lari. Aku yakin aku akan menemukan jawabannya dan menyelesaikannya. Aku akan menghadapinya." Ha Ni kebingungan dan kembali bertanya, "Apa? Menghadapi aku?" Seung Jo berkata, "Jika kau tidak mengerti maka lupakan saja!" Ha Ni bilang bahwa dia mengerti yang di maksud Seung Jo. Ha Ni sebenarnya masih tidak mengerti makanya dia bertanya, "Jadi karena itu kaumembenciku dan menghindariku? Tapi kini kau berubah pikiran dan bersamaku? Omo! Apa kau sedang melamarku?" Seung Jo kaget mendengar itu dan berkata, "Bagaimana bisa kau menyimpulkan hal itu? Dan asalkan kau tau bahwa aku tidak membencimu. Bisa bersamamu bukanlah hal yang mudah tapi ya aku hanya ingin memberi tahu saja bahwa aku tidak membencimu." Ha Ni senang dan memeluk lengan Seung Jo, "Terima Kasih. Aku mengira kau membenciku. Semanjak SMA aku menyukaimu. Aku tidak mengetahui tentang Sarte ataupun Nietzsche dan aku juga tidak bisa memasak. Bahkan aku tidak glamor tapi tetap saja aku akan berusaha semampuku. Seung Jo tersenyum dan berkata, "Benarkah? Aku akan menantikannya." Ha Ni kaget mendengar kata-kata Seung Jo tadi dan Seung Jo menjelaskan bahwa dia akan menantikan Ha Ni yang menjadi lebih pintar dan Seung Jo akan memastikannya dengan melihat hasil ujian tengah semester Ha Ni. Ha Ni bilang bahwa dia tidak suka ujian. Seung Jo bertanya, "Memangnya ada yang menyukai ujian?" Ha Ni bertanya, "Bagaimana jika nilai minimalnya C?" Seung Jo berkomentar, "C? Apa maksudmu dengan nilai C?" Ha Ni menjawab, "Hmm bagaimana jika C+?" Ha Ni dan Seung Jo berjalan pulang. Ha Ni berkata dalam hati, "Kata-katanya tetap usil namun senyumnya kini sedikit beda. Lebih dari saat aku memberikan surat cinta padanya dan lebih dari saat kita pertama berciuman. Aku merasa Baek Seung Jo lebih dekat denganku." Seung Jo mengantar Ha Ni ke rumah dan Ha Ni mengucapkan terima kasih karena Seung Jo sudah mengantar Ha Ni pulang dan ini benar-benar seperti kencan yang sempurna. Seung Jo bertanya, "Apakah kamu baik-baik saja tinggal disini?" Ha Ni mejawab, "Ya walaupun kamarnya kecil tapi tidak apa-apa. Lagi pula kami tinggal disini hanya sementara hingga rumah kami selesai di perbaiki. Ah apakah tidak apa-apa?" Seung Jo kebingungan, "Tidak apa-apa?" Ha Ni menjawab, "Aku sedang membicarakan He Ra. Kau kau pergi bersamanya, apakah tidak apa-apa jika kau meninggalkannya begitu saja?" Seung Jo bilang bahwa He Ra pasti baik-baik saja karena ada Kyung Soo. He Ra dan Kyung Soo pergi makan bersama. Kyung Soo berkata, "He Ra ada sesuatu yang mau aku bicarakan padamu... Ini hal yang sulit dikatakan jadi sebaiknya kau mendengarkannya dengan baik. Kau tau? Bahwa aku memiliki kekurangan..." He Ra memotong omongan Kyung Soo dan berkata, "Benarkah? Makanlah ini jika kau kekurangan." Kyung Soo bilang bahwa yang dia maksudkan itu bukan mengenai makanan. Kyung Soo melanjutkan pembicaraannya, "Aku sudah berusaha keras untuk tidak memikirkannya tapi aku terus memikirkanmu..." He Ra lagi-lagi memotong omongan Kyung Soo dan berkata, "Bolehkah aku pergi? Aku merasa sedikit pusing." Kyung Soo mau mengantar He Ra namun He Ra menolaknya dan langsung pergi ke luar Restaurant. Kyung Soo berkata sendiri, "He Ra aku tau aku memiliki kekurangan, karena itu aku memutuskan untuk tidak memikirkanmu dan berusaha lebih keras. Akhir-akhir ini aku terus memikirkanmu dan pikiranku hanya penuh denganmu. Itulah yang ingin aku katakan padamu..." Ha Ni tersenyum di dalam kamarnya memikirkan kejadian tadi bersama Seung Jo. Papah mask ke kamar Ha Ni dan bertanya, "Ada apa? Ada sesuatu yang terjadi pada hari ini?" Ha Ni menjawab, "Tidak. Kejadian apa?" Papah melihat foto Ha Ni dan Seung Jo lalu berkata, "Aku berharap sesuatu yang baik akan terjadi pada kita." Ha Ni bertanya, "Sesuatu yang baik? Kenapa?" Papah pun menjelaskan bahwa untuk membangun sebuah rumah itu diperlukan waktu yang cukup lama dan itu artinya mereka akan tinggal lebih lama di Restaurant Mie itu. Papah meminta maaf kepada Ha Ni dan Ha Ni bertanya, "Kenapa? Kenapa Papah meminta maaf padaku? Tidak usah mengkhawatirkan aku. Aku baik-baik saja." Papah mengerti dan keluar dari kamar Ha Ni. Min Ah dan Joo Ri datang ke Restaurant Mie dan bertemu dengan Joon Gu yang sedang bekerja. Joon Gu bertanya, "Kalian datang kemari? Ha Ni sudah pergi ke kampus." Joo Ri bilang bahwa dia datang karena kangen makan Mie di Restaurant itu. Joon Gu mencatat pesanan mereka dan meminta koki untuk segera membuat Mie untuk Joo Ri dan Min Ah. Joo Ri melihat penampilan Joon Gu dan berkata, "Ya Boon Joon Gu, kau benar-benar terlihat keren." Joon Gu senang dan bertanya, "Benarkah? Apakah aku harus membelikan Ha Ni kacamata agar dia bisa melihat penampilanku? Banyak yang bilang bahwa aku berubah tapi aku belum mendengar tanggapan apapun dari Ha Ni." Min Ah berkomentar, "Kau tidak boleh terlalu ambisius seperti ini karena Ha Ni akan cepat bosan. Kau tau kenapa Ha Ni menyukai Seung Jo? Itu karena Seung Jo bersikap dingin." Joo Ri berkomentar, "Joon Gu kau ini tidak mengerti wanita ya. Bagi wanita, jika pria itu menjauh maka mereka akan semakin mengejarnya. Dan jika laki-laki mendatangi kami maka kami lah yang akan lari." Joon Gu benar-benar penasaran dan bertanya, "Apakah benar seperti itu?" Min Ah menjelaskan, "Ya tentu saja benar. Jika kau terus mengikutinya maka dia akan terus membencimu Joon Gu." Joon Gu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak tidak tidak. Chef (Papah) bilang bahwa aku harus menjadi diriku sendiri dan ini bukanlah diriku yang sebenarnya. Dan aku tidak menyukai ini. Aku adalah laki-laki dari Busan dan aku akan melakukan apa yang aku suka. Dan mungkin suatu hari nanti Ha Ni akan menyadari kehadiranku. Benarkan?" Min Ah hanya berkata, "Mana Mie pesanan kami?" Seung Jo mau masuk ke dalam kelas namun dia berhenti dan tersenyum. Ternyata dia tersenyum kepada He Ra yang langsung berjalan menghampiri Seung Jo. Seung Jo bertanya, "Apakah kau kemarin pulang dengan selamat?" He Ra menjawab, "Ya tentu saja." Seung Jo berkomentar, "Aku tau kau akan aman jika bersama Kyung Soo." He Ra sedikit kesal dan berkata, "Huh sepertinya kau tidak mengkhawatirkanku. Tapi ya kemarin sangat menyenangkan, seperti bermain film. Ayo masuk ke kelas..." Kyung Soo menunjukan foto-foto He Ra pada Ha Ni dan bilang bahwa He Ra ini benar-benar seperti dewi. Ha Ni bertanya, "Lalu apa yang terjadi kemarin? Bagaimana kencan kalian?" Kyung Soo terlihat kecewa dan menjawab, "Kencan apa? Kamu hanya makan lalu pergi. Ah seharusnya aku yang membayar makanan itu." Ha Ni mendorong Kyung Soo dan berkata, "Ah apa itu? Bagaimana mungkin kau bisa seperti itu saat mendapatkan kesempatan bagus seperti itu hah? Kau harus menyatakan perasaanmu padanya!" Kyung Soo bilang, "Kemarin aku ingin menyatakannya tapi anehnya saat melihat He Ra... pikiranku menjadi kosong dan hanya omong kosong saja yang keluar dari mulutku. Dan aku bertanya-tanya, apakah ada laki-laki sepertiku yang dengan melihatnya saja sudah mengatasi rasa rinduku padanya?" Ha Ni berkata, "Kenapa seperti itu? Kau cukup memiliki karisma." Kyung Soo berkomentar, "Aku tau aku memiliki karisma tapi tetap saja aku merasa ciut di depan He Ra. Lalu bagaimana dengan Seung Jo? Apakah kau mengungkapkannya pada Seung Jo?" Ha Ni menjawab, "Sebenarnya aku sudah pernah menulis surat cinta padanya." Kyung Soo tiba-tiba mendapatkan ide dan bilang, "Ah benar, kenapa aku tidak memikirkan mengenai surat cinta ya?" Ha Ni langsung mencegah, "Jangan! He Ra ini seperti Seung Jo versi perempuan dan kau hanya akan mempermalukan dirimu sendiri jika mengirimkan surat padanya." Ha Ni memberikan saran lain, "Sebaiknya kau menatap matanya saja dan ungkapkan perasaanmu." Kyung Soo bilang bahwa dia bahkan tidak sanggup sama sekali menatap mata He Ra. Ha Ni berkata, "Cobalah berlatih. Ah ya coba anggap aku ini He Ra dan tatap mataku." Kyung Soo menatap Ha Ni lama lalu berkata, "Ah ini tidak bekerja. Mana mungkin aku bisa membayangkan kalau dirimu ini He Ra? Cobalah kau bayangkan bahwa aku ini Baek Seung Jo." Ha Ni menatap Kyung Soo dan dia menggeleng tanda dia juga tidak bisa membayangkan Kyung Soo menjadi Seung Jo. Mereka berjalan bersama dan Ha Ni seperti biasa memberikan tips pada Kyung Soo agar bisa mendapatkan He Ra. Ha Ni mendapatkan ide dan langsung menarin Kyung Soo lalu mempraktekan hal yang pernah di lakukan oleh Seung Jo saat mau menciumnya dulu. Kyung Soo senang melihat hal itu dan bilang bahwa Ha Ni benar-benar hebat telah memberikan ide seperti itu. Ha Ni terus berlatih hal itu dengan Kyung Soo di lapangan tennis. Ketua Tennis datang dan Kyung Soo bilang pada ketua Tennis bahwa dia sedang sibuk jadi sebaiknya Ketua Tennis saja yang mengajar Tennis. Ketua tennis tersenyum dan berkata pada Ha Ni, "Oh Ha Ni, ajarkan dia dengan cara yang benar!" Ha Ni tersenyum dan menjawab, "Siap!" Saat sedang latihan adegan itu. Ada anggota klub yang melihat hal itu dan sangat kaget sehingga mereka langsung diam-diam melihat Kyung Soo dan Ha Ni. Kyung Soo bertanya, "Aku bingung saat mencium, aku harus melihat kiri atau kanan?" Ha Ni juga kebingungan dan menjawab, "Pokonya pikirkan saja waktu yang tepat." Kyung Soo mengerti dan berkata, "Wah Oh Ha Ni kau ternyata pandai ya dalam hal ciuman." Ha Ni hanya tertawa dan anggota klub tennis yang mendengar hal ini langsung kaget. Joo Ri sedang bekerja di salon dan dia mendengar ada mahasiswa yang membicarakan Ha Ni. Joo Ri penasaran dengan hal itu dan menanyakannya pada mahasiswa itu, "Sepertinya ada gossip yang menarik. Mengenai apa?" Mahasiswa itu menjawab, "Ah ini mengenai mahasiswa di kampus kami. Dia katanya menyukai seorang laki-laki tapi ada rumor yang meihat bahwa perempuan itu sedang mencium senior di lapangan tennis. Benar-benar bagaimana mungkin perempuan itu bisa meninggalkan Baek Seung Jo yang sempurna itu?" Joo Ri benar-benar kaget dan langsung berlari pergi tanpa menyelesaikan rambut mahasiswa yang sedang di cuci. Seung Jo datang ke lapangan Tennis dan semua anggota klub menatap ke dia dan berbisik-bisik. Ada seorang mahasiswa yang sedang menggosip dan Seung Jo mendengarnya, "Sepertinya Baek Seung Jo tidak mengetahui hal ini. Sudah beredar kabar bahwa Ha Ni berciuman dengan Kyung Soo. Bahkan Ha Ni meminta di cium ulang oleh Kyung Soo. Benar-benar aneh bukan? Lalu bagaimana dengan Seung Jo? Sepertinya Ha Ni meninggalkan Seung Jo." Seung Jo diam saja berusaha tidak mempedulikan hal itu. Kyung Soo mencoba menyatakan perasaannya pada He Ra namun dia gugup dan tidak bisa berkata apa-apa hingga akhirnya He Ra pergi. Ha Ni jelas kesal melihat itu dan menggerutu kesal pada Kyung Soo. Kyung Soo akan berubah percaya diri jika memegang raketnya makanya dia memegang raketnya dan ingin menghampiri He Ra. Ha Ni takut Kyung Soo justru akan menjadi kejam sehingga dia menahan Kyung Soo dan mencoba melepaskan raket dari tangan Kyung Soo. Ha Ni terus mencoba merebut raket itu dan itu membuat Ha Ni dan Kyung Soo terlihat seperti berpelukan. Semua anggota klub melihat itu dan saling berbisik. dan pada saat itu Seung Jo sedang ada di lapangan dan melihat hal itu. Joo Ri dan Min Ah menghampiri Ha Ni dan menanyakan mengenai gossip yang beredar mengenai hubungan Ha Ni dan Kyung Soo. Ha Ni tertawa maun beberapa detik kemudian dia langsung kaget saat mengingat hal itu. Joo Ri dan Min AH ikut kaget dan bertanya, "Apakah itu benar? Kaliang berciuman?" Ha Ni menjelaskan, "Tidak. Aku hanya memberikannya pelajaran." Joo Ri berfikir dan tanya, "Pelajaran?Pelajaran tentang apa? AH! Apakah tentang pelajaran seks?" Ha Ni langsung berkata, "Tentu tidak!" Ada bola yang terjatuh dan mengenai kepala Ha Ni. mahasiswa yang bermain bola pun mengambil bola itu dan meminta maaf. Mahasiswa itu mellihat Ha Ni dan mulai bergossip lagi. Semua mahasiswa di kamus mengenali Ha Ni karena gossip hubungan Ha Ni dan Kyung Soo sudah beredar luas dan itu membuat Ha Ni sangat dikenal banyak orang. Min Ah pun berkata, "Sepertinya gossip ini benar-benar sudah berkembang dengan cepat." Seharian Seung Jo terus bad mood dan He Ra bertanya, "Kenapa? Kau terlihat sedih. Apa kau sedih karena gadis yang selama ini terus mengikutimu itu tiba-tiba pergi?" Seung Jo diam saja tidak berkomentar. Ha Ni lari-lari dan langsung mengejar Seung Jo. He Ra melihat Ha Ni dan berkata, "Wow pemeran utama gossip itu sudah datang sepertinya. Kau terlihat pemalu tapi ternyata.... Sejak kapan kau dekat dengan Kyung Soo?" Ha Ni menatap Seung Jo dan bertanya, "Kau... Kau sudah mendengar gossip ini?" Seung Jo tidak menatap Ha Ni dan berpamitan pada He Ra lalu berjalan pergi dan menabrak bahu Ha Ni. He Ra tersenyum senang dan mengucapkan selamat pada Ha Ni lalu dia berjalan pergi. Ha Ni benar-benar sedih. Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo akan pergi berlibursehingga mereka harus meninggalkan Eun Jo sendirian di rumah karena Seung Jo sedang ada di kampus. Ibu Seung Jo sangat khawatir meninggalkan Eun Jo namun Eun Jo bilang bahwa dia ini sudah cukup dewasa dan akan baik-baik saja. Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo pergi. Eun Jo langsung menelfon untuk memesan pizza dan minum soda sambil bermain game. Ha Ni benar-benar tidak tau apa lagi yang harus di lakukan untuk menjelaskannya pada Seung Jo. Ha Ni mencoba mengirimkan sms pada Seung Jo namun dia tidak berani mengirimkan sms pada Seung Jo. Seung Jo sedang ada di perpustakaan dan dia melihat HOnya bergetar. Seung Jo melihat HPnya dan terlihat ada miss call dari Ha Ni. Dan Seung Jo pun hanya mendiamkan telfonnya. Ha Ni datang ke rumah Seung Jo dan ya dia bilang bahwa dia sendoro bingung kenapa bisa datang ke rumah Seung Jo. Saat di depan pintu, Ha Ni mendengar ada suara sesuatu yang terjatuh dan dia pun jadi penasaran makanya dia masuk ke dalam rumah dan kaget saat melihat Eun Jo yang ada di lantai mengerang kesakitan. Ha Ni panik dan bertanya, "Eun Jo kenapa? Dimana Ibu?" Eun Jo menjawab lemas, "Perutku.. Ibu sedang berlibur." Ha Ni sangat panik dan kebingungan. Akhirnya Ha Ni mencoba menelfon Seung Jo menggunakan telfon rumah. Seung Jo mengangkat telfon dan kaget saat tau kalau Ha Ni menelfon dari rumahnya, "Sedang apa kau dirumah?" Ha Ni menjawab, "Eun Jo... Eun Jo... dia bilang sakit perut dan dia muntah. Apa yang harus kulakukan?" Seung Jo berkata, "Tenanglah. Mungkin ini usus buntu. Kau dengarkan perintahku dan ikuti. Pertama baringkan dia dan jaga agar suhu tubuhnya tetap hangat. Hitung berapa kali dia muntah lalu telfon ambulans dan minta diantar ke rumah sakit Universitas Parang. Aku akan segera kesana. Oh Ha Ni aku mengandalkanmu." Ambulans datang dan langsung membawa Eun Jo ke rumah sakit. Dokter bilang pada Ha Ni bahwa Eun Jo terkena radang usus dan harus di operasi. Ha Ni jelas bingung untuk mengambil keputusan. Dokter bilang bahwa ini bukan operasi serius jadi Ha Ni harus segera mengambil keputusan. Ha Ni ingat kata-kata Seung Jo yang bilang percaya padanya sehingga dia pun setuju untuk melakukan operasi untuk Eun Jo. Seung Jo datang terburu-buru ke rumah sakit dan bertemu dengan Ha Ni. Ha Ni bilang bahwa Eun Jo saat ini sedang di operasi. Seung Jo sudah tau mengenai hal itu dan meminta Ha Ni tidak perlu khawatir lagi. Dokter keluar dari ruang operasi dan bilang pada Seung Jo bahwa operasi telah berjalan sukses dan Eun Jo harus tetap di rawat beberapa hari untuk memulihkan luka jaitan di perutnya akibat luka operasi. Eun Jo sudah di pindahkan ke kamar rawat biasa dan dia masih tertidur. Ha Ni menunggui Eun Jo dan Eung Jo datang lalu bilang bahwa Ibu dan Bapa Seung Jo akan kembali ke korea dengan menggunakan pesawat sore ini. Ha Ni mengerti dan bilang bahwa Orang Tua Seung Jo pasti sangat khawatir. Seung Jo lalu bilang bahwa tadi Dokter memuji Ha Ni yang bersikap cepat mengambil keputusan operasi sehingga semua berjalan dengan lancar. Ha Ni bilang bahwa dia melakukan itu semua karena Seung Jo lah yang memberi tahu dia.
Seung Jo bilang bahwa dia tidak percaya kalau radang usus itu ternyata penyakit yang berbahaya. Ha Ni mencoba menghindar dari Seung Jo dan bilang akan menelfon ayahnya tapi dia lupa meletakan HP dan dompetnya. Seung Jo memegang bahu Ha Ni. Ha Ni lalu berkata, "Kau tau... Gossip mengenai aku dan Kyung Soo itu..." Seung Jo memotong omongan Ha Ni, "Kyung Soo telah menjelaskan semuanya padaku. Terima kasih Oh Ha Ni."
Ha Ni langsung berbalik dan memeluk Seung Jo, "Aku sangat takut. Aku takut jika sesuatu yang berbahaya terjadi pada Eun Jo." Seung Jo menenangkan Ha Ni, "Sudahlah tidak apa-apa." Ha Ni terus menangis dan dalam hati dia berkata, "Ini pertama kalinya... Seung Jo berkata dengan lembut padaku. Hitiku benar-benar merasa lega. Mata dan hatiku... Aku menangis terus menerus. " Ha Ni datang ke rumah sakit dan membawa bunga. Ibu Seung Jo sudah datang dari liburannya dan menunggui Eun Jo. Eun Jo bosan melihat Ha Ni karena pada intinya Ha Ni datang ke rumah sakit hanya untuk bertemu Seung Jo. Ibu langsung memarahi Eun Jo dan bilang bahwa Ha Ni ini telah menjadi penyelamat Eun Jo. Ha Ni bertanya pada Ibu Seung Jo, "Dimana Seung Jo?" Ibu Seung Jo menjawab, "Dia sebentar lagi datang." Ibu Seung Jo berkata, "Ah pasti sangat menyenangkan jika kau kembali ke rumah kami." Seung Jo datang dan bertanya, "LAGI?" Ibu Seung Jo melihat itu dan bilang, "Ya Seung Jo, Sekarang kau tau kan jika ada Oh Ha Ni maka kau akan merasa hebat?" Seung Jo tidak mempedulikan itu dan langsung menghampiri Eun Jo. Ibu Seung Jo dan Bapa Seung Jo sangat berterima kasih pada Papah karena jika tidak ada Ha Ni mungkin Eun Jo sudah sangat kesakitan. Bapa Seung Jo lalu bertanya, "Bagaimana rumahmu?" Papah menjawab, "Karena ini di akibatkan oleh gempa maka pihak asuransi tidak mau menggantinya tapi aku akan terus berusaha menuntut hak yang harus kudapatkan." Bapa Seung Jo lalu memberikan Papah sebuah amplop yang berisi uang yang dulu di berikan pada Bapa Seung Jo sebagai uang pembayaran telah di perbolehkan menginap lama di rumah Keluarga Baek. Papah terus memaksa agar keluarga Baek mau menerimanya tapi Ibu Seung Jo bilang bahwa dia tidak akan pernah menerima uang itu. Bapa Seung Jo juga bilang pada Papah agar memakai uang itu untuk mengurus Restaurant saja. Ibu Seung Jo lalu berkata, "Simpan saja uang itu dan tinggallah bersama kami lagi." Papah bilang bahwa dia tidak bisa kembali ke rumah Keluarga Baek demi Ha Ni. Ibu Seung Jo lalu berkata, "Kau tau apa tentang perempuan? Ku pasti tidak tau bahwa Ha Ni dan Seung Jo telah melakukan seustu bukan? Mereka sudah pernah berciuman bahkan Seung Jo lah yang pertama mencium Ha Ni." Papah dan Bapa Seung Jo jelas sangat kaget mendengarnya. Ibu Seung Jo melanjutkan omongannya, "Jadi ini bukti bahwa Seung Jo juga selama ini menyukai Ha Ni." Ha Ni datang kembali ke rumah sakit untuk menjenguk Eun Jo. Ha Ni membeli kue dan menawarkannya pada teman sekamar Eun o yaitu No Ri. Tapi Ha Ni selalu saja salah menyebut nama No Ri makanya Ha Ni meminta maaf pada No Ri. No Ri bilang bahwa dia senang karena suasana rumah sakit jadi menyenangkan setelah ada Ha Ni. Eun Jo bertanya, "No Ri kau sudah berapa lama di rawat disini?" No Ri menjawab, "Sekitar 1 tahun 2 bulan. Dan itu membuatku harus mengulang pelajaran kelas 4." Ha Ni menawarkan membantu No Ri untuk belajar. Seung Jo bertanya, "Membantu dia belajar? Apa kau pikir ini masuk akal? Kau terlalu gegabah." Eun Jo juga berkomentar, "Dasar bodoh!" Ha Ni bilang bahwa dia bisa mengajarkan No Ri tabel perkalian. No Ri berkata, "Tapi aku sudah belajar itu pada kelas 2." Seung Jo berkata, "Sudah cepat bagikan saja kuenya itu." Eun Jo bilang pada No Ri bahwa Ha Ni ini sangat bodoh. Ha Ni jelas kesal di katakan seperti itu. Joon Gu melihat Papah yang sedang melamun dan dia pun bertanya, "Ada apa? Wajahmu seperti sedang memikirkan sesuatu." Papah kaget di tanya begitu dan hanya berkata, "Kau sudah membersihkan semuanya? Kerja bagus." Joon Gu bertanya, "Apa ada sesuatu yang terjadi pada Ha Ni?" Papah menjawab, "Ha Ni? Apa yang terjadi pada Ha Ni? Ah kau boleh pulang sekarang." Joon Gu pun pamit pulang duluan. Suster memeriksa No Ri dan menegur Ha Ni karena No Ri terserang demam gara-gara bermain seharian dengan Ha Ni. Ha Ni meminta maaf pada No Ri tapi No Ri bilang bahwa ini bukan kesalahan Ha Ni. Justru No Ri merasa senang dengan kehadiran Eun Jo, Ha Ni dan juga Seung Jo karena suasana di rumah sakit terasa lebih menyenangkan. Seung Jo bilang bahwa ini sudah malam dan saatnya istirahat. Ha Ni dan Seung Jo berjalan pulang bersama. Ha Ni bertanya, "Kira-kira apa penyakit No Ri?" Seung Jo menjawab, "Sepertinya penyakit jantung." Ha Ni merasa sedih dan bilang bahwa No Ri sangat kasian sekali karena masih kecil tapi sudah menderita seperti itu. Seung Jo berkata, "Sudah kau tidak usah sedih." Ha Ni bertanya, "Apa kau punya ide untuk membantunya?" Seung Jo balik bertanya, "Apa yang bisa aku lakukan?" Ha Ni mendapatkan ide dan bilang, "Jika saja kau mnjado dokter maka kau pasti akan bisa menolong banyak orang seperti No Ri. Semua orang pasti akan sangat berterima kasih padamu. Menurutmu bagaimana?" Seung Jo menjawab, "Jika kau memintaku menjadi dokter apakah aku harus menjadi dokter?" Ha Ni berkata, "Ya. kau cocok menjadi dokter. Baek Seung Jo cocok memakai pakaian jas lab... Wow aku sangat ingin melihatmu seperti itu." Seung Jo berkomentar, "Kau ini sangat aneh." Ha Ni berjalan bersama Joo Ri dan Min Ah. Joo Ri dan Min Ah bertanya "Jadi kau setiap hari ke rumah sakit? Berarti kau melewati waktu banyak bersama Seung Jo." Ha Ni menjawab, "Ya. Karena Ibu Seung Jo selalu meninggalkan kami maka kami hanya berdua saja." Min Ah berkomentar, "Seandaikan saja Eun Jo di rawat lebih lama..." Ha Ni berkata, "Ya kau tidak boleh berfikir seperti itu." Joo Ri berkomentar, "Alah kami tau kalau kau ini pasti berharap seperti itu kan agar bisa lebih lama bersama Seung Jo." Ha Ni hanya tersipu malu. Ha Ni dan Seung Jo selalu datang ke rumah sakit dan bermain-main bersama Eun Jo dan No Ri. Bahkan mereka mendorong No Ri dan Eun Jo dengan menggunakan kursi roda. Seung Jo mengajarkan mereka berdua bahasa inggris dan Ha Ni menyediakan makanan untuk mereka semua. Bahkan mereka pun ikut merayakan ulang tahun No Ri. Akhirnya Eun Jo di perbolehkan pulang dan No Ri mengucapkan selamat karena Eun Jo boleh pulang. Eun Jo terlihat sangat sedih harus meninggalkan No Ri. No Ri juga mengucapkan terima kasih pada Ha Ni dan Seung Jo. Ha Ni sedih harus berpisah dengan No Ri sehingga dia memeluk No Ri. Eun Jo menangis dan bilang bahwa dia pasti akan datang berkunjung ke No Ri. No Ri juga bilang bahwa dia akan cepat sembuh dan berkunjung ke rumah Eun Jo. Eun Jo terus menatap gedung rumah sakit dan Ha Ni bilang bahwa No Ri tadi tidak menangis jadi sebaiknya Eun Jo juga jangan menangis. Seung Jo bilang bahwa No Ri pasti menahan agar tidak menangis di depan teman pertamanya di rumah sakit. Dan ternyata benar saja, No Ri sesungguhnya sangat sedih dan dia juga menangis karena kehilangan teman pertamanya itu. Ha Ni, Eun Jo dan Seung Jo pulang ke rumah dan mereka di kejutkan oleh pesta kejutan yang di buat oleh Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo dan Papah. dan ini juga merupakan pesta untuk menyambut Ha Ni datang ke rumah keluarga Baek. Ha Ni tidak mengerti hal ini dan Papah pun bilang bahwa dia tau jika Ha Ni selama ini tidak senang tinggal di Restaurant Mie. Ibu Seung Jo juga bilang bahwa dia lebih senang jika Ha Ni pindah ke rumah keluarga Baek lagi. Semua mengucapkan selamat datang pada Ha Ni kecuali Seung Jo dan Eun Jo. Eun Jo tentu tidak mau Ha Ni kembali ke rumah karena itu artinya kamarnya akan dipakai kembali oleh Ha Ni. Ibu Seung Jo bilang bahwa Eun Jo ini harusnya mengucapkan terima kasih pada Ha Ni karena sudah di selamatkan. Ha Ni hanya tertawa dan bilang bahwa pada saat itu dia memang harus menolong Eun Jo. Seung Jo hanya berkomentar, "Aku lelah dan ingin makan." Ha Ni mendengar itu langsung tersenyum. Ha Ni membantu Ibu Seung Jo mengelap piring dan Ha Ni bilang bahwa dia akan menyelesaikan semuanya dan Ibu Seung Jo boleh tidur duluan. Ibu Seung Jo sekali lagi mengucapkan selamat datang dan pergi tidur. Eun Jo datang ke dapur dan bilang bahwa dia mau ambil minum. Lalu Eun Jo berkata, "Oh Ha Ni kali ini kau banyak membantuku.... Ehmm... Terima kasih...." Setelah mengucapkan terima kasih,Eun Jo langsung berlari. Ha Ni melihat itu tertawa dan berkata, "Anak itu... Ternyata dia cukup lucu." Ha Ni keluar rumah dan bertemu dengan Seung Jo yang sedang duduk di luar rumah. Ha Ni berkata, "Hmm sepertinya aku akan tinggal disini lagi." Seung Jo berkomentar, "Asalkan tidak tinggal dijalan." Ha Ni tersenyum malu-malu dan menatap bintang sambil sesekali menatap Seung Jo. Seung Jo juga menatap bintang dan sesekali melihat Ha Ni lalu tersenyum. Joon Gu memasak di restaurant dengan serius dan dia senang saat Ha Ni dan papah datang. Joon Gu bilang bahwa dia memasak yang special untuk Ha Ni dan dia berharap Papah bisa mencoba masakannya itu. Papah dan Ha Ni saling lirik dan meminta salah satu dari mereka harus menjelaskan pada Joon Gu bahwa Ha Ni akan pindah kembali ke rumah Seung Jo. Ha Ni berkata, "Joon Gu... sebenarnya aku sudah makan malam. Papah katakanlah..." Papah melihat Joon Gu dan berkata, "Sebenarnya... Ah ya kau melakukan pekerjaanmu dengan sangat baik." Ya mereka berdua tidak ada yang berani mengatakan hal ini pada Joon Gu karena Joon Gu terlihat ceria. Ha Ni mendesak papah untuk mengatakan yang sejujurnya dan Papah pun berkata, "Joon Gu, sebenarnya kami memutuskan untuk pindah kembali ke rumah Keluarga Baek Seung Jo. Disini kurang nyaman dan kebetulan Keluarga Baek menawarkan kami kembali jadi kami akan kembali. Aku rasa kau akan mengerti." Senyum ceria Joon Gu pun hilang tapi dia berusaha tenang dan berkata, "Ya aku mengerti. Ha Ni cobalah masakanku ini. Ah ya aku permisi ke dapur sebentar." Di dapur Joon Gu terdiam lama dan merasa sedih. Ha Ni kembali ke rumah Seung Jo dan dia sedang berendam di kamar mandi sambil berfikir, "Aku merasa tidak enak hati pada Joon Gu tapi aku juga merasa senang bisa pindah kemari karna lebih dekat dengan Seung Jo. Aku gembira tapi kadang aku merasa gugup juga. Apakah aku akan menjalankan semua ini dengan baik-baik saja?" Ha Ni selesai mandi dan dia mencari sesuatu namun tidak menemukannya. Ha Ni menintip keluar dari kamar mandi dan kaget saat melihat Seung Jo membawa benda yang dia cari yaitu celana dalamnya. Seung Jo bilang bahwa dia menemukan itu di depan pintu kamar mandi. Ha Ni gugup dan ingin cepat masuk ke kamarnya tapi Seung Jo berkata, "Kau tidak memiliki badan yang bisa di bilang seksi. Apakah kau berhenti bertumbuh saat SD?" Jelas Ha Ni tidak terima di ejek seperti itu dan dia bertanya, "Apakah menyenangkan bagimu membuat seseorang tampak bodoh? Jika kau tidak suka tinggal bersamaku maka katakan saja dengan jujur. Kau bisanya hanya marah dan mengatakan bodoh pada orang orang." Seung Jo berkata, "Aku marah? Hmm entahlah tapi mungkin benar aku hanya bisa mengerjaimu saja jika melihatmu." Bapa Seung Jo kaget melihat Seung Jo yang sedang mengobrol dengan Ha Ni yang hanya memakai handuk saja jadi dia berkata, "Kalian sebaiknya jangan terlalu berdekatan karena belum menikah. dan berhati-hatilah apalagi ada Eun Jo." Ha Ni sangat malu mendengar hal itu makanya dia langsung masuk kedalam kamarnya. Semantara tu Seung Jo tertawa. Bapa Seung Jo dan Seung Jo pergi bersama. Bapa bertanya, "Kapan kau akan memilih jurusan kuliahmu?" Seung Jo menjawab, "Pada tahun keduaku." Bapa kembali bertanya, "Lalu apakah kau sudah memutuskan jurusan apa yang akan kamu tempuh? Kau akan lebih baik jika masuk bisnis saja." Seung Jo langsung menjawab, "Aku tidak tertarik." Bapa pun bertanya, "Kenapa?" Seung Jo tidka menjawab dan hanya berkata, "Tolong turunkan aku di depan sana." Ha Ni pergi ke kampus dengan mngendarai sepedahnya dan dia bertemu dengan Seung Jo makanya dia berhenti dan melambaikan tangan pada Seung Jo. Tapi Seung Jo bersikap dingin, bahkan dia sama sekali tidak mempedulikan Ha Ni. Ha Ni jelas jadi kebingungan melihat perubahan sifat Seung Jo lagi. Ha Ni bercerita pada Min Ah dan Joo Ri tentang Seung Jo yang kembali dingin padanya. Joo Ri dan Min Ah jelas ikut bingung karena jika mendengar cerita Ha Ni, Seung Jo sepertinya sudah mulai melunak aplagi setelah kejadian ciuman itu dan saat Ha Ni menangis di pelukannya Seung Jo. Ha Ni sedih dan bilang bahwa dia tidak tau apakah sebenarnya Seung Jo ini tertarik padanya atau tidak. Ha Ni bertanya, "Min Ah apakah kau punya ide untuk mencari tau apakah dia tertarik padaku atau tidak?" Min Ah berfikir dan berhasil mendapatkan ide, "Apakah kita harus mencoba memakai teori menguap? Jika kau menguap, lihatlah apakah dia mengikutimu juga? Jika iya itu artinya dia tertarik padamu." Ha Ni mencoba teori itu di saat kelas Bahasa Inggris. Ha Ni menguap dan beberapa detik kemudain Seung Jo ikut menguap. Ha Ni sangat senang melihat itu tapi ternyata bukan hanya Seung Jo yang menguap, hampir mahasiswa satu kelas ikut menguap karena pelajaran Bahasa Inggris ini membosankan. He Ra melihat Seung Jo dan langsung tersenyum dan mengajak mengobrol. He Ra bilang bahwa dia tidak pernah merasa sengsara karena orang tuanya sangat bak dan dia selalu mendapatkan apapun. Seung Jo berkomentar bahwa dia dan He Ra memiliki kemiripan. Seung Jo bilang bahwa selama ini dia hidup dengan penuh keberuntungan. He Ra bertanya, "Lalu kita harus bagaimana? Hahaha sepertinya kita ditakdirkan bersama." Seung Jo berkata, "Duniaku sangat sempurna sebelum Oh Ha Ni datang. Saat dia datang, aku merasakan bahwa dunia sepertinya memiliki rencana lain untukku dan yeah mungkin selama ini dia benar dan akulah yang salah. Ini sedikit mengejutkan sehingga aku harus menjelajahi dunia ini. Aku sering memikirkan hal itu akhir-akhir ini. Tapi bagaimana pun juga terima kasih He Ra karena sudah mau mendengarkan ceritaku ini." He Ra tersenyum di depan Seung Jo tapi sesungguhnya dia benar-benar merasa kecewa karena Seung Jo justru membicarakan Ha Ni. Ha Ni datang ke tempat latihan tennis untuk mencari Seung Jo tapi justru Kyung Soo menarik Ha Ni dan masih membahas tentang cara untuk mencium He Ra. Kyung Soo meminta Ha Ni membantunya untuk latihan namun Ha Ni tidak mau. Kebetulan ada ketua Tennis dan dia menawarkan diri untuk membantu Kyung Soo berlatih mencium He Ra. Ya Ketua Tennis akan ada di posisi menyender di tembok dan Kyung Soo yang akan mencium tapi sebelum Kyung Soo mencium, Ketua Tennis tiba-tiba mencium Kyung Soo. (Omo. Gay?) Kyung Soo berkata pada Ha Ni, "Lihatkan, waktunya tidak tepat. Bagaimana jika hal itu terjadi hah?" Ha Ni lalu menawarkan Kyung Soo untuk memegang raket, "Kyung Soo kau mau memegang raket? Biasanya jika kau memegang raket maka kau akan berubah menjadi sangat percaya diri. Ini peganglah." Kyung Soo memegang raket dan diri dia pun mulai berubah. Kyung Soo menatap Ketua Tennis dan langsung ingin menciumnya tapi Ketua Tennis takut dan langsung berlari. (Jadi gini loh Kyung Soo itu mau latihan adegan saat dulu Seung Jo mencium Ha Ni. Nah dia latihannya itu sebagai Seung Jo dan Ketua Tennis yang menjadi Ha Ni.) Di rumah Ha Ni membantu pekerjaan Ibu Seung Jo dan Ibu Seung Jo berkata, "Aku sering merasa kelelahan mengerjakan ini semua tapi karena ada Ha Ni ini semua merasa menyenangkan. Tenyata benar ya jika manusia ini tidak bisa hidup sendiri. Ah ya Ha Ni bisakah kamu mengambilkan beberapa baju kotor Eun Jo di kamar Seung Jo?" Ha Ni tersenyum senang dan berkata, "Baiklah." Ha Ni masuk ke lemari pakaian Seung Jo dan dia sangat senang melihat pakaian Seung Jo apalagi Seung Jo ternyata masih menyimpan couple shirt yang waktu itu di beli Seung Jo saat mereka terjatuh dari perahu. Ha Ni ingat bahwa dia harus buru-buru sehingga dia langsung keluar dari lemari Seung Jo. Ha Ni melihat ada koran di tempat tidur Seung Jo dan ada beberapa kolom yang di lingkari. dan kolom yang di lingkari itu mengenai Kamar sewa dan juga kerja paruh wkatu. Seung Jo masuk ke kamarnya dan bertanya, "Apa yang kau lakukan disini?" Ha Ni kaget dan menjawab, "Aku... Aku hanya mengambil pakaian kotor Eun Jo." Seung Jo dengan dinginnya berkata, "Kalau begitu kenapa kau lama-lama di dalam sini?" Ha Ni sedikit kebingungan namun dia berkata, "Ah ya tadi Kyung Soo bilang padaku bahwa kau mungkin akan pindah dari rumah ini. Hahaha dia itu benar-benar aneh ya." Seung Jo tiba-tiba berkata, "Itu benar. Aku akan meninggalkan rumah ini." Ha Ni bertanya-tanya, "Kenapa?" Seung Jo balik bertanya, "Kenapa? Apa aku juga harus meminta ijin darimu jika ingin pindah?" Ha Ni sedih dan bertanya, "Apa kau ingin pindah karena aku ada disini?" Seung Jo menjawab, "Ini tidak ada hubungannya denganmu. Jangan selalu menyalahkan dirimu." Tiba-tiba Ibu Seung datang dan bertanya, "Hah? Siapa yang akan pergi? dari rumah ini?" Malamnya, Seung Jo menghadap ke Ibu dan Bapa untuk meminta izin hidup mandiri. Bapa Seung Jo setuju akan hal ini namun tentu Ibu Seung Jo yang tidak setuju karena Ha Ni baru saja pindah dan kini justru Seung Jo yang ingin pergi. Seung Jo bilang bahwa ini bukan karena Ha Ni, keputusan ini dia ambil untuk dirinya sendiri. Ha Ni diam-diam mendengar pembicaraan itu dan berkata dalam hati, "Bagaimana ini? Seung Jo akan pergi dan aku kembali ke rumah ini. Tapi kali ini Seung Jo akan pergi..."

Episode 10
Hari ini Seung Jo akan mulai pindah dari rumah. Ibu Seung Jo dan Eun Jo mengantar Seung Jo ke pintu depan dan menyampaikan beberapa nasihat, "Seung Jo... Jagalah dirimu. Ingat makan dan perbanyak makan sayuran dan buah. Jangan keluar malam hari dan..." Seung Jo memotong omongan Ibu dan berkata, "Aku mengerti. Aku mengerti." Ibu Seung Jo kembali berkata, "Telfonlah Ibu jika kau membutuhkan sesuatu dan ingat datanglah ke rumah sesekali." Seung Jo berkomentar, "Aku tidak memerlukan apapun."
Ha Ni sangat sedih melepaskan Seung Jo jadinya dia hanya bisa mengantar sampai pintu dan dia terus menunduk sedih. Seung Jo melihat Ha Ni dan berkata, "Aku pergi Eun Joo." Eun Jo sedih karena kakaknya ini akan pergi sehingga Eun Jo langsung memeluk Seung Jo. Ha Ni melihat kepergian Seung Jo dan dia berkata dalam hati, "Dia pergi... Dia benar-benar pergi seperti ini. Aku sangat bahagia saat kembali ke rumah ini karne dapat tinggal kembali bersama Seung Jo. Walaupun dia sangat dingin dan kata-katanya sangat kejam, tapi aku merasa itu menyenangkan karena bisa bersamanya." Ibu Seung Jo melihat Ha Ni menangis dan dia berkata, "Ha Ni jangan menangis. Kita tunggu saja dia. Dia tidak pergi jauh jadi tunggulah dia akan kembali." Ha Ni hanya tersenyum kecil dan menghapus air matanya. Ha Ni menaiki bis dan dia berkata dalam hati, "Kini aku tidak bisa melihatnya selain di kampus. Dia... Dia mungkin sudah melupakanku. Huh menyedihkan." Min Ah datang menghampiri Ha Ni yang sedang melamun dan bilang bahwa seminggu ini Ha Ni selalu terlihat lesu bahkan seperti Gurita yang tidak memiliki tulang. Min Ah memberikan semangat pada Ha Ni agar segera bangkit walaupun Seung Jo pergi dari rumah. Terlihat Seung Jo dan teman-temannya sedang berjalan dan Min Ah pun berkata, "Ha Ni cepat sapa dia. Bukankah kau sangat merindukannya?" Ha Ni menggeleng dan berkata, "Tidak. Untuk sesaat aku merasa ketakutan untuk berbicara dengannya." Min Ah pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan mengajak Ha Ni pergi ke kantin untuk menemui Joo Ri yang sedang makan siang disana.
Joo Ri melihat Ha Ni yang lesu dan berkomentar, "Omo Ha Ni berubah menjadi beberapa tahun yang lalu." Min Ah juga berkomentar, "Ya. dia kembali seperti pada saat SMA dulu." Ha Ni diam saja. Joon Gu senang melihat Ha Ni dan langsung menyapanya tapi justru Ha Ni memalingkan kepalanya dan pergi. Joo Ri dan Min Ah kasihan pada Joon Gu dan berkata, "Kau sudah berusaha keras Joon Gu dan sepertinya kau sedang senang. Ada apa?" Joon Gu menjawab, "Ya aku sedang senang. Jika seperti ini aku maka Ha Ni akan datang padaku dan itu membuatku semangat. Ini seperti aku sudah menghajar Baek Seung Jo. Bukankah menyenangkan?" Joo Ri dan Min Ah hanya geleng-geleng kepala dan pergi meninggalkan Joon Gu. Joo Ri bertanya, "Kau apa tau dimana tinggalnya Seung Jo saat ini?" Ha Ni menjawab, "Entahlah." Min Ah bertanya, "Lalu bagaimana dengan tempat dia bekerja?" Ha Ni lagi-lagi menjawab, "Entahlah." Joo Ri benar-benar tidak percaya perempuan seperti Ha Ni bahkan tidak mengetahui dimana Seung Jo tinggal dan bekerja paruh waktu. Min Ah ikut sedih melihat Ha Ni dan bilang bahwa kehilangan orang yang di cintai memang menyedihkan. Ha Ni ada kegiatan klub tennis dan dia mengumpulkan bola tennis dengan lesu. Bahkan pada saat bola mengenai kepalanya, dia tidak menyadari hal itu. Anggota klub pun mulai kebingungan melihat sikap Ha Ni yang sepeti itu dan bilang bahwa Ha Ni sangat aneh dan tidak seperti biasanya. Lalu beredar kabar bahwa Ha Ni terlihat lesu itu karena Seung Jo pergi dari rumah dan itu membuat Ha Ni sedih. Ha Ni berkata dalam hati, "Seung Jo tidak datang untuk latihan Tennis. Aku tau kalau dia tidak akan datang tapi mungkin saja..." Kyung Soo melihat Ha Ni yang lesu dan langsung memarahinya karena Ha Ni tidak mengumpulkan bola dengan baik. Kyung Soo berfikir sesuatu lalu berkata, "Ha Ni apakah kau mau meneraktirku makan malam?" Ha Ni langsung menggeleng dan menjawab, "Aku tidak mau!" Kyung Soo berkata lagi, "Benarkah? Aku merasa ini sebuah penghinaan. Tadinya aku ingin memberikanmu informasi mengenai Baek Seung Jo. Jika kamu tidak mau maka sudahlah ayo latihan saja." Ha Ni langsung setuju dan berkata, "Ya aku setuju. Aku akan meneraktirmu." Kyung Soo senang dan berkata, "Baguslah aku tau tempat makan yang enak. Ini tidak terlalu mahal jadi kau tidak perlu memikirkannya." Ha Ni lalu bilang, "Lalu bagaimana dengan informasi yang akan kau berikan padaku?" Kyung Soo menjawab, "Ah informasi itu. Kau tau kan bahwa Seung Jo tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku jadi tentu saja informasi yang akan aku berikan padamu itu sangat bagus. Setelah latihan aku akan mengantarmu ke tempat Seung Jo bekerja." Ha Ni jelas langsung sangat senang dan bersemangat kembali. Selesai latihan. Kyung Soo mengajak Ha Ni ke sebuah Restaurant. Ha Ni bertanya, "Apakah Seung Jo bekerja disini?" Kyung Soo mejawab, "Ya. Dia menjadi pelayan disini dan akulah yang mengenalkan tempat ini padanya. Dan sebenarnya aku juga bekerja di sini pada saat libur. Ayo masuk." Mereka masuk ke dalam Restaurant dan ternyata pelayan yang menyambut itu kenal dengan Kyung Soo, "Oh Kyung Soo... Kau datang untuk bekerja hari ini?" Kyung Soo menjawab, "Tidak. Aku datang kemari sebagai penggan. Dan tolong siapkan 2 tempat." Kyung Soo dan Ha Ni pun duduk dan melihat-lihat menu. Ha Ni maish mencoba mencari Seung Jo di dalam Restaurant itu namun Kyung Soo langsung berkata, "Ha Ni pesanlah makanan cepat." Ha Ni mengerti dan langsung melihat menu sambil berfikir lama. Tiba-tiba ada suara, "Apakah kau sudah memutuskannya? Cepatlah. Kau sudah melihat itu cukup lama dan seharusnya kau sudah bisa menentukannya." Ha Ni kaget mendengar suara itu karena itu adalah suara Seung Jo. Seung Jo bersikap ketus pada Ha Ni dan Kyung Soo saat pemesanan dan dia juga langsung meninggalkan meja Ha Ni dan Kyung Soo. Kyung Soo berkata, "Ha Ni, bagaimana? Apa? Kenapa kau seperti mau menangis begitu?" Ha Ni terlihat sedih dan berkata, "Sudah lama sekalu aku tidak berbicara dengannya." Kyung Soo bertanya, "Kau berbicara dengannya? Aku hanya mendengar bahwa tadi itu hanya pemesanan saja bukan pembicaraan. " Ha Ni melihat Seung Jo yang sedang melayani tamu dan dia berkoemntar, "Omo... Bagaimana mungkin dia tetap terlihat sangat tampan dengan pakaiannya itu? Ah ya Kyung Soo... Apakah kau tau dimana Seung Jo tinggal?" Kyung Soo menjawab, "Tinggal? Ah aku belum tau mengenai itu." Ha Ni kecewa mendengar itu. Seung Jo datang menghampiri meja Ha Ni dan Kyung Soo untuk mengantar pesanan. Seung Jo langsung pergi lagi setelah memberikan pesanan dengan wajah dinginnya. Ha Ni memanggil Seung Jo dan berkata, "Seung Jo Ah, Hallo. Dimana kamu tinggal sekarang?" Seung Jo menjawab, "Aku sedang bekerja." Ha Ni bertanya, "Apa kau marah karena aku datang kemari?" Seung Jo menjawab, "Aku tau kalau kamu pasti cepat atau lambat akan mengetahui tempat ini dan datang kemari. Bagaimanapun jangan beritahu yang lain!" Ha Ni mengerti dan tersenyum senang. Mata hati melihat poster di Restaurant yang ternyata sedang membuka lowongan pekerjaan juga. Ha Ni bertekat untuk melamar pekerjaan di Restaurant itu juga agar bisa bersama-sama dengan Seung Jo. Ha Ni menemui Manager dan bilang bahwa dia akan bekerja dengan keras. Manager kebingungan dan bilang bahwa dia baru saja menerima seseorang untuk bekerja dan ternyata orang itu adalah He Ra. Ha Ni jelas sangat kaget dan meminta pekerjaan pada Manager tapi Manager tidka bisa berbuat apa-apa lagi. He Ra tersenyum menang dan berkata, "Sepertinya takdir mulai berubah. Semenjak Seung Jo pergi dari rumah, tempat dimana kau bisa melihat Seung Jo hanya di klub tennis kan? Tapi sayangnya dia jarang datang. Aku selalu sekelas dengan Seung Jo, bahkan satu tempat kerja dengan Seung Jo. Ya ampun bagaimana ini? Aku merasa bersalah padamu. Haha... Baiklah aku permisi untuk bekerja." Kyung Soo makan dengan lahap sementara Ha Ni diam saja karena kesal. Kyung Soo bertanya, "Bagaimana? Apa kau mendapat pekerjaan? Baguslah jika sudah karena kita sudah menyelesaikan masalah. Kamu harus berterima kasih padaku karena aku lah yang membantumu." Ha Ni sedang kesal sehingga dia mengajak Kyung Soo cepat pergi. Seung Jo menghampiri Ha Ni dan berkata, "Kau sudah mau pulang? Bagaimana dengan teh pesananmu?" Ha Ni baru ingat tentang itu dan bertanya, "Apakah kau bisa menyimpannya untuk besok? Besok aku akan kembali lagi kesini." Seung Jo jelas langsung berkata, "Tidak bisa! Dan aku tidak suka jika kau muncul kembali besok." Ha Ni berkata, "Aku janji tidak akan menganggumu. Bagaimanapun juga aku ini pelangganmu." Seung Jo tidak bisa berbuat apa-apa lagi dan hanya berkata, "Jangan bilang pada keluargaku!" Ha Ni tersenyum dan bertanya, "Jadi aku boleh datang kemari?" Seung Jo hanya menghela nafas panjang. Ha Ni belum pulang juga karena dia diam-diam masih melihat Seung Jo yang ternyata sedang mengobrol akrab dengan He Ra. Ha Ni melihat itu dan berkata, "Aku tidak bisa menenangkan hatiku jika He Ra selalu ada di sisi Seung Jo. Aku akan datang besok hari! Bagaimanapun juga aku senang melihatnya." Kyung Soo menghampiri Ha Ni dan mengajak Ha Ni untuk cepat pulang. Ha Ni pulang ke rumah dengan ceria. Ibu Seung Jo sedang makan malam bersama Eun Jo dan menawarkan Ha Ni untuk makan malam bersama. Ha Ni bilang bahwa dia sudah makan tadi. Ibu Seung Jo berkata, "Ah aku sudah lama tidak melihat Ha Ni tersenyum. Apa ada yang terjadi?" Ha Ni tersenyum dan menjawab, "Tidak..." Ibu Seung Jo berkata, "Sejak Seung Jo pindah kau terlihat sedih dan itu membuatku khawatir." Ha Ni mencoba bilang bahwa dia tau tempat kerja Seung Jo tapi dia ingat bahwa Seung Jo sudah mengancamnya dan meminta dia tidak memberi tahu pada siapapun juga mengenai dia bekerja di Restaurant. Tapi pada akhirnya Ha Ni menceritakan hal ini pada Ibu Seung Jo dan Eun Jo. Jelas Ibu Seung Jo sangat kaget dan ingin sekali datang kesana untuk melihat Seung Jo yang menjadi pelayan. dan tentu saja Eun Jo juga ingin melihatnya. Ibu Seung Jo lalu berkata, "Hmm bagaimana jika besok kita makan malam disana?" Ha Ni kaget mendengarnya, "Apa? Tapi dia bilang ini harus di rahasiakan..." Ibu Seung Jo mendapatkan ide dan berkata, "Aish Aku mengerti. Bagaimana jika kita menyamar dan duduk di kursi pojok?" Eun Jo langsung setuju dan Ibu Seung Jo sangat gembira. Ha Ni masuk ke kamarnya dan berfikir, "Seung Jo... Apa yang kau lakukan saat sendiri begini? Apa kamu sedang membuat makan malam atau membaca buku? Dimana kamu tinggal sekarang ini Seung Jo ah?" Keesokan harinya. Di restaurant ada yang sedang makan malam bersama dengan teman-temannya dan mereka memesan makanan dengan banyak hal yang rumit. Salah seorang berkata. "Ya pelayan itu pasti tidak bisa mengerti apa yang kita pesan. Pelan-pelanlah mengatakannya." Seung Jo langsung mengulangi semua pesanan dengan tepat dan bahkan dia tidak menulis pesanan itu pada memo. Tamu pun langsung kagum pada Seung Jo dan bilang bahwa Seung Jo pasti sangat pintar. Di meja lain terlihat Ibu Seung Jo, Eun Jo dan Ha Ni yang sedang menyamar. Eun Jo bilang bahwa Seung Jo sangat keren. Ibu Seung Jo berkata, "Ya dia berbakat tapi dia tidak imut. Dia akan terlihat imut jika tersenyum." Eun Jo bertanya, "Ibu... Apa kau pikir kita tidak akan ketahuan oleh Kakak?" Ha Ni panik dan Ibu Seung Jo berkata, "Tidak perlu khawatir. Kita menyamar dengan sangat baik." Ibu Seung Jo memanggil pelayan dan yang datang adalah Seung Jo. Seung Jo sudah mulai curiga dan akhirnya tau kalau Ibu, Eun Jo dan Ha Ni menyamar dan dia pun membongkar penyamaran itu. Ha Ni langsung meminta maaf pada Seung Jo. He Ra menghampiri meja Ibu Seung Jo dan memberikan salam. Ibu Seung Jo jelas sangat kaget saat tau kalau He Ra ternyata kerja di tempat yang sama dengan Seung Jo. Ibu Seung Jo berbisik pada Ha Ni, "Ha Ni kenapa bisa seperti ini?" Ha Ni menjawab, "Maafkan aku. Dia mendahuluiku saat akan melamar pekerjaan." Mereka sudah selesai makan bersama dan Ibu Seung Jo menasehati Seung Jo, "Ah pulang lah ke rumah sesekali. Dan hati-hati jangan sampai jatuh cinta pada He Ra! Jangan sampai!" Seung Jo menjawab, "Ya aku mengerti." Ibu Seung Jo lalu bertanya, "Seung Jo ayo katakan padaku dimana kamu tinggal?" Seung Jo menjawab, "sudah pulanglah cepat." Seung Jo lansgung masuk ke dalam Restaurant. Ibu Seung Jo menghampiri Ha Ni dan berkata, "Ha Ni, kau tidak boleh kalah dari He Ra! Ingatlah kalau kamu ini sangat gigih. Kamu harus beretmu dengannya setiap hari dan menempel padanya seperti lem! Datanglah setiap hari ke sini. Mengerti?" Ha Ni menganggukan kepala mengerti. Eun Jo berkomentar, "Tidak akan ada yang menyukai seorang penguntit. Kakaku sangat malang. Kasihan Seung Jo." Min Ah dan Joo Ri sama-sama kaget saat tau kalau He Ra ternyata selalu mengikuti Seung Jo kemana pun juga bahkan hingga ikut bekerja di Restaurant yang sama dengan tempat Seung Jo bekerja. Min Ah berkomentar, "He Ra cantik dan tidak pantang menyerah. Hmm tidak ada cara lain selain kau datang ke sana setiap hari." Ha Ni bertanya, "Bukankah Seung Jo tidak akan menyukai hal itu jika aku selalu datang?" Joo Ri berkata, "Ya Ampun. Apa yang kau katakan? Kamu adalah Oh Ha Ni yang selalu mengejarnya walaupun dia berlari atau tidak menyukaimu sama sekali. Kau ini seperti jangkring yang melekat pada pohon seperti lem." Ha Ni setuju dengan hal itu. Joo Ri bertanya, "Tapi masalahnya... Apakah kau punya uang dan waktu untuk datang kesana setiap hari?" Ha Ni baru memikirkan hal itu. Ha Ni datang kembali ke Restaurant sambil membawa bukunya untuk belajar. Seung Jo menghampiri Ha Ni dan bertanya, "Apa kau menyewa tempat ini? Apa hari ini kau belajar lagi?" Ha Ni menjawab, "Aku ada tugas yang harus di kumpulkan minggi depan." He Ra datang dan bilang pada Seung Jo bahwa dia yang akan melayani Ha Ni. Seung Jo pergi dan tentu saja Ha Ni sangat kesal melihat hal itu. Ha Ni bertanya, "Kau... Kau kenapa sengaja datang kemari?" He Ra tersenyum dan menjawab, "Sepertinya anda menganggu temanku. Apa yang ingin anda pesan?" Ha Ni sedang kesal dan menjawab, "Berikan padaku apa saja." He Ra berkata, "Baiklah. Tunggu sebentar."
He Ra kembali dan membawa pesanan Ha Ni. Ha Ni sangat kaget melihat makanan itu dan bertanya, "Hmm apa ini?" He Ra menjawab, "Ini adalah menu special Restaurant kami. Buknakah anda memintaku membawakan apa saja? Baiklah selamat menikmati." Ha Ni benar-benar kesal pada He Ra. Seharian Ha Ni terus berada di Restaurant bahkan saat dia mulai merasa bosan, dia mencoba menghilangkan kebosanannya itu dengan merangkai tusuk gigi dan memainkan permainan yang ada di HPnya. He Ra menghampiri Ha Ni dan bertanya, "Apakah kau ingin aku menuangkan kopi yang ke5 untukmu? Sebenarnya jika anda meminum kopi hingga 6 gelas dalam 1 hari, ini akan membuat anda sakit perut." Ha Ni kesal dan berkata, "Terima kasih karena kau bahkan telah mengkhawatirkan aku. Aku baik-baik saja." He Ra berkomentar, "Pria macam apa yang akan menyukai perempuan yang hanya membuang-buang waktunya hanya untuk sesuatu yang tidak berguna? Jika aku menjadi pria maka aku akan merasa bosan dan kesal. Jadi... Bekerja keraslah." Ha Ni ketiduran di Restaurant hingga akhirnya seorang pelayan membangunkan Ha Ni karena Restaurant sudah mau tutup. Ha Ni berjalan menuju kasir dan kaget saat tau kalau biaya makannya itu sangat mahal karena tadi dia dipesankan menu special oleh He Ra. Ha Ni mengeluarkan uangnya dan dia membayar dengan receh juga. Ha Ni lalu bertanya pada kaisr, "Sampai jam berapa Baek Seung Jo bekerja?" Kaisr awalnya hanya diam tapi akhirnya dia menjawab, "Hmm mungkin hingga jam 9 malam ini." Ha Ni tersenyum senang dan mengucapkan terima kasih Ha Ni menunggu Seung Jo di luar Restaurant dan berniat mengikuti Seung Jo agar bisa tau dimana Seung Jo tinggal. Ha Ni terus menunggu dan yang dia lihat justru Seung Jo dan He Ra yang berjalan pulang bersama. Ha Ni berkata pada dirinya, "Mereka pasti berjalan bersama karena rumah mereka di daerah yang sama. Ya pasti begitu." Ha Ni terus mengikuti Seung Jo dan He Ra yang masuk ke apartemen yang sama. Ha Ni sangat sedih dan berkata, "Apa? Seung Jo dengan He Ra tinggal bersama?" Ha Ni sangat kaget da dia benar-benar sedih. Ha Ni pulang ke rumah dengan lesu dan Ibu Seung Jo bertanya, "Ha Ni.. Ada apa? Kenapa kau pulang begitu telat? Aku snagat khawatir karena sudah hampir tengah malam." Ha Ni meminta maaf karena pulang telat. Ibu Seung Jo bertanya kembali, "Ada apa? Apa tadi ada pertemuan klub tennis? Apa sesuatu telah terjadi?" Ha Ni hanya menjawab, "Tidak. Semuanya baik-baik saja..." Ibu Seung Jo masih kebingungan dan dia bertanya, "Apakah kamu ingin mandi? Aku akan menyiapkan air panasnya untukmu." Ha Ni berkata, "Tidak perlu. Aku hanya ingin tidur. selamat malam." Ha Ni berjalan menaiki tangga menuju kamarnya dan Ibu Seung Jo berkomentar, "Hmm aneh." Ha Ni menangis dan berkata, "Seung Jo yang dulu tinggal di kamar sebelah, kini tinggal bersama He Ra. Apa maksud dari perkataannya yang bilang tidak membenciku? Dia tidak membenciku dan dia menyukai He Ri, apakah itu artinya? Mungkin saat ini mereka sedang...." Ha Ni pun mulai membayangkan hal-hal yang mungkin saat ini sedang terjadi di antara Seung Jo dan He Ra dan tentunya bayangannya itu membuat dia semakin sedih. Paginya, Ha Ni pamit pada Ibu Seung Jo, Bapa Seung Jo dan juga Eun Jo. Ibu Seung Jo tiba-tiba berkata, "Ha Ni, kenapa ada lingkaran hitam di bawah matamu? Mauatmu terlihat sembab dan wajahmu pucat." Ha Ni berkata, "Hmm benarkan? Semalam aku tidak tidur dengan nyenyak." Ibu Seung Jo bertanya, "Apakah kau belajar semalaman?" Eun Jo langsung berkata, "Tidak mungkin!" Ibu Seung Jo meminta Ha Ni agar tidak ke kampus saja tapi Ha Ni bersikeras ingin pergi ke kampus. Ibu Seung Jo berkaa, "Kalau kau merasa tidak enak badan, mintalah Seung Jo untuk datang ke rumah." Eun Jo berkomentar, "Ya mungkin jika Kakak melihat ini maka dia akan melunak padamu." Ha Ni berkata, "Mungkin begitu ah aku permisi pergi. Aku tidak nafsu makan, permisi." Ha Ni berjalan keluar dan dia tidak sengaja menabrak pintu. Ibu Seung Jo benar-benar merasa aneh pada Ha Ni dan dia bertanya pada suaminya, "Apa pendapatmu mengenai Ha Ni?" Bapa Seung Jo berkomentar, "Hmm ini tidak seperti biasanya." Ha Ni seperti biasa bertemu dengan Min Ah dan Joo Ri. Joo Ri bertanya, "Kenapa kau tidak makan? Kau sedang diet hah?" Ha Ni menjawab, "Tidak. Aku hanya sedang tidak nafsu makan." Min Ah bertanya, "Kenapa? Apa karena Seung Jo? Berceritalah pada kami. Kami akan mendengarkan ceritamu." Ha Pun mulai bercerita bahwa dia akan menyerah mengejar Seung Jo. Min Ah sudah bosan mendengar itu dan bilang bahwa dia sudah mendnegar hal itu lebih dari 100 kali. Joo Ri juga bilang bahwa telinganya tidak mau mendengar hal itu lagi karena sudah bosan mendengarnya. Ha Ni menggelengkan kepala dan bilang bahwa untuk kali ini dia serius.
Ha Ni akhirnya menceritakan tentang Seung Jo dan He Ra. Joo Ri dan Min Ah kaget sekali mendengarnya. Joo Ri bertanya, "Mereka masuk kedalam sebuah apartemen bersama dan tidak keluar juga? Mungkinkah terjadi sesuatu?" Ha Ni sangat sedih dan bilang bahwa dia sungguh menyukai Seung Jo hingga rasa kecewa dan sakit hatinya itu menembus ke tulang. Min Ah berkomentar, "Patah hati memang menyakitkan..." Joo Ri pun ikut sedih karena Ha Ni sedih. Ha Ni masuk kedalam kelas mata pelajaran dan dia melirik ke belakang untuk mencari Seung Jo namun tidak ada Seung Jo. Di kelas lain, Seung Jo juga melirik ke belakang untuk mencari Ha Ni namun dia tidak menemukan Ha Ni. He Ra yang duduk di samping Seung Jo ikut melihat ke belakang mencoba mencari sosok yang di cari Seung Jo. Di Restaurant juga Seung Jo merasa aneh karena tumben sekali Ha Ni tidak datang ke Restaurant. Ha Ni benar-benar merasa lesu hingga dia marahi oleh Kyung Soo karena dia tidak serius dalam berlatih. Joo Ri dan Min Ah melihat bahwa Ha Ni akhir-akhir ini sedih terus jadi mereka pun memutuskan untuk melakukan sesuatu. Ya mereka memutuskan untuk mendatangi Seung Jo tapi Seung Jo tidak mengenali mereka. Min Ah dan Joo Ri jelas kesal pada Seung Jo karena selama ini dia selalu bersama Ha Ni tapi Seung Jo bahkan tidak mengingat teman-teman Ha Ni. Seung Jo berkata, "Aku selalu membuang ingatanaku yang aku rasa tidak penting. Ah aku ingat siapa kalian. Otak Kalian berada di satu level dengan Oh Ha Ni. Kau Joo Ri dan Kau Min Ah. Bukankah aku benar?" Joo Ri kesal dan bergumam, "Kenapa Oh Ha Ni bisa menyukai laki-laki sepertimu huh?" Seung Jo menjawab, "Ya Kamu benar. Lalu ada masalah apa?" Joo Ri marah-marah, "Apakah kau pikir kau tidak keterlaluan? Ini mengenai Ha Ni, kau tau? Sepuluh hari terakhir ini dia terlihat lesu!" Min Ah ikut marah-marah, "Kami sebagai teman tentu saja tidak bisa tinggal diam melihat dia seperti ini." Seung Jo langsung bertanya, "Lalu apa maksud kalian menghampiriku hah?" Joo Ri dan Min Ah pun menjawab dengan berbarengan, "Tinggal bersama!" Seung Jo kebingungan, "Tinggal bersama apa?" Joo Ri berkata, "Apa? Kau mau menyangkalnya hah sekarang kalau kamu tinggal bersama He Ra! Kata Ha Ni, kalian tinggal bersama dan dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri! Kau tau kalau Ha Ni itu menunggumu lebih dari 1 jam!" Min Ah ikut mengomel, "Apa kau harus meninggalkan rumah dan pergi tinggal dengan wanita lain? Setidaknya bereskan lah semua masalah. Kau ini benar-benar pengecut! Janagn pura-pura bodoh dan jadi lah laki-laki di depannya dan katakan dengan jujur!" Seung Jo berkata, "Baiklah. Yang perlu aku lakukan hanya berkata jujur saja bukan?" Joo Ri berkata, "Jangan. Itu justru akan membuatnya lebih sakit hati." Min Ah setuju, "Ya dia itu terlalu sensitif." Joo Ri berfikir sesaat dan berkata, "Jadi intinya... Jangan menyakiti Ha Ni lagi!" Min Ah berkata, "Kami tidak memintamu untuk berhenti mencintai He Ra. Katakan saja pada Ha Ni bahwa dia sudah tidak memiliki harapan jadi sebaiknya menyerah. Oh Ha Ni memiliki cinta bertepuk sebelah tanganmu selama 4 tahun. Sudahlah kami pergi." Joo Ri dan Min Ah pergi meninggalkan Seung Jo yang tersenyum. Ha Ni, Joo Ri, Min Ah dan Joon Gu sedang berada di kantin kampus. Min Ah bilang pada Ha Ni bahwa Joon Gu sudah memasak makanan khusus untuk Ha Ni. Joo Ri berkomentar, "Kau harus makan yang banyak." Min Ah juga berkomentar, "Ya dia benar. Kau juga harus mulai mencari cinta baru." Joo Ri setuju dan berkata, "Kau pikir hanya ada satu pria saja di dunia ini? Masih banyak pria lain yang tampan di dunia ini." Joon Gu senang melihat itu dan tersenyum pada Ha Ni sambil menunjuk dirinya. Ha Ni berkata, "Kalian semua benar. Tapi sayangnya aku sedang tidak ada nafsu makan. Makanlah kalian." Joon Gu berkomentar, "Ha Ni jangan bersedih. Kau membuatku ikut sedih. Kau harus makan walaupun sedikit." Ha Ni duduk di bangku taman dan berkata, "Aku belum melihat Seung Jo 2 minggu terakhir ini. Benar, tanpa aku berusaha mencarinya kami tidak akan bertemu." Tiba-tiba ada yang bertanya, "Apa yang sedang kau lakukan disini? Apa kamu sedang menunggu seseorang?" Dan ternyata yang bertanya itu adalah Seung Jo! Seung Jo duduk di samping Ha Ni dan berkata, "Sudah lama kita tidak bertemu. Aku tidak melihatmu akhir-akhir ini." Ha Ni berdiri dan berkata, "Ah benar. Aku akan pergi duluan." Seung Jo menahan Ha Ni dan meminta Ha Ni duduk untuk menemaninya sesaat karena dia sedang menunggu seseorang. Ha Ni pun duduk kembali dan mencari topik pembicaraan, "Bagaimana dengan rumah barumu?" Seung Jo menjawab, "Bagus, Ruangannya luas." Ha Ni kembali bertanya, "Lalu bagaimana dengan makanan?" Seung Jo menjawab, "Hmm... baik. Aku kadang makan saat bekerja part time dan kadang kadang ada seseorang yang memasak untukku." Ha Ni kaget mendengar itu dan di dalam hati berkata, "Apa? Ada yang memasak untuknya?" Ha Ni bertanya, "Karena kau tinggal sedirian, apakah kau merasa kesepian?" Seung Jo menjawab, "Tidak. Aku menghabiskan banyak waktu bersama He Ra." Ha Ni sangat sedih mendengar hal ini. Tiba-tiba ada seorang murid SMA perempuan datang dan berkata, "Guru. Aku sudah datang." Seung Jo melihatnya dan berkata, "Baguslah. Kau datang tepat waktu." Murid itu berkata, "Masuk Universitas Parang adalah impianku jadi aku akan belajar dengan sangat keras." Murid itu melihat Ha Ni dan bertanya, "Apakah kau Oh Ha Ni? Wah kau sangat mirip sekali dengan yang di katakan oleh Guru He Ra. Aku telah mendengar banyak hal tentang dirimu." Ha Ni kebingungan dan bertanya, "Apa yang kau ketahui tentangku?" Murid itu menjawab, "Aku dengar bahwa kau murid terbawah di sekolahmu tapi berkat Guru Seung Jo maka kau bisa masuk kedalam 50 rengking teratas. Ini benar-benar menjadi sejarah!" He Ra datang dan Murid itu menghampirinya lalu berkata pada Ha Ni, "Guru He Ra ini mengajariku pelajaran Bahasa Inggris dan Guru Seung Jo mengajariku pelajaran Matematika. Saya belajar keras karena ingin masuk Universitas Parang. Mereka bahkan datang 3 kali seminggu ke rumahku. Ibuku sangat menyukai mereka sehingga sering membuat makanan untuk mereka juga. Tapi sepertinya Guru He Ra dan Ka Oh Ha Ni tidak begitu akrab ya." Ha Ni berkata, "Jadi... Tempat yang waktu itu Kau dan Hera datangi.... Kalian tidak tinggal bersama?" Seung Jo berkata, "Tinggal bersama? Kau sangat ceroboh dalam menyimpulkan sesuatu! Aku pikir pekerjaan ini bagus karena bisa sekalian mendapat makan malam." He Ra mengajak Seung Jo pergi dan Seung Jo pun pamit pada Ha Ni. Ha Ni langsung tersenyum senang karena itu artinya Seung Jo dan He Ra tidak tinggal bersama. Di rumah, Ha Ni membuat coklat. Ibu Seung Jo melihat itu dan menggoda Ha Ni, "Kau membuat coklat? Ah pasti akan di berikan pada seseorang yang special. Jangan-jangan kau akan memberikan ini pada... Astaga... Aku sudah menantikan hal ini sejak lama. Sepertinya kau sekarang sudah menjadi dirimu yang dulu lagi. Aku sangat khawatir padamu karena beberapa hari yang lalu kau sangat berbeda. Kali ini kau harus bersemangat dan bekerja keras. Berjuanglah!" Ha Ni mencipi coklat buatannya dan ternayata rasanya tidak begitu enak. Ha Ni berkata, "Hmm ini tidak begitu enak tapi tidak apa-apa kurasa." Ha Ni merasa dadanya sedikit sakit dan dia bilang bahwa dia merasa sedikit sakit mungkin karena kemarin kemarin tidak makan. Ha Ni tidak mempedulikan itu dan tersenyum senang melihat coklat buatannya. Ha Ni lalu mulai kembali berhayal.... Ha Ni memberikan sebuah kotak pada Seung Jo dan ternyata kotak itu berisi coklat. Seung Jo tersenyum dan bertanya, "Apa kau membuatnya sendiri?" Ha Ni mengangguk senang. Seung Jo berkata, "Ini terlihat cantik, rasanya patsi enak. Terima kasih." Lalu Seung Jo mengeluarkan sebuah kotak kecil dan memberikannya pada Ha Ni, "Bisakah kau memakai ini di jarimu?" Ya di dalam kotak itu ada cincin yang sangat cantik dan Ha Ni langsung tersenyum senang. Ha Ni kembali ke dunia nyata dan dia tersenyum malu-malu mengingat khayalannya itu dan dia berharap Seung Jo akan seperti itu saat dia memberikan coklat. Ha Ni pergi untuk menemui Seung Jo dan sayangnya hujan turun sangat deras sehingga dia pun menaiki taxi. Dan sialnya lagi taxi itu berhenti di tengah jalan karena rusak. Ha Ni pun jadi kebingungan. Seung Jo sedang mengobrol dengan He Ra di Restaurant. He Ra melihat ke pintu masuk dan melihat Ha Ni, "Ha Ni datang?" Ha Ni benar-benar basah kuyup dan dia menggiggil kedinginan bahkan mulutnya pun berwarna ungu pucat. He Ra tersenyum dan berkata, "Di luar sedang hujan deras tapi kau tetap datang? Wah kau benar-benar luar biasa." Sementara itu Seung Jo masih terus menatap Ha Ni seolah tidak percaya Ha Ni datang kembali. Ha Ni duduk di kursi pelanggan dan He Ra mendatanginya, "Aku rasa kau percuma menunggui Seung Jo karena kami akan memberikan les jadi akan pulang larut malam. Ah kau akan memesan kopi? Tunggulah." Ha Ni melihat kotak coklatnya dan berkata, "Apa yang harus aku lakukan? Aku ingin memberikan padanya tapi disini ada He Ra..." He Ra datang membawa kopi pesanan Ha Ni dan langsung pergi. Ha Ni meminum kopi itu dan merasa sakit perut. Seung Jo datang memberikan handuk pada Ha Ni dan bertanya, "Ada apa dengan wajahmu? Kau terlihat kurang sehat. Kau sebaiknya pulang saja." Ha Ni langsung menggeleng, "Tidak. Aku baik-baik saja." Seung Jo pun pergi meninggalkan Ha Ni. Ha Ni berdiri dan langsung terjatuh. Seorang pelayan yang melihatnya langsung kaget dan menolongnya. Seung Jo berlari ke arah Ha Ni dan membantu Ha Ni. Sementara He Ra hanya diam melihat saja. Ha Ni bangun dari ridurnya dan dia sudah ada di ruang Manager. Manager bilang bahwa tadi Seung Jo sudah memberikan penyelamatan penting pada Ha Ni. Ha Ni pun mengucapkan terima kasih. Manager bertanya, "Seung Jo apakah kau mengenai perempuan ini?" Seung Jo menjawab, "Ya." Manager berkata. "Kalau begitu kau tolong antar dia pulang ya." Ha Ni menolak namun Manager terus meminta Seung Jo untuk mengantar Ha Ni pulang. He Ra tidak suka mendengar hal ini. Seung Jo meminta maaf pada He Ra karena He Ra harus bekerja sendirian. He Ra berkata, "Aku mengerti. Tolonglah Nona kecil pembawa masalah ini. Oh Ha Ni kau benar-benar mengangumkan." Ha Ni dan Seung Jo menunggu di tengah jalan menanti taxi namun tidak ada taxi yang lewat karena hujan deras turun. Ha Ni melihat Seung Jo kehujanan walaupun sudah memakai payung makanya dia berkata, "Seung Jo kau basah, sini mendekatlah." Seung Jo berkomentar, "Kau yang sedang sakit jadi kau yang mendekat agar tidak kena hujan." Ha Ni hanya tersenyum. Ha Ni berkata, "Seung Jo... Aku akan pulang berjalan ke stasiun jadi kau masuk saja kedalam untuk bekerja." Seung Jo berkata, "Butuh waktu 30 menit menuju stasiun dan denga hujan yang selebat ini mungkin jadwal pemberangkatan kereta pun akan di hentikan. Apartemenku hanya 10 menit dari sini, kau mau ikut? Di apartemenku kau bisa menelfon Ibu dan memeintanya untuk menjemputmu. " Tentu saja Ha Ni setuju karena itu artinya dia bisa tau tempat tinggal Seung Jo. Ha Ni melihat kamar Seung Jo dan berkata, "Wow ini lebih bagus dari yang ku bayangkan. Kau bahkan memiliki dapur yang lengkap dan ini ada kamar mandi." Seung Jo diam saja dan mengganti bajunya yang basah. Ha Ni bertanya, "Apakah He Ra pernah datang kemari?" Seung Jo menjawab, "Kemari? Kau adalah yang datang pertama kemari." Ha Ni langsung terseyum senang mendengar hal itu. Seung Jo menuangkan air dan bertanya, "Bagaimana keadaanmu sekarang? Ha Ni menjawab, "Aku sudah baikan." Seung Jo menasehati Ha Ni agar tidak minum kopi lagi saat perut sedang kosong. Seung Jo melemparkan handuk pada Ha Ni dan Ha Ni mencium handuk itu sambil berkata, "Ini... Hmm bau Seung Jo." Seung Jo berkata, "Bau apa? Itu handuk baru." Seung Jo menelfon ke rumah dan bilang bahwa Ha Ni ada di apartemennya karena tadi Ha Ni pingsan di tempat kerjanya. Ha Ni melihat itu dan dia berkata dalam hati, "Kebersamaan kita ini akan berakhir setelah Ibu menjemputku." Ibu Seung Jo terdengar senang saat tau kalau kini Seung Jo sedang bersama Ha Ni. Seung Jo bilang bahwa dia tidak mendapatkan taxi jadi sebaiknya Ibu cepat menjemput Ha Ni. Tapi tiba-tiba saja telfon mati dan Seung Jo sangat kesal. Ha Ni bertanya, "Ada apa? Apa yang di katakan Ibumu?" Seung Jo menjawab, "Dia tidak bisa menjemputmu karena di luar sedang hujan deras. Dia akan menjemputmu malam ini jadi kau akan tinggal disini malam ini." Seung Jo pergi ke kamar mandi untuk mandi dan Ha Ni berkata dalam hati, "Omo... dia sedang mandi dan malam ini kita akan bersama? Situasi ini selalu muncul dalam novel percintaan. Apa yang harus aku lakukan? Dulu dituasinya ada di rumah keluarga Seung Jo tapi disini hanya ada kami berdua. Dan lagi hanya ada satu tempat tidur. Bagaimana ini?" Seung Jo keluar dari kamar mandi dan itu membuat Ha Ni kaget. Seung Jo bertanya, "Apa kau tidak akan mandi?" Ha Ni menjawab, "Mandi? Ah ya aku akan mandi." Seung Jo bertanya kembali, "Kenapa? Kau gugup?" Ha Ni menjawab, "Gugup? Ah aku tidak mungkin." Seung Jo tersenyum sekilas lalu melemparkan bajunya pada Ha Ni, "Pakai itu. Itu satu-satunya bajuku jadi kalau kau tidak suka maka tidak usah dipakai." Ha Ni mengambil baju itu dan langsung masuk ke kamar mandi. Ha Ni berkata, "Aku suka perasaan gugup ini. Ah tadi Seung Jo ada di kamar mandi dan kini aku yang ada di kamar mandi. Apa sekarang Seung Jo sedang menungguku? Hmm malam ini adalah pengalaman pertama untukku." Joon Gu masih di Restaurant untuk bantu-bantu dan telfon pun berbunyi. Joon Gu mengangkat telfon yang ternyata telfon itu berasal dari Ibu Seung Jo. Ibu Seung Jo berkata, "Ini aku Ibu Seung Jo, apakah ada Papah Ha Ni? Ah apakah ini Joon Gu?" Joon Gu menjawab, "Ya aku Joon Gu. Saat ini Koki(Papah) sedang sibuk." Ibu Seung Jo pun berkata, "Ah kalau begitu, Joon Gu tolong sampaikan pesan ini pada Papah Ha Ni ya. Ha Ni tidak akan pulang hari ini tapi tidak perlu khawatir karena dia ada di rumah Seung Jo." Joon Gu sangat kaget mendengarnya. Ibu Seung Jo berkata, "Aku pikir jika menjemputnya malam ini dengan cuaca hujan seperti ini akan buruk jadi lebih baik nanti di jemput saat sudah tidak hujan." Joon Gu bertanya, "Kau serius Nyonya? Ah dimana rumah Seung Jo hah?" Ibu Seung Jo tersenyum dan berkata, "Ah sayangnya aku tidak tau dimana dia tinggal. Lagipula... jika aku tau maka aku tidak akan memberi tau padamu. Baiklah aku tutup telfinnya sekarang ya...." Papah bertanya, "Ada apa Joon Gu?" Joon Gu balik bertanya, "Koki.. Apakah kau tau dimana Seung Jo sekarang tinggal?" Papah menjawab, "Entahlah. Aku hanya tau bahwa dia kerja di Restaurant Keluarga yang menjual Ayam." Joon Gu buru-buru mengambil jaketnya dan pergi keluar. Ha Ni selesai mandi dan berkata, "Hmm terima kasih." Seung Jo berkata, "Ya." Ha Ni kebingungan dan bertanya-tanya dalam hati, "Sekarang apa yang harus aku lakukan?" Manager Restaurant tempat kerja Seung Jo sangat kaget saat melihat Joon Gu. Joon Gu bertanya, "Apa disini... disini ada pelayan bernama Baek Seung Jo?" Manager kebingungan dan tiba-tiba saja Joon Gu pingsan karena kehujanan. Ha Ni duduk di kursi sambil terus melihat Seung Jo yang sedang membaca buku. Seung Jo selesai membaca buku dan berkata, "Baiklah aku akan tidur duluan." Seung Jo tidur dan Ha Ni berkata, "Baiklah ini sudah jam 12 malam. Aku akan tidur di lantai saja. Jadi kamu tidur saja di tempat tidur." Seung Jo berkomentar, "Tentu saja. Selimut hanya ada satu jadi jika kau kedinginan pergilah ke lemari untuk mengambil mantelku dan tidur." Ha Ni kesal dan berkata, "Seharusnya dalam situasi seperti ini kau berkata, 'Hey apa yang amu katakan? Aku akan tidur di lantai dan kau tidur saja di tempat tidur.' Apa itu masuk akal?" Seung Jo berkata, "Aku tidak ingin mengatakan hal itu padamu." Ha Ni kesal dan berkata, "Apa-apaan kau ini? Kau berkata seperti itu pada orang yang sakit? Kau benar-benar tidak memiliki perasaan. Kamu bukan manusia!" Seung Jo jelas langsung marah. Tapi akhirnya Seung Jo mengalah dan tidur di lanati sementara Ha Ni di atas kasur. Lampu di matikan dan Ha Ni berkata, "Hmm aku benci kegelapan, bisakah kau menyalakan lampunya?" Seung Jo menjawab, "Aku tidak bisa tidur jika tidak gelap." Ha Ni ketakutan dan bilang, "Hmm nanti ada hantu yang keluar..." Akhirnya Seung Jo bangun dan menyalakan lampu. Ha Ni melihat Seung Jo dan bertanya kembali, "Kau... Apa kau tidak kedinginan?" Seung Jo menjawab, "Tentu saja aku merasa kedinginan. Bahkan punggungku rasanya sangat dingin." Ha Ni berkata, "Kalau begitu aku saja yang tidur di lanati." Seung Jo berkata, "Sudah tidurlah." Ha Ni masih tetap ribut dan akhirnya Seung Jo tidur di sebelah Ha Ni di kasur. Ha Ni dan Seung Jo tidak bisa tidur semalaman. Ha Ni menelan ludah dan suara itu terdengar oleh Seung Jo sehingga dia berkata, "Apakah kamu gugup?" Ha Ni menjawab, " Kenapa kau terus bertanya seperti itu? Gugup? Ah tidak." Seung Jo kembali bertanya, "Lalu suara apa itu tadi? Terdengar seperti suara menelan ludah. Kamu menghabiskan malam denganku dan kamu tidak akan tau jika sesuatu akan terjadi. Mungkin seperti ciuman.Atau mungkin sesuatu yang lebih akan terjadi." Seung Jo bangkit dari tempat tidur dan Ha Ni ikut bangkit. Seung Jo tidur memunggungi Ha Ni dan berkata, "Mungkin kamu mengharapkan ini tapi maaf aku tidak akan melakukan apapun. Tidurlah yang nyenyak." Ha Ni berbaring dan berkata, "Baiklah selamat malam." Ha Ni berkata dalam hati, "Rasanya seperti mau mati. Tapi aku merasa lega. Tapi aneh... dia tidak melakukan apapun pada perempuan walaupun dalam satu tempat tidur begini? Apa dia mati rasa pada perempuan? Atau mungkin dia tidak meatapku seperti perempuan. Tapi ya memang aku tidak menarik." Seung Jo tiba-tiba berkata, "Apa kau menyalahkan dirimu sendiri? Aku hanya tidak ingin sesuatu terjadi seperti yang Ibuku inginkan. Jika sesuatu terjadi pada kita malam ini maka kita akan terjebak dan selamanya akan di atur oleh Ibuku. Jadi jangan mengharapkan apapun dan tidurlah..." Ha Ni berkata dalam hati, "Benar. dia mengatakan bahwa dia tidak membenciku, Untuk alasan ini... aku merasa hangat dan sangat senang. Bisa tidur di samping Seung Jo... ini sangat berharga sehingga aku tidak bisa tidur." Ternyata Seung Jo juga merasa sulit tidur tapi dia memaksakan diri untuk memejamkan matanya. Ha Ni menatap punggung Seung Jo dan tersenyum.

Tidak ada komentar: